tag:blogger.com,1999:blog-68785179717327195432024-03-13T15:43:57.866+07:00MAKALAH MEZAmezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.comBlogger195125tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-33252146525476697982012-05-15T16:21:00.001+07:002012-05-15T20:46:47.469+07:00PENGARUH KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt;"><br />
</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">PENDAHULUAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">A.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">LATAR BELAKANG MASALAH</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha untuk memperbaiki anak didik untuk melakukan suatu perubahan ke arah yang lebih baik untuk membangun kemandirian bagi kehidupannya. Perubahan tersebut adalah pembentukna jati diri dalam kehidupan anak, melalui bimbingan dan pengarahan yang sifatnya kontinyu agar terbentuk akhlak yang baik dalam setiap perilakunya, baik pendidikan agama dari orang tua dalam lingkungan keluarga maupun didikan guru dalam lingkungan sekolah serta masyarakat dimana ia hidup.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn1" name="_ftnref1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[1]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Akhlak dalam Islam ialah tingkah laku yang lahir dari seseorang yang harus disesuaikan dengan petunjuk Al-Quran dan Hadist, baik dalam hubungan vertikal antara manusia dengan Khalik, maupun hubungan horizontal antara manusia dengan manusia serta manusia dengan lingkungannya. Disini Al-Quran dan Hadist harus dijadikan landasan dan sumber petunjuk dari ajaran Islam secara keseluruhan dalam membangun pola hidup dan dalam menetapkan mana yang baik dan mana yang buruk.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam mendidik anak, diantara faktor yang menentukan adalah kondisi lingkungan dimana mereka hidup, baik lingkungan dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat. Lingkungan yang baik akan membetuk perilaku yang baik pada diri anak, begitu juga sebaliknya. Kondisi seperti ini, sedikit banyaknya dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak, sehingga berdampak pada kepribadian utama dalam dirinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Akhlak merupakan kerangka dasar dan landasan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan ditinggalkan. Dalam hal ini, guru sebagai penanggung jawab kedua setelah ayah dan ibu berkewajiban untuk membimbing siswanya ke arah kebaikan. Sehingga mereka dapat membedakan mana perbuatan-perbuatan baik yang menguntungkan dirinya dan perbuatan buruk yang dapat merugikan dirinya, serta menanamkan nilai-nilai agama dalam dirinya mengenai dampak dari lingkungan tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Zakiyah Daradjat mengatakan, “Pendidikan Islam adalah mendidik budi pekerti (akhlak) dan jiwa, setiap guru harus memikirkan akhlak keagamaan sebelum lainnya, karena akhlak keagamaan adalah akhlak yang tinggi, ia merupakan tiang dalam pendidikan Islam”.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn2" name="_ftnref2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[2]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Akhlak keagamaan disini adalah nilai-nilai aqidah yang terkandung pada diri seorang guru sehingga melahirkan perbuatan-perbuatan yang baik dalamsikap dan tindakannya di sekolah, maka pembinaan akhlak yang diberikan oleh guru akan meresap dan berkembang dalam jiwa anak didik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sekolah mempunyai peranan yang besar dalam pembinaan akhlak didik, karena disinilah anak didik senantiasa mendapat pembinaan dan bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung dari guru, yaitu dengna memberikan contoh-contoh akhlak yang mulia untuk diteladaninya, sehingga ia dapat merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Ini merupakan tugas yang berat bagi seorang guru, dimana ia harus cakap dan ahli dalam mendidik dan memiliki kepribadian yang mulia sehingga bisa menjadi contoh yang baik terhadap anak didiknya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kita sering menemukan di sekolah anak-anak yang suka berkelahi, merokok, menjahili kawannya, tidak hadir ke sekolah, serta tindakan-tindakan negatif lainnya. Hal ini merupakan kerja keras yang harus difikirkan bagi seorang guru dalam melakukan pembinaan moral terhadap anak-anak tersebut. Untuk itu setiap guru harus memiliki strategi-strategi yang tepat dalam mengajak dan memberikan pemahaman kepada anak didiknya untuk mau berbuat baik di setiap aktivitas yang dikerjakannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang : Pengaruh Kompetensi Guru Pendidikan Agama Terhadap Prestasi Belajar Akhlak Siswa SDN Mabar Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">B.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Rumusan Masalah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Berdasarkan latar belakang tersebut diatas penulis dapat merumuskan permasalahan tentang :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Bagaimana kompetensi guru pendidikan agama terhadap akhlak siswa SDN Mabar Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sejauh mana kemampuan guru pendidikan agama dalammembina akhlakul karimah siswa SDN Mabar Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Metode apa saja yang diterapkan oleh guru pendidikan agama dalam meningkatkan prestasi akhlak siswanya pada siswa SDN Mabar Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Hambatan apa saja yang dihadapi oleh guru pendidikan Agama dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SDN Mabar Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">C.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Penjelasan Istilah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Untuk memudahkan pemahaman pembaca dalam memahami proposal judul skripsi ini, ada baiknya terlebih dahulu penulis jelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam proposal judul skripsi ini, yaitu:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pengaruh</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kata menurut Kamus Bahasa Indonesia memiliki arti benturan, dampak kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif)<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn3" name="_ftnref3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[3]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">. Sedangkan kata <i>Pengaruh</i> dalam penelitian ini adalah dampak yang negatif atau positif yang dilakukan oleh guru bagi perkembangan prestasi belajar anak didiknya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kompetensi</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kompetensi dalam Kamus Bahasa Indonesia adalah kewenangan untuk menentukan atau bertindak.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn4" name="_ftnref4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[4]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Adapun kompetensi yang penulis maksudkan adalah kemampuan yang dimiliki oleh guru dalam mengangkat prestasi siswanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Guru Pendidikan Agama</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Guru adalah orang yang bisa memberikan pengetahuan kepada murid.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn5" name="_ftnref5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[5]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Jadi guru adalah figur manusiawi atau sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendidikan agama berasal dari tiga kata yaitu pendidikan, agama dan Islam. <i>Pendidikan </i>adalah perbuatan (cara) mendidik untuk membawa manusia ke arah dewasa yang dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk/benar salah.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn6" name="_ftnref6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[6]</span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Agama </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">adalah suatu kepercayaan yang dianut oleh ummat manusia untuk menemukan hakikat hidup dan hubungannya dengan Tuhannya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn7" name="_ftnref7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[7]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Sedangkan <i>Islam </i>adalah agama samawi yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantara Malaikat Jibril As dab dianut oleh ummat Islam.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn8" name="_ftnref8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[8]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[8]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pengertian <i>Pendidikan Agama Islam </i>menurut penulis adalah bimbingan jasmani dan rohani menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ajaran-ajaran Islam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Prestasi Belajar Akhlak Siswa</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kata <i>Prestasi </i>memiliki arti hasil yang telah di capai.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn9" name="_ftnref9" style="mso-footnote-id: ftn9;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[9]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[9]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Kata <i>Belajar </i>sama artinya berusaha supaya mendapatkan sesuatu kepandaian.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn10" name="_ftnref10" style="mso-footnote-id: ftn10;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[10]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[10]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Sedangkan kata akhlak adalah budi pekerti, watak kesusilaan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn11" name="_ftnref11" style="mso-footnote-id: ftn11;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[11]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[11]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Akhlak yang dimaksud disini adalah semua gerak gerik manusia, baik yang berhubungan dengan Khalik maupun dengan makhluk.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kata <i>Siswa </i>mengandung arti murid atau pelajar.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn12" name="_ftnref12" style="mso-footnote-id: ftn12;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[12]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[12]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Jadi makna <i>Prestasi Belajar Akhlak Siswa </i>dalam penelitian ini adalah optimalisasi kemampuan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh siswa melalui proses belajar dan memiliki nilai-nilai perilaku yang baik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">D.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tujuan Pembahasan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis pembahasan ini bertujuan sebagai berikut :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Untuk mengetahui bagaimana kompetensi guru pendidikan agama terhadap akhlak siswa SDN Mabar Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan guru pendidikan agama dalam membina akhlakul karimah siswa SDN Mabar Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Untuk mengetahui metode apa saja yang diterapkan oleh guru pendidikan agama dalam meningkatkan prestasi akhlak siswanya pada SDN Mabar Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi oleh guru pendidikan agama dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SDN Mabar Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang dan upaya penyelesaiaannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">E.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Postulat dan Hipotesis</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Postulat</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Anggapan dasar (postulat) dalam suatu penelitian adalah suatu hal yang sangat penting karena menjadi arah pelaksanaan penelitian seperti yang ditegaskan oleh Winarto Surakhman, “Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyidik”.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn13" name="_ftnref13" style="mso-footnote-id: ftn13;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[13]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[13]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Adapun yang menjadi postulat dalam pembahasan proposal judul skripsi ini adalah :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Siswa-siswi yang ditangani oleh guru yang memiliki kemampuan mengajar yang baik dapat memudahkan bagi para siswanya dalam menguasai setiap materi yang diajarkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Penerapan metode pembelajaran yang tepat dapat memudahkan bagi guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">c.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Guru tidak akan mendapatkan hambatan dalam mengajar apabila setiap guru mampu memahami kemampuan dari masing-masing siswanya dengan baik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Hipotesis</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn14" name="_ftnref14" style="mso-footnote-id: ftn14;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[14]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[14]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Adapun yang menjadi hipotesis dalam pembahasan ini adalah :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kurangnya kemampuan Guru Pendidikan Agama di SDN Mabar Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang mengakibatkan minimnya prestasi akhlak yang dimiliki oleh anak didiknya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pengajaran Pendidikan agama terhadap anak didik yang dilakukan oleh guru di SDN Mabar Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang selama ini belum mampu membentuk perilaku yang baik pada diri mereka.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">F.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kerangka Teoritis</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Populasi</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn15" name="_ftnref15" style="mso-footnote-id: ftn15;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[15]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[15]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Adapun populasi dalam penelitian ini adalah dewan guru dan siswa SDN Mabar Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang yang berjumlah 252 siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sampel</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn16" name="_ftnref16" style="mso-footnote-id: ftn16;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[16]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[16]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Dalam penelitian ini penulis menggunakan <i>Random Sampling, </i>yaitu pengambilan sampel secara acak, peneliti mencampur subjek-subjek didalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Dengan demikian peneliti memberikan hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Suharsimi Arikunto mengatakan “Apabila dalam suatu penelitian subjeknya kuran dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besasr, dapat diambil 10% - 15%<i> dan </i>20% - 25% atau lebih<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn17" name="_ftnref17" style="mso-footnote-id: ftn17;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[17]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[17]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">. Mengingat jumlah siswa SDN Mabar Kecamatan Seruway Aceh Tamiang sebanyak 252 siswa, maka penulis menetapkan lebih kurang 20% dari total populasi yang menjadi sampel dari penelitian ini, yaitu 50 siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">G.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Metode Penelitian</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam penelitian proposal judul skripsi ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif yaitu suatu penelitian dengan mengumpulkan dara dilapangan dan menganalisa serta menarik kesimpulan dari data tersebut<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn18" name="_ftnref18" style="mso-footnote-id: ftn18;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[18]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[18]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">. Dalam teknik pengumpulan data, penulis menggunakan metode sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Library Research</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Library Research </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">yaitu pengumpulan informasi teoritis keilmuan dengna membaca sejumlah buku-buku, majalah, naskah dan lain-lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Field Research</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Field research </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">merupakan suatu penelitian lapangan yang dilakukan terhadap objek pembahasan yang menitikberatkan pada kegitan lapangan. Melalui penelitian ini diharapkan akan memperoleh data yang sebenarnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Untuk memperoleh informasi dan data di lapangan penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a.</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Interview, </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">yaitu komunikasi langsung, dimana penulis langsung terjun menjumpai dan mengadakan serangkaian wawancara dengan responden yang telah ditetapkan yaitu dewan guru dan siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b.</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Angket, </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">yaitu menyebarkan sejumlah pertanyaan berikut alternatif jawabannya yang di isi oleh responden, yaitu para siswa yang telah ditunjuk, sehingga dengan angket ini akan diketahui tentang pengalaman, pengetahuan dan sikap atau pendapat responden mengenai penelitian ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">c.</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Observasi, </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">yaitu suatu teknik pengumpulan data dimana penulis langsung mengadakan pengamatan ke lokasi penelitian untuk melihat fenomena yang berhubungan dengan proposal judl skripsi ini. Hasil observasi akan memperkuat data yang diperoleh melalui wawancara dan angket.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">d.</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Analisa dokumen, </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">teknik analisa dokumen ini penulis gunakan untuk dapat memudahkan pembuktian kebenaran dari wawancara dan alternatif jawaban angket yang diedarkan, adapun sumber dokumen tersebut diperoleh dari arsip di Kantor Tata Usaha SDN Mabar Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang dan penulis akan menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan penelitian diatas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: -36.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">DAFTAR PUSTAKA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: -36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: -36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Arfin, M., <i>Ilmu Pendidikan Islam, </i>Jakarta: Bumi Aksara, 2000</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Arikunto,. Suharsimi, <i>Manajemen Penelitian, </i>Jakarta: Rineka Cipta, 1993</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Arikunto, Suharsimi., <i>Prosedur Penelitian, </i>Edisi Revisi V, Jakarta: Rineka Cipta, 2002</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Daradjat, Zakiyah., <i>Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia, </i>Cet. VI, Jakarta: Bulan Bintang, 1975</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, <i>Kamus Besar Bahasa Indonesia, </i>Jakarta: Balai Pustaka, 1990</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Elhan, Ar., dan Hazin, Khalif, Nur., <i>Kamus Ilmiah Populer, </i>Surabaya: Karya Ilmu, t.t</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Muda, AK, Ahmad., <i>Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, </i>Jakarta: Reality Publisher, 2006</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pradja, M. Sastra., <i>Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, </i>Surabaya: Karya Ilmu, t.t.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Santoso, Nanda., dan Ahmad, Hamzah., <i>Kamus Pintar Bahasa Indonesia, </i>Edisi Baru dan Lengkap, Surabaya: Fajar Mulya, 1996</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Warsito, Hermawan., <i>Pengantar Metodologi Penelitian, </i>Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div style="mso-element: footnote-list;"><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" /><div id="ftn1" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref1" name="_ftn1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span> M. Arfin, <i>Ilmu Pendidikan Islam, </i>(Jakarta : Bumi Aksara, 2000), hal. 12</div></div><div id="ftn2" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref2" name="_ftn2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span> Zakiyah Daradjat, <i>Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia, </i>Cet. VI, Jakarta: Bulan Bintang, 1975), hal. 37</div></div><div id="ftn3" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref3" name="_ftn3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span> Hamzah Ahmad dan Nanda Santoso, <i>Kamus Pintar Bahasa Indonesia, </i>Edisi Baru dan Lengkap, (Surabaya: Fajar Mulya, 1996), hal. 756</div></div><div id="ftn4" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref4" name="_ftn4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span> Ahmad AK Muda, <i>Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, </i>(Jakarta: Reality Publisher, 2006), hal. 321</div></div><div id="ftn5" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref5" name="_ftn5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span> Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, <i>Kamus Besar Bahasa Indonesia, </i>(Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hal. 336</div></div><div id="ftn6" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref6" name="_ftn6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span> M. Sastra Pradja, <i>Kamus Istilah Pendidikan dan Umum..., </i>hal. 368</div></div><div id="ftn7" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref7" name="_ftn7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[7]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[7]</span></span> Nur Khalif Hazin dan Ar. Elhan, <i>Kamus Ilmiah Populer, </i>(Surabaya: Karya Ilmu, t.t), hal. 21</div></div><div id="ftn8" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref8" name="_ftn8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[8]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[8]</span></span> <i>Ibid, </i>hal. 21</div></div><div id="ftn9" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref9" name="_ftn9" style="mso-footnote-id: ftn9;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[9]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[9]</span></span> Hamzah Ahmad dan Nanda Santoso, <i>Kamus Pintar Bahasa Indonesia…,</i>hal. 295</div></div><div id="ftn10" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref10" name="_ftn10" style="mso-footnote-id: ftn10;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[10]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[10]</span></span> <i>Ibidd, </i>hal. 16</div></div><div id="ftn11" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref11" name="_ftn11" style="mso-footnote-id: ftn11;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[11]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[11]</span></span> M. Sastra Pradja,…. Hal. 201</div></div><div id="ftn12" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref12" name="_ftn12" style="mso-footnote-id: ftn12;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[12]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[12]</span></span> <i>Ibid, </i>hal. 348</div></div><div id="ftn13" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref13" name="_ftn13" style="mso-footnote-id: ftn13;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[13]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[13]</span></span> Suharsimi Arikunto, <i><span style="font-size: 9pt; line-height: 115%;">Prosedur Penelitian, </span></i><span style="font-size: 9pt; line-height: 115%;">Edisi Revisi V, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal.58</span></div></div><div id="ftn14" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref14" name="_ftn14" style="mso-footnote-id: ftn14;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[14]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[14]</span></span> Ibid., hal. 61</div></div><div id="ftn15" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref15" name="_ftn15" style="mso-footnote-id: ftn15;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[15]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[15]</span></span> Hermawan Warsito, <i>Pengantar Metodologi Penelitian, </i>( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992), hal. 49</div></div><div id="ftn16" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref16" name="_ftn16" style="mso-footnote-id: ftn16;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[16]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[16]</span></span> Suharsimi Arikunto, <i>Prosedur Penelitian…, </i>hal. 111.</div></div><div id="ftn17" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref17" name="_ftn17" style="mso-footnote-id: ftn17;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[17]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[17]</span></span> <i>Ibid</i>., hal. 120</div></div><div id="ftn18" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref18" name="_ftn18" style="mso-footnote-id: ftn18;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[18]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[18]</span></span> Suharsimi Arikunto, <i>Manajemen Penelitian, </i>(Jakarta: Rineka Cipta, 1993, hal. 106</div></div></div><br />
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">JIKA SOBAT KESULITAN DALAM MENDAPATKAN FILE INI , SOBAT BS KLIK DI BAWAH INI</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://adf.ly/8Yiba">DOWNLOAD</a></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><br />
</span></span><br />
</div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-45692597026960657882012-05-15T16:19:00.003+07:002012-05-15T20:46:40.757+07:00PERANAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN AGAMA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt;"><br />
</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">BAB I</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">PENDAHULUAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">A.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Latar Belakang Masalah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilaksanakan secara sadar oleh setiap bangsa dalam mencapai cita-cita dalam pandangan hidup dan bangsa. Pendidikan senantiasa berbeda dari suatu sekolah ke sekolah lainnya, tetapi tujuan yang ditempuh ialah mewujudkan pandangan hidup yang dianut oleh bangsa itu sendiri.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pelaksanaan pendidikan Agama Islam pada sekolah dan Madrasah yang tercapai tujuan, dapat menimbulkan berbagai macam masalah, antara lain lahirnya anak-anak didik yang tidak beretika mulia terhadap lingkungan kehidupan.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Hasil pendidikan Agama Islam yang bermutu akam membuat siswa berakhlak baik dan membekali ilmu agama yang lengkap dan sempurna dalam masalah pokok Aqidah Islam dan Muamalah.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam yang diberikan di SMA harus sesuai dengan program pelajaran yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan tersebut. Karena garis besar program pembelajaran merupakan sumber bagi tenaga pendidik dalam memberi materi pelajaran.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Peran guru Pendidikan Agama Islam di SMA merupakan pondasi yang dapat melahirkan manusia indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Hasil pendidikan yang bermutu adalah siswa sehat, mandiri, berbudaya, berakhlak mulia, berpengetahuan dan menguasai teknologi serta cinta tanah air. Hakikat belajar adalah aktivitas perubahan tingkah laku pembelajaran. “Perubahan tingkah laku tercapai melalui kerja keras dan usaha cerdas dari siapapun mereka yang terlibat dalam proses pembelajaran itu sendiri.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn1" name="_ftnref1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[1]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam memberikan prioritas pendidikan agama Islam kepada siswa memperhatikan pada faktor-faktor keberhasilan dalam penyampaian materi pelajaran, untuk dapat membekali ilmu agama yang lengkap dan sempurna dalam materi pokok aqidah, ibadah dan muamalah.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Lembaga pendidikan di sekolah menengah atas khususnya pada SMA 1 CND Langsa merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai pelajaran Pendidikan Agama Islam disamping pelajaran-pelajaran lainnya. Sekolah ini memiliki bimbingan khusus dalam mengatasi kenakalan siswa dan mendidik siswa untuk lebih kreatif. Siswa yang kreatif dan berpendidikan harus berlandaskan pada agama sehingga tidak ada prilaku, moral dan norma-norma yang menyimpang sesuai dengan tuntutan agama, bangsa dan negara.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendidikan adalah suatu proses pewarisan kebudayaan oleh satu generasi ke generasi berikutnya yang dilakukan suatu bangsa sepanjang masa. Melalui warisan kebudayaan, suatu bangsa akan mengalami bermacam-macam perubahan baik dari segi ilmu pengetahuan, sikap maupun ketrampilan yang dapat ditandai pada pola ke pribadian sesuai dengan tuntutan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendidikan dapat menimbulkan pengaruh serta perubahan pada diri pribadi masyarakat ataupun lingkungan. Suatu perubahan bukanlah terjadi hanya secara kebetulan melainkan akibat dari adanya suatu sebab musabab yang bermacam-macam untuk suatu perubahan mencapau tingkat kemajuan.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Untuk meningkatkan perubahan dalam bidang Pendidikan Agama Islam adalah perlu adanya tenaga ahli yaitu guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk mengajar dan pemahaman nilai-nilai agama kepada anak didiknya melalui proses belajar dan mengajar yang dilaksanakan di sekolah terutama di mulai dimulai sejak masih kecil.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Melalui Pendidikan Agama Islam dapat dilakukan oleh guru-guru terutama adalah guru Pendidikan Agama Islam. Untuk berhasilnya peningkatan Pendidikan Agama di sekolah secara baik perlu adanya peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam berbagai program pendidikan agam yang dilaksanakan disekolah.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Untuk lancarnya guru Pendidikan Agama menjalankan perannya di sekolah perlu adanya berbagai macam factor pendukung pelaksanaan program Pendidikan sekolah termasuk diantaranya dana, saran. Fasilitas serta tersedianya waktu yang efektif bagi guru Pendidikan Agama Islam dalam menjalankan berbagai macam program kegiatan yang diperlukan untuk meningkatkan Pendidikan Agama di SMA Swasta CND Langsa.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam melaksanakan tugas di sekolah bahwa tidak selamanya guru Pendidikan Agama Islam dapat menjalankan perannya secara baik dan lancar hal ini mungkin disebabkan oleh adanya berbagai macam factor penghambat dalam menjalankan program kegiatan Pendidikan Agama Islam di SMA Swasta CND Langsa.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Faktor yang berada di luar diri individu/siswa yang merupakan segala sesuatu, baik kondisi maupun lingkungan sangat memberi pengaruh terhadap kesuksesan siswa dalam belajar. Adapun faktor tersebut antara lain : faktor non-sosial atau lingkungan alamiah dan juga faktor sosial yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Fakltor lingkungan sekolah</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Lingkungan pendidikan meliputi lingkungan sosial yang lebih luas dari lingkungan sosial dirumah atau di tempat tinggal. Siswa yang berasal dari berbagai lingkungan sosial berbeda atau dari tempat yang jauh berbeda sesamamanya. </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam lingkungan ini kelompok pemuda yang berstatus siswa tersebut mengadakan interaksi sesamanya dan dengan para gurunya. Dari status tersebut bila mereka mempunyai kelebihan dari sekelompok pemuda yang lain.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Faktor lingkungan masyarakat</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Faktor ini sangat mempengaruhi siswa dalam belajar di sekolah. lingkungan masyarakat merupakan salah satu lingkungan sosial yang erat hubungannya dengan proses belajar mengajar disekolah. Jelasnya seperti yang dikemukakan oleh Surnadi Suryabrata bahawa :</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">“Faktor sosial seperti massa media kebudayaan, politik, sikap masyarakat dan sebagainya itu umumnya bersifat gangguan proses belajar, biasanya faktor tersebut dapat ditujukan kepada hal yang dipelajari atau aktivitas itu semata-mata dengan berbagai cara, faktor tersebut harus diatur supaya dapat berlangsung dengan sebaiknya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn2" name="_ftnref2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></b></a></span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[2]</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">B.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Rumusan Masalah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan Pendidikan Agama pada sekolah SMA Swasta CND Langsa.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">C.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Penjelasan Istilah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Untuk menghindari salah pengertian terhadap istilah yang terdapat dalam judul proposal ini, ada beberapa penjelasan tentang istilah sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Peranan </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Peranan adalah suatu pola tingkah laku yang merupakan ciri-ciri khas semua petugas dari suatu pekerjaan atau tugas tertentu. Adapun peranan yang penulis maksudkan adalah suatu usaha atau tindakan yang dilakukan guru dalam memberikan pertolongan atau pendidikan kepada anak didiknya agar mengalami suatu perubahan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn3" name="_ftnref3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[3]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Guru Pendidikan Agama Islam</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam sebutan sehari-hari istilah guru Pendidikan Agama Islam disingkat menjadi Guru Agama. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia dimaksud dengan guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar jadi kata Guru Agama adalah guru yang mengajar pelajaran Agama.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn4" name="_ftnref4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[4]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dari dua pengertian diatas, maka yang penulis maksudkan dengan guru Pendidikan Agama Islam disini adalah guru yang melaksanakan tugas profesi pendidikan dan pengajaran Agama Islam, membina kepribadian dan akhlak anak supaya mereka memahammi, menyakini, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">D.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tujuan Penelitian</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Adapun yang menjadi penelitian disini adalah sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Untuk mengetahui peranan yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan Pendidikan Agama Islam di SMA Swasta CND Langsa.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Untuk mengetahui faktor pendukung guru Pendidikan Agama Islam dalam upaya peningkatan mutu Pendidikan Agama Islam pada SMA Swasta CND Langsa.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa sajakah yang dihadapi oleh Guru Pendidikan Agama Islam SMA Swasta CND Langsa dalam meningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam.</span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" /> </span> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">BAB II</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">A.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tugas Umum Guru Pendidikan Agama Islam</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pada hakikatnya tugas guru Agama Islam dengan guru Mata Pelajaran lainnya tidak terdapat perbedaan, hanya perbedaannya terletak pada bidang yang diajarkannya. Guru Agama Islam yang mengajarkan agama disamping mampu mengajarkan mata pelajaran umum yang berarti tugas guru agama lebih berat dan diperlukan syarat-syarat lebih berat pula.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Guru agama lebih banyhak fungsinya daripada guru bidang studi umum. Guru agama selaun mengetahui dan menguasai materi agama dan system atau pun metode yang mantap juga ia sendiri haruslah orang yang benar-benar muttaqin dan berakhlaqul qarimah dan menjadi uswatul hasanah. Mengenai tugas umum seseorang guru agama di sekolah dapat dikemukakan antara lain:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Guru Agama sebagai Pendidik</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sebagai pendidik guru agama tidak hanya mengajar agama saja, kalau seorang guru agama pengajar agama hanya sebagai pengajar berarti ia hanya berusaha supaya murid-murid memiliki pengetahuan agama. Sedangkan pendidik agama berusaha untuk membentuk siswa kepribadian anak didiknya menjadi manusia muslim yang bertakwa kepada Allah dan berakhlak mulia.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Guru Agama sebagai Pengajar</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Adapun fungsi guru sebagai pengajar, tugasnya agak berbeda bila dibandingkan dengan tugas guru sebagai pendidik. Guru sebagai pengajar adalah berusaha hanya memberikan pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada murid sehingga ia pandai dengan bermacam-macam ilmu pengetahuan dan lebih di titik beratkan pada inteleknya bukan pada perubahan tingkah laku.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Seorang guru agama hendaknya menjadi pengajar yang baik, pengajar yang baik adalah yang telah mempersiapkan pengajarannya sebelum ia melaksanakan tugasnya. Guru agama juga harus bersikap yang baik di depan kelas, cara menyampaikan pelajaran juga harus dapat dipahami murid-muridnya.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam memilih dan mempergunakan metode mengajar harus sesuai dengan tujuan bahan dan situasi yang sedang dihadapi dan harus dapat pula mengorganisasikan bahan yang ada dalam kurikulum menjadi unit-unit atau satuan bahan yang merupakan satuan bahasa, setelah itu guru agama dapat menguasai bahan tersebut dan dapat menyampaikan dengan disertai contoh-contoh yang praktis, wajar dan dapat mempergunakan teknis evaluasi yang tepat sesuai dengan tujuan pengajaran yang akan dicapai dan materi pelajaran yang diberikan.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tugas pengajaran disini hanya mengisi otak supaya cerdas dan materi-materi yang diajarkan. Sehubungan dengan hal ini Drs. K. Sukarji menyatakan bahwa syarat-syarat yang harus ada pada seorang guru agama adalah sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Harus memiliki sifat-sifat mukmin dan muslim</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Berkepribadian dewasa dan budi pekerti yang luhur sehingga dapat member suri tauladan kepada anak didiknya</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">c)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Harus cinta kepada tugasnya sebagai guru agama</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">d)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mempunyai kasih sayang kepada anak didiknya seperti halnya anak sendiri atau keluarga sendiri</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">e)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menguasai bahan/materi pengetahuan agama sekalipun tidak mendalam</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">f)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Memiliki ilmu keguruan dan mampu menerapkan metodologi pendidikan agama.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn5" name="_ftnref5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[5]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">B.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Jumlah Tugas Pokok / Beban Mengajar</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mengenai tugas pokok atau beban mengajar seorang guru agama biasanya dibicarakan dalam rapat guru menjelang permulaan pelaksanaan program baru (pada tahun ajaran atau menjelang CaturWulan baru).</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Guru agama Sekolah Menengah Atas (SMA) melaksanakan guru system guru bidang studi sehingga pembagian tugas mengajar itu berarti penempatan guru kelas tertentu dengan jumlah yang sesuai. Jadi, yang pokok adalah jatah tugas tersebut terpenuhi dan tidak terbatas pada satu kelas dan ia mengajar sesuai dengan pendidikan formal yang telah ditempuhnya. Tugas seorang guru agama adalah ia harus diberi tugas mengajar agam, lain halnya apabila suatu sekolah dalam kekurangan guru maka pengaturan penguasaan ini kadang-kadang menyimpang seperti seorang guru agama merangkap mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Bertitik pangkal pada pembagian tugas guru karena guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang memegang peranan penting dalam proses belajar-mengajar pada lembaga pendidikan tertentu. Tercapainya suatu tujuan pendidikan sebagaimana diharapkan selain ditunjang oleh fasilitas yang memadai juga sangat ditentukan persiapan para tenaga yang mengajar.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Karena keberhasilan suatu pendidikan sangat tergantung pada kesiapan para guru maka kehadiran seorang guru sangat ditentukan untuk memiliki kemampuan dengan kedisiplinan ilmu pengetahuan yang ditempuh dan kesiapan mental dalam menghadapi anak didiknya. Selain itu seorang guru juga diterapkan memiliki semangat mengajar yang tinggi, kreatif, manusiawi dan berwibawa. Dalam hal ini Prof. A. Darwis Soelaiman menyebutkan:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">“Sekolah memerlukan guru yang memiliki kompetensi mengajar dan mendidik, yang innovator, kreatif, manusiawi yang cukup waktu untuk menekuni tugasnya, yang dapat menjaya wibawa di mata murid dan masyarakat dan sudah mampu meningkatkan mutu pendidikan nasional pancasila<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn6" name="_ftnref6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[6]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">.”</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dari kutipan diatas dapat dipahami bahwa setiap lembaga pendidikan sangat membutuhkan guru-guru yang memiliki kemampuan belajar, sikap mental, kreatif, disiplin dan berwibawa. Untuk mencapai kesempurnaan pemerintah dewasa ini telah berupaya untuk mengarahkan pendidikan agama yang berkualitas yaitu mempersiapkan tenaga pengajar yang andal sesuai dengan disiplin pengetahuan yang dimiliki.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">C.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Jati Diri Guru Pendidikan Agama Islam</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan yang diarahkan kepada pembentukan manusia yang berkualitas dan beriman kepada Allah SWT, sosok manusia yang kita harapkan adalah manusia yang mampu mandiri atau bertanggungjawab sendiri, karena itu diharapkan kepada seorang guru untuk mengembangkan tingkat berfikir siswa secara kreatif.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Anak-anak mempunyai logika yang berbeda dengan orang dewasa, mereka memandang setiap pengetahuan yang diberikan oleh guru kepada mereka diterimanya sebagai tumpukan informasi yang tidak berarti bagi mereka, selama tidak ada hubungan dengan tujuan mereka dan persoalan yang memenuhi pikiran mereka, selama itu pula informasi tersebut tidak berarti bagi mereka artinya tidak tersusun secara psikologis.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pada hakikatnya guru yang tingkat berfikirnya tinggi, punya kemampuan untuk berdiri didalam kelas dan mudah menghadapi maslah-masalah belajar-mengajar seperti manajemen kelas, disiplin, menghadapi sikap acuh tak acuh dari siswa dan mampu menentukan alternative pemecahan masalah. Ia dapat merancang berbagai bentuk belajar dan dapat memimpin siswa dari berfikir nyata ke berfikir yang konseptual.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tipe guru semacam ini memiliki tingkat tanggung jawab dan komitmen yang tinggi. Ia benar-benar professional melalui peningkatan kemampuan yang terus menerus. Orang yang professional selalu mengembangkan dirinya terus menerus baik siswa maupun maupun teman sejawat bersama-sama diajak untuk menunaikan tugas dan kewajibannya menentukan berbagai alternative membuat program yang rasional dan mengembangkan serta melaksanakan rencana kegiatan yang tepat ia tidak hanya mampu mencetuskan ide-ide aktivitas maupun sarana penunjang tetapi juga terlihat secara aktif dalam melaksanakan suatu rencana sampai selesai.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menurut Drs. Piet A. Sahertian menyebutkan bahwa ciri orang yang memiliki tingkat komite tinggi yaitu:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tingkat keperdulian untuk siswa dan rekan sejawat tinggi</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Selalu menyediakan waktu, tenaga yang cukup untuk membantu siswa.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">c.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sangat baik terhadap orang lain.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn7" name="_ftnref7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[7]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">D.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kecakapan dan Keterampilan Guru Agama Islam</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sebagai bekal yang akan menunjang mutu profesionalnya, maka seorang guru perlu memiliki kecakapan dan keterampilan dalam mengajar khususnya dan kemampuan dalam mendidik pada umumnya yang pada hakikatnya adalah memiliki kesanggupan dalam memimpin kelasnya. Kecakapan dan keterampilan dalam mengajar dan metodik khusus tentang mata pelajaran yang diajarkannya. Ia pun perlu memiliki kemampuan dalam diri menguasai teknik-teknik kepemimpinan terutama dalam memanajemen kelas.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Seorang guru dalam mencapaikan pengetahuan dan pandangan terhadap siswa untuk ini guru melaksanakan pengajaran harus mengerti bahan yang akan diajarkan, berarti dalam kegiatan mengajar harus terjadi suatu interaksi belajar mengajar, jika seorang pengajar terjadi suatu interaksi belajar mengajar, jika seorang pengajar tidak mengerti tentang proses belajar sudah tentu ia pun tidak sanggup mengusahakan terjadi proses tersebut. Berbicara tentang proses buka hanya membicarakan cara mengajar seorang guru di depan kelas, tetapi mengajar mempunyai gaya mengajar yang merupakan suatu kehobian seseorang. Namun perbedaan ini tidak terlalu besar karena hal ini sangat menentukan proses pengajarn oleh seorang guru.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mengajar dengan sukses yaitu seorang guru sangat ditentukan oleh tiga factor yaitu:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Gaya pribadi si pelajar dan bentuk pengajaran yang digunakan</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mata pelajaran yang diajarkan</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">c.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Keterampilan mengajar yang digunakan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">E.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Fasilitas Pendidikan Agama Islam</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Selain guru agama fasilitas Pendidikan Agama juga perlu mendapat perhatian, karena hal ini akan menunjang kelancaran dan keberhasilan Pendidikan Agama baik di sekolah umum maupun di sekolah agama.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Adapun yang sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar adalah buku, alat peraga, musalla dan lain-lain yang dapat menunjang dalam pelaksanaan pendidikannya di sekolah-sekolah.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Saran pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan dalam usahanya untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan komunikasi dimana terdapat pertukaran atau penyampaian pesan komunikasi kepada anak didik, pesan ini digunakan untuk mengembangkan anak didik, saran pendidikan di pandang perlu karena dapat membantu kea rah keberhasilannya kegiatan komunikasi pendidikan tersebut. Sebagai contoh alat tulis menulis dapat dipergunakan untuk mempermudah proses komunikasi yang berlangsung dalam kegiatan pendidikan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn8" name="_ftnref8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[8]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">[8]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Alat peraga pendidikan agama adalah musalla sangat penting artinya dalam proses belajar-mengajar, karena saran dan fasilitas ini sebagai alat penunjang dan menyukseskan pelaksanaan, pendidikan agama. Adapun suatu hal yang menjadi keinginan kita bersama apabila setiap sekolah mempunyai musalla yang lengkap dengan peralatannya.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Hal penting ini karena dengan saran itu para murid dapat langsung mempraktekkan ajaran agama seperti shalat yang telah diajarkan oleh guru juga dipergunakan kaset dalam rangka menunjang tercapainya tujuan pendidikan agama pada sekolah.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">F.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kesejahteraan Guru Pendidikan Agama Islam</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam pengembangan dunia pendidikan di Indonesia pada akhir-akhir ini masalah tenaga kependidikan merupakan salah satu permasalahan pokok, dimana keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan disekolah-sekolah sangat tergantung kepada guru yang baik dan sejahtera, yang dapat mengabdikan dirinya untuk keberhasilan anak didiknya.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Guru baru dapat melakukan kewajiban dengan baik apabila diberikan kesempatan menyelesaikan kehidupannya dengan baik dan sejahtera dengan dilengkapi fasilitas-fasilitas tersebut. Adakalanya materi seperti rumah tempat tinggal, kendaraan berupa alat transportasi, keuangan dan lain-lain.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Keadaan yang diharapkan dalam kehidupan sehari-hari dirumah tangga dan masyarakat, pada hakikatnya dapat mempengaruhi proses pelaksanaan mengajar di sekolah dan hal ini sedikit banyaknya akan mempengaruhi mutu dan tingkat keberhasilan murid-muridnya dalam mengikuti pelajaran.</span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" /> </span> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">BAB III</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">METODE PENELITIAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendekatan dan Penelitian</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif karena data hasil penelitian berbentuk uraian. Dalam hal pendidikan agama Islam dalam meningkatkan pendidikan agama islam pada anak dengan cara wawancara dengan guru agama, pendidikan awal untuk mengenal agama dan mengatasi anak yaitu dalam rumah tangga yang sangat berperan adalah orang tua, ibu bapak serta mencetak akhlak yang baik.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sumber Data</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sumber dalam penelitian adalah guru Pendidikan Agama Islam SMA Swasta CND Langsa. Pendidikan agama Islam maupun terhadap pelajaran lainnya juga tidak terlepas pengontrolannya dalam mengawasi melalui guru dan orang tua dan keluarga yang dapat membantu siswa. Disamping itu pula, tidak terlepas dari berbagai bantuan dan unsur-unsur pendidikan itu sendiri seperti mengadakan bimbingan di sekolah. Untus pendidikan disini adalah guru sebagai fasilitator disekolah tentang proses belajar mengajar dan mengatasi siswa.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Teknik Pencarian Data</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam penelitian data yang dikumpulkan dengan observasi sekolah dan dengan guru Pendidikan Agama Islam. Dan menulis menggunakan Library Research yaitu meneliti buku-buku ilmiah untuk menghimpun pendapat para ahli yang akan dijadikan sebagai pola ukur dalam menggerakkan atau menjalankan peran pendidikan agama Islam dalam pembinaan mental siswa, serta bahan yang lainnya yang berkaitan dengan pembahasan ini adalah penelitian lapangan mengamati objek-objek penelitian wawancara.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Teknik Analisis Data</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Setelah semua data dikumpulkan, diolah dianalisis serta dikumpulkan maka langkah selanjutnya adalah mengadakan wawancara dengan guru bertujuan untuk memperoleh informasi.</span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" /> </span> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">DAFTAR PUSTAKA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: -36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bimbingan dan Penyuluhan, </i>Jakarta: Gaya Tunggal, 1980</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Departemen dan Kebudayaan, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kamus Besar Bahasa Indonesia, </i>Jakarta: 1995</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sukarji, K,. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ilmu Pendidikan dan Pengajaran Agama, </i>Jakarta, Indra Jaya</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Soelaiman, A. Darwis,. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Analisa Pendidikan, </i>Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1980</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Saertian, A, Piet,. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Supervisi Pendidikan, </i>Jakarta: Rineka Cipta </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Soetopo, Hendayat,. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, </i>Jakarta: Bina aksara, 1986 </span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div style="mso-element: footnote-list;"><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" /><div id="ftn1" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref1" name="_ftn1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span> Agus Budi, <i>Buku Fokus, </i>(Solo: Shindunata, 2007), hal. </div></div><div id="ftn2" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref2" name="_ftn2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span> Ibid, hal. 74</div></div><div id="ftn3" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref3" name="_ftn3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span> Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bimbingan dan Penyuluhan, </i>(Jakarta: Gaya Tunggal, 1980), hal. 23</div></div><div id="ftn4" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref4" name="_ftn4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span> Departemen dan Kebudayaan, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kamus Besar Bahasa Indonesia, </i>(Jakarta: 1995), hal. 330</div></div><div id="ftn5" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref5" name="_ftn5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span> K. Sukarji, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ilmu Pendidikan dan Pengajaran Agama, </i>(Jakarta, Indra Jaya), hal. 34</div></div><div id="ftn6" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref6" name="_ftn6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span> A. Darwis Soelaiman, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Analisa Pendidikan, </i>(Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1980), hal. 27</div></div><div id="ftn7" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref7" name="_ftn7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[7]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[7]</span></span> Piet. A Saertian, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Supervisi Pendidikan, </i>(Jakarta: Rineka Cipta), hal. 44 </div></div><div id="ftn8" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref8" name="_ftn8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[8]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[8]</span></span> Hendayat Soetopo, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, </i>(Jakarta: Bina aksara, 1986), hal. 194</div></div></div><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">JIKA SOBAT KESULITAN DALAM MENDAPATKAN FILE INI , SOBAT BS KLIK DI BAWAH INI</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://adf.ly/8YiVE">DOWNLOAD</a></span></span><br />
</div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-72736705801366675782012-05-15T16:19:00.002+07:002012-05-15T20:46:12.420+07:00Makalah Peran Logika Dalam Filsafat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 1; text-align: center;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=7273670580136667578" name="3824954893040736284"></a><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24pt; line-height: 150%;"><a href="http://www.sarjanaku.com/2010/01/bab-i-pendahuluan.html"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;"></span></a></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB I</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A. LATAR BELAKANG</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Popkrin dan Stroll menguraikan lebih dahulu perbedaan – perbedaan antara etika metafisika lalu masuk logika sebagai bagian dari pada filsafat. Bila seorang memikirkan persoalan tingkah laku , maka ia akan masuk filsafat dalam bidang fisika,tetapi jika memperhatikan tentang cara berpikir itu sendiri maka yang dimasukinya adalah dunia filsafat dalam bidang logika.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Logika merupakan suatu percobaan pada pertanyaan – pertanyaan. Apakah yang dimaksud dengan pendapayt yang benar?. Apakah metode yang digunakan untuk meneliti kekeliruan pendapat?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memperhatikan pendapat tersebut popkin dan stroll berkesimpulan bahwa logika merupakan salah satu cabang filsafat yang renting, semua atau cabang filsafat yang tak dapat lepas dari pada penggunaan pikiran atau cara berpikir : apakah pikiran itu benar atau keliruakan tergantung pada azaz – azaz logika.disitulah letak logis diperlukan sebagai dasar penggunaan pikiran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B. RUMUSAN MASALAH</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Bagaimanakah peran logika dalam filsafat?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Apa perbedaan antara logika deduktif dan logika induktip?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Apa yang dimaksud dengan penalaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB II</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Logika adalah sarana untuk berpikir sistematis ,valid dan dapat dipertanggungjawabkan karena itu , berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir, seperti setengah tidak boleh lebih besar daripada satu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Aturan cara berpikir yang benar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kondisi adalah hal-hal yang harus ada supaya sesuatu dapat terwujud , dapat terlaksana. Untuk berpikir baik , benar,logis dialektis, juga dibutuhkan kondisi-kondisi tertentu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. Mencintai kebenaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sikap ini sangat pundamental untuk berpikir yang baik, sebab sikap ini senatiasa menggerakkan si pemikir untuk mencari,mengusut , meningkatkan mutu berpikir dan penalarannya. Menggerakkan si pemikir untuk senantiasa mewaspadai ruh – ruh yang akan menyelewengkannya dari yang benar. Minsalnya menyederhanakan kenyataan,menyempitkan cakrawala/ perspektif, berpikir terkotak-kotak,memutlakkan titik berdiri atau suatu profil dan sebagainya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Ketahuilah dengan sadar apa yang sedang anda kerjakan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kegiatan yang sedang dikerjakan adalah kegiatan berpikir. Seluruh aktivitas intlek kita adalah suatu usaha terus menerus mengerjakan kebenaran yang diselingi dengan diperolehnya pengetahuan tentang kebenaran tetapi bersifat parsial.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c. Ketahuilah dengan sadar apa yang sedang anda katakan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pikiran diungkapkan kedalam kata-kata.kecermatan pikiran terungkap kedalam kecermatan kata-kata,karenanya kecermatan ungkapan pikiran kedalam kata merupakan sesuatu yang tidak boleh ditawar lagi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d. Buatlah distingsi (pembeda) dan pembagian(klasifikasi) yang semestinya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika ada dua hal yang tidak memiliki bentuk yang sama , hal itu jelas berbeda .tetapi banyak kejadian di mana dua hal atau lebih menpunyai bentuk sama,namun tidak identik. Disinilah perlunya membuat distingsi ,suatu berbedaan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e. Cintailah difinisi yang tepat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penggunaan bahasa sebagai ungkapan sesuatu kemungkinan tidak ditangkap sebagaimana yang di ungkapkan atau yang dimaksud. Karenanya jangan segan membuat definisi. Difinisi harus diburu hingga tertangkap .Definisi adalah pembatasan yakni membuat jelas batas-batas sesuatu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f. Ketahuilah dengan sadar mengapa anda menyimpulkan begini atau begitu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketahuilah mengapa anda berkata begini atau begitu. Anda harus bisa dan biasa melihat asumsi – asumsi.imflikasi-imflikasi,dan dan konsekkuensi-konsekuensi dari suatu penuturan. Pernyatan atau kesimpulan yang dibuat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">g. Hindarilah kesalahan kesalahan dengan segala usaha dan tenaga,serta sangguplah mengenali jenis,macam dan nama kesalahan, demikian juga mengenali sebab-sebab kesalahan pemikiran(penalaran).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut irving yang dimaksud dengan logika ialah suatu studi sistematis mengenai metode dan dasar-dasar yang digunakan untuk memberi perbedaan antara pendapat yang benar dengan pendapat yang keliru. Logisian melakukan penelitian mengenai hubungan nyata yang terjadi antara premis dan konklus di dalam suatu argumentasi jalan dengan premis atau tercantum di dalam premis maka pendapat adalah benar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bila suatu premis dianggap benar,tidak meragukan dan bersifat demonstratip sebagai dasar konklusi yang benar, pendapat demikian disebut logika deduktif.logika deduktif erat kaitannya dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut popkrin dan stroll, logika deduktif adalah hubungan dengan usaha untuk menetapkan suatu pendapat yang tidak diragukan..minsalnya: pada dasarnya semua manusia akan mati, maka kita sebagai manusiapun akan mati juga dan kebalikan dari deduktif adalah logika induktif. Logika induktif adalah suatu kesimpulan yang diambil dari hal-hal yang khusus dan diarahkan pada masalah yang umum, minsalnya ; saya pasti akan mati sebab semua manusia harus mati.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam hubungan itu popkrin dan stroll menjelaskan dengan menggunakan contoh sebagai berikut.</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semua orang amerika adalah manusia</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semua manusia harus mati</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode yang digunakan pada contoh diatas disebut pendapat deduktif , mungkinada yang meragukan kebenarannya itu”semua manusia hrus mati” maka untuk membenarkan kalimat “ semua orang amerika harus mati, untuk menentukan kebenarannya harus menggunakan jalan lain yaitu .</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semua orang amerika yang lahir pada tahun 1830 telah mati</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orang-orang amerika akan mati.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kebenaran kalimat (1) dan (2) merupakan suatu kemungkinan,bahwa kalimat tersebut benar atau keliru, penalaran seperti ini memungkinkan disusunnya pengetahuan secara sistematis yang mengarah pada pernyataan-pernyataan yang makin lama makin bersifat fundamental.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang sebaliknya penalaran induktif . penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berfikir yang dinamakan silogisme. Silogisme disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan, minsalnya : </span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">semua mahluk mempunyai mata ( premis 1 )</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">si pulan adalah seorang mahluk ( premis 2 )</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">jadi si pulan mempunyai mata ( premis 3 )</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesimpulan yang diambil bahwa si pulan mempunyai mata adalah sah, sebab kesimpulan ditarik secara logis dari kedua premis yang mendukung, ketetapan penarikan kesimpulan tergantung dari 3 hal yaitu, kebenaran premis mayor, dan premis minor serta keabsahan pengambilan kesimpulan. Sekiranya salah satu unsur tersebut persyaratan tidak memenuhi maka kesimpulan yang ditarik akan salah maka logika induktif tidak ada.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan pernyataan yang mempunyai ruang yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Umpamanya kita mempunyai pakta bahwa kambing, gajah mempunyai mata, demikian jiga dengan singa,kucing dan binatang lainya.dari pernyataan –pernyataan ini kita dapat menarik kesimpulan yang sifatnya umum yaitu semua binatang mempunyai mata.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut popklin dan stroll, memiliki suatu hal yang sangat rentang dalam hubungan dengan ilmu pengetahuan. Bila kita berpaling dari didalam isi buku klauser dan kunez didalam bukunya philosofhy the study of alternative beliefs .maka dalam menjawab pertanyaan” what is logika? Sebagai berikut: logika adalah suatu study mengenai kebenaran atau kekeliruan suatu pendapat dalam hubungan kebenaran dan kekeliruan pendapat yang lain. Oleh karena itu penalaran adalah suatu proses berfikir yang membuahkan pengetahuan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Agar pengetahuan yang dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran, maka proses berfikir itu harus dilakukan suatu cara tertentu. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB III</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENUTUP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Simpulan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari hasil pembahasan yang di atas dan berdasarkan dari berbagai macam nara sumber sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa logika adalah merupakan peran akal yang memanfaatkan kebebasan yang dimilikinya menganggap sebagai kebenaran bahwa segala sesuatu yang ada paling kurang diragukan pun berarti tidak,mengakui bahwa bagaimanapun juga ditinjau secara mutlak, mustahil bawa ini merupakan peristiwa terpenting , karena secara demikian dapatlah dengan mudah ditarik perbedaan antara hal-hal yang termasuk akal .</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk memperoleh kepastian bahwa segala sesuatu yang kita pahami secara terang dan tegas memang benar menurut cara berpikir katik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Logika ada dua (2) macam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1 . logika deduktip</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Logika yang membicarakan cara – cara untuk menyampaikan kesimpulan lebih dahulu diajukan pernyataanernyataan mengenai semua atau sejumlah ini diantara satu kelompok barang .</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2 . logika Induktif</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Logika yang membantu kita dalam menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi khusus yang bersifat individualis ( khusus ) dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Terdapat dua penalaran yaitu penalaran deduktif dan induktif</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penalaran deduktif adalah silogisme adalah suatu argumentasi yang terdiri dari dua buah premis dan dari premis itu ditarik kesimpulan.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Penalaran induktif</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Minsalnya: saya pasti akan mati sebab semua manusia harus mati.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bawengan,G.W. 1997.<i>Sebuah Studi Tentang Filsafat</i>. PT.Prada Paramita: Jakarta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">S.Seria Sumantri,Jujun,2001.<i>Filsafat Ilmu</i>.Pustaka Sinar Harapan: Jakarta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bactiar Amsal.2004. <b>Filsafat Ilmu</b>.PT.Raja Grapindo Persada.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">JIKA SOBAT KESULITAN DALAM MENDAPATKAN FILE INI , SOBAT BS KLIK DI BAWAH INI</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://adf.ly/8YkcK">DOWNLOAD</a></span></span><br />
</div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-21691877210204771192012-05-15T16:18:00.003+07:002012-05-15T20:46:10.602+07:00MAKALAH MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><br />
</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB I</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Sejak zaman pra sejarah, penduduk kepulauan Indonesia dikenal sebagai pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi lautan lepas. Sejak awal masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah di daratan Asia Tenggara. Wilayah Barat Nusantara dan sekitar Malaka sejak masa kuno merupakan wilayah yang menjadi titik perhatian, terutama karena hasil bumi yang dijual disana menarik bagi para pedagang, dan menjadi daerah lintasan penting antara Cina dan India. Sementara itu, pala dan cengkeh yang berasal dari Maluku dipasarkan di Jawa dan Sumatera, untuk kemudian dijual kepada para pedagang asing. Pelabuhan-pelabuhan penting di Sumatra dan Jawa antara abad ke-1 dan ke-7 M sering disinggahi para pedagang asing seperti Lamuri (Aceh), Barus, dan Palembang di Sumatra; Sunda Kelapa dan Gresik di Jawa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Bersamaan dengan itu, datang pula para pedagang yang berasal dari Timur Tengah. Mereka tidak hanya membeli dan menjajakan barang dagangan, tetapi ada juga yang berupaya menyebarkan agama Islam. Dengan demikian, agama Islam telah ada di Indonesia ini bersamaan dengan kehadiran para pedagang Arab tersebut. Meskipun belum tersebar secara intensif ke seluruh wilayah Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB II</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masuknya Islam Ke Indonesia</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah atau abad ke tujuh/ke delapan masehi. Ini mungkin didasarkan pada penemuan batu nisan seorang wanita muslimah yang bernama Fatimah binti Maimun di Leran dekat Surabaya yang bertahun 475 H atau 1082 M. Sedangkan menurut laporan seorang musafir Maroko Ibnu Batutah yang mengunjungi Samudra Pasai dalam perjalanannya ke Negeri Cina pada 1345M, Agama islam yang bermadzhab Syafi’I telah mantap disana selama seabad. Oleh karena itu, abad XIII biasanya dianggap sebagai masa awal masuknya agama Islam ke Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adapun daerah pertama yang dikunjungi adalah pesisir Utara pulau Sumatera. Mereka membentuk masyarakat Islam pertama di Peureulak Aceh Timur yang kemudian meluas sampai bisa mendirikan kerajaan Islam pertama di Samudera pasai, Aceh Utara.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sekitar permulaan abad XV, Islam telah memperkuat kedudukannya di Malaka, pusat rute perdagangan Asia Tenggara yang kemudian melebarkan sayapnya ke wilayah-wilayah Indonesia lainnya. Pada permulaan abad tersebut, Islam sudah bisa menjejakkan kakinya ke Maluku, dan yang terpenting ke beberapa kota perdagangan di Pesisir Utara Pulau Jawa yang selama beberapa abad menjadi pusat kerajaan Hindu yaitu kerajaan Majapahit. Dalam waktu ya ng tidak terlalu lama yakni permulaan abad XVII, dengan masuk islamnya penguasa kerajaan Mataram yaitu Sulthan Agung, kemenangan agama tersebut hampir meliputi sebagian besar wilayah Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berbeda dengan masuknya islam ke Negara-negara di bagian dunia lainnya yakni dengan kekuatan militer, masuknya islam ke Indonesia itu dengan cara damai disertai dengan jiwa toleransi dan saling menghargai antara penyebar dan pemeluk agama baru dengan penganut-penganut agama lama (Hindu-Budha). Ia dibawa oleh pedagang-pedagang Arab dan Ghujarat di India yang tertarik dengan rempah-rempah. Masuknya Islam melalui India ini menurut sebagian pengamat, mengakibatkan bahwa islam yang masuk ke Indonesia ini bukan islam yang murni dari pusatnya di Timur Tengah, tetapi islam yang sudah banyak dipengaruhi paham mistik, sehingga banyak kejanggalan dalam pelaksanannnya .</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berbeda dengan pendapat diatas, S.M.N. Al-Attas berpendapat bahwa pada tahap pertama islam di Indonesia yang menonjol adalah aspek hukumnya bukan aspek mistiknya karena ia melihat bahwa kecenderungan penafsiran al-Quran secara mistik itu baru terjadi antara 1400-1700 M.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akan tetapi, sejak pertengahan abad XIX, agama islam Indonesia secara bertahap mulai meninggalkan sifat-sifatnya yang sinkretik setelah banyak orang Indonesia yang mengadakan hubungan dengan Mekkah dengan cara melakukan ibadah haji. Apalagi setelah transportasi laut yang makin membaik, semakin banyaklah orang Indonesia yang melakukan ibadah haji bahkan sebagian mereka ada yang bermukim bertahun-tahun lamanya untuk mempelajari ajaran islam dari pusatnya, dan ketika kembali ke Indonesia mereka menjadi penyebar aliran islam yang ortodoks.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn1" name="_ftnref1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">[1]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seminar Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap seminar mengadakan siding-sidangnya mulai hari ahad 21 s/d 24 syawal 1382 H, ( 17 s/d 20 Maret 1963) di Medan, yaitu seminar sejarah masuknya Islam ke Indonesia. Para peserta terdiri dari beberapa negarawan, sejarawan, dan cendekiawan. Tema seminar dirumuskan dalam 2 hal pokok yaitu: Pertama tentang masuknya islam ke Indonesia,kedua tentang daerah Islam pertama di Indonesia yang menyangkut daerah/lokasi dimana Islam mula-mula tertanam. Dari hasil seminar dapat disimpulkan:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahwa menurut sumber-sumber yang kita ketahui, islam untuk pertama kalinya telah masuk ke Indonesia pada abad pertama hijrah (abad ke 7/8 M) dan langsung dari Arab.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahwa daerah yang pertama didatangi oleh Islam ialah pesisir Sumatera dan bahwa setelah terbentuknya masyarakat Islam, maka raja Islam yang pertama berada di Aceh.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahwa mubaliq-mubaliq Islam pertama yang datang ke Indonesia merangkap sebagai saudagar. </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahwa penyiaran itu di Indonesia dilakukan secara damai.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahwa Kedatangan Islam membawa kecerdasan dan peradaban yang tinggi dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia dalam menahan penderitaan dan perjuangan melawan penjajahan bangsa asing.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 3.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dr. Hamka memberi kesimpulan:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Agama Islam telah berangsur datang ke tanah air kita ini sejak abad pertama (abad ke-7M) dibawa oleh saudagar-saudagar Islam yang intinya adalah orang-orang Arab diikuti oleh orang Persia dan Gujarat.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Oleh karena penyebaran Islam itu tidak dijalankan dengan kekerasan dan tidak ada penaklukan negeri, maka jalannya itu adalah berangsur-angsur.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mazhab Syafi’I telah berpengaruh sejak semula perkembangan itu, sampai Raja Islam Pasai Samudera itu adalah seorang alim ahli fiqih Mazhab Syafi’i.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kedatangan ulama-ulama Islam dari luar negari ke Aceh memperteguh odeologi Mazhab Syafi’I yang telah ditanam raja-raja Pasai.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saya mengakui bahwa ulama luar yang datang kemari, disamping ada ulama kita belajar ke Mekkah, Syam, Yaman, Aden, dan lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tapi semua itu bukanlah menghilangkan kepribadian Muslim Indonesia dalam rangka umat Islam sedunia, tetapi mengesankan kebesaran Salafussalihin Indonesia, sehingga Aceh menjadi “Serambi Mekkah”.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Haji Abubakar Aceh membuat kesimpulan:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Islam masuk ke Indonesia mula pertama di Aceh, tidak mungkin di daerah lain.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penyiar Islam pertama di Indonesia tidah hanya terdiri dari saudagar India dari Gujarat, tetapi juga terdiri dari mubaligh-mubaligh Islam dari bangsa Arab.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Diantara mazhab pertama yang dipeluk di Aceh ialah Syi’ah dan Syafi’i.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn2" name="_ftnref2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">[2]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Maka setelah 15 tahun sesudah seminar di Medan berlangsung atau tepatnya pada tanggal 10-16 juni 1978, majelis ulama propinsi daerah istimewa Aceh memprakarsai pula seminar serupa yaitu tentang sejarah masuk dan berkembangnya Islam di daerah istimewa aceh yang diadakan di Banda Aceh. Seminar ini dihadiri oleh para sarjana dan cendekiawan yang berada di Aceh khususnya. Dari hasil seminar tersebut dapat disimpulkan:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada abad pertama hijrah islam sudah masuk di Aceh</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerajaan-kerajaan Islam yang pertama adalah perlak, lamuri dan pasai</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Islam berkembang di Aceh melalui cara hikmah kebijaksanaan</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebenarnya apa yang telah disimpulkan dalam ke-2 seminar tersebut diatas terutama yang menyangkut dengan proses islamisasi di Indonesia adalah juga seirama dengan pendapat 2 sarjana barat yaitu Prof. Gabriel Ferrand dan Prof. Paul Wheatly. Bersumber pada keterangan para musafir dan pedagang Arab tentang Asia Tenggara, maka ke-2 sarjana tersebut menyebutkan bahwa sudah sejak abad ke-8, pelabuhan-pelabuhan yang terkenal di Asia Tenggara pada masa itu, telah dikunjungi oleh para pedagang dan musafir-musafir Arab. Dan bahkan pada kota-kota dagang itu telah terdapat Fondasi-fondasi para pedagang Islam. Jadi dapat ditafsirkan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia sejak awal ke-8 M, langsung dibawa oleh para pedagang dan musafir Arab.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Corak dan Perkembangan Islam di Indonesia</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masa Kesulthanan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk melihat lebih jelas gambaran keislaman di kesultanan atau kerajaan-kerajaan Islam akan di uraikan sebagai berikut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di daerah-daerah yang sedikit sekali di sentuh oleh kebudayaan Hindu-Budha seperti daerah-daerah Aceh dan Minangkabau di Sumatera dan Banten di Jawa, Agama Islam secara mendalam mempengaruhi kehidupan agama, sosial dan politik penganut-penganutnya sehingga di daerah-daerah tersebut agama Islam itu telah menunjukkan di dalam bentuk yang lebih murni.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di kerajaan Banjar, dengan masuk Islamnya raja, perkembangan Islam selanjutnya tidak begitu sulit karena raja menunjangnya dengan fasilitas dan kemudahan-kemudahan lainnya dan hasilnya mebawa kepada kehidupan masyarakat Banjar yang benar-benar bersendikan Islam. Secara konkrit, kehidupan keagamaan di kerajaan banjar ini diwujudkan dengan adanya mufti dan qadhi atas jasa Muhammad Arsyad Al-Banjari yang ahli dalam bidang fiqih dan tasawuf. Di kerajaan ini, telah berhasil pengodifikasian hukum-hukum yang sepenuhnya berorientasi pada hukum islam yang dinamakan Undang-Undang Sultan Adam. Dalam Undang-Undang ini timbul kesan bahwa kedudukan mufti mirip dengan Mahkamah Agung sekarang yang bertugas mengontrol dan kalau perlu berfungsi sebagai lembaga untuk naik banding dari mahkamah biasa. Tercatat dalam sejarah Banjar, di berlakukannya hukum bunuh bagi orang murtad, hukum potong tangan untuk pencuri dan mendera bagi yang kedapatan berbuat zina.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada akhirnya kedudukan Sultan di Banjar bukan hanya pemegang kekuasaan dalam kerajaan, tetapi lebih jauh diakui sebagai Ulul amri kaum Muslimin di seluruh kerajaan itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk memacu penyabaran agama Islam, didirikan sebuah organisasi yang Bayangkare Islah (pengawal usaha kebaikan). Itulah organisasi pertama yang menjalankan program secara sistematis sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pulau Jawa dan Madura dibagi menjadi beberapa wilayah kerja para wali.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Guna memadu penyebaran agama Islam, hendaklah di usahakan agar Islam dan tradisi Jawa didamaikan satu dengan yang lainnya.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hendaklah di bangun sebuah mesjid yang menjadi pusat pendidikan Islam.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan kelonggaran-kelonggaran tersebut, tergeraklah petinggi dan penguasa kerajaan untuk memeluk agama Islam. Bila penguasa memeluk agama Islam serta memasukkan syari’at Islam ke daerah kerajaannya, rakyat pun akan masuk agama tersebut dan akan melaksanakan ajarannya. Begitu pula dengan kerajaan-kerajaan yang berada di bawah kekuasaannya. Ini seperti ketika di pimpin oleh Sultan Agung. Ketika Sultan Agung masuk Islam, kerajaan-kerajaan yang ada di bawah kekuasaan Mataram ikut pula masuk Islam seperti kerajaan Cirebon, Priangan dan lain sebagainya. Lalu Sultan Agung menyesuaikan seluruh tata laksana kerajaan dengan istilah-istilah keislaman, meskipun kadang-kadang tidak sesuai dengan arti sebenarnya. </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masa Penjajahan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ditengah-tengah proses transformasi sosial yang relative damai itu, datanglah pedagang-pedagang Barat, yaitu portugis, kemudian spanyol, di susul Belanda dan Inggris. Tujuannya adalah menaklukkan kerajaan-kerajaan Islam Indonesia di sepanjang pesisir kepulauan Nusantara ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada mulanya mereka datang ke Indonesia hanya untuk menjalinkan hubungan dagang karena Indonesia kaya akan rempah-rempah, tetapi kemudian mereka ingin memonopoli perdagangan tersebut dan menjadi tuan bagi bangsa Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apalagi setelah kedatangan Snouck Hurgronye yang ditugasi menjadi penasehat urusan pribumi dan Arab, pemerintah Hindia-Belanda lebih berani membuat kebijaksanaan mengenai masalah Islam di Indonesia karena Snouck mempunyai pengalaman dalam penelitian lapangan di Negeri Arab, Jawa dan Aceh. Lalu ia mengemukakan gagasannya yang di kenal dengan politik Islam di Indonesia. Dengan politik itu ia membagi masalah Islam dalam tiga kategori, yaitu:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bidang agama murni atau ibadah;</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bidang sosial kemasyarakatan; dan </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Politik.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Terhadap bidang agama murni, pemerintah colonial memberikan kemerdekaan kepada umat Islam untuk melaksanakan ajaran agamanya sepanjang tidak mengganggu kekuasaan pemerintah Belanda. </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam bidang kemasyarakatan, pemerintah memamfaatkan adat kebiasaan yang berlaku sehingga pada waktu itu dicetuskanlah teori untuk membatasi keberlakuan hukum Islam, yakni teori reseptie yang maksudnya hukum Islam baru bisa diberlakukan apabila tidak bertentangan dengan alat kebiasaan. Oleh karena itu, terjadi kemandekan hukum Islam.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan dalam bidang politik, pemerintah melarang keras orang Islam membahas hukum Islam baik dari Al-Qur’an maupun Sunnah yang menerangkan tentang politik kenegaraan atau ketatanegaraan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn3" name="_ftnref3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">[3]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gerakan dan organisasi Islam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akibat dari “resep politik Islam”-nya Snouck Hurgronye itu, menjelang permulaan abad xx umat Islam Indonesia yang jumlahnya semakin bertambah menghadapi tiga tayangan dari pemerintah Hindia Belanda, yaitu: politik devide etimpera, politik penindasan dengan kekerasan dan politik menjinakan melalui asosiasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk sementara pihak pemerintah colonial berhasil mencapai sasarannya, yakni beberapa golongan Islam dapat di pecah-belah, perlawanan dapat dipatahkan dengan kekerasan senjata, sebagian besar golongan Islam yang di pedalaman dapat terus diisolasi dalam alam ketakhayulan dan kemusyrikan, dan sebagian lagi memasuki aparatur kepegawaian colonial rendahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Namun, ajaran Islam pada hakikatnya terlalu dinamis untuk dapat dijinakkan begitu saja. Dengan pengalaman tersebut, orang Islam bangkit dengan menggunakan taktik baru, bukan dengan perlawanan fisik tetapi dengan membangun organisasi. Oleh karena itu, masa terakhir kekuasaan Belanda di Indonesiadi tandai dengan tumbuhnya kesadaran berpolitik bagi bangsa Indonesia, sebagai hasil perubahan-perubahan sosial dan ekonomi, dampak dari pendidikan Barat, serta gagasan-gagasan aliran pembaruan Islam di Mesir.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akibat dari situasi ini, timbullah perkumpulan-perkumpulan politik baru dan muncullah pemikir-pemikir politik yang sadar diri. Karena persatuan dalam syarikat Islam itu berdasarkan ideologi Islam, yakni hanya orang Indonesia yang beragama Islamlah yang dapat di terima dalam organisasi tersebut, para pejabat dan pemerintahan (pangreh praja) ditolak dari keanggotaan itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Persaingan antara partai-partai politik itu mengakibatkan putusnya hubungan antara pemimpin Islam, yaitu santri dan para pengikut tradisi Jawa dan abangan. Di kalangan santri sendiri, dengan lahirnya gerakan pembaruan Islam dari Mesir yang mengompromikan rasionalisme Barat dengan fundamentalisme Islam, telah menimbulkan perpecahan sehingga sejak itu dikalangan kaum muslimin terdapat dua kubu: para cendekiawan Muslimin berpendidikan Barat, dan para kiayi serta Ulama tradisional.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selama pendudukan jepang, pihak Jepang rupanya lebih memihak kepada kaum muslimin dari pada golongan nasionalis karena mereka berusaha menggunakan agama untuk tujuan perang mereka. Oelh karena itu, ada tiga prantara politik berikut ini yang merupakan hasil bentukan pemerintah Jepang yang menguntungkan kaum muslimin.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Shumubu, yaitu Kantor Urusan Agama yang menggantikan Kantor Urusan Pribumi zaman Belanda.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masyumi, yakni singkatan dari Majelis Syura Muslimin Indonesia menggantikan MIAI yang dibubarkan pada bulan oktober 1943.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hizbullah, (Partai Allah dan Angkatan Allah), semacam organisasi militer untuk pemuda-pemuda Muslimin yang dipimpin oleh Zainul Arifin.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn4" name="_ftnref4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">[4]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">D.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tersiarnya Islam di Indonesia</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebelum Islam masuk ke Indonesia, agama Hindu dan Budha telah berkembang luas di nusantara ini, disamping banyak yang masih menganut animism dan dinamisme, kedua agama itu kian lama kian pudar cahayanya dan akhirnya kedudukannya sepenuhnya diganti oleh agama Islam yang kemudian menjadi anutan 85 hingga 95% rakyat Indonesia. Sebab-sebab sangat pesat dan cepat tersiarnya Islam di Indonesia antara lain sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Terutama sekali faktor agama Islam (aqidah, syariah dan akhlak islam) sendiri yang lebih banyak “berbicara” kepada segenap lapisan masyarakat Indonesia.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faktor para mujtahid dakwah yang banyak terdiri atas para saudagar yang taraf kebudayaannya sudah tinggi, yang telah berhasil membawakan Islam dan segala kebijaksanaan kemahiran dan keterampilan</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran Islam tentang dakwah untuk menyampaikan ajaran Allah walaupun sekedar satu ayat kepada segenap manusia di seluruh pelosok bumi telah menjadikan segenap kaum muslimin menjadi umat dakwah.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Baik agama Hindu maupun Budha pada umumnya dipeluk oleh orang-orang keraton yang pada saat mulai tersebarnya Islam antara raja yang satu dengan yang lainnya terlibat dalam perselisihan.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pernikahan antara para penyebar Islam dan orang-orang yang baru di islamkan melahirkan generasi pelanjut yang menganut dan menyebarkan Islam.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">E.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengaruh Islam terhadap Peradaban Bangsa Indonesia</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Peradaban dan Agama Masyarakat Indonesia Sebelum Kedatangan Islam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara geografis, wialayah Indonesia termasuk ke dalam kawasan Asia Tenggara. Masyarakat di wilayah ini telah memiliki peradaban yang tinggi sebelum kedatangn Islam. Hal itu disebabkan karena wilayah Asia Tenggara merupakan Negara-negara yang memiliki kesamaan budaya dan agama. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bangsa Indonesia dalam sejarahnya telah mengenal tulisan yang diajarkan oleh para penyebar agama Hindu dan Budha.pengaruh ini telah berlangsung cukup lama, mungkin sejak abad ke-6 atau ke-7 M sampai abad ke-14 dan ke-15 M. pengaruh Hinduisme dan Budhisme membawa perubahan besar, terutama dalam sistem pemerintahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bukti dari pengaruh agama Hindu dan Budha bagi masyarakat Indonesia dapat dilihat dari banyaknya bangunan-bangunan suci untuk peribadatan, seperti candi-candi, ukiran, dan sebagainya. Semua bangunan itu merupakan perpaduan antara seni bangunan zaman megalithicum, seperti punden berundak-undak.ukiran dan relief yang terdapat di dalamnya menggambarkan kreatifitas bangsa Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengaruh Islam terhadap Peradaban Bangsa Indonesia dan Perkembangannya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Islam sebagai agama baru yang dianut sebagian masyarakat Indonesia, telah banyak memainkan peranan penting dalam berbagai kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Peranan itu dapat dilihat dari perkembangan Islam dan pengaruhnya di masyarakat Indonesia sangat luas, sehingga agak sulit untuk memisahkan antara kebudyaan local dengan kebudayaan Islam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masuknya kebudayaan Islam dalam kebudayaan nasional, meliputi bahasa, nama, adat istiadat dan kesenian.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengaruh Bahasa dan Nama</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional banyak terpengaruh dari bahasa Arab. Bahasa ini sudah begitu menyatu dalam lidah bangsa Indonesia. Tidak hanya dalam bahasa komunikasi sehari-hari, bahakan dipergunakan pula dalam bahasa surat kabar, dan sebagainya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengaruh Islam dalam bidang nama, sungguh banyak sekali. Banyak tokoh dan bukan tokoh masyarakat menggunakan nama berdasarkanpada bahasa Arab,yang merupakan bahasa simbol pemersatu Islam. Semua itu bukti adanya pengaruh Islam dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengaruh Adat Istiadat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adat istiadat yang ada dan berkembang di Indonesia banyak dipengaruhi oleh peradaban Islam. Diantara pengaruh itu adalah ucapan salam kepada setiap muslim yang dijumpai, atau penggunaannya dalam acara-acara resmi pemerintahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengaruh lainnya adalah berupa ucapan-ucapan kalimat penting dalam do’a. yang merupakan pengaruh dari tradisi Islam yang lestari.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengaruh Dalam Kesenian dan Bangunan Ibadah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengaruh kesenian yang paling menonjol dalam hal ini terlihat dalam irama qasidah dan lagu-lagu yang bernafaskan ajaran Islam. Syair pujian yang mengagungkan nama-nama Allah yang sering diucapkan oleh umat Islam, merupakan bukti pengaruh ajaran Islam terhadap kehidupan beragama masyarakat Islam Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Begitu pula pengaruh dalam bidang bangunan peribadatan. Banyak bangunan mesjid yang ada di Indonesia, terpengaruh dari bangunan mesjid yang ada di Negara-negara Islam, baik yang ada di Timur Tengah ataupun di tempat-tempat lainnya di dunia Islam.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengaruh Dalam Bidang Politik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketika kerajaan-kerajaan Islam mengalami masa kejayaannya, banyak sekali undur politik Islam yang berpengaruh dalam system politik pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam tersebut. Misalnya tentang konsep khalifatullah fil ardi dan dzilullah fil ardi. Kedua konsep ini diterapkan pada masa pemerintahan kerajaan Islam Aceh Darussalam dan kerajaan Islam Mataram.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn5" name="_ftnref5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">[5]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">F.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam perkembangan selanjutnya, Islam menempati posisi penting dalam percaturan sosial ekonomi dan sekaligus percaturan politik. Kekuatan sosial politik itu semakin mantap ketika lahirnya lembaga-lembaga politik, seperti kerajaan-kerajaan Islam. Di antara kerajaan-kerajaan Islam yang pernah berdiri di Indonesia adalah:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerajaan Islam Samudra Pasai</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerajaan Islam Aceh Darussalam</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerajaan Islam Demak</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerajaan Islam Pajang</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerajaan Islam Mataram</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerajaan Islam Cirebon</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">g.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerajaan Islam Banten</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">h.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerajaan Islam di Kalimantan</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">i.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerajaan Islam di Sulawesi<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn6" name="_ftnref6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">[6]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 333.4pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 333.4pt; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB III</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 333.4pt; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENUTUP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 333.4pt; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesimpulan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah atau abad ke tujuh/ke delapan masehi. Ini mungkin didasarkan pada penemuan batu nisan seorang wanita muslimah yang bernama Fatimah binti Maimun di Leran dekat Surabaya yang bertahun 475 H atau 1082 M.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Corak dan Perkembangan Islam di Indonesia</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -21.25pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masa Kesulthanan</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -21.25pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masa Penjajahan</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -21.25pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gerakan dan organisasi Islam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengaruh Islam terhadap Peradaban Bangsa Indonesia dan Perkembangannya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perkembangan Islam dan pengaruhnya di masyarakat Indonesia sangat luas, adapun pengaruhnya yaitu:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengaruh Bahasa dan Nama</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengaruh Adat Istiadat</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengaruh Dalam Kesenian dan Bangunan Ibadah</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengaruh Dalam Bidang Politik</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saran</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Demikian pembahasan dari makalah kami. Kami berharap semoga pembahasan dalam makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca. Dan kami pun berharap pula kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan dalam tugas kami selanjutnya. Sekian dan terima kasih.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 333.4pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 333.4pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 333.4pt; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 333.4pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 333.4pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 333.4pt; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 333.4pt; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 333.4pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Suminto, Aqid.,<i> Politik Islam Hindia Belanda, </i>Jakarta: Pustaka LP3ES.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Thohir, Ajid., <i>Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam, </i>Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hasjmy, A., <i>Sejarah Kebudayaan Islam di Indonesia, </i>cet.1, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1990.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Murodi, <i> Sejarah Kebudayaan Islam, </i>Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1994.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 333.4pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 333.4pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break;" /> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div style="mso-element: footnote-list;"><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" /><div id="ftn1" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref1" name="_ftn1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span> Ajid Thohir, <i>Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam, </i>(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 292</div></div><div id="ftn2" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref2" name="_ftn2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span> A. Hasjmy, <i>Sejarah Kebudayaan Islam di Indonesia, </i>cet.1, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1990), hlm. 3-4.</div></div><div id="ftn3" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="tab-stops: 333.4pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref3" name="_ftn3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> Aqid<i> </i>Suminto, <i>Politik Islam Hindia Belanda, </i>(Jakarta: Pustaka LP3ES), hlm. 6-10.</span></div></div><div id="ftn4" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref4" name="_ftn4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> Ajid Thohir, <i>…,</i> hlm.303.</span></div></div><div id="ftn5" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref5" name="_ftn5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span> Murodi, <i> Sejarah Kebudayaan Islam, </i>(Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1994), hlm.122-124.</div></div><div id="ftn6" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref6" name="_ftn6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span> Murodi,…,hlm.114-121.</div></div></div><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">JIKA SOBAT KESULITAN DALAM MENDAPATKAN FILE INI , SOBAT BS KLIK DI BAWAH INI</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://adf.ly/8Yilr">DOWNLOAD</a></span></span><br />
</div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-78471727352107027742012-05-15T16:18:00.002+07:002012-05-15T20:46:09.089+07:00TANTANGAN ILMU-ILMU KEISLAMAN DI TENGAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN MODERN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 1; text-align: center;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/"><span style="color: black;"><br />
</span></a></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Perjalanan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa, semula adalah muncul di Yunani pada abad keenam sebelum Masehi. Ilmu pengetahuan yang banyak berkaitan dengan dunia materi pada waktu itu masih bersatu dengan dunia filsafat yang banyak memusatkan perhatiannya pada dunia metafisika (dunia di balik materi). Ilmu dan filsafat masih berada dalam satu tangan. Phytagoras, Aristoteles, Ptolemy, Galen, Hyppocrates misalnya, mereka adalah disamping seorang filosof juga seorang ilmuwan.<a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftn1"><span style="color: black;">[1]</span></a></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Ketika ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani di ambil alih oleh para ilmuwan Muslim melalui penerjemahan karya-karya klasik Yunani secara besar-besaran ke dalam Bahasa Arab dan Persia di <i>“Darul Hikmah”</i> (Rumah Ilmu Pengetahuan) Bagdad pada abad ke-VIII hingga abad ke-XIII Masehi, seperti : Abu Yahya al-Batriq berhasil menterjemahkan ilmu kedokteran dan filsafat Yunani karya besar Aristoteles dan Hyppocrates. Hunain Ibn Ishaq berhasil menterjemahkan buku : “Timacus” karya Plato, buku “Prognotik” karya Hyppocrates, dan buku “Aphorisme” karya penting dari Galen. Ghasta Ibn Luka (Luke) al-Ba’labaki berhasil menterjemahkan ilmu kedokteran dan matematika hasil karya dari : Diophantus, Theodosius, Autolycus, Hypsicles, Aristarchus dan karya Heron. Dan juga Tsabit Ibn Qurra al-Harrani (826-900) berhasil menterjemahkan ilmu-ilmu kedokteran dan matematika Yunani karya besar dari : Apoloonius, Archimedes, Euclid, Theodosius, Ptolemy, Galen dan Eutocius.<a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftn2"><span style="color: black;">[2]</span></a> Dan masih banyak karya besar lainnya yang tak dapat disebutkan satu persatu.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Pada masa periode Islam ini, kematerian ilmu pengetahuan yang semula hanya bersatu dengan dunia filsafat, akhirnya masuk pula kesatuan agama di dalamnya. Hal ini dapat dilihat pada para tokoh muslim seperti : Ibn Rusyd, Ibn Sina, al-Ghazali, al-Biruni, al-Kindi, al-Farabi, al-Khawarizmi dan yang lainnya, mereka adalah disamping sebagai seorang filosof, ilmuwan juga seorang agamawan (teolog maupun ahli dalam bidang hukum Islam).<a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftn3"><span style="color: black;">[3]</span></a></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, adalah terjadinya kilas balik transformasi Ilmu dari Timur (Islam) ke dunia Barat (Eropa). Hal itu terjadi berkat kerja keras orang-orang Eropa yang belajar di Universitas-Universitas Andalusia, Cordova dan Toledo (Spanyol Islam), seperti : Michael Scot, Robert Chester, Adelard Barth, Gerard dan Cremona dan yang lainnya. Terjadinya kerja sama Islam – Kristen di Sicilia yang pernah dikuasai Islam tahun 831 hingga tahun 1091, dimana Ibu Kota Sicilia pernah dijadikan tempat penterjemahan buku-buku karya ulama Muslim ke dalam bahasa Latin, sehingga melahirkan renaisans di Italia.<a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftn4"><span style="color: black;">[4]</span></a> Juga terjadinya kontak Islam – Kristen selama perang salib. Sejak peristiwa ini, ilmu pengetahuan dan filsafat yang telah dikuasai oleh dunia Islam dibawa kembali ke dunia Barat (Eropa) dan sebagai akibatnya, Eropa keluar dari masa kegelapan dan memasuki masa renaisans dan selanjutnya perkembangan ilmu pengetahuan memasuki abad modern dengan kemajuan teknologinya yang cepat dan spektakuler. Sifat ilmu pengetahuan yang semula masih bersatu dalam kesatuan filsafat dan agama, pada masa renaisans Eropa hingga memasuki zaman modern seperti saat ini, ilmu pengetahuan telah lepas dari ikatan agama dan pengaruh filsafat. Ilmu pengetahuan hanya memusatkan perhatiannya kepada dunia materi, kekayaan materilah yang diyakini akan membawa kebahagiaan hidup dan yang bisa memecahkan segala problematika yang dihadapi. Dari pengaruh mengumpulkan materi, kekayaan, harta benda inilah yang mendorong bangsa-bangsa Eropa seperti Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris dan Perancis berlomba-lomba merebut wilayah Islam yang membentang dari Atlantik hingga Pasifik, dari India Selatan, memasuki jantung Afrika sampai Siberia, Albania dan Bosnia dan lain-lainnya, harus mengakui akan kekuatan Barat (Eropa) baik dari segi politik, ekonomi, militer maupun kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuannya. Faktor kemajuan ilmu pengetahuan inilah yang menjadi tantangan dan ancaman besar bagi dunia Islam setelah menyadari kekalahannya atas peristiwa invansi Mesir oleh Napoleon pada tahun 1789.<a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftn5"><span style="color: black;">[5]</span></a></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Tantangan ilmu-ilmu Keislaman dewasa ini dalam mengejar ketertinggalannya terhadap kemajuan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh oleh Barat, haruslah melihat kembali sisi kelemahan selama ini, yang mana dalam mengembangkan ilmu pengetahuan kalangan Muslim pada umumnya :</span></span><br />
</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins>Masih banyak menggunakan logika deduktif, maksudnya adalah dalam hal mengembangkan ilmu pengetahuan masih bertolah pada pengetahuan fakta-fakta yang bersifat umum kemudian ditarik ke dalam kesimpulan-kesimpulan yang bersifat khusus.<a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftn6"><span style="color: black;">[6]</span></a> Sehingga ilmu pengetahuan yang dihasilkan kebanyakan masih bersifat teoritism abstrak dan masih bersifat idealis. Hal itu sangat berbeda dengan pengembangan ilmu pengetahuan di masa keemasan Islam abad ke-IX sampai dengan abad ke-XI, yang mana Jabir Ibn Hayyan (721-815) misalnya, menurut pengakuan Barat adalah orang pertama yang menggunakan metode ilmiah secara induktif dalam penelitiannya di bidang al-kemi yang oleh ilmuwan Barat disebut ilmu kimia. Jabir dengan nama latinnya menjadi Geber, adalah orang pertama yang mendirikan bengkel dengan menggunakan tungku pemanas untuk mengolah mineral dan mengektradisi mineral-mineral itu menjadi zat kimiawi kemudian mengklasifikasikannya.<a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftn7"><span style="color: black;">[7]</span></a> Demikian juga Muhammad Ibn Zakaria ar-Razi (865-925) yang namanya dilatinkan menjadi Razes, adalah orang pertama yang menggunakan alat khusus untuk melakukan proses penelitian kimia sebagaimana lazimnya dilakukan oleh para ahli kimia seperti adanya destilasi, kristalisasi, kalsinasi dan lain sebagainya. Yang pada akhirnya buku-buku al-Razi tentang ilmu kimia dianggap sebagai manual atau buku pegangan laboratorium kimia yang pertama di dunia yang banyak dipergunakan oleh sarjana-sarjana Barat setelah menyelesaikan studinya di Universitas-Universitas Islam Toledo maupun Cordova.<a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftn8"><span style="color: black;">[8]</span></a> Sesungguhnya berkembangnya penemuan ilmu pengetahuan kealaman oleh ilmuwan muslim adalah lebih disebabkan adanya penggunaan metode logika induktif, yakni adanya pengembangan ilmu pengetahuan dari dunia abstrak ke dunia kongkrit, dari dunia teori ke dunia praktik dan dari dunia idealis ke dunia empiris dan sebagainya.</ins></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins>Dikalangan Islam masih banyak yang menekankan studi pustaka dari pada studi atas realitas sosio-kultural. Akibatnya terjadi kurang berkembangnya literatur-literatur tentang ilmu-ilmu empiris Islam, seperti : sosiologi Islam, antropologi Islam, psikologi Islam, ekonomi Islam dan sebagainya. Hal ini sangat berbeda dengan ilmu pengetahuan empiris Islam yang pernah dikembangkan oleh ilmuwan Muslim di abad renaisans Islam, dimana hasil karya ilmuwan Muslim banyak yang dijadikan sumber rujukan dalam studi pustaka (bukan sebaliknya), hal ini dapat dilihat seperti pada buku Al-Fihrist (Index of the Science) karya besar Ibn Ya’qub an-Nadim, berisi tentang ensiklopedis monumental yang masih singnifikan hingga abad ini. Termasuk bidang Astronomika oleh Mahani (855-866), Naziri, Qurra’ dan al-Battami. Bidang zoologi oleh ad-Dinawari, Book of Animals oleh al-Jahiz, Book of Roads and Provinces oleh Ibn Khurdadbih dan dalam Book of the Countries oleh al-Ya’qubi dan masih banyak yang lainnya.<a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftn9"><span style="color: black;">[9]</span></a></ins></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins>Belum adanya paradigma yang jelas tentang posisi nilai normatif, eksistensi dan struktur keilmuan Islam. Sebagai misal dalam mensikapi problematika tantangan modernisasi yang ditandai oleh pesatnya perkembangan industrialisasi, transformasi, canggihnya alat-alat informasi, dan kuatnya paham rasionalisme yang apabila dihadapkan kepada agama, di kalangan muslim belum mampu menyelesaikan dengan cara dialektis tetapi masih bersifat normatif.<a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftn10"><span style="color: black;">[10]</span></a> Dan para peneliti Muslim masih kurang siap menghadapi atau menolak gagasan-gagasan asing, karena tidak adanya persiapan secara memadai untuk melawan mereka melalui telaah mendalam dan penolakan terhadap promis-promis palsu.<a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftn11"><span style="color: black;">[11]</span></a> Akibat yang ditimbulkan tentang posisi nilai normatif, eksistensi dan struktur keilmuan Islam menjadi tidak jelas. Ada yang datang dari Barat, seperti westernisasi, rasionalisme, sekularisme, gagasan filsafat Barat dan semua yang berbau ke Barat-Baratan semua ditolak bahkan dikafirkannya.<a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftn12"><span style="color: black;">[12]</span></a></ins></span></span></li>
</ol><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<hr align="center" size="1" width="100%" /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftnref1"><span style="color: black;">[1]</span></a> Mehdi Nakoesteen,<i> Op.Cit.,</i> h. 22</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftnref2"><span style="color: black;">[2]</span></a> Lihat George Sarton, <i>Introduction to The History of Science</i> (Vol. 3 ; Washington D. C. : The Carbegie Institute, 1948), h. 556-613.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftnref3"><span style="color: black;">[3]</span></a> Lihat Harun Nasutioan, <i>Islam Rasional, Op.Cit., </i>h. 410.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftnref4"><span style="color: black;">[4]</span></a> <i>Ibid., </i>h. 301-302.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftnref5"><span style="color: black;">[5]</span></a> Lihat Sayyed Hossein Nasr, <i>Op.Cit., </i>h. 124-125.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftnref6"><span style="color: black;">[6]</span></a> Lihat Sutrisno Hadi, <i>Metodologi Research</i> (Jilid 2 ; Yogyakarta : Fak. Psikologi UGM, 1983),. h. 42.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftnref7"><span style="color: black;">[7]</span></a> Lihat A. Baiquni, <i>Op.Cit., </i>h. 6.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftnref8"><span style="color: black;">[8]</span></a> <i>Ibid.,</i> h. 8.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftnref9"><span style="color: black;">[9]</span></a> Lihat Mehdi Nakoesteen, <i>Op.Cit., </i>h. 213-217.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftnref10"><span style="color: black;">[10]</span></a> Lihat Taufik Adnan Amal, <i>Islam dan Tantangan Modernitas, Studi Atas Pemikiran Hukum Fazlur Rahman</i> (Cet. VI ; Bandung : Mizan, 1996), h. 38.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftnref11"><span style="color: black;">[11]</span></a> Lihat Jamaluddin Rakhmat, <i>Islam Alternatif </i>(Cet. IV ; Bandung : Mizan, 1991), h. 176.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://www.masbied.com/2009/11/02/tantangan-ilmu-ilmu-keislaman-di-tengah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-modern/#_ftnref12"><span style="color: black;">[12]</span></a> Sayyad Hossein Nasr, <i>Op.Cit., </i>h. </span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">JIKA SOBAT KESULITAN DALAM MENDAPATKAN FILE INI , SOBAT BS KLIK DI BAWAH INI</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://adf.ly/8YiiW">DOWNLOAD</a></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><br />
</span></span><br />
</div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-92085978263937980402012-05-15T16:16:00.003+07:002012-05-15T20:45:50.465+07:00ILMU, AGAMA DAN PERSENTUHAN KEDUANYA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 1; text-align: center;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><a href="http://www.masbied.com/2010/06/04/ilmu-agama-dan-persentuhan-keduanya/"><span style="color: black; text-decoration: none;"><br />
</span></a></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">BAB I</span></span></b><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">PENDAHULUAN </span></span></b><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Latar Belakang </span></span></b><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Dalam kerangka berpikir modern, ilmu dan agama masing-masing mempunyai dasar sudut pandangan berbeda. Dalam kenyataan, antara keduanya bahkan bisa terasa saling menafikan, misalnya adalah mengapa keduanya kami perlu dipertemukan, yang melarat belakangi disusunnya makalah ini untuk mengaitkan antara ilmu dan agama.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Pada awalnya, sebenarnya ilmu selalu berkaitan erat dengan kepercayaan tertentu, pada abad ke 6 SM, kepercayaan itu berbentuk sistem-sistem metafisika. Antara ilmu dan agama sebenarnya ada perbedaan cukup mendasar yang perlu dipertimbangkan sebelum kita membicarakan tentang kemungkinan korelasi antara keduanya.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Rumusan Masalah </span></span></b><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins>Apa pengertian dari ilmu dan agama?</ins></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins>Apa perbedaan dari ilmu dan agama?</ins></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins>Apa yang menjadi keterkaitan keduanya?</ins></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Tujuan </span></span></b><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins>Untuk mengetahui pengertian ilmu dan agama</ins></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins>Untuk mengetahui perbedaan antara ilmu dan agama</ins></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins>Untuk mengetahui keterkaitan keduanya.</ins></span></span></li>
</ol><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">BAB II</span></span></b><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">PEMBAHASAN</span></span></b><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Ilmu, Agama dan Persentuhan Keduanya</span></span></b><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Pertama, mengenai agama. Agama mencakup banyak hal. Jika kita mau sistematis, dalam bidang kajian agama (religious studies) ada banyak cara yang digunakan orang untuk mengurai dimensi-dimensi agama. Sekedar sebagai salah satu contoh amat baik, Ninian Smart (2000) menggunakan analisis pandangan dunia untuk mengali dimensi-dimensi agama, yang dipandang sebagai suatu pandangan dunia. Ada enam dimensi pandangan dunia (1) dimensi doctrinal atau filosofis (2) negatif atau mistis (3) etis dan legal (4) praktik atau ritual (5) eksperiensial atau emosional dan (6)dimensi sosial atau organisasional.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Perbedaan Mendasar Antara Ilmu Dan Agama</span></span></b><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Antara ilmu dan agama sebenarnya ada perbedaan cukup mendasar yang perlu dipertimbangkan sebelum kita bicarakan tentang kemungkinan korelasi antara keduanya. Pertama, Mind-set dasarnya berbeda. Ilmu bersandar pada etos otomomi pemahaman. Seperti ditekankan Francis Bacon dan Newton, sikap ilmiah sejati berangkat dari keberanian berpikir dan mengamati sendiri tanpa bersandar pada otoritas pendapat orang lain atau instansi supranatural apapun. Newton menekankan sikap keraguan lebih radikal. Misalnya, meskipun normalnya air mengalir ke bawah, seorang ilmuwan sejati meski melihat kemungkinan lain, bahwa air bisa saja mengalir ke atas, atau api membeku dan sebagainya. Pendeknya, sikap skeptis dan tak mudah percaya adalah kodrat seorang ilmuwan, sementara agama tentu saja kebalikannya. Sikap dasarnya adalah percaya dan kepasrahan pada kehendak otoritas lain, terutama otoritas Tuhan. Jadi jika dalam dunia keilmuan ketidak kepercayaan sebelum terbukti adalah sebuah keutamaan, dalam dunia keagamaan, kepercayaan inilah yang menjadi keutamaan.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Kedua, ilmu relatif lebih terbuka terhadap pandangan-pandangan baru asalkan masuk akal dan ditunjang bukti faktual yang memadai. Agama agak sebaliknya, meski umumnya diyakini bahwa manusia wajib menggunakan akalnya untuk memahami wahyu atau kitab suci, dalam kenyataannya agama-agama cenderung sangat defensif terhadap pemahaman-pemahaman baru, bahkan agak tabu untuk memerkarakan dirinya sendiri. Tidaklah mengherankan jika dibandingkan dengan perkembangan ilmu yang sangat pesat, agama sering terasa tertinggal jauh. Bisa saja seorang ilmuwan yang sangat intelektual dalam ilmunya, tetapi dalam hal agama tetap kekanak-kanakkan.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Ketiga, sebenarnya ranah utama wacana agama-agama adalah ranah misteri-misteri terdalam kehidupan serta makna-makna pengalaman, yang sesungguhnya di luar wilayah atau diluar batas jangkauan ilmu-ilmu empirik. Bahasa yang digunakannya pun berbeda. bahasa agama-agama lebih berupa bahasa mitos, penuh metafora dan retorika, sementara bahasa ilmu adalah bahasa faktual, lugas dan literal. Tentu ilmu bisa memperlihatkan fakta-fakta yang memberi isyarat pada pemahaman misteri terdalam itu, tetapi sesungguhnya ihwal misteri dan makna eksistensial adalah di luar kewenangan ilmu. Tidaklah mengherankan jika pencampuradukan antara fakta dan makna itu sering melahirkan ketegangan-ketegangan yang sulit. Ihwal “evolusi” misalnya, jika kitab suci dianggap sebagai laporan lugas faktual tentang proses evolusi, maka akan muncullah di sana berbagai viksi dengan wacana faktual tentang avolusi dan sudut ilmu.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Meskipun demikian, selain memperhatikan berbagai perbedaan mendasar itu, tentu busa pula kita melihat berbagai kemungkinan korelasi antara keduanya. Pertama-tama akan kita lihat dahulu persoalan-persoalan zaman yang dihadapi baik oleh ilmu maupun oleh agama.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Persoalan Zaman</span></span></b><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Sebetulnya ada begitu banyak hal terjadi dalam perkembangan zaman pada abad ke 21 ini telah memaksa ulang ilmu maupun agama untuk melihat dirinya kembali secara baru, dalam wilayah keilmuan misalnya, bisa disebutkan berbagai macam persoalan. Pertama, berbagai kritik mendasar terhadap dunia ilmu, terutama dari sudut filsafat Ilmu, telah kian tegas memperlihatkan bahwa ilmu sesungguhnya mengandung persoalan-persoalan serius, baik pada tingkat asumsi-asumsi dasar metodologis maupun implikasi epistemologis dan ontologisnya. Feyerabend telah menunjukkan bahwa pada kenyataannya, ilmu pengetahuan dan perkembangannya tidak bergantung pada metodologi umum atau hukum tertentu. De facto situasi perkembangan ilmu itu kompleks dan anarkistik. Pretentsi kesahihan metodologis telah pula menyebabkan ilmu pula menjadi ideologis dan bersikap tidak adil terhadap berbagai jenis pengetahuan lain. Thomas Kuhn memperlihatkan bahwa diterima atau tidaknya suatu paradigma dalam dunia ilmu ternyata tak sepenuhnya ditentukan oleh alasan logis. Dan sejak munculnya teori relativitas, fisika kuantum, dan teori ketidak pastian, konsep tentang “objektivitas” dan “observasi” pun menjadi problematis, sebab menjadi jelas di sana bahwa dalam kegiatan ilmiah itu pun peran subjek maupun perspektif teoretis sangatlah menentukan pula.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Kemungkinan Titik Temu</span></span></b><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Setelah kita melihat beberapa perbedaan mendasar antara ilmu dan agama, serta berbagai persoalan zaman yang meski mereka hadapi bersama, kini ada baiknya kita melihat kemungkinan titik temu antara keduanya. Sebenarnya, Ilmu maupun membantu agama merevitalisasi diri dengan berbagai cara. Pertama, kesadaran kritis dan sikap realistis yang dibentuk oleh ilmu sangatlah berguna untuk mengelupaskan sisi-sisi ilusoris agama, bukan untuk menghancurkan agama, melainkan untuk menemukan hal-hal yang lebih esensial dari agama. Dalam praksisnya, banyak hal dalam kehidupan beragama yang mungkin saja bersifat ilusoris, yang membuat agama-agama oversentif sehingga mudah menimbulkan konflik yang akhirnya justru menggerogoti martabat agama sendiri tanpa disadari. Kedua, kemampuan logis dan kehati-hatian mengambil kesimpulan yang dipupuk di dalam dunia ilmiah menjadikan kita mampu menilai secara kritis segala bentuk tafsir baru yang kini mungkin menjadi hiruk-pikuk dan membingungkan. Ketiga, lewat temuan-temuan terbarunya, ilmu dapat merangsang agama untuk senantiasa tanggap memikirkan ulang keyakinan-keyakinan secara baru dan dengan begitu menghindarkan agama itu sendiri dari bahaya stagnasi dan pengaratan. Ke empat, temuan-temuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi pun dapat memberi peluang-peluang baru bagi agama untuk makin mewujudkan idealisme-idealismenya secara konkret, terutama menyangkut kemanusiaan umum.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Pandangan Thomas Kuhn Mengenai Paradigma Ilmu</span></span></b><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Menurut Kuhn, filsafat ilmu sebaiknya berguru pada sejarah ilmu yang baru. Katanya, popper yang sudah di sebut di atas, membalikkan kenyataan dengan terlebih dahulu menguraikan terjadinya ilmu empiris melalui jalan hipotesis yang disusul upaya falsifikasi. Padahal, perubahan-perubahan mendalam selama sejarah ilmu justru tidak pernah terjadi berdasarkan upaya empiris untuk membuktikan salah satu teori atau sistem, melainkan terjadinya melalui revolusi-revolusi ilmiah. Kemajuan ilmu adalah bersifat revolusioner, dan tidak seperti anggapan sebelumnya, yaitu bersifat kumulatif, dengan kata lain evolusioner. Mengapa tidak disadari bahwa kemajuan itu bersifat revolusioner? Sebab sifat revolusioner hanya terasa bagi mereka yang terkena dampaknya, atau lebih baik, mereka yang paradigmanya terkena dampak dari perubahan revolusioner ini. Paradigma menjadi konsep sentral dalam pemikiran Kuhn.<a href="http://www.masbied.com/2010/06/04/ilmu-agama-dan-persentuhan-keduanya/#_ftn1"><span style="color: black; text-decoration: none;">[1]</span></a></span></span><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">BAB III</span></span></b><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">PENUTUP </span></span></b><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Kesimpulan </span></span></b><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Ada beberapa perbedaan mendasar antara ilmu dan agama, (<b>1</b>) kesadaran kritis dan sikap realistis yang dibentuk oleh ilmu sangatlah berguna untuk mengelupaskan sisi-sisi ilusoris agama, bukan untuk menghancurkan agama, melainkan untuk menemukan hal-hal yang lebih esensial dari agama. (<b>2)</b>, kemampuan logis dan kehati-hatian mengambil kesimpulan yang dipupuk di dalam dunia ilmiah menjadikan kita mampu menilai secara kritis segala bentuk tafsir baru yang kini mungkin menjadi hiruk-pikuk dan membingungkan. (<b>3</b>), lewat temuan-temuan terbarunya, ilmu dapat merangsang agama untuk senantiasa tanggap memikirkan ulang keyakinan-keyakinan secara baru dan dengan begitu menghindarkan agama itu sendiri dari bahaya stagnasi dan pengaratan. Ke empat, temuan-temuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi pun dapat memberi peluang-peluang baru bagi agama untuk makin mewujudkan idealisme-idealismenya secara konkret, terutama menyangkut kemanusiaan umum.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Saran</span></span></b><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Penyusun menghimbau kepada teman-teman, khususnya kepada semua pihak yang membaca makalah kami, agar kiranya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan yang sifatnya membangun dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Orang bijak mengatakan bahwa, kita perlu berpikir agar kita mengetahui siapa diri kita, dan kemana arah tujuan perjalanan hidup kita.<b> </b></span></span><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">DAFTAR PUSTAKA</span></span></b><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Hought. John F. 1995. Silence And Religion: From Conflict To Conversation, Paulist Press, New York – Mahmali New Jersey (terjemahan: Perjumpaan Sains dan Agama dari Konflik ke Dialog, Mizan Pustaka, CRCR dan ICAS, 2004).</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Moosa, Ebrahim. 2002. Dalam peters, red; Muzuffar Iqbal dan syed Nomunul Haq, (eds); God, Life, And The Cosmos: Christian and Islamic Perspective, Ahli Gate, hh. 329-356</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">Smith, Huston. 2001. Why Religion Matters (Terjemahan Asal Agama Di Tengah Kedikdayaan Sains?, Mizan Pustaka, 2003), Harpersan Francisco, 2001.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">JIKA SOBAT KESULITAN DALAM MENDAPATKAN FILE INI , SOBAT BS KLIK DI BAWAH INI</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://adf.ly/8Yidd">DOWNLOAD</a></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><br />
</span></span><br />
</div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-51420685192923718022012-05-15T16:16:00.002+07:002012-05-15T20:45:46.473+07:00MAKALAH TENTANG FILSAFAT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><br />
</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KATA PENGANTAR</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami kesehatan dan juga kesempatan sehingga makalah yang telah kami susun ini telah selesai. Tidak lupa pula salawat beriringan salam kita hanturkan atas pangkuan nabi kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kebodohan sampai ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Dan kami ucapkan terima kasih kepada Dosen kami yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Sebelumnya, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari yang dibutuhkan. Kemungkinan besar, banyak atau tidaknya kesalahan dalam pengetikan makalah ini, karena kami masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kami harapkan kritik dan sarannya yang bersifat kontruktif. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB II</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian Filsafat</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Filsafat secara etimologi </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata filsafat, yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah falsafah dan dalam bahasa Inggris dengan istilah Philosophy yang biasanya diterjemahkan sebagai “cinta kearifan”.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn1" name="_ftnref1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">[1]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Kata tersebut juga berasal dari bahasa Yunani philosophia. Kata philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) atau philos yang berarti mencintai,menghormati, menikmati, dan Sophia atau sofein yang artinya kehikmatan, kebenaran, kebaikan, kebenaran atau kebijaksanaan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn2" name="_ftnref2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">[2]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jadi arti menurut namanya saja : cinta kepada kebijaksanaan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam bahasa Belanda didapati perkataan “Wijsbegeerte”. Wijs, berarti cakap, pandai atau bijaksana. Begeerte, adalah nama benda atau pekerjaan. Begeren, mengandung arti “menghendaki sekali” atau “ingin sekali”. Jadi “Wijs begeerte” berarti :”kemauan yang keras untuk mendapatkan kecakapan seseorang yang bijaksana”, yang biasanya dinamakan “Wijs” (orang yang bijaksana).<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn3" name="_ftnref3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">[3]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orang Arab memindahkan kata Yunani philosophia ke dalam bahasa mereka dengan menyesuaikan dengan tabiat susunan kata-kata Arab, yaitu falsafa dengan pola fa’lala, fa’lalah dan fi’lal. Dengan demikian, kata benda dari kata kerja falsafa dan filsaf. Dalam bahasa Indonesia, banyak tepakai kata filsafat. Ini kelihatannya bukan berasal dari kata bahasa Arab, falsafah dan bukan dari kata Barat, philosophi. Apakah fil diambil dari kata Barat dan safah dari kata Arab sehingga terjadilah gabungan antara keduanya dan menimbulkan kata filsafat. Dengan demikian, maka philosophia (Yunani) berarti cinta kepada pengetahuan atau hikmah (cinta dalam kebijaksanaan orang yang cinta kepada pengetahuan disebut “philosophos” atau failasuf dengan ucapan Arabnya). Pencinta pengetahuan ialah orang yang menjadikan pengetahuan sebagai usaha dan tujuan hidupnya. Dengan kata lain, orang yang mengabdikan dirinya kepada pengetahuan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut catatan sejarah, kata ini pertama kali digunakan oleh Pythagoras, seorang filosof Yunani yang hidup pada 582-496 SM. Cicero (106-43 SM), seorang penulis Romawi terkenal pada zamannya yang sebagian karyanya masih dibaca pada zaman sekarang, mencatat bahwa kata “filsafat” dipakai Pythagoras sebagai reaksi terhadap kaum cendekiawan pada masanya yang menamakan dirinya ‘ahli pengetahuan’. Pythagoras menyatakan bahwa pengetahuan itu begitu luas dan begitu berkembang. Tiada seorang pun yang mungkin mencapai ujungnya apalagi menguasainya. Jadi, jangan sombong menjuluki diri kita ‘ahli’ dan ‘menguasai’ ilmu pengetahuan, apalagi kebiaksanaan. Paling tinggi kita ini, kata Pythagoras, yang banyak menyusun dan menemukan rumus-rumus ilmu yang jitu dan diakui hingga zaman modern, adalah pencari dan pecinta pengetahuan dan kebijaksanaan yakni filosofis.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jelas sekarang dalam konteks bagaimana kata ini pertama kali muncul. Apa yang dimaksudkan Pythagoras. Walaupun bagaimanapun, diabaikan dan diselewengkan oleh banyak pihak terutama oleh kaum ‘sophist’ (seakan merekalah yang paling tahu dan bijaksana) yang mempergunakan kefasihan bahasa dan keahlian bersilat lidah untuk meyakinkan masyarakat dan merebut pengaruh atau bahkan memprovokasi massa untuk berbuat demi kepentingan si provokator.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yang lebIh dikenal mempergunakan kata ini untuk suatu pencarian kebijaksanaan adalah filosof terkenal Socrates (470-399 SM). Socrates tidak saja terkenal karena pemikirannya yang brilian, tetapi lebih karena ia banyak mengajukan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya kepada siapa saja yang dijumpainya membuat banyak orang bertanya-tanya sebagian orang menjadi lebih arif, lebih sadar diri, lebih pintar, tetapi ada yang merasa disudutkan dan dicemoohkan. Oleh sebagian penguasa dan tokoh masyarakat, pertanyaan-pertanyaan Scocrates dianggap berbahaya, subversif dan provokatif. Pertanyaannya yang menyadarkan banyak membuat generasi muda menjadi ragu terhadap status quo, murtad dan memberontak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ia, filosof sang penyadar ini, kemudian diadili dan dijatuhi hukuman mati, bukan ditembak atau digantung, tetapi dengan minum racun. Ketika tidak ada yang tega menyodorkan piala berisi racun kepadanya, ia rela menegaknya sendiri demi menunjukkan bahwa ia filosof yang agung, seorang yang cinta kebijaksanaan dan benci kemunafikan dan kejahilan (seharusnya kita bersyukur karena tidak harus berkorban seperti Scocrates untuk bisa cinta ilmu-kebijaksanaan dan benci kemunafikan-kejahilan).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Filsafat secara Terminologi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan hasil telaah, sejak zaman Yunani Kuno sampai dengan sekarang, pengertian filsafat secara terminologi sangat beragam. Para filsuf merumuskan pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan pemikiran kefilsafatan yang demikiannya. Hasbullah bakry telah mencatat beberapa definisi ilmu filsafat dari filosof-filosof terkenal baik di Barat dan Timur.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Plato ( 427-348 SM ). Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang murni (asli).</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aristetoles ( 382-322 SM ). Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafatkeindahan).</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Alfarabi ( 870-950 M ). Filsuf muslim tersebar sebelum Ibn Sina, mengatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Descates ( 1590-1650 M ). Mendefinisikan filsafat sebagai kumpulan ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok penyelidikan.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Immanual Kant ( 1724-1804 M ). Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sepatutnya, kita memberikan catatan mengenai penggunaan istilah ilmu atau ilmu pengetahuan untuk pengertian umum filsafat. Saat ini, filsafat dan ilmu atau ilmu pengetahuan merupakan dua hal berbeda. Sedikit penjelasan dapat dikemukakan, bahwa sebelum tahun 1500-an, semua wacana disebut filsafat, setidaknya di Yunani. Orang yang sedang berbicara tentang ilmu bumi atau masalah jual beli pun disebut sedang berfilsafat. Karena pada dasarnya adalah mencari kebenaran. Setelah zaman filsafat modern yang dipelopori Descartes dan John Locke terdapat perbedaan antara filsafat dan ilmu pengetahuan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selanjutnya di bawah ini kita kemukakan pula beberapa definisi filsafat menurut tokoh-tokoh kita yang berkecimpung dalam lapangan filsafat sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hasbullah bakri merumuskan filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam, semesta alam, dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakekat ilmu filsafat dapat dicapai oleh akal manusia dan bagaimana seharusnya sikap manusia setelah mencapai pengetahuan itu.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">I.R Poedjaewijatna menyatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang mencapai sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan yang mungkln ada.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">W.M. Bakker SY. Menyatakan filsafat adalah refleksi rasionil (fikr, nazhar, ma’rifat, ra’yu) atas keseluruhan keadaan untuk mencapai hakekat dan memperoleh hikmah.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari sekian banyak definisi yang dikemukakan di atas pada prinsipnya tidaklah bertentangan satu dengan yang lainnya, bahkan dapat dilkatakan sama, hanya saja terdapat perbedaan dalam cara penekanannya/mengesahkannya. </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada dasarnya mereka mengemukakan bahwa dalam filsafat pembahasannya meliputi manusia, Tuhan dan alam, dan bagaimana hakekat yang sebenarnya dari manusia, Tuhan dan alam tersebut.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Suhar, dari definisi-definisi ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Definisi itu pada umumnya mengandung pengertian yang subyektif, yaitu apa yang kita artikan sendiri lepas dari pengertian orang lain, jadi masing-masing orang bias mempunyai pengertian sendiri tentang filsafat.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian yang operasional, yaitu pengertian-pengertian tentang perbuatan-perbuatan yang dijalankan dengan berfilsafat. Sebab kalau kita berfilsafat mungkin ada masalah-masalah yang menarik seseorang, tetapi tidak menarik pada orang lain. Masalah ini menyebabkan keragu-raguan, dan keraguan ini harus dijawab dengan studi yang khusus. Studi ini disebut filsafat.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian yang obyektif yaitu pengrertian yang berlaku dan diterima oleh umum dimana saja dan oleh siapa saja.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara praktis, filsafat dapat diartikan dalam beberapa bentuk berikut:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Filsafat berarti ilmu yang menyelidiki fakta-fakta prinsip-prinsip dari kenyataan (reality) dan dari tabiat dan tingkah laku manusia.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Filsafat dewasa, ini diartikan ilmu yang meliputi Logika, Etika, Estetika, Matafisika dan ilmu pengetahuan (Epistemologi).</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Filsafat kadang-kadang diartikan pula suatu sikap terhadap aktifitas seseorang.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lebih jauh, Hasbullah Bakry memberikan arti praktis dari filsafat. Ia menyatakan bahwa filsafat adalah alam berfikir atau alam fikiran. Berfilsafat berarti berfikir. Meskipun begitu tidak semua berfikir berarti filsafat. Berfilsafat adalah berfikir secara mendalam dan dengan sungguh-sungguh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Senada dengan Hasbullah Bakry, Langeveld, mengatakan bahwa filsafat adalah suatu perbincangan mengenai segala hal, sekalian alam secara sistematis sampai ke akar-akarnya. Apabila dirumuskan kembali, filsafat adalah suatu wacana atau perbincangan mengenai segala hal secara sistematis sampai konsekuensi terakhir dengan tujuan menemukan hakekatnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam hal segi pengertian praktis filsafat ini, Harun Nasution menyatakan bahwa intisari filsafat adalah berfikir mrnurut tata tertib (logika) dengan batas ( tidak terikat pada tradisi, dogma serta agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar persoalan. Dengan demikian, cara-cara berfikir yang dapat dimaksudkan dalam kategori berfilsafat jauh lebih luas dari apa yang kadang-kadang umum dipakai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya setiap orang yang hidup berarti berfilsafat (ini tidak dapat dibenarkan).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lebih lanjut, M. Nasroen menyatakan bahwa filsafat itu adalah sebuah corak usaha manusia, dalam dia menghadapi, memecahkan dan menundukkan masalah yang mengenai ada dalam hidupnya, yaitu yang akan memberikan kepuasan bagi dirinya. Filsafat itu adalah ciptaan dari manusia itu, sebagai suatu kesatuan tetap dalam filsafat ini, maka tenaga pikiran yang ada pada manusia itulah yang mengambil inisiatif dan mempunyai peranan utama. Tetapi dalam hal ini bukanlah semata-mata pikiran iti saja yang bertindak, sebab yang bertindak itu tetap manusia sebagai satu kesatuan, yang berfilsafat itu adalah manusia bukan pikiran. Selanjutnya dengan filsafat itu, manusia akan berusaha mencapai tujuan yang telah ditentukannya. Maka dengan demikian, filsafat itu harus dapat dilaksanakan. Kalau tidak, tentulah filsafat itu adalah khayalan, mainan pikiran saja dan akan tidak mungkin membuahkan hasil yang nyata bagi manusia itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jelaslah sudah bahwa filsafat itu tidak hanya sebagai semboyan saja tanpa penyelidikan/pembahasan yang sungguh-sungguh, filsafat menggunakan rasio sebagai alat untuk tujuan kebahagiaan manusia dan bukanlah manusia diperalat oleh rasio.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn4" name="_ftnref4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">[4]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode dalam Filsafat </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode historis/ sejarah</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode ini baik karena dengan demikian pertumbuhan filsafat itu dapat diikuti dari jumlahnya. Akan tetapi harus agak panjang untuk penulaannya dan bisa menimbulkan kesalahpahaman.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode Ikhtisar</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode ini membentuk soal-soal yang dibicarakan dalam filsafat dan menguraikan jawaban.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode Sistematis</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode ini mencari arti serta maksud dari kodrat manusia yaitu bagaimana manusia karena kodratnya akan penyelidikan yang biasanya disebut filsafat itu lalu dicari akibat-akibatnya</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode Kombinasi</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode ini adalah kombinasi dari cara-cara tersebut yaitu sistematis, tetapi tidak lepas dari sejarah dan dengan memperhatikan soal-soal terpenting yang timbul bagi setiap manusia yang hidup sadar dan mampu menggunakan pikirannya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn5" name="_ftnref5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></a>[5]</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Filsafat Helenisme </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Filosofi Yunani setelah Aristetoles disebut dengan filsafat Helenisme. Helenisme adalah suatu istilah untuk menyebut suatu masa sesudah zaman Aristoteles. Helenisme yang berasal dari kata <i>helenizein</i> berbahasa Yunani dan juga menjadikan Yunani adalah karena terjadinya imperialis menyatukan seluruh dunai Yunani ke dalam kerajaan Macedonia yang dilakukan oleh Alexander Agung, murid Aristoteles. Dengan timbilnya kerajaan Roma yang mencakup dunia Yunani, Asia Minor dan sebagian dari dunia Arab, proses saling mempengaruhi peradaban masing-masing itu makin luas lingkungannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam perkembangan masa Helenisme ini ditandai dengan perubahan bentuk filsafat dari filsafat teoritis menjadi filsafat praktis dan membuat filsafat menjadi bagian dari seni hidup. Berbagai aliran yang muncul pada saat itu yang semuanya bertujuan untuk menentukan cita-cita hidup manusia. Keinginan memperoleh pengetahuan teori semakin beralih kepada ilmu-ilmu spesial. Makin mendalam penyelidikan ini dan makin tampak gunanya bagi penghidupan sehari-hari, akan tetapi orang makin acuh tak acuh terhadap teori-teori metafisika umum.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada masa ini, aliran-aliran etis yang menekankan pada persoalan-persoalan tentang kebijaksanaan hidup yang praktis disamping itu juga ada aliran-aliran yang diwarnai pemikiran keagamaan. Jadi, secara garis besarnya sifat filsafat sesudah Aristoteles atau pada masa Helenisme dapat dibagi menjadi dua, masa Etik dan masa Religi. Yang termasuk aliranyang bersifat Etis diantaranya adalah aliran Stoa, Epikorus, dan Skeptis. Sedangkan yang termasuk aliran yang diwarnai agama diantaranya adalah filsafat Neo-Pythagoras, filsafat Plotinus Tengah, filsafat Yahudu dan Neoplatonisme.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aliran Stoa </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sekolah Stoa didirikan oleh Zeno dari Kriton yang lahir pada tahun 340 SM dan meninggal pada tahun 264 SM. Profesi Zeno, pada awalnya, sebagai seorang saudagar yang suka berlayar dan pada suatu ketika kapalnya pecah ditengah laut, jiwanya tertolong tetapi hartanya sama sekali dan akhirnya ia meninggalkan pekerjaan sebagai peagang dan beralih mempelajari filsafat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam waktu yang cukup lama Zeno belajar filsafat di Kynia dan Magaria dan kemudian memutuskan untuk belajar pada salah satu akademi dibawah pimpinan Xinoxrates seorang murid Plato yang terkenal. Setelah menamatkan pendidikannya, ia mendirikan sekolah sendiri dengan menempati suatu ruangan indah penuh ukiran. Kata Stoa dalam bahasa Greek berarti ruang dan kata Stoa dipakai sebagai nama sekolahnya. Zeno sebagai pendiri aliran ini mempunyai gaya hidup yang mirip Sokrates dan ia mendapat penghormatan dalam kehidupan masyarakat Athena.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran Zeno banyak mendasarkan pendapatnya pada teori atom Demokritos. Zeno lebih suka mengambil ajaran Heraklitos sebagai sendi teorinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kaum Stoa membagi filosofi dalam tiga bagian, yaitu logika, fisika, dan etik. Logika dan fisika umumnya dipergunakan sebagai dasar etik. Maksud dari pada etiknya ialah memberi petunjuk tentang sikap sopan santun dalam penghidupan. Menurut pendapat mereka, tujuan yang terutama dari segala filosofi ialah menyempurnakan moral manusia. Diantara para pengikut aliran Stos adalah Marcus, Efectetus, dan lainnya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn6" name="_ftnref6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">[6]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Filsafat Sebagai Ilmu Pengetahuan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keberadaan filsafat sebagai ilmu sejalan dengan pengertian filsafat itu sendiri mengandung beberapa hal yang berbentuk pertanyaan ilmiah, yaitu apa, mengapa, kemana, dan bagaimana. Kata bagaimana merupakan pertanyaan tentang sifat-sifat yang dapat ditangkap atau dapat dibuktikan dengan panca indra dan pada umumnya dipahami melalui hokum sebab akibat. Pengetahuan yang muncul akibat dari pertanyaan dimaksud bersifat deskriptif atau penggambaran apa adanya. Sedangkan pertanyaan mengapa pada dasarnya menanyakan tentang sebab atau usal muasal suatu objek yang kemudian melahirkan pengetahuan yang bersifat kausalitas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Disamping itu, pertanyaan kemana hakekatnya menanyakan tentang sesuatu yang telah terjadi baik pada masa lalu, masa sekarang maupun akan datang. Pertanyaan ini akan mengakibatkan munculnya tiga macam pengetahuan. <i>Pertama</i>, pengetahuan yang timbul dari hal yang bersifat kebiasaan (berulang-ulang) dan pengetahuan itu kemudian dapat dijadikan pedoman atau dijadikan titik tolak untuk mengetahui berbagai hal yang akan terjadi. <i>Kedua, </i>pengetahuan yang lahir dari pedoman yang terkandung dalam adat istiadat/kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. <i>Ketiga, </i>Pengetahuan yang timbul dari pedoman yang dipakai sebagai hukum bagi suatu peristiwa yang dijadikan pegangan. Dengan kata lain, pengetahuan yang didapatkan dari jawaban “kemanakah” tergolong pengetahuan yang bersifat normatif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sementara pertanyaan “apakah” bersifat pertanyaan tentang hakekat atau subtansi suatu hal. Hakekat sifatnya sangat mendalam (radix), bukan lagi bersifat empiris dan hanya dapat dipahami oleh akal. Pengetahuan yang diperoleh dari jawaban ini akan dapat mengetahui hal-hal yang sifatnya sangat umum, universal dan abstrak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ilmu-ilmu selain filsafat bertolak dari tidak mengetahui, sedangkan filsafat bergerak dari tahu menjadi lebih tahu dan selanjutnya mengetahui hakekat. Untuk memperoleh pengetahuan yang bersifat hakekat, harus didahului dengan abstraksi, berupa tindakan akal untuk menghilangkan keadaan dan sifat-sifat yang secara kebetulan sifat-sifat yang tidak harus ada/aksidensia, sehingga akhirnya tinggal keadaan/sifat yang harus ada secara mutlak atau subtansia, maka pengetahuan hakekat dapat diperolehnya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn7" name="_ftnref7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">[7]</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Filsafat dan ilmu pengetahuan</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apakah hubungan antara filsafat dengan ilmu pengetahuan? Oleh Louis Kattsoff dikatakan: Bahasa yang pakai dalam filsafat dan ilmu pengetahuan dalam beberapa hal saling melengkapi. Hanya saja bahasa yang dipakai dalam filsafat mencoba untuk berbicara mengenai ilmu pengetahuan, dan bukanya di dalam ilmu pengetahuan. Namun, apa yang harus dikatakan oleh seorang ilmuwan mungkin penting pula bagi seorang filsuf. Pada bagian lain dikatakan: Filsafat dalam usahanya mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pokok yang kita ajukan harus memperhatikan hasil-hasil ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dalam usahanya menemukan rahasia alam kodrat haruslah mengetahui anggapan kefilsafatan mengenai alam kodrat tersebut. </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Filsafat mempersoalkan istilah-istilah terpokok dari ilmu pengetahuan dengan suatu cara yang berada di luar tujuan dan metode ilmu pengetahuan. Dalam hubungan ini Harold H. Titus menerangkan: Ilmu pengetahuan mengisi filsafat dengan sejumlah besar materi yang faktual dan deskriptif, yang sangat perlu dalam pembinaan suatu filsafat. Banyak ilmuwan yang juga filsuf. Para filsuf terlatih di dalam metode ilmiah, dan sering pula menuntut minat khusus dalam beberapa ilmu sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Historis, mula-mula filsafat identik dengan ilmu pengetahuan, sebagaimana juga filsuf identik dengan ilmuwan.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Objek material ilmu adalah alam dan manusia. Sedangkan objek material filsafat adalah alam,manusia dan ketuhanan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn8" name="_ftnref8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[8]</span></a>[8]</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara umum perbedaan antara filsafat dengan ilmu yaitu: Ilmu berhubungan dengan lapangan yang terbatas, filsafat mencoba berhubungan dengan keseluruhan pengalaman untuk memperoleh suatu pandangan yang lebih komprehensif tentang sesuatu.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ilmu menggunakan pendekatan analitis dan deskriptif, sedangkan filsafat sintesis dan sinopsis, berhubungan dengan sifat-sifat dan kualitas alam dan hidup secara keseluruhan.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ilmu menganalisis keseluruhan menjadi bagian-bagian, dari organisme menjadi organ-organ, filsafat mencoba membedakan sesuatu dalam bentuk sintesis yang menjelaskan dan mencari makna sesuatu secara keseluruhan.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ilmu menghilangkan faktor-faktor pribadi yang subyektif sedangkan filsafat tertarik kepada personalitas, nilai-nilai dan semua pengalaman.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ilmu tertarik kepada hakikat sesuatu sebagaimana adanya, sedangkan filsafat hanya tertarik kepada bagian-bagian yang nyata, melainkan juga kepada kemungkinan-kemungkinan yang ideal dari suatu benda, nilai dan maknanya.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ilmu meneliti alam, mengontrol proses alam sedangkan tugas filsafat mengadakan kritik, menilai dan mengkoordinasikan tujuan.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ilmu lebih menekankan pada deskripsi hukum-hukum fenomenal dan hubungan kausal. Filsafat tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan pertanyaan “why” dan “how”.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn9" name="_ftnref9" style="mso-footnote-id: ftn9;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[9]</span></a>[9]</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bedanya filsafat dengan ilmu-ilmu lain.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) Filsafat menyelidiki, membahas, serta memikirkan seluruh alam kenyataan, dan menyelidiki bagaimana hubungan kenyataan satu sama lain. Jadi ia memandang satu kesatuan yang belum dipecah-pecah serta pembahasanya secara kesuluruhan. Sedangkan ilmu-ilmu lain atau ilmu vak menyelidiki hanya sebagian saja dari alam maujud ini, misalnya ilmu hayat membicarakan tentang hewan, tumbuh-tumbuhan dan manusia; ilmu bumi membicarakan tentang kota, sungai, hasil bumi dan sebagainya.<br />
2) Filsafat tidak saja menyelidiki tentang sebab-akibat, tetapi menyelidiki hakikatnya sekaligus. Sedangkan ilmu vak membahas tentang sebab dan akibat suatu peristiwa.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3) Dalam pembahasannya filsafat menjawab apa ia sebenarnya, dari mana asalnya, dan hendak ke mana perginya. Sedangkan ilmu vak harus menjawab pertanyaan bagaimana dan apa sebabnya. Sebagian orang menganggap bahwa filsafat merupakan ibu dari ilmu-ilmu vak. Alasannya ialah bahwa ilmu vak sering menghadapi kesulitan dalam menentukan batas-batas lingkungannya masing-masing. Misalnya batas antara ilmu alam dengan ilmu hayat, antara sosiologi dengan antropologi. Ilmu-ilmu itu dengan sendirinya sukar menentukan batas-batas masing-masing. Suatu instansi yang lebih tinggi, yaitu ilmu filsafat, itulah yang mengatur dan menyelesaikan hubungan dan perbedaan batas-batas antara ilmu-ilmu vak tersebut.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu, dengan mencari sebab-sebab terdalam, berdasarkan kekuatan pikiran manusia sendiri. Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (objek atau lapangannya), yang merupakan kesatuan yang sistematis, dan memberikan penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab hal itu. Jadi berarti ada metode, ada sistem, ada satu pandangan yang dipersatukan (memberi sintesis), dan yang dicari ialah sebab-sebabnya.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Demikian filsafat mempunyai metode dan sistem sendiri dalam usahanya untuk mencari hakikat dari segala sesuatu, dan yang dicari ialah sebab-sebab yang terdalam. Ilmu-ilmu pengetahuan dirinci menurut lapangan atau objek dan sudut pandangan. Objek dan sudut pandangan filsafat disebut juga dalam definisinya, yaitu "segala sesuatu". Lapangan filsafat sangat jelas; ia meliputi segala apa yang ada. Pertanyaan-pertanyaan kita itu mengenai kesemuanya yang ada, tak ada yang dikecualikan. Hal-hal yang tidak kentara pun (seperti jiwa manusia, kebaikan, kebenaran, bahkan Tuhan sendiri pun) dipersoalkan. </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebab-sebab yang terdalam Dengan ini ditunjuk sudut pandangan, aspek khusus, sudut khusus yang dipelajari dalam segala sesuatu itu. Sudut pandangan (juga disebut "object formal") ini yang membedakan berbagai ilmu pengetahuan yang mengenai objek atau lapangan yang sama. Misalnya ilmu kedoktoran mempelajari manusia dilihat dari sudut tubuhnya yang sakit dan harusnya disembuhkan, sosiologi mempelajari manusia dalam sudut kemasyarakatan.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Demikianlah filsafat mempelajari dalam segala sesuatu itu ialah keterangan yang penghabisan, yang terakhir, dan terdalam, sampai habis, sampai pada sebab yang terakhir. Yang kita cari ialah kebijaksanaan, hakikat dari seluruh kenyataan, intisari dan esensi dari semua yang ada. Kekuatan pikiran manusia sendiri Dengan ini ditunjuk alat yang kita gunakan dalam usaha kita untuk mencapai kebijaksanaan itu, yaitu pikiran kita sendiri. Ini membedakan filsafat dari teologi (ilmu ke-Allahan) yang juga mengenai segala sesuatu, tetapi yang berdasarkan wahyu Tuhan. Filsafat tidak berdasarkan wahyu Tuhan, tidak meminta pertolongan dari Kitab Suci, tetapi berdasarkan asas-asas dan dasar-dasarnya hanya dengan cara analisis-analisis oleh pikiran kita sendiri. <a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn10" name="_ftnref10" style="mso-footnote-id: ftn10;" title=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[10]</span></a>[10]</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB III</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENUTUP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesimpulan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata filsafat, yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah falsafah dan dalam bahasa Inggris dengan istilah Philosophy yang biasanya diterjemahkan sebagai “cinta kearifan”.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada dasarnya mereka mengemukakan bahwa dalam filsafat pembahasannya meliputi manusia, Tuhan dan alam, dan bagaimana hakekat yang sebenarnya dari manusia, Tuhan dan alam tersebut.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara umum perbedaan antara filsafat dengan ilmu yaitu: Ilmu berhubungan dengan lapangan yang terbatas, filsafat mencoba berhubungan dengan keseluruhan pengalaman untuk memperoleh suatu pandangan yang lebih komprehensif tentang sesuatu.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 32.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu, dengan mencari sebab-sebab terdalam, berdasarkan kekuatan pikiran manusia sendiri. Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (objek atau lapangannya), yang merupakan kesatuan yang sistematis, dan memberikan penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab hal itu. Jadi berarti ada metode, ada sistem, ada satu pandangan yang dipersatukan (memberi sintesis), dan yang dicari ialah sebab-sebabnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saran </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kami berharap mahasiswa/I cotkala khususnya dapat memahami antara metologi, filsafat, serta ilmu pengetahuan. Mungkin dengan sedikit pemabahasan dari makalah ini dapat membantu mahasiswa/I khususnya dalam memahami tentang ilmu tersebut. Dan seiring itu juga kami harapkan kritik dan saran dari para pembaca agar makalah kami kedepannya bisa lebih sempurna. Sekian dan terimakasih.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Achmadi, Asmoro., <i>Filsafat Umum, </i>ed.1, Jakarta: Rajawali Pers, 2009.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">syafieh, M. M.Phil.I dan Fahmi Arrauf, Ismail, MA., <i>Filsafat Umum Sebuah Penga ntar</i>, Bandung: Citapustaka Media Perintis.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ya’qub, Dr. H.Hamzah, <i>Filsafat Agama Titik Temu Akal dengan Wahyu, </i>Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1991.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 2;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://www.wordpress.com/">www.wordpress.com</a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 2;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">http://Kuliahfilsafat.blogspot.com</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break;" /> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div style="mso-element: footnote-list;"><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" /><div id="ftn1" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref1" name="_ftn1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span> Asmoro Achmadi, <i>Filsafat Umum, </i>ed.1, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 1</div></div><div id="ftn2" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref2" name="_ftn2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span> M.syafieh, M.Phil.I dan Ismail Fahmi Arrauf, MA, <i>Filsafat Umum Sebuah Penga ntar</i>, (Bandung: Citapustaka Media Perintis), hlm. 6</div></div><div id="ftn3" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref3" name="_ftn3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span> Dr. H.Hamzah Ya’qub, <i>Filsafat Agama Titik Temu Akal dengan Wahyu, </i>(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1991), hlm. 2-3</div></div><div id="ftn4" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref4" name="_ftn4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span> M.syafieh, M.Phil.I dan Ismail Fahmi Arrauf, MA,…, hlm. 6-11.</div></div><div id="ftn5" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref5" name="_ftn5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span> www.wordpress.com</div></div><div id="ftn6" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref6" name="_ftn6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span> M.syafieh, M.Phil.I dan Ismail Fahmi Arrauf, …,hlm. 74-75.</div></div><div id="ftn7" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref7" name="_ftn7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[7]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[7]</span></span> M.syafieh, M.Phil.I dan Ismail Fahmi Arrauf, …,<i> </i>hlm. 32-33</div></div><div id="ftn8" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref8" name="_ftn8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[8]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[8]</span></span> http://Kuliahfilsafat.blogspot.com</div></div><div id="ftn9" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="mso-outline-level: 2;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref9" name="_ftn9" style="mso-footnote-id: ftn9;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[9]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">[9]</span></span><span style="font-size: 7pt; line-height: 115%;"> </span><a href="http://www.wordpress.com/"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">www.wordpress.com</span></a></div></div><div id="ftn10" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref10" name="_ftn10" style="mso-footnote-id: ftn10;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;">[10]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[10]</span></span> http://Kuliahfilsafat.blogspot.com</div></div></div><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns">JIKA SOBAT KESULITAN DALAM MENDAPATKAN FILE INI , SOBAT BS KLIK DI BAWAH INI</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="msoIns"><a href="http://adf.ly/8YigT">DOWNLOAD</a></span></span><br />
</div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-83149926427904973852012-05-15T01:42:00.003+07:002012-05-15T20:55:46.685+07:00PERKEMBANGAN HUKUM PADA MASA PEMERINTAHAN ABU BAKAR AS SIDDIQ DAN UMAR BIN KHATAB<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b>A.</b><b><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Pendahuluan</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Pada masa pemerintahan Abu Bakar As Siddiq dan Umar Bin Khatab keadaan social masyarakat sudah mulai membaik dari pemerintahan yang ada pada masa Rasulullah SAW.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Hal pokok kami membahas mengenai perkembangan hukun pada masa pemerintahan Abu Bakar As Siddiq dan Umar Bin Khatab merupakan suatu jalan unauk kita semua dapat memahami bagaimana kedudukan hukum pada saat mereka memimpin suatu Negara. Dan dapat menjelaskan keadaan social politik dan hukum-hukum yang ada pada saat mereka menjadi khalifah.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Dengan demikian hukum pada pemerintahan Abu Bakar dan Umar merupakan tolak ukur kita untuk menjadikan bagaimana system pemerintahan yang baik, sehingga dapat dijadikan modal atau contoh-contoh oleh generasi berikutnya, terutama generasi ahli hukum Islam dizaman sekarang, tentang bagaimana cara mereka menemukan dan menerpkan hukum islam pada masa pemerintahan Abu Bakar dengan Umar.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Berdasarkan pnejelasan diatas, jelaslah kalau pada materi ini kami akan mengangkat suatu permasalahan dari perkembangan hukum yang ada pada masa sahabat pasal ini, yaitu Abu Bakar dan Umar dalam pengembangan hukum pada saat mereka dan dapat menjelaskan kedudukan hukum yang sama dengan keadaan politik social pada saat itu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b>B.</b><b><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Gambaran Politik, Social Masyarakat Pada Masa Abu Bakar As Siddiq Dan Umar Bin Khatab</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Pada Masa Abu Bakar As Siddiq</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><b>Abu Bakar As-Siddiq (</b>573-22 Jumadilakhir 13/23 Agustus 634<b>). </b>Khalifah pertama dari <i>Khulafa’ ar-Rasyiddin, </i>sahabat Nabi SAW yang terdekat, dan termasuk di antara orang-orang yang pertama masuk islam (<i>as-sabiqun al-awwalun</i>). Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Abi Kuhafah at-Tamami. Pada masa kecilanya Abu Bakar bernama Abdul Ka’bah. Nama ini diberikan kepadanya sebagai realisasi nazar ibunya sewaktu mengandungnya. Kemudian nama itu ditukar oleh Nabi SAW menjadi Abdullah. Gelar Abu Bakar diberikan Rasulullah SAW karena ia seorang yang paling cepat masuk islam, sedang gelar <i>as-Siddiq </i>yang berarti ‘amat membenarkan’ adalah gelar yang diberikan kepadanya karena ia amat segera membenarkan Rasulullah SAW dalam berbagai macam peristiwa terutama Isra Mikraj.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn1" name="_ftnref1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[1]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[1]</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Setelah Rasulullah wafat tahun 632, Abu Bakar terpilih sebagai khalifah pertama pengganti Rasulullah SAW dalam memimpin Negara dan umat islam. Waktu itu, daerah kekuasaan islam hampir mencakup seluruh semenanjung Arabia yang terdiri atas berbagai suku arab. Ada dua factor utama yang mendasari terpilihnya Abu Bakar sebagai khalifah, yaitu: </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1)<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Menurut pendapat umum yang ada pada zaman itu, seorang khalifah (pemimpin) haruslah berasal dari suku Kuraisy; pendapat ini didasarkan pada hadis yan berbunyi <i>al-a’immah min Quraisy </i>(kepemimpinan itu ditangan orang Kuraisy).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2)<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Sahabat sependapat tentang ketokohan probadi Abu Bakar sebagai khalifah karena ia adalah laki-laki dewasa pertama yang memeluk islam, ia satu-satunya sahabat yang menemani nabi SAW pada saat hijrah dari Mekkah ke Madinnah dan ketika bersenbunyi di Gua Sur, ia yang ditunujuk Rasulullah SAW untuk mengimami salat pada saat beliau sedang uzur, dan ia keturunan bangsawan, cerdas, dan berakhlak mulia.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Sebagai khalifah, Abu Bakar mengalami dua kali dibaiat. Pertama di Saqifah Bani Sa’idah yang dikenal dengan <i>ba’iah khassah </i>dan kedua di mesjid Nabi (masjid nabawi) di Madinnah yang dikenal dengan <i>ba’iah ammah. </i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn2" name="_ftnref2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><i><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 16pt;">[2]</span></b></span></span></i></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[2]</span></i></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Masa awal pemerintahan Abu Bakar diwarnai dengan berbagai kekacauan dan pemberontakan, saperti munculnya orang-orang murtad, aktifnya orang-orang yang mengaku nabi, pemberontakan dari beberapa khalifah Arab dan banyaknya orang-orang yang ingkar membayar zakat. Munculnya orang-orang muratad disebabkan oleh keyakinan mereka terhadap ajaran islam belum begitu mantap, dan wafatnya Rasulullah SAW menggoyahkan keimanan mereka. Tentang orang-orang yang mengaku mereka nabi sebenarnya telah ada sejak masa Rasulullah SAW, tetapi kewibawaan Rasulullah menggetarkan hati mereka untuk melancarkan aktivitasnya. Mereka mengira bahwa Abu Bakar adalah pemimpin yang lemah sehingga mereka berani membuat kekacauan. Pemberontakan kabilah disebabkan oleh anggapan mereka bahwa perjanjian perdamaian yang dibuat nabi SAW bersifat pribadi dan berakhir dengan wafatnya Nabi SAW sehingga mereka tidak perlu lagi taat dan tunduk kepada penguasa Islam yang baru. Orang-orang yang ingkar membayar zakat hanyalah karena kelemahan iman mereka. Terhadap semua golongan yang membangkang dan memberotak itu Abu BAkar mengambil tindakan tegas.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn3" name="_ftnref3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[3]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[3]</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Meskipun fase permulaan dari kekhalifahan Abu Bakar penuh dengan kekacauan, ia tetap bersikeras melanjutkan rencana Rasulullah SAW untuk mengirim pasukan ke daerah Suriah dibawah pimpinan Usamah Bin Zaid. Pada mulanya, keinginan Abu Bakar ditentang oleh sahabat dengan alas an suasana negeri dalam sangat memprihatinkan akibat kerusuhan yang timbul. Akan tetapi, setelah ia meyakinkan mereka bahwa itu adalah rencana Rasulullah SAW, akhirnya pengiriman pasukan itupun disetujui.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Langkah politik yang ditempuh Abu Bakar itu ternyata sangat strategis dan membawa dampak yang sangat positif. Pengiriman pasukan pada saat Negara dalam keadaan kacau menimbulkan iternprestasi dipihak lawan bahwa kekuatan islam cukup tangguh sehingga pemberotak menjadi gentar. Di samping itu, langkah ini juga merupakan taktik untuk mengalihkan perhatian umat islam dari perselisihan intern. Pasukan Usamah berhasil menunaikan tugasnya dengan membawa harta rampasan perang yang berlimpah.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn4" name="_ftnref4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[4]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[4]</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Pada Masa Umar Bin Khatab</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Umar Bin Khatab adalah seorang sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW dan khalifah al-Khulafa ar-Raqsydun. Ayahnya bernama Khatab bin Nufail al-Mahzumi al-Quraisyi dari suku Adi, dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Suku Adi masih termasuk rumpun Quraisy dan terpandang di kalangan Arab.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Masuk islamnya Umar segera diikuti oleh putra sulungnya, Abdullah, dan Isterinya, Zainab binti Ma’zun. Selain itu, keislaman Umar membuka jalan bagi tokoh-tokoh Arab lainnya masuk Islam. Sejak saat itu, berbondong-bondonglah orang masuk Islam sehingga dalam waktu singkat pengikut islam bertambah dengan pesatnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Umar telah membawa cahaya terang dalam permulaan perjuangan Islam. Dakwah Islam, yang semula dijalankan secara rahasia dan sembunyi-sembunyi, kini disiarkan secara terang-terangan. Umar menjadi pembela dan pelindung kaum Islam dari segala gangguan. Ibnu Asir mengungkapkan bahwa Abdullah bin Mas’ud berkata, “Islamnya Umar adalah suatu kemenangan, hijrahnya adalah suatu pertolongan, dan pemerintahannya adalah rahmat. Semula, umat Islam tidak berani mengerjakan salat dengan terang-terangan, takut dianiaya oleh kafir Kuraisy, tetapi setelah itu mereka beribadah dengan leluasa tanpa merasa tertekan.” Umar telah menunjukan kesetiaan dan pengabdiannya tanpa pamrih demi kejayaan Islam, seolah-olah ia hendak menebus segala kesalahan dan dosa yang diperbuatnya pada masa jahiliah.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn5" name="_ftnref5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[5]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[5]</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Sebagai khalifah, Umar dikenal sangat adil dalam menjalankan pemerintahannya. Ia tidak membedakan antara tuan dan budak, kaya dan miskin, dan penguasa dan rakyat jelata.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Meskipun telah menjadi khalifah, Umar tetap dekat dengan rakyatnya. Diceritakan bahwa setiap malam ia berkeliling mengamati keadaan sekitar. Ia takut kalau-kalau ada diantara mereka yang mengalami kesulitan seperti sakit, kelaparan. Bila diketemukan, ia tidak segan-segan memberikan bantuan langsung, bahkan sering dijumpai Umar mengangkat sendiri bahan makanan untuk orang-orang yang memerlukannya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Umar juga sangat takut mengambil harta kaum muslimin tanpa alas an yang kuat. Ia beerpakaian sangat sederhana, bahkan tidak pantas untuk dipakai oleh seorang pembesar seperti dia. Umar meneladani perilaku Rasulullah SAW dalam seluruh aspek kehidupannya. Prinsip hidupnya sederhana juga diterapkan Umar dilingkungan keluarganya. Istri dan anak-anaknya dilarang menerima pemberian dalam bentuk apapun dari para pembesar maupun rakyatnya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn6" name="_ftnref6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[6]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[6]</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Dibidang pemerintahan, langkah pertama yang dilakukan Umar sebagai khalifah adalah penerus kebijksanaan yang telah ditempuh Abu Bakar dalam perluasan wilayah Islam ke luar semenanjung Arabia. Pada masa terjadinya ekspansi kekuasaan Islam secara besar-besaran sehingga periode ini lebih dikenal dengan nama periode <i>Futuhat al-Islamiyyah </i>(perluasan wilayah islam). Berturut-berturut pasukan Islam menduduki Suriah, Irak, Mesir, Palestina, dan Persia.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn7" name="_ftnref7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[7]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[7]</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Di bidang administrasi pemerintahan, Umar berjasa membentuk majelis permusyawaratan. Anggota dewan, dan memisahkan lembaga pengadilan. Ia juga membagi wilayah Islam ke dalam 8 provinsi yang membawahi distrik dan subdistrik. Kedelapan propinsi itu adalah Mekkah, Madinnah, Suriah, Jazirah, Kufah, Basra, Mesir, dan Palestina. Untuk masing-masing distrik itu, diabgkat pegawai khusus selaku gebernur. Gaji mereka ditertibkan. Selain itu, administrasi perpajakan juga dibenahi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Untuk kepentingan pertahanan, keamanan, dan ketertiban dalam masyarakat, didirikanlah lemabaga kepolisian, korps militer dengan tentara terdaftar. Mereka digaji besarnya berbeda-beda sesuai dengan tugasnya. Dia juga mendirikan pos-pos militer ditempat strategis.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Umar melakukan pembenahan peradilan Islam. Dialah yang mula-mula meletakan prinsip-prinsip peradilan dengan menyusun sebuah risalah yang kemudian dikirimkan kepada Abu Musa al-Asy’ari. Risalah itu disebut <i>Dustur Umar </i>atau <i>Risalah al-Qada.</i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b>C.</b><b><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Perkembangan hukum pada masa Abu Bakar as-Siddiq dan Umar bin khatab.</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Sumber Hukum</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">a.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Al-Quran</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Setiap kali ayat-ayat Al Quran turun maka Rasulullah menyampaikannya kepada sebagian kaum muslimin dan beliau menyuruh para penulis wahyu untuk menuliskannya. Di antara mereka ada yang mencakup diri dengan menghafal apa yang diperolehnya dan ada juga yang menulisnya. Rasul menentukan ayat-ayat dan surat-suratnya. Beliau wafat dan Al Quran belum terkumpul dalam satu mushaf namun Al Quran telah terpelihara di dada para penghafal Al Quran (huffazh), di lembaran-lembaran para penulis wahyu dan lembaran-lembaran lain yang ada di tangan para penulisnya. Jumlah orang yang hafal Al Quran pada masa Nabi adalah banyak dan sebagian dari mereka ada yang hafal Al Quran seluruhnya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn8" name="_ftnref8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[8]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[8]</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Pada awal masa Abu Bakar r.a. terjadilah peristiwa yang memberi perhatian terhadap wajibnya mengumpulkan seluruh Al Quran dalam satu mushhaf, demikian itu pada peperangan Yamamah ada sejumlah besar pengahafal Al Quran yang gugur syahid, sehingga dengan demikian, Abu Bakar mengkhawatirkan terhadap Al Quran.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Menyalinnya dari satu tempat ke tempat yang lain menjadi terkumpul. Dan hal itu menduduki kertas-kertas yang terdapat dalam rumah Rasulullah SAW, yang didalamnya terdapat Al Quran yang berserakan maka seorang mengumpulkan dan mengikatnya dengan benang sehingga sedikit pun tidak hilang.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Zaid bib Tsabit termasuk penghafal Al Quran dan penulis wahyu. Dalam pada itu ia tidak mencukupkan dengan hafalannya dan tulisannya, namun ia minta tolong terhadap hafalan para huffazh, lembaran para penulis dan tulisan yang terdapat dirumah Rasulullah SAW. Ia menyempurnakan pengumpulan dihadapan orang banyak dari Muhajirin dan Anshar dan dengan kerja Abu Bakar dan Umar r.a., maka Allah SWT menyempurnakan apa yang terkandung dalam firmannya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn9" name="_ftnref9" style="mso-footnote-id: ftn9;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[9]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[9]</span></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -.35pt; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-size: 20pt; line-height: 150%;">اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهُ لَحَافِظُوْنَ</span><span dir="LTR"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i>Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya kami pula yang menjaganya</i><span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Umar bin Khatab berkehendak untuk menulis sunnah-sunnah. Dalam hal itu ia bermusyawarah dengan para sahabat Rasulullah maka pada umumnya mereka menyetujui penulisan itu. Ia diam selama satu bulan seraya istikharah kepada Allah telah menetapkan hatinya maka ia berkata : “Sesungguhnya ssaya selalu ingat keapdamu untuk menulis sunnah-sunnah seperti apayang telah kamu ketahui. Kemudian saya ingat ketika orang-orang ahli kitab yang sebelummu telah menuliskan kitabullah. Dan sesungguhnya saya, demi Allah saya tidak mencampurkan kitabullah dengan sesuatupun”. Maka ia meninggalkan penulisan sunnah-sunnah itu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Hadist-hadist menunjukan bahwa para imam dan pemimpin-pemimpin kaum muslimin pada periode itu selalu berusaha menyedikitkan riwayat karena takut tersiarnya kedustaan dan kekeliruan atas Rasulullah SAW. Oleh Karena itu mereka mentahkikkan apa yang diriwayatkan kepada mereka. Abu Bakar dan Umar hanyalah menerima hadist-hadist yang disaksikan oleh dua orang yang mendengarkan dari Rasulullah SAW sehingga Abu Bakar minta orang yang menguatkan terhadap Al Mughiran bin Syu’ban dalam periwayatannya, dan Umar minta orang yang menguatkan Al Mughgirah, Abu Musa dan Ubay. Mereka tidak bimbang kepercayaannya terhadap mereka karena tingginya kedudukan dan derajat mereka. Dan Ali menyumpah atas orang-orang yang meriwayatkan kepada mereka dari Rasulullah SAW dan mereka tidak menyelisihinya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Pekerjaan mereka ini mengajak untuk menyedikitkan periwayatan As Sunnah pada periode ini, dan cermat atas hadist-hadist yang tetap (shahih) riwayatnya dengan persaksian dua orang saksi ketika ada peristiwa yang mengajak untuk menyebutkan Al Hadits.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Ijtihad adalah mengerahkan kesungguhan dalam mengeluarkan hukum syara’ dari apa yang dianggap syari’ah sebagai dalil yaitu kitabullah dan sunnah Nabi-Nya, ini ada dua macam yakni: <a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn10" name="_ftnref10" style="mso-footnote-id: ftn10;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[10]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[10]</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>mengambil hukum dari zhahi-zhahir nash apabila hukum itu diperoleh dari nash-nash itu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>mengambil hukum dari ma’qul nash karena nash itu mengandung ‘illat yang mnerangkannya, atau ‘illat itu dapat diketahui dan tempat kejadian yang didalamnya mengandung ‘illat, sedan gnash itu tidak memuat hukum itu. Inilah yang dikenal dengan kiyas.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Pengeluaran hukum (istimbat) pada masa itu terbatas pada fatwa-fatwa yang ditawafkan oleh orang yang ditanya tentang suatu peristiwa. Mereka tidak meluaskan dalam menetapkan masalah-masalah dan menjwabnya, bahkan mereka tidak menyenangi hal itu dan mereka tidak menampakan pendapat tentang suatu sebelum sesuatu itu terjadi. Jika sesuatu itu terjadi maka mereka ijtihad untuk mengiatimbatkan hukumnya. Oleh karena itu fatwa-fatwa yang dinukil dari sahabat-sahabat besar adalah sedikit. Dalam berfatwa mereka selalu berpegang atas: </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Al Quran, karena dialah asas dan tiang agama. Mereka selalu memahaminya dengan jelas dan terang karena Al Quran diturunkan dengan lidah (bahasa) mereka serta keistimewaan mereka mengetahui sebab-sebab turunnya dan ketika itu belum seorangpu selain Arab telah masuk kalangan mereka.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Sunnah Rasulullah SAW, dan mereka telah sepakat untuk mengikutinya kapan saja mereka mendapatkannya dan percaya kepada orang-orang yang benar periwayatannya. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Dan telah sampai pada sahabat keputusan-keputusan yang mereka tidak melihat nash dari Al Quran atau As Sunnah. Ketika itu mereka berlindung kepada qiyas dan mereka menganggapnya suatu pendapat. Demikianlah yang dilakukan oleh Abu Bakar r.a jika tidak ia mendapatkan nash dalam Al Quran dan (tidak mendapatkan= pent) sunnah dikalangan manusia. Sesungguhnya Abu Bakar itu mengumpulkan manusia dan bermusyawarah dengan mereka. Apabila pendapat mereka sepakat atas suatu maka ia memutuskan dengannya. Demikian yang dilakukan oleh Umar.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Dua syaikh (Abu Bakar - Umar) apabila bermusyawarah dengan suatu jama’ah tentang suatu hukum, dan mereka menyarankan denga suatu pendapat (ra’yu) yang dikemukakan oleh manusia dan bagi seorangpun tidak baik untuk menyelisihnya. Mengeluarkan pendapat dengan ini namanya ijma’. Jumlah mujtahid dari kalangan sahabat pada waktu itu terbatas dengan kemungkinan untuk mengadakan musyawarahdan peninjauan terhadap hasil pendapat mereka sehingga mudah terwujudnya ijma’.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn11" name="_ftnref11" style="mso-footnote-id: ftn11;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[11]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[11]</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Dengan demikian, masa itu ada tiga sumber hukum yaitu: </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Al Quran sebagai pegangan (landasan).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>As Sunnah.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Qiyas atau ra’yu (pendapat) sabagai cabang Al Quran dan As Sunnah.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Perkembangan Hukum Pada Masa Abu Bakar As Siddiq</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Abu Bakar as Siddiq, beliau merupakan ahli hukum yang tinggi mutunya. Ia memerintah dari tahun 632 samapai 634 M. sebelum masuk Islam, dia terkenal sebagai orang yang jujur dan disegani. Iktu aktif mengembangkan dan menyiarkan Islam. Atas usaha dan seruannya banyak orang-orang terkemuka memeluk agama Islam yang kemudian terkenal sebagai pahlawan-pahlawan Islam yang ternama. Dan karena hubungannya yang sangat dekat dengan Nabi SAW, beliau mempunyai pengertian yang dalam tentang jiwa Islam lebih dari yang lain. Karena itu pula pemilihannya sebagai khalifah pertam sangat tepat sekali. (Hazairin, 1955).<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn12" name="_ftnref12" style="mso-footnote-id: ftn12;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[12]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[12]</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Banyak tindakannya yang dicatat dalam ssejarah Islam, namun yang pernting dalam tulisan adalah: </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Pidato pelantikannya yang antara lain berbunyi sebagai berikut: “Aku telah kalian pilih sabagai khalifah, kepala Negara, tetapi aku bukanlah yang terbaik diantara sekalian. Kareitu jika aku melakukan sesuatu yang benar ikuti dan bantulah aku, tetapi jika aku melakukan hal yang salah , perbaikilah sebab, menurut pendapatku menyatakan yang benar adalah amanat, membohongi rakyat adalah pengkhianatan.” Selanjutnya beliau berkata, “Ikutilah perintahku selama aku mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya, kalian berhak untuk tidak patuh kepadaku dan aku pun tidak akan menuntut kepatuhan kalian.”</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Kata-kata Abu Bakar ini sangat penting artinya dipandang dari sudut hukum ketatanegaraan dan pemikiran politik Islam, sebab kata-katanya itu dapat dijadikan dasar menentukan hubungan antara rakyat dan penguasa, antara pemerintah dan warga Negara.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>2.</i><i><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></i>Cara yang dilakukan Abu Bakar dalam memecahkan persoalan hukum yang timbul di kalangan masyarakat. Mula-mula pemecahan masalah itu dicarinya dalama wahyu Tuhan. Kalau tidak terdapat di sana, dicarinya didalam Sunnah Nabi. Kalau dalam Sunnah Rasulullah ini pemecahannya tak diperoleh, Abu Bakar bertanya kepada para sahabat Nabi yang dikumpulkan dalam satu majelis . mereka yang duduka dalam majelis itu melakukan ijtihad bersama (<i>jama’i) </i>atau ijtihad kolektif. Timbullah keputusan atau <i>consensus </i>bersama yang disebut <i>ijimak </i>mengenai masalah tertentu. Dalam masa pemerintahan Abu Bakar inilah sering dicapai apa yang disebut dalam kepustakaan sebagai <i>ijimak sahabat.</i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn13" name="_ftnref13" style="mso-footnote-id: ftn13;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><i><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 16pt;">[13]</span></b></span></span></i></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[13]</span></i></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i>3.</i><i><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></i>Atas anjuran Umar, dibentuk panitia khusus yang bertugas mengumpulkan ayat-ayat Quran yang telah ditulis zaman nabi pada bahan-bahan darurat seperti pelepah-pelepah kurma, tulang-tulang unta, dansebagainnya dan mengimpunnya kedalam satu naskah. Panitia ini dipimpin oleh Zaid bin Tsabit salah seorang pencatat wahyu dan sekretaris Nabi Muhammad ketika beliau masih hidup. Sebelum diserahkannya kepada Abu Bakar, himpunan naskah itu diuji dahulu ketepatannya dengan hafalan para penghafal Al Quran yang selalu ada dari masa ke masa. Setelah Abu Bakar meninggal dunia, naskah itu disimpan oleh Umar bin Khatab dan sesuadah Khalifah II ini meninggal dunia pula, naskah ini disimpan dan dipelihara oleh <i>Hafsah </i>janda Nabi Muhammad (Hazairin,1955).<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn14" name="_ftnref14" style="mso-footnote-id: ftn14;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[14]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[14]</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Penerapan hukum yang dilakukan oleh Abu Bakar langsung dirasakan orang-orang muslim pada masa itu diantaranya hukum membayar zakat disini dalam pengalaman zakat orang-orang musllim meyakini tentang Al Quran yang mengenai zakat yang berbunyi “Apabila zakat dari sebagaian harta mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mencuci mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka.”</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala Negara dan pimpinian umat Islam, Abu Bakar senantiasa meneladani perilaku Rasulullah SAW. Prinsip musyawarah dalam pengambilan keputusan, seperti yang dijalankan oleh Nabi SAW, selalu praktekannya. Ia sangat memperhatikan keadaan rakyatnya dan tidak segan-segan membantu mereka yang kesulitan. Terhadap sesame sahabat, perhatiannya juga sangat besar. Sahabat yang telah menduduki suatu jabatan pada masa Nabi SAW tetap dibiarkan tetap pada jabatannya, sedangkan sahabat yang lain yang belum mendapatkan jabatan dalam pemerintahan dan keterampilanyang ia miliki.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Untuk meningkatkan kesejahteraan umum, Abu Bakar membentuk lemabaga <i>Bait al-Mail </i>, semacam kas Negara atau lembaga keuangan. Pengelolaannya diserahkan kapada Abu Ubaidah, sahabat nabi yang digelari <i>amin al-ummah </i>(kepercayaan umat).selain itu didirikan pula lembaga pengadilan yang ketuanya dipercayakan kepada Umar bin Khatab. Kebjiksanaan lain yang ditempuh Abu Bakar adalah membagai sama rata hasil rampasan peran (<i>ganimah</i>). Dalam hal ini, ia berbeda pendapat dengan Umar bin Khatab yang menginkan pembagian dilakukan jasa tiap-tiao sahabat. Alas an yang dikemukakan Abu Bakar adalah semua perjuangan yang dilakukan atas nama Islam akan mendapat pahala dari Allah SWT di akhirat. Karena itu, biarkanlah didunia mereka mendapat bagian yang sama.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn15" name="_ftnref15" style="mso-footnote-id: ftn15;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[15]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[15]</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Hukum Pada Masa Pemerintahan Umar Bin Khatab</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Setelah Abu Bakar meninggal dunia, Umar menggantikan kedudukannya sebagai khlaifah II. Pemerintahan <i>Umar bin Khatab </i>ini berlangsung dari tahun 634 samapi 644 M. sebagai sahabat nabi, (1) Umar turut aktif menyiarkan agama Islam. Ia melanjutkan uasaha Abu Bakar meluaskan daerah Islam sampai ke Palestina, Sirya, Irak, dan Persia di sebelah utara serta Mesir di barat daya. (2) Ia menetapkan tahun Islam yang terkenal dengan Hijriyah berdasarkan peredaran bulan (<i>Qamariyah</i>). Dibandingkan dengan tahun masehi (M<i>aladiyah</i>) yang didasarkan dengan peredaran matahari atau <i>syamsiah, </i>tahun Hijriyah lebih pendek. Perbedaannya setiap tahun adalah 11 hari, sekian jam, sekian menit (Hazairin, 1955). Oleh karena itu, tiap tahun permulaan puasa, misalnya, bergeser 11 hari lebih dahulu dari tahun sebelumnya. Penetapan tahun Hijriyah ini dilakukan Umar pada tahun 638 M dengan bantuan para ahli <i>hisab </i>(hitung) pada waktu itu. Dimulai sejak Nabi Muhammad hijrah ke Madinnah. (3) Selain itu penetapan Umar yang diikuti oleh umat Islam diseluruh dunia sampai sekarang (dan juga ada di masa yang akan datang) adalah membiasakan <i>salat at-tarawih, </i>yaitu salat sunnat malam yang dilakukan setelah salat Isa, selam bulan Ramadan. Di samping itu, yang perlu dicatat mengenai Khalifah Umar ini adalah sikap tolerannya terhadap pemeluk agama lain. Ini terbukti ketika beliau hendak mendirikan masjid (yang sekarang terkenal dengan masjid Umar) di Jerussalem (Palestina) disuatu tempat dari sana menurut keyakinan beliau Nabi Muhammad dahulu <i>mi’raj </i>ke langit. Karena di dekat tempat itu telah berdiri tempat ibadah orang Kristen dan Yahudi, sebelum mendirikan masjid itu, Khalifah Umar terlebih dahulu memberitahukan maksudnya dan meminta izin kepada pemimpin agama golongan Kristen dab Yahudi di tempat itu, padahal sebagai penguasa atas seluruh daerah baru tersebut, ia tidak wajib melakukan itu (Hazairin,1955). Namun, ia melakukan hal tersebut karena sikapnya yang toleran terhadap pemeluk agama lain.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn16" name="_ftnref16" style="mso-footnote-id: ftn16;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[16]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[16]</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Karena usianya yang relative masih muda dibandingkan dengan Abu Bakar, Umar lama memegang pemerintahan. Sifatnya keras dan sebagaimana biasanya, orang yang mempunyai sifat keras selalu berusaha adil melaksanakan hukum. Terkenal keberaniannya dalam menafsirkan ayat-ayat Al Quran berdasarkan keadaan-keadan yang nyata pada waktu tertentu. Ia mengikuti cara Abu Bakar dalam menemukan hukum. Namun demikian, Khalifah Umar terkenal keberanian dan kebujaksanaannya dalam menerapkan ketentuan hukum yang terdapat dalam Al Quran untuk mengatasi sesuatu masalah yang timbul dalam masyarakat berdasarkan kemaslahatan atau kepentingan umum.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn17" name="_ftnref17" style="mso-footnote-id: ftn17;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[17]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[17]</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Sepintas lalu keputusan-keputusan (dalam kepustakaan terkenal denga <i>ijtihad</i>) Umar seakan akan bertentangan dengan ketentuan-ketentuan AlQuran, namun kalau dikaji sifat hakikatnya tersebut dalam kerangka tujuan hukum Islam keseluruhannya, Ijtihad yang dilakukan oleh Umar bin Khatab itu tidak bertentangan dengan maksud ayat-ayat hukum tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">a.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Konfirmasi Al Quran Atas Pemikiran Umar</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Setidaknya ada 14 masalah terkait dengan Umar yang mendapat konfirmasi dari Al Quran, yang sempat dikutip oleh Ruwa’I dari pernyataan Jalaluddin al Suyuti dalam bukunya <i>al Itqaan Quran. </i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn18" name="_ftnref18" style="mso-footnote-id: ftn18;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><i><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 16pt;">[18]</span></b></span></span></i></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[18]</span></i></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Beberapa diantara 14 masalah itu adalah:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Usulan Umar agar Maqam Ibrahim dijadikan tempat bersembahyang, yang kemudian turun ayat “<b><i>wattakhodzu min maqoomi ibrohima mushola”</i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Usulan Umar kepada Nabi agar Muslimah berhijab ketika berhadapan dengan orang laki-laki, kemudian turun ayat <b><i>“Wa idza saaltumuhunna mataan fasaaltumuhunna min waro’I hijaab.”</i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Permohonan penjelasan dari Umar agar tawanan perang badar dibunuh dan tidak diambil tebusannya. Perihal hal ini Allah memberikan legimentasi atas usulannya, sebagaimana tertuang dalam surat al Baqarah ayat 97.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">4.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Permohonan penjelasan dari Umar atas keharaman arak yang kemudian dijawab oleh Allah dalam surat al Maidah ayat 90.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Dari beberapa contoh diatas, dapatlah disimpulkan bahwa Umar terbukti mendapat kehoramatan sebagai sahabat Nabi yang sering mendapat kofirnasi dari Al Quran. Bagi Umar, seperti kita ketahui, keberadaan Al Quran sebagai wahyu Allah adalah penentu akhir bagi setiap keputusan yang diambilnya. Umar tidak segan segan mendiskusikan tindakan Rasulullah sejauh ini tidak sesuai dengan pertimbangan logikanya, kalau hal itu dilakukan Rasulullah bukan berdasarkan wahyu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Dari pemikiran ini, maka tidaklah berlebihan, kalau Nabi Muhammad memberi rekomendasi atas Umar sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: <i>Inna allaha ja’ala al haqqa ‘ala lisani Umar wa qalbihi, </i>“Bahwa sesungguhanya Allah telah menempatkan kebenaran melalui lidah dan hati Umar”.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">b.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Beberapa Produk Ijtihad Umar</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Hak Pencuri</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Diriwayatkan oleh Imam Malik, “Sesungguhnya Ubidillah bin Amir bin al HAdrami dating membawa seorang budak kepada Umar bin Khathab dan berkata, “Potonglah tangan budakku ini karena ia telah mencuri!” Umar bertanya, “Apakah yang dicurinya?” Ubaid menjawab, “ Dia telah mencuri cermin isteriku seharga 60 dirham.” Kemudian Umar berkata: “Pergilah! Tidak ada potong tangan baginya. Budakmu mengambil hartamu.”</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari al Qosim bin Abdir Rohman, “Sesunguhnya seorang laki-laki mencuri dari Baitul Maal. Kemudian Saad bin Abi Waqqosh melaporkan kepada Umar. Umar menyatakan kepada Saad agar tidak memotong tangannya karena bagi pencuri itu ada bagian dari hara Baitul Maal itu.”</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Hak Orang Yang Meminum Khamr</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Diriwayatkan Abdur Rozaq, “Sesungguhnya Umar mendera dengan 40 kali. Ketika dia tidak melihat hal itu dapat mencegahnya dia menambahkan dengan 80 kali. Umar kemudian berkomentar, “Inilah hukuman yang paling ringan!”</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Kasus Muallaf</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Umar mengabaikan pembagian zakat kepada <i>muallaf qulubuhum.</i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">4.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Kasus Rampasan Perang</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Umar tidak memberikan harta rampasan perang kepada prajurit yang berperang.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Tidak diragukan lagi integritas Umar sebagai salah satu seorang intelektual muslim, karena Nabi sendiri telah mengakui akan hal itu. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibn Al Asir, “<i>Lau kana ba’di nabiyun lakana Umar al Khotob.” </i>Hanya saja kalau apa yang menjadi pokok pikiran Umar sebagaimana yang dipaparkan diatas, diperdebatkan kembali, bukan berarti sebuah pengingkaran atas kemampuan intelektualnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">a.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><b>Tidak ada ijtihad tanpa mencurahkan kemampuan. </b>Dalam arti ada usaha mencurahkan segenap usaha dan kemampuan dalam mengikuti dalil-dalil dan meneliti dalil <i>dzann. </i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">b.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><b>Tidak ada ijtihad dalam masalah yang <i>qot’i. </i></b>hal ini untuk menghindarkan seseorang agar jangan sampai terjebak oleh arus orang yang berusaha mengubah <i>nash </i>yang telah<i> </i>pada nash yang belum jelas. Mengubah hukum qot’I menjadi dzanni.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">c.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><b>Tidak boleh menjadikan <i>dzanni</i> menjadi <i>qot’i.</i></b> kita harus tetap menjaga urutan tingkay hukum sebagaimana yang ada.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">d.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><b>Menghubungkan fiqh dan hadis.</b> Perlu mengkonsentrasikan perhatian untuk melihat dan menganalisa <i>illat </i>hukum, kaidah syariah dan tujuannya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">e.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><b>Waspada agar tidak tergelincir oleh tekanan realita.</b> Bahwa sebuah ijtihad tidak ditujukan sebagai legimentasi atas realita yang ada.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">f.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><b>Mengantisipasi pembaharuan yang bermanfaat</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">g.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><b>Tidak mengabaikan semangat zaman dan kebutuhannya</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">h.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><b>Transformasi menuju ijtihad kolektif</b>.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn19" name="_ftnref19" style="mso-footnote-id: ftn19;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[19]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[19]</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Dari penjelasan diatas maka akan dibahas lagi beberapa ulasan tentang ijtihad Umar.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftn20" name="_ftnref20" style="mso-footnote-id: ftn20;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[20]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">[20]</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b>1.</b><b><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Hukuman Atas Pencuri</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Imam Malik dan Syafi’I memandang bahwa apa yang dilakukan oleh Umar adalah sebuah <i>tahsis </i>atas ayat Al Quran yang masih <i>muthlaq </i>yang terdapat dalam <i>lafadz sariq </i>dan <i>sariqah </i>yaitu hukum potong tangan dikecualikan atas orang-orang yang memiliki unsur hal atas harta yang dicuri sehingga oaring yang mrncuri di Baitul Maal dan Tuannya tidak dihukum potong tangan. Hal ini juga difatwakan oleh Nabi bahwa orang yang memiliki bagian atas harta yang dicuri dia tidak dipotong tangannya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Dari sini maka tidak cukup alasan sebenarnya bagi Masdar F. Mas’ud bahwa Umar berijtihad untuk mengubah hukum potong tangan menjadi hukum yang lain. Apalagi untuk menyatakan bahwa hukum potong tangan hanyalah sebuah dugaan atas efektivitas kemampuan membuat jera seorang pencuri. Terlebih ayat yang paling mendasari hukum adalah ayat yang <i>sorih </i>bersifat <i>nash </i>dan <i>qot’i.</i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b>2.</b><b><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Hukuman Atas Pemabuk</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Adapun perilaku Umar yang memberikan hak hukuman yang bagi pemabuk yang melebihi dari sunnah Rasul, Ruwa’i menyatakan bahwa hal itu boleh saja dilakukan apabila dimaksudkan sebagai <i>takzir, </i> hal ini terkait dengan <i>dhohir atsar </i> yang menyatakan kalau hukuman itu tidak mencegahnya baru kemudian ditambahkan hukuman. Dengan begitu penambahan hukuman hanya bersifat <i>takzir. </i>Hal ini mengingat bahwa apa yang menjadi perilaku Nabi, adalah <i>hujjah </i> yang tidak boleh ditinggalkan dan <i>ijma’ </i>atas hal-hal yang menyimpangi hukuman yang tidak sah. Meskipun demikian Syafi’i langsung menyepakati hukum dera 80 kali. Hal ini berbeda dengan mazhabnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b> 3. Kasus Muallaf</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Mengenai muallaf, Rasyid Ridla membagi muallaf menjadi enam macam, empat macam dari kalangan muslimin dan dua macam dari kalangan non muslim. Yang berasal dari golongan Islam adalah:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 108.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1)<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Pemuka muslim nyang mempunyai pengaruh di tengah kaumnya yang masih kafir.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 108.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2)<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Pemimpin yang masih lemah.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 108.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3)<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Orang Islam yang berada di perbatasan yang diharapkan mampu membentengi dan mempertahankan umat islam dari serangan musuh.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 108.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">4)<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Orang Islam yang pengaruhnya diperlukan untuk memungut zakat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Adapun yng dari golongan non muslim adalah:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 108.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1)<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Orang yang diharapkan akan beriman dengan adanya bagian muallaf yang diberikan kepada mereka.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 108.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2)<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Orang yang dikhawatirkan tindakan kejahatannya terhadap orang Islam.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Dari paparan di atas, apa yang dilakukan oleh Umar atas permohonan Uyainah bin Hashn da Al Aqra’ bin Habis, itu belum menunjukan usaha ijtihad Umar atas hkum yang dinilai tidak cocok dengan perkembangan zaman. Hal ini mengingat kedua orang ini dimasukan kedalam golongan orang-orang yang dikhawatirkan kejahatannya terhadap orang-orang Islam. Sementara penolakan Umar dilakukan pada zaman Khalifah Abu Bakar dimana ada kemungkinan kedua orang ini sudah masuk Islam.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>4. Kasus Rampasan Perang </b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Al Bukhori dan muslim meriwayatkan bahwa rasulullah menyatakan bahwa ayariat tentang <i>ghomnimah </i>ini dikarenakan perhatian Allah atas kelemahan yang ada pada kita. Sehingga apa yang dilakukan Umar adalah mengambil <i>mafhum mukholafah </i> dari hadist nabi di atas, sebagai <i>muqqoyyad </i>atas ayat Al Anfal 41 yang masih <i>Mutoq.</i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Dari pembahasan di atas kiranya dapat kita gambarkan disini, bahwa apa yang diijtihadi oleh Umar bin Khatab sama sekali belum keluar dari bingkai etika berijtihad atau keluar dari nash Al Quran dan Al Hadis apalagi kemudian dianggap melakukan usaha mengintreprestasi ulang atas dalil-dalil <i>qoth’i </i>yang termaktub dalam Al Quran maupun Sunnah Nabi untuk kemudian dijadikan dalil <i>dzonni.</i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b>D.</b><b><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Penutup</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Pada pemerintahan Abu Bakar dan Umar perkembangan hukum yang ada sudah mulai maju dibandingkan denganpemerintahan Rasul. Hal ini terjadi bukan berarti nabi dalam pemerintahannya tidak baik, tetapi keadan masyarakat pada saat pemerintahan nabi adalah mayoritas penduduk Jahilliah atau masih pada zaman kebodohan. Pada saat pemerintahannya nabi memulai dakwahnya dari kalangan keluarganya dan para sahabat inipun dakwahnya juga dilakukan secara diam-diam. Setelah nabi wafat , langsung digantikan oleh khalifah Abu Bakar as Siddiq. Pada masa pemerintahan Abu Bakar perluasan wilayah dakwahnya sudah mulai maju dan hukumnya pun sudah mulai ditegakan, meskipun masih banyak hambatan yang dihadapi, disaat perluasan dan perjuangan beliau dalam usaha untuk menegakan syiar islam sudah mulai berkembang, berhenti disaat beliau wafat. Dan langsung digantikan oleh Umar bin Khatab dalam penegakan hukum dan perluasan wilayah Islam. Pada masa pemerintahan Umar bin Khatab perkembangan hukum Islam dan perluasan wilayah Islam sangat pesat, hal ini di dorong dari pemerintahan beliau yang gigih dan tangguh, dan dalam memerintah Umar sangat bijaksana.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Hukum-hukum yang ada pada masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar, sudah banyak misalnya zakat, shalat, hukum peradilan dan masih banyak hukum-hukum yang lain. Adapun sumber hukum pada masa pemerintahan mereka adalah dari Al Quran, As Sunnah, dan ijtihad. Contoh dari ijtihad Umar diantara hal orang yang minum khamr, kasus muallaf, kasus rampasan perang, dan lainnya.</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b>DAFTAR PUSTAKA</b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><a href="http://wikipedia.www.id/"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">http://wikipedia.www.id</span></a>. Hukum islam</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Bak Hudhari. Terjemah Tarikkh Al-Tasyri’ Al-Islam. (Sejarah Pembinaan Hukum Islam). Darul Ikhyah: 1980. Indonesia.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Daud Ali, Muhammad. Hukum Islam (Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam), 1996. Grapindo Persada: Jakarta.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">4.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Isiklopedia Islam, Jilid 7, PT. Ich Tiar Baru Van Hoeven, Jakarta : 1994</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">5.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Insiklopedia Islam, Jilid 1, PT. Ich Tiar Baru Van Hoeven, Jakarta : 1994</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">6.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Insiklopedia Islam, Jilid 8, PT, Ich Tiar Baru Van Hoeven, Jakarta : 2005 edisi Baru</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">7.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Mahmud A-Abbas, Kejeniusan Umar Bin Khatab, Pustaka azzam, Jakarta : 2002</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">8.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Ar-Ruhaily, Ruway’I, Fiqih Umar, Jilid 2 Pustaka Al-Kautsar, Jakarta Timur: 1994</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">9.<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span>Mahmud, A. Abbas, Kejeniusan Abu Bakar Ash Siddiq, Pustaka Azzam, Jakarta Selatan : 2001</div><div style="mso-element: footnote-list;"><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" /><div id="ftn1" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[1]</span></span></span></span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[1]</span></span> Insiklopedi Islam, 1 th Tian baru van Hove. 1994. h. 124</div></div><div id="ftn2" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref2" name="_ftn2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[2]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[2]</span></span> Kejeniusan Abu Bakar As-Sidiq, Abbas Mahmud al-Qaaf. H. 147.</div></div><div id="ftn3" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref3" name="_ftn3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[3]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[3]</span></span> Insiklopedi Islam. 1994. h. 38 jilid 1</div></div><div id="ftn4" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref4" name="_ftn4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[4]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[4]</span></span> Hukum Islam, (pengantar ilmu hokum dan tata hukum Islam di Indonesia), Muh. Daud Ali. Raja Grafindo Persada. Jakarta 1996. h. 170</div></div><div id="ftn5" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref5" name="_ftn5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[5]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[5]</span></span> Insiklopedi Islam. Pilar baru. Van Hove. 1994. h. 125</div></div><div id="ftn6" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref6" name="_ftn6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[6]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[6]</span></span> http://wikypedia.www.id.hukumIslam</div></div><div id="ftn7" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref7" name="_ftn7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[7]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[7]</span></span> http://wikypedia.www.id.hukumIslam</div></div><div id="ftn8" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref8" name="_ftn8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[8]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[8]</span></span> Terjemah, tarikh At-tasyrik al islamu sejarah pembinaan hukum Islam, Hudari Bik, Darul ihya. Indoenesia. Alih bahasa Pers. N. Zuhri. 1980. h. 246</div></div><div id="ftn9" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref9" name="_ftn9" style="mso-footnote-id: ftn9;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[9]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[9]</span></span> Terjemah, tarikh At-tasyrik al islamu sejarah pembinaan hukum Islam, Hudari Bik, Darul ihya. Indoenesia. Alih bahasa Pers. N. Zuhri. 1980. h. 248</div><div class="MsoNormal"><br />
</div></div><div id="ftn10" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref10" name="_ftn10" style="mso-footnote-id: ftn10;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[10]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[10]</span></span> Terjemah, tarikh At-tasyrik al islamu sejarah pembinaan hokum islam, Hudari Bik, Darul ihya. Indoenesia. Alih bahasa Pers. N. Zuhri. 1980. h. 255</div><div class="MsoNormal"><br />
</div></div><div id="ftn11" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref11" name="_ftn11" style="mso-footnote-id: ftn11;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[11]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[11]</span></span> Terjemah, tarikh At-tasyrik al islamu sejarah pembinaan hokum islam, Hudari Bik, Darul ihya. Indoenesia. Alih bahasa Pers. N. Zuhri. 1980. h. 257</div><div class="MsoNormal"><br />
</div></div><div id="ftn12" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref12" name="_ftn12" style="mso-footnote-id: ftn12;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[12]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[12]</span></span> Hukum Islam (pengantar ilmu hukum dan tata hukum di Indonesia), M. Daud Ali Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1996. h. 171-172</div></div><div id="ftn13" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref13" name="_ftn13" style="mso-footnote-id: ftn13;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[13]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[13]</span></span> Hukum Islam (pengantar ilmu hukum dan tata hukum di Indonesia), M. Daud Ali Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1996. h. 1</div></div><div id="ftn14" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref14" name="_ftn14" style="mso-footnote-id: ftn14;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[14]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[14]</span></span> http://wikipedya.www.id.hukumislam</div><div class="MsoNormal"><br />
</div></div><div id="ftn15" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref15" name="_ftn15" style="mso-footnote-id: ftn15;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[15]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[15]</span></span> Insiklopedi Islam. Pilar baru. Van Hove. 1994. h. 137</div><div class="MsoNormal"><br />
</div></div><div id="ftn16" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref16" name="_ftn16" style="mso-footnote-id: ftn16;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[16]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[16]</span></span> Hukum Islam (pengantar ilmu hukum dan tata hukum di Indonesia), M. Daud Ali Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1996. h. 174</div></div><div id="ftn17" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref17" name="_ftn17" style="mso-footnote-id: ftn17;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[17]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[17]</span></span> Hukum Islam (pengantar ilmu hukum dan tata hukum di Indonesia), M. Daud Ali Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1996. h. 75</div></div><div id="ftn18" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref18" name="_ftn18" style="mso-footnote-id: ftn18;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[18]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[18]</span></span> Fiqih Umar. Ruwa’I ar-ruhaily, jilid 2 1994. h. 277 </div></div><div id="ftn19" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref19" name="_ftn19" style="mso-footnote-id: ftn19;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[19]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[19]</span></span> http://wikipedya.www.id.hukumislam</div></div><div id="ftn20" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6878517971732719543#_ftnref20" name="_ftn20" style="mso-footnote-id: ftn20;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[20]</span></span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 16pt;">[20]</span></span> Fiqih Umar. Ruwa’I ar-ruhaily, jilid 2 1994. h. 237-240<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN DALAM MENDAPATKAN FILE INI9, SOBAT TINGGAL KLIK JA DI BAWAH INI </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://adf.ly/8Ylxu">DOWNLOAD</a></div></div></div></div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-83888822984865495382012-05-15T01:39:00.003+07:002012-05-15T20:55:26.345+07:00MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG HUBUNGAN AGAMA DENGAN MANUSIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<h2 align="center" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://www.anakciremai.com/2009/01/makalah-pendidikan-agama-islam-tentang.html"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;"><br />
</span></a></span></h2><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">BAB I</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">PENDAHULUAN</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">A. Latar Belakang</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Agama memberikan penjelasan bahwa manusia adalah mahluk yang memilki potensi untuk berahlak baik (takwa) atau buruk (fujur) potensi fujur akan senantiasa eksis dalam diri manusia karena terkait dengan aspek instink, naluriah, atau hawa nafsu, seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa dan rasa aman. Apabila potentsi takwa seseorang lemah, karena tidak terkembangkan (melalui pendidikan), maka prilaku manusia dalam hidupnya tidak akan berbeda dengan hewan karena didominasi oleh potensi fujurnya yang bersifat instinktif atau implusif (seperti berjinah, membunuh, mencuri, minum-minuman keras, atau menggunakan narkoba dan main judi).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Agar hawa nafsu itu terkendalikan (dalam arti pemenuhannya sesuai dengan ajaran agama), maka potensi takwa itu harus dikembangkan, yaitu melalui pendidikan agama dari sejak usia dini. Apabila nilai-nilai agama telah terinternalisasi dalam diri seseorang maka dia akan mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia yang bertakwa, yang salah satu karakteristiknya adalah mampu mengendalikan diri (self contor) dari pemuasan hawa nafsu yang tidak sesuai dengan ajaran agama.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
B. Rumusan Masalah</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah “Hubungan Manusia Dengan Agama”.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">1. Pengertian Agama</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">2. Konsepsi Agama</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">3. Hubungan Agama Dan Manusia</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">4. Agama Sebagai Petunjuk Tata Sosial</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
C. Tujuan Penulisan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">1. Untuk mengetahui pengertian agama</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">2. Untuk mengetahui Konsepsi agama</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">3. Untuk mengetahui Hubungan agama dengan manusia</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">4. Untuk mengetahui bahwa agama adalah pedoman tata sosial manusia</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
D. Metode Penulisan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Dalam proses penyusunan makalah ini menggunakan motede heuristic. Metode yaitu proses pencarian dan pengumpulan sumber-sumber dalam melakukan kegiatan penelitian. Metode ini dipilih karena pada hakekatnya sesuai dengan kegiatan penyusunan dan penulisan yang hendak dilakukan. Selain itu, penyusunan juga menggunakan studi literatur sebagai teknik pendekatan dalam proses penyusunannya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
E. Sestimatika Penulisan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Sistematika penyusunan makalah ini dibagi menjadi tiga bagian utama, yang selanjutnya dijabarkan sebagai berikut :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Bagaian kesatu adalah pendahuluan. Dalam bagian ini penyusun memeparkan beberapa Pokok permasalahan awal yang berhubungan erat dengan permasalah utama. Pada bagian pendahuluan ini di paparkan tentang latar belakang masalah batasan, dan rumusan masalah, tujuan penulisan makalah, metode penulisan dan sistematika penulisan makalah.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Bagian Kedua yaitu pembahasan. Pada bagian ini merupakan bagaian utama yang hendak dikaji dalam proses penyusunan makalah. Penyususn berusaha untuk mendeskripsikan berbagai temuan yang berhasil ditemukan dari hasil pencarian sumber/bahan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Bagian ketiga yaitu Kesimpulan. Pada Kesempatan ini penyusun berusaha untuk mengemukakan terhadap semua permasalahan-permasalahan yang dikemukakan oleh penyusun dalam perumusan masalah.</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 1.0cm;"><br />
<br />
<br />
BAB II</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">HUBUNGAN MANUSIA DAN AGAMA</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
A. Pengertian Agama</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Agama menurut bahasa sangsakerta, agama berarti tidak kacau (a = tidak gama = kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan. Didunia barat terdapat suatu istilah umum untuk pengertian agama ini, yaitu : religi, religie, religion, yang berarti melakukan suatu perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-matian, perbuatan ini berupa usaha atau sejenis peribadatan yang dilakukan berulang-ulang. Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addiin yang berarti : hukum, perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan, keputusan, dan pembalasan. Kesemuanya itu memberikan gambaran bahwa “addiin” merupakan pengabdian dan penyerahan, mutlak dari seorang hamba kepada Tuhan penciptanya dengan upacara dan tingkah laku tertentu, sebagai manifestasi ketaatan tersebut (Moh. Syafaat, 1965).<br />
Dari sudut sosiologi, Emile Durkheim (Ali Syari’ati, 1985 : 81) mengartikan agama sebagai suatu kumpulan keayakinan warisan nenek moyang dan perasaan-perasaan pribadi, suatu peniruan terhadap modus-modus, ritual-ritual, aturan-aturan, konvensi-konvensi dan praktek-praktek secara sosial telah mantap selama genarasi demi generasi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Sedangkan menurut M. Natsir agama merupakan suatu kepercayaan dan cara hidup yang mengandung faktor-faktor antara lain :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">a. Percaya kepada Tuhan sebagai sumber dari segala hukum dan nilai-nilai hidup.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">b. Percaya kepada wahyu Tuhan yang disampaikan kepada rosulnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">c. Percaya dengan adanya hubungan antara Tuhan dengan manusia.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">d. Percaya dengan hubungan ini dapat mempengaruhi hidupnya sehari-hari.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">e. Percaya bahwa dengan matinya seseorang, hidup rohnya tidak berakhir.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">f. Percaya dengan ibadat sebagai cara mengadakan hubungan dengan Tuhan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">g. Percaya kepada keridhoan Tuhan sebagai tujuan hidup di dunia ini.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Sementara agama islam dapat diartikan sebagai wahyu Allah yang diturunkan melalui para Rosul-Nya sebagai pedoman hidup manusia di dunia yang berisi Peraturan perintah dan larangan agar manusia memperoleh kebahagaian di dunia ini dan di akhirat kelak.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
<br />
B. Konsepsi Agama</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dalam Al-Qur’an Surat Al-Bakoroh 208, Allah berfirman :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
<span dir="RTL" lang="AR-SA">يايها الدين امنواادخلوا فى السلم كافة ولاتتبعوا خطوت الشيطن انه لكم عد ومبين</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Artinya : Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam islam secara utuh, keseluruhan (jangan sebagian-sebagaian) dan jangan kamu mengikuti langkah setan, sesunggungnya setan itu musuh yang nyata bagimu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Kekaffahan beragama itu telah di contohkan oleh Rosulullah sebagai uswah hasanah bagi umat islam dalam berbagai aktifitas kehidupannya, dari mulai masalah-masalah sederhana (seperti adab masuk WC) samapi kepada masalah-masalah komplek (mengurus Negara). Beliu telah menampilkan wujud islam itu dalam sikap dan prilakunya dimanapun dan kapanpun beliu adalah orang yang paling utama dan sempurna dalam mengamalkan ibadah mahdlah (habluminallah) dan ghair mahdlah (hablumminanas).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Meskipun beliau sudah mendapat jaminan maghfiroh (ampunan dari dosa-dosa) dan masuk surga, tetapi justru beliau semakin meningkatkan amal ibadahnya yang wajib dan sunah seperti shalat tahajud, zdikir, dan beristigfar. Begitupun dalam berinteraksi sosial dengan sesama manusia beliu menampilkan sosok pribadi yang sangat agung dan mulia.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Kita sebagai umat islam belum semuanya beruswah kepada Rasulullah secara sungguh-sungguh, karena mungkin kekurang pahaman kita akan nilai-nilai islam atau karena sudah terkontaminasi oleh nilai, pendapat, atau idiologi lain yang bersebrangan dengan nilai-nilai islam itu sendiri yang di contohkan oleh Rasulullah SAW.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Diantara umat islam masih banyak yang menampilkan sikap dan prilakunya yang tidak selaras, sesuai dengan nila-nilai islam sebagai agama yang dianutnya. Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan kejadian atau peristiwa baik yang kita lihat sendiri atau melalui media masa mengenai contoh-contoh ketidak konsistenan (tidak istikomah) orang islam dalam mempedomani islam sebagai agamanya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
<br />
C. Hubungan Agama Dan Manusia</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Kondisi umat islam dewasa ini semakin diperparah dengan merebaknya fenomena kehidupan yang dapat menumbuhkembangkan sikap dan prilaku yang a moral atau degradasi nilai-nilai keimanannya.<br />
Fenomena yang cukup berpengaruh itu adalah :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">1. Tayangan media televisi tentang cerita yang bersifat tahayul atau kemusrikan, dan film-film yang berbau porno.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">2. Majalah atau tabloid yang covernya menampilkan para model yang mengubar aurat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">3. Krisis ketauladanan dari para pemimpin, karena tidak sedikit dari mereka itu justru berprilaku yang menyimpang dari nilai-nilai agama.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">4. Krisis silaturahmi antara umat islam, mereka masih cenderung mengedepankan kepentingan kelompoknya (partai atau organisasi) masing-masing.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Sosok pribadi orang islam seperti di atas sudah barang tentu tidak menguntungkan bagi umat itu sendiri, terutama bagi kemulaian agama islam sebagai agama yang mulia dan tidak ada yang lebih mulia di atasnya. Kondisi umat islam seperti inilah yang akan menghambat kenajuan umat islam dan bahkan dapat memporakporandakan ikatan ukuwah umat islam itu sendiri.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Agar umat islam bisa bangkit menjadi umat yang mampu menwujudkan misi “Rahmatan lil’alamin” maka seyogyanya mereka memiliki pemahaman secara utuh (Khafah) tentang islam itu sendiri umat islam tidak hanya memiliki kekuatan dalam bidang imtaq (iman dan takwa) tetapi juga dalam bidang iptek (ilmu dan teknologi). Mereka diharapkan mampu mengintegrasikan antara pengamalan ibadah ritual dengan makna esensial ibadah itu sendiri yang dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti : pengendalian diri, sabar, amanah, jujur, sikap altruis, sikap toleran dan saling menghormatai tidak suka menyakiti atau menghujat orang lain. Dapat juga dikatakan bahwa umat islam harus mampu menyatu padukan antara mila-nilai ibadah mahdlah (hablumminalaah) dengan ibadag ghair mahdlah (hamlumminanas) dalam rangka membangun “Baldatun thaibatun warabun ghafur” Negara yang subur makmur dan penuh pengampunan Allah SWT.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
<br />
D. Agama Sebagai Petunjuk Tata Sosial</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Rosulullah SAW bersabda : “Innamaa bu’itstu liutammima akhlaaq” Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak. Yang bertanggung jawab terhadap pendidikan akhlak adalah orang tua, guru, ustad, kiai, dan para pemimpin masyarakat. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Pendidikan akhlak ini sangat penting karena menyangkut sikap dan prilaku yang musti di tampilkan oleh seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari baik personal maupun sosial (keluarga, sekolah, kantor, dan masyarakat yang lebih luas). Akhlak yang terpuji sangat penting dimiliki oleh setiap muslim (masyarakat sebab maju mumdurnya suatu bangsa atau Negara amat tergantung kepada akhlak tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><br />
Untuk mencapai maksud tersebut maka perlu adanya kerja sama yang sinerji dari berbagai pihak dalam menumbuhkembangkan akhlak mulya dan menghancur leburkan faktor-faktor penyebab maraknya akhlak yang buruk.</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
BAB III</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">KESIMPULAN</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Agama menurut bahasa sangsakerta, agama berarti tidak kacau (a = tidak gama = kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan.<br />
Kita sebagai umat islam belum semuanya beruswah kepada Rasulullah secara sungguh-sungguh, karena mungkin kekurang pahaman kita akan nilai-nilai islam atau karena sudah terkontaminasi oleh nilai, pendapat, atau idiologi lain yang bersebrangan dengan nilai-nilai islam itu sendiri yang di contohkan oleh Rasulullah SAW.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Agar umat islam bisa bangkit menjadi umat yang mampu menwujudkan misi “Rahmatan lil’alamin” maka seyogyanya mereka memiliki pemahaman secara utuh (Khafah) tentang islam itu sendiri umat islam tidak hanya memiliki kekuatan dalam bidang imtaq (iman dan takwa) tetapi juga dalam bidang iptek (ilmu dan teknologi).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Pendidikan akhlak ini sangat penting karena menyangkut sikap dan prilaku yang musti di tampilkan oleh seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari baik personal maupun sosial (keluarga, sekolah, kantor, dan masyarakat yang lebih luas). Akhlak yang terpuji sangat penting dimiliki oleh setiap muslim (masyarakat sebab maju mumdurnya suatu bangsa atau Negara amat tergantung kepada akhlak tersebut.</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;">Amin, Ahmad,. Ilmu Akhlak, Bulan Bintang, Jakarta. 1968.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;">Bakar Atjeh, Abu. Mutiara Akhlak 1, Bulan Bintang, Jakarta.1968.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;">Hasan, Ali H.M. Agama Islam. Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelambagaan Agama Islam. 1994/1995.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;">Dr. H. Syamsu Yusuf LN, M.Pd.. Psikologi Belajar Agama. Pustaka Bani Qurais. Bandung. 2003.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
<br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN DALAM MENDAPATKAN FILE INI, SOBAT TINGGAL KLIK JA DI BAWAH INI<br />
<br />
<a href="http://adf.ly/8W2gG">DOWNLOAD</a></div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-30617157754621401682012-04-29T02:13:00.002+07:002012-05-15T01:25:28.278+07:00Makalah Hadits tentang Niat, Ikhlas dan Riya'<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB I</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Latar Belakang</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sesungguhnya pembahasan tentang ikhlas adalah pembahasan yang sangat penting yang berkaitan dengan agama Islam yang hanif (lurus) ini, hal dikarenakan tauhid adalah inti dan poros dari agama dan Allah tidaklah menerima kecuali yang murni diserahkan untukNya sebagaimana firman Allah, <i>“Hanyalah bagi Allah agama yang murni”. (QS. Az-Zumar : 3).</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Maka perkara apa saja yang merupakan perkara agama Allah jika hanya diserahkan kepada Allah maka Allah akan menerimanya, adapun jika diserahkan kepada Allah dan juga diserahkan kepada selain Allah (siapapun juga ia) maka Allah tidak akan menerimanya, karena Allah tidak menerima amalan yang diserikatkan, Dia hanyalah meneriman amalan agama yang kholis (murni) untukNya. Allah akan menolak dan mengembalikan amalan tersebut kepada pelakunya bahkan Allah memerintahkannya untuk mengambil pahala (ganjaran) amalannya tersebut kepada yang dia syarikatkan, hal ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, yang artinya:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah berfirman<i> “Aku adalah yang paling tidak butuh kepada syarikat, maka barangsiapa yang beramal suatu amalan untuku lantas ia mensyerikatkan amalannya tersebut (juga) kepada selainku maka Aku berlepas diri darinya dan ia untuk yang dia syarikatkan” (</i>HR. Ibnu Majah 2/1405 no. 4202, dan ia adalah hadits yang shahih, sebagaimana perkataan Syaikh Abdul Malik Ar-Romadhoni, adapun lafal<i> Imam </i>Muslim (4/2289 no 2985) adalah<i>, “aku tinggalkan dia dan ksyirikannya”).</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berkata Syaikh Sholeh Alu Syaikh, <i>“Lafal ‘amalan’ disini adalah nakiroh dalam konteks kalimat syart maka memberi faedah keumuman sehingga mencakup seluruh jenis amalan kebaikan baik amalan badan, amalan harta. Maupun amalan yang mengandung amalan badan dan amalan harta (seperti haji dan jihad)”. (At-Tamhid hal. 401).</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sungguh benar sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya riya itu samar sehingga terkadang menimpa seseorang padahal ia menyangka bahwa ia telah melakukan yang sebaik-baiknya. Dikisahkan bahwasanya ada seseorang yang selalu sholat berjama’ah di shaf yang pertama, namun pada suatu hari ia terlambat sehingga sholat di saf yang kedua, ia pun merasa malu kepada jama’ah yang lain yang melihatnya sholat di shaf yang kedua. Maka tatkala itu ia sadar bahwasanya selama ini senangnya hatinya, tenangnya hatinya tatkala sholat di shaf yang pertama adalah karena pandangan manusia. (Tazkiyatun Nufus hal 15).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berkata Abu ‘Abdillah Al-Anthoki, “Fudhail bin ‘Iyadh bertemu dengan Sufyan Ats-Tsauri lalu mereka berdua saling mengingat (Allah) maka luluhlah hati Sufyan atau ia menangis. Kemudian Sufyan berkata kepada Fudhail, “Wahai Abu ‘Ali sesungguhnya aku sangat berharap majelis (pertemuan) kita ini rahmat dan berkah bagi kita”, lalu Fudhail berkata kepadanya, “Namun aku, wahai Abu Abdillah, takut jangan sampai majelis kita ini adalah suatu mejelis yang mencelakakan kita “, Sufyan berkata, “Kenapa wahai Abu Ali?”, Fudhail berkata, “Bukankah engkau telah memilih perkataanmu yang terbaik lalu engkau menyampaikannya kepadaku, dan akupun telah memilih perkataanku yang terbaik lalu aku sampaikan kepadamu, berarti engkau telah berhias untuk aku dan aku pun telah berhias untukmu”, lalu Sufyan pun menangis dengan lebih keras daripada tangisannya yang pertama dan berkata, “Engkau telah menghidupkan aku semoga Allah menghidupkanmu”. (Tarikh Ad-Dimasyq 48/404).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tujuan</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pembuatan Makalah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Agar </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">mahasiswa</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> tahu tentang hadits-hadits yang berkenaan dan niyat, keikhlasan dan bahaya riya dalam sebuah amal.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Agar </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">para</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <span lang="EN-GB">mahasiswa dapat memahami tentang betapa pentingnya arti sebuah niat dalam aspek kehidupan.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Agar </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">mahasiswa</span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dapat memahami tentang urgensi keikhlasan dalam sebuah amal dan dapat memotivasi diri agar beramal dengan ikhlas.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Agar </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">mahasiswa</span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dapat mengetahui apa saja hal-hal yang dapat dilakukan agar menjadikan amalannya ikhlas dan menghindar dari sifat riya’.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB II</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A. </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">NIAT DAN MOTIVASI BERAMAL</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Riwayat</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Hadits</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> )</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>( </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Arti Hadits / </span></b><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ترجمة الحديث</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> :</span></b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari Amirul Mu’minin, (Abu Hafsh atau Umar bin Khottob rodiyallohu’anhu) dia berkata: <i>”Aku pernah mendengar Rosululloh shollallohu’alaihi wassalam bersabda: ’Sesungguhnya seluruh amal itu tergantung kepada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai niatnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang berhijrah karena Alloh dan Rosul-Nya, maka hijrahnya kepada Alloh dan Rosul-Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena (untuk mendapatkan) dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya itu kepada apa yang menjadi tujuannya (niatnya).’”</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(Diriwayatkan oleh dua imam ahli hadits; Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrohim bin Mughiroh bin Bardizbah Al-Bukhori dan Abul Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusairy An-Naisabury di dalam kedua kitab mereka yang merupakan kitab paling shahih diantara kitab-kitab hadits).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendapat</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Para Ulama</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berkata Imam Ibnu Rajab : ”<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Para ulama sepakat atas keshohihannya dan ummat telah bersepakat dalam menerimanya</i>”.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Imam Ibnu Daqiqil ‘Ied berkata dalam <b><i>Syarh Arbain An-Nawawi</i></b> hal 9 : “Ini <i style="mso-bidi-font-style: normal;">adalah hadits </i></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">shohih</span></b><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang disepakati akan keshohihannya dan akan besarnya kedudukan dan keagungannya serta banyaknya faedahnya</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">”.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berkata Abu Ubaid : ”<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tidak ada satupun hadits Nabi Shollallahu ‘alai wa ‘ala alihi wasallam yang lebih luas, lebih mencukupi dan lebih banyak faedahnya dibandingkan hadits ini</i>”.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dan </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">telah</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> bersepakat para imam seperti Abdurrahman bin Mahdi, Asy-Sy afi’iy, Ahmad bin Hanbal, ‘Ali Ibnul Madini, Abu Dawud As-Sijistani, At-Tirmidzy, Ad-Daraquthny dan Hamzah Al-Kinani bahwa hadist ini adalah sepertiga ilmu.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal ini dikomentari oleh Imam Al-Baihaqi dengan perkataannya : ”Hal tersebut dikarenakan sesungguhnya amalan seorang hamba adalah dengan hatinya, lisannya dan anggota tubuhnya, sedangkan niat merupakan salah satu dari tiga bagian tersebut”. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(</span><b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Syarh Arbain</span></i></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> hal 10</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Abdurrahman</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> bin Mahdiy berkata : ”<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hadits niat ini bisa masuk ke dalam 30 bab ilmu</i>”. Sedangkan Imam Asy-Syafi’iy mengatakan bahwa hadits ini bisa masuk ke dalam 70 bab fiqhi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Makna </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dalam Hadits (mufrodat)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; margin-left: 36.0pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 82.8pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">أَبِيْ حَفْصٍ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 14.2pt;" valign="top" width="19"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 317.15pt;" valign="top" width="423"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bermakna Al-Asad (singa), sedang Abu Hafsh adalah julukan bagi ‘Umar bin Khathab.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;"> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 82.8pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">إِنَّمَا</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 14.2pt;" valign="top" width="19"><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">:</span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 317.15pt;" valign="top" width="423"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(hanyalah) menunjukkan makna pengkhususan dan pembatasan yaitu penetapan hukum untuk yang tersebutkan dan peniadaan hukum tersebut dari selainnya. Lihat <b><i>Syarh An-Nawawy</i></b> (13/54) dan <b><i>Al-‘Il am</i></b> karya Ibnu Mulaqqin (1/168).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;"> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 82.8pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">اْلأَعْمَالُ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 14.2pt;" valign="top" width="19"><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">:</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 317.15pt;" valign="top" width="423"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yang diinginkan di sini adalah amalan-amalan yang disyariatkan (ibadah).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;"> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 82.8pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">لنِّيَّاتِ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span></b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ا</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 14.2pt;" valign="top" width="19"><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">:</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 317.15pt;" valign="top" width="423"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Merupakan jama’ dari kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">niyat</i>. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat secara bahasa adalah maksud dan kehendak</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;"> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 82.8pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">امْرِئٍ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 14.2pt;" valign="top" width="19"><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">:</span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 317.15pt;" valign="top" width="423"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya adalah manusia, baik laki-laki maupun perempuan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5;"> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 82.8pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">هِجْرَتُهُ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 14.2pt;" valign="top" width="19"><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">:</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 317.15pt;" valign="top" width="423"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">S</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ecara bahasa artinya meninggalkan sesuatu dan berpindah kepada selainnya. Adapun secara istilah yaitu meninggalkan negeri kafir menuju negeri Islam karena takut fitnah dan untuk menegakkan agama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Adapun hijrah dalam hadits ini adalah Hijrah dari Mekkah ke Madinah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 6;"> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 82.8pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">إِلَى اللهِ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 14.2pt;" valign="top" width="19"><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">:</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 317.15pt;" valign="top" width="423"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Maksudnya adalah menuju keridhaan Allah, baik dalam niat atupun tujuan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 7; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 82.8pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">8. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 14.2pt;" valign="top" width="19"><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">:</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 317.15pt;" valign="top" width="423"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya adalah demi tujuan duniawi yang ingin dicapainya. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Asbabul </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wurud</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Hadits</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berkata An-Nawawy dalam <b><i>Syarh Muslim</i></b> (13/81) : “Sesungguhnya telah datang bahwa sebab keluarnya hadits ini adalah tentang seorang lelaki yang berhijrah hanya untuk menikahi seorang wanita yang bernama Ummu Qois maka diapun dipanggil dengan sebutan Muhajir Ummu Qois (Orang yang berhijrah karena Ummu Qois)”.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kisah Muhajir Ummu Qois ini diriwayatkan dari shahabat Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu bahwa beliau berkata :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">مَنْ هَاجَرَ يَبْتَغِي شَيْئًا فَإِنَّمَا لَهُ ذَلِكَ, هَاجَرَ رَجُلٌُ لِيَتَزَوَّجَ امْرَأَةً يُقَالُ لَهَا أُمُّ قَيْسٍ, فَكَانَ يُقَالُ مُهَاجِرُ أُمُّ قَيْسٍ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">”Barangsiapa yang berhijrah untuk mengharapkan sesuatu maka sesungguhnya bagi dia hanya sesuatu tersebut. Seorang lelaki telah hijrah untuk menikahi wanita yang bernama Ummu Qois, maka diapun dipanggil dengan nama Muhajir Ummu Qois”.</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (<b>HR.Ath-Thobrani</b> (9/102/ 8540) dan dari jalannya <b>Al-Mizzy</b> dalam <b><i>Tahdzibul Kam al</i></b> (16/126) dan <b>Adz-Dzahaby</b> dalam <b><i>As-Siyar</i></b> (10/590) dan mereka berdua berkata : ”Sanadnya shohih”. Dan Al Hafizh berkata : “Sanadnya shohih di atas syarat Bukhary dan Muslim”).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Takhrij Hadits</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhary no. 1, 54, 2529, 3898, 5070, 6689 dan 6953, Imam Muslim no. 3530 dan lain-lain dari jalan Yahya bin Sa’id Al-Anshory dari Muhammad bin Ibrahim at-Taimy dari ‘Alqomah bin Waqqosh Al-Laitsy dari ‘Umar ibnul Khoththob radhiallahu ‘anhu.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari konteks sanadnya kita bisa melihat bahwa hadits ini adalah hadits <i>ahad</i> atau lebih tepatnya<i>ghorib</i> karena tidak ada yang meriwayatkan hadits ini –secara shohih- dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam kecuali ‘Umar, tidak ada yang meriwayatkan hadits ini dari ‘Umar kecuali ‘Alqomah, tidak ada yang meriwayatkan hadits ini darinya kecuali Muhammad bin Ibrahim dan tidak ada yang meriwayatkan hadits ini darinya kecuali Yahya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kedudukan</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Hadits</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Materi hadits pertama ini merupakan pokok agama. Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Ada Tiga hadits yang merupakan poros agama, yaitu hadits Úmar, hadits Aísyah, dan hadits Nu’man bin Basyir.” Perkataan Imam Ahmad rahimahullah tersebut dapat dijelaskan bahwa perbuatan seorang mukallaf bertumpu pada melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Inilah halal dan haram. Dan diantara halal dan haram tersebut ada yang mustabihat (hadits Nu’man bin Basyir). Untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan dibutuhkan niat yang benar (hadits Úmar), dan harus sesuai dengan tuntunan syariát (hadits Aísyah).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penjelasan</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (syarah) Hadits</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hadits ini adalah salah satu dalil dari kaidah yang sangat agung dan bermanfaat yang berbunyi <i>“Al-Umuru bimaqoshidiha” </i>(Setiap perkara tergantung dengan maksudnya). Berkata Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullah dalam <b><i>Manzhumah</i></b>nya :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">اَلنِّيَةُ شَرْطٌ لِسَائِرِ الْعَمَلِ فِيْهَا الصَّلاَحُ وَالْفَسَادُ لِلْعَمَلِ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Niat adalah <b>syarat</b> bagi seluruh amalan, pada niatlah benar atau rusaknya amalan”.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fungsi</span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Niat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat memiliki 2 fungsi:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika niat berkaitan dengan sasaran suatu amal (ma’bud), maka niat tersebut berfungsi untuk membedakan antara amal ibadah dengan amal kebiasaan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika niat berkaitan dengan amal itu sendiri (ibadah), maka niat tersebut berfungsi untuk membedakan antara satu amal ibadah dengan amal ibadah yang lainnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Merupakan</span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pembeda antara ibadah dengan adat. Sebagai contoh mandi dapat dilakukan untuk menghilangkan hadats, tetapi mandi juga dapat dilakukan sebagai kebiasaan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Hasbi AS-Shidiqi, niat itu terbagi 3 (tiga), yaitu :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ibadah</span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, yaitu menghinakan diri tunduk secara sangat sempurna, untuk menyatakan ketundukan serta kehinaan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat ta’at, yaitu melaksanakan apa yang Allah kehendaki.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">qurbah</span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, yaitu melaksanakan ibadah dengan maksud memperoleh pahala.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -77.7pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengaruh Niat yang Salah Terhadap Amal Ibadah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika para ulama berbicara tentang niat, maka mencakup 2 hal:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat sebagai syarat sahnya ibadah, yaitu istilah niat yang dipakai oleh fuqoha’.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat sebagai syarat diterimanya ibadah, dengan istilah lain: Ikhlas.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat pada pengertian yang ke-2 ini, jika niat tersebut salah (tidak Ikhlas) maka akan berpengaruh terhadap diterimanya suatu amal, dengan perincian sebagai berikut:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika niatnya salah sejak awal, maka ibadah tersebut batal.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika kesalahan niat terjadi di tengah-tengah amal, maka ada 2 keadaan:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">- </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika ia menghapus niat yang awal maka seluruh amalnya batal.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">- </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika ia memperbagus amalnya dengan tidak menghapus niat yang awal, maka amal tambahannya batal.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Senang untuk dipuji setelah amal selesai, maka tidak membatalkan amal.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah Swt. Menggambarkan keikhlasan dalam beramal ini seperti dimuat keikhlasan dalam beramal ini seperti dimuat dalam Al-Qur an Surat Al-Baqarah (2) ayat 265 sebagai berikut :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 7.0pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat</i>.” (Q.S. Al-Baqarah : 265)<span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hijrah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Makna hijrah secara syariát adalah meninggalkan sesuatu demi Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah artinya mencari sesuatu yang ada disisi-Nya, dan demi Rasul-Nya artinya ittiba’ dan senang terhadap tuntunan Rasul-Nya. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bentuk-bentuk Hijrah:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Meninggalkan negeri syirik menuju negeri tauhid.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">meninggalkan negeri bidáh menuju negeri sunnah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Meninggalkan negeri penuh maksiat menuju negeri yang sedikit kemaksiatan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketiga bentuk hijrah tersebut adalah pengaruh dari makna hijrah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kandungan / Intisari Hadits</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">merupakan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2) </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Waktu </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">pelaksanaan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3) </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal shaleh dan ibadah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seorang</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semua</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pebuatan yang bermanfaat dan <i>mubah</i> (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhoan Allah maka dia akan bernilai ibadah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6) </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yang </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">membedakan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7) </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hadits diatas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B. </span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">MENJAUHI</span><b><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> PERBUATAN RIYA’</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. </span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Riwayat<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> Hadits</b></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Riya’ adalah syirik kecil; demikianlah ungkapan yang dikemukakan Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal dalam musnadnya. Rasulullah SAW bersabda:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed; vertical-align: baseline;"><span lang="AR-SA" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ، قَالُوْا وَمَا الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ الرِّيَاءُ، يَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">يَوْمَ الْقِيَامَةِ اذْهَبُوْا إِلَى الَّذِيْ تُرَاءُوْنَ فِي الدُّنْيَا هَلْ تَجِدُوْنَ عِنْدَهُمُ الْجَزَاءَ (رواه أحمد)</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>“<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik kecil wahai Rasulullah SAW?”, Beliau menjawab, “Riya.! Dan Allah akan berkata pada hari kiamat, terhadap mereka-meeka yang riya, ‘pergilah kalian kepada orang-orang yang dahulu di dunia kalian riya’, apakah kalian mendapatkan ganjaran dari mereka?</i>” (HR. Ahmad)</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. </span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penjelasan</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (syarah) Hadits</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a) </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Definisi Riya’</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Riya adalah memaksudkan amalan yang dilakukan seseorang guna mendapatkan keridhoan manusia, baik berupa pujian, ketenaran, atau sesuatu yang diinginkannya selain Allah SWT. Dr. Sayid Muhammad Nuh, menggambarkan adanya tiga sebab yang memotori timbulnya riya: Pertama karena ingin mendapatkan pujian dan nama baik di masyarakat. Kedua, kekhawatiran mendapat celaan manusia, dan ketiga, menginginkan sesuatu yang dimiliki orang lain (tamak). Ketiga hal ini didasari dari hadits, yang diriwayatkan Imam Bukhari:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 18.0pt;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">عَنْ أَبِيْ مُوْسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ أَعْرَابِيًّا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهٌ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، الرَّجُلُ يُقَاتِلُ حَمِيَّةً، وَالرَّجُلُ يُقَاتِلُ لِيُرَى مَكَانُهُ، وَالرَّجُلُ يُقَاتِلُ لِلذِّكْرِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَاتَلَ لِتَكُوْنَ كَلِمَةَ اللهِ هِيَ الْعُلْيَا فَهُوَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">“<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dari Abu Musa al-Asyari ra, mengatakan bahwa seorang Badui bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah SAW, seseorang berperang karena kekesatriaaan, seseorang berperang supaya posisinya dilihat oleh orang, dan seseorang berperang karena ingin mendapatkan pujian? Rasulullah SAW menjawab “Barang siapa yang berperang karena ingin menegakkan kalimatullah, maka dia fi sabilillah</i>.” (HR. Bukhari)</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed; vertical-align: baseline;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b) </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ciri-</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ciri</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Riya’</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; vertical-align: baseline;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Terdapat sebuah ungkapan yang dikemukakan oleh seorang sahabat Rasulullah SAW yang sangat zuhud kehidupannya, beliau juga termasuk salah seorang dari empat khulafa’ rasydin, yang juga mendapatkan berita gembira untuk masuk dalam surga Allah kelak. Beliau adalah Ali bin Abi Thalib. Ali bin Abi Thalib mengemukakan, tentang ciri-ciri riya’ yang terdapat dalam jiwa seseorang:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: right; vertical-align: baseline;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">قَالَ عَلِيٌّ كَرَّمَ اللهُ وَجْهَهُ، لِلْمُرَائِيْ عَلاَمَاتٌ، يَكْسُلُ إِذَا كَانَ وَحْدَهُ، وَيَنْشَطُ إِذَا كَانَ فِي النَّاسِ، وَيَزِيْدُ فِي الْعَمَلِ إِذَا أُثْنَى، وَيَنْقُصُ إِذَا ذُمَّ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: .55pt; vertical-align: baseline;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">“Orang yang riya, terdapat beberapa ciri, (1) malas, jika seorang diri, (2) giat jika di tengah-tengah orang banyak, (3) bertambah semangat beramal jika mendapatkan pujian, (4) berkurang frekwensi amalnya jika mendapatkan celaan.”</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: .55pt; vertical-align: baseline;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. </span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cara </span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menghadirkan</span><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Keikhlasan dan Menghindari Riya’</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; vertical-align: baseline;"><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Para ulama berupaya memberikan berbagai jalan guna menemukan kiat-kiat agar terhindar dari keriyaan serta mampu menghadirkan keikhlasan dalam jiwa. Diantara cara yang mereka tawarkan adalah:</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menghadirkan</span><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;"> sikap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">muraqabatullah</i>, yaitu sikap yang menghayati bahwa Allah senantiasa mengetahui segala gerak-gerik kita hingga yang sekecil-kecilnya, bahkan yang tergores dan terlintas dalam hati sekalipun yang tidak pernah diketahui oleh siapapun. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW mengungkapkan, “..dan sempurnakanlah amal, karena Sang Pengawas (Allah) Maha Melihat.,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 18.0pt; margin-top: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed; vertical-align: baseline;"><span lang="AR-SA" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">وَأَتْقِنِ الْعَمَلَ فَإِنَّ النَّاقِدَ بَصِيْرٌ</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b) </span><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Seseorang perlu menyadari dan meyakini, bahwa dengan riya, seluruh amalannya akan tidak </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">memiliki</span><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;"> arti sama sekali. Amalannya akan hilang sia-sia dan akan musnah. Serta dirinya tidak akan pernah mendapatkan apapun dari usahanya sendiri.</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c) </span><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Dirinya pun perlu menyadari, bahwa lambat launpun manusia akan mengetahui apa yang terdapat di balik amalan-amalan baik yang dilakukannya, baik di dunia apalagi di akhirat kelak.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d) </span><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Dirinya juga perlu meyadari pula bahwa dengan riya, seseorang dapat diharamkan dari surga </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah</span><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Dalam hadits digambarkan, bahwa Rasulullah SAW menangis, karena takut umatnya berbuat riya’. Kemudian beliau berkata, “Barang siapa yang belajar ilmu pengetahuan bukan kerena mencari keridhoan Allah tapi karena keinginan duniawi, maka dia tidak akan mencium baunya surga.”</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e) </span><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Banyak </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">berdzikir</span><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;"> kapada Allah SWT, terutama manakala sedang menjalankan suatu amalan, yang tiba-tiba muncul pula niatan riya. Hal ini sebaiknya segera diterapi dengan dzikir.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. </span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Intisasri</span><b><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> / Kandungan Hadits</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a) </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berbuat Syirik adalah tercela dan harus ditinggalkan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b) </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Riya’ </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yaitu</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> melaksanakan suatu perbuatan (amal) tidak untuk mengharapkan ridha Allah, melainkan untuk tujuan yang lain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c) Setiap</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> mukmin harus senantiasa menjauhi sikap riya’, karena riya’ dapat membatalkan sebuah amal kebaikan dan memalingkannya kepada keburukan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d) </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari segi jenisnya, syirik itu terdapat 2 bagia, yaitu syirik kecil (riya’) dan syirik besar. Kedua syirik tersebut adalah berbahaya karena dapat menghanguskan keimanan kita kepada Allah Swt.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB III</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">P E N U T U P</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KESIMPULAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Pada intinya, keikhlasan menginginkan bagaimana seorang hamba mampu memberikan porsi ketawazunan (baca; keseimbangan) dalam amalannya antara yang dzahir dan bathin. Karena yang diinginkan dari ikhlas adalah adanya kesamaan dalam kedua amalan ini, baik yang dzhir (amalan yang terlihat oleh orang lain), maupun yang bathin (yang hanya diketahui sendiri oleh dirinya). Jika amalan dzahirnya melebihi amalan bathinnya, berarti terdapat indikasi keriyaan. Contoh amalan yang dilakukan secara bathin adalah senantiasa hati seseorang “basah” dengan dzikir kepada Allah, dimanapun dan kapanpun dia berada. Demikian juga dalam kesendirian-kesendiriannya, ia justru memperbanyak dzikir dan melakukan aktivitas ibadah, bukan malah merupakan kesempatan untuk berlaku maksiat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Jika seseorang telah mampu menyeimbangkan antara kedua hal di atas, ini berarti telah terdapat indikasi keikhlasan dalam dirinya. Apalagi jika seseorang yang memiliki amalan bathin, jauh lebih banyak dan lebih besar frekwensinya daripada amalan dzahirnya, maka ia telah mencapai assidqu fil ikhlas (keikhlasan yang sebenar-benarnya).</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">SARAN</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semoga Allah mengaruniakan kepada kita hati yang ikhlas. karena betapapun kita melakukan sesuatu hingga bersimbah peluh berkuah keringat, habis tenaga dan terkuras pikiran, kalau tidak ikhlas melakukannya, tidak akan ada nilainya di hadapan Allah. Bertempur melawan musuh, tapi kalau hanya ingin disebut sebagai pahlawan, ia tidak memiliki nilai apapun. Menafkahkan seluruh harta kalau hanya ingin disebut sebagai dermawan, ia pun tidak akan memiliki nilai apapun. Mengumandangkan adzan setiap waktu shalat, tapi selama adzan bukan Allah yang dituju, hanya sekedar ingin memamerkan keindahan suara supaya menjadi juara adzan atau menggetarkan hati seseorang, maka itu hanya teriakan-teriakan yang tidak bernilai di hadapan Allah, tidak bernilai.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ikhlas, terletak pada niat hati. Luar biasa sekali pentingnya niat ini, karena niat adalah pengikat amal. Orang-orang yang tidak pernah memperhatikan niat yang ada di dalam hatinya, siap-siaplah untuk membuang waktu, tenaga, dan harta dengan tiada arti. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apakah ikhlas itu? Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan kepentingan pribadi atau imbalan duniawi dari apa yang dapat ia lakukan. Konsentrasi orang yang ikhlas cuma satu, yaitu bagaimana agar apa yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT. Jadi ketika sedang memasukan uang ke dalam kotak infaq, maka fokus pikiran kita tidak ke kiri dan ke kanan, tapi pikiran kita terfokus bagaimana agar uang yang dinafkahkan itu diterima di sisi Allah.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apapun yang dilakukan kalau konsentrasi kita hanya kepada Allah, itulah ikhlas. Seperti yang dikatakan Imam Ali bahwa orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amalnya diterima oleh Allah. Seorang pembicara yang tulus tidak perlu merekayasa kata-kata agar penuh pesona, tapi ia akan mengupayakan setiap kata yang diucapkan benar-benar menjadi kata yang disukai oleh Allah. Bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bisa dipertanggungjawabkan artinya. Selebihnya terserah Allah. Kalau ikhlas walaupun sederhana kata-kata kita, Allah-lah yang kuasa menghujamkannya kepada setiap qalbu.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; vertical-align: baseline;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Oleh karena itu, jangan terjebak oleh rekayasa-rekayasa. Allah sama sekali tidak membutuhkan rekayasa apapun dari manusia. Allah Mahatahu segala lintasan hati, Mahatahu segalanya! Makin bening, makin bersih, semuanya semata-mata karena Allah, maka kekuatan Allah yang akan menolong segalanya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; vertical-align: baseline;"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Inilah sekelumit hal mengenai keikhlasan, yang patut dihadirkan dan dijaga dalam diri tiap insan. Keikhlasan bukan hanya monopoli mereka-mereka yang pakar dalam ilmu keagamaan, atau mereka-mereka yang berkecimpung dalam keilmuan syar’iyah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Namun keikhlasan adalah potensi setiap insan dalam melakukan amalan ibadah kepada Allah. Bahkan tidak sedikit mereka-mereka yang dianggap biasa-biasa saja, ternyata memiliki keluarbiasaan dalam keimanannya kepada Allah.</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; vertical-align: baseline;"><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Jika demikian halnya, marilah memulai dari diri pribadi masing-masing, untuk menghadirkan keikhlasan, meningkatkan kualitasnya dan menjaganya hingga ajal kelak menjemput kita.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; vertical-align: baseline;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Wallahu A’lam Bisshawab ...</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Daftar Pustaka</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fathul Bari, Ibnu Hajar Al-‘Asqolani, dar As-Salam, Riyadh, cetakan pertama Tahun 2000 masehi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Minhaj syarh Sohih Muslim, Imam Nawawi, Dar Al-Ma’rifah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jami Al-‘Ulum wa Al-Hikam, Ibnu Rojab, tahqiq Al-Arnauth</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sittu Duror min Ushuli Ahlil Atsar, Syaikh Abdul Malik Romadhoni, maktabah Al-Asholah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tafsir Ibnu Katsir, tahqiq Al-Banna, dar Ibnu Hazm, cetakan pertama</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fawaid Al-Fawaid, Ibnul Qoyyim, tahqiq Syaikh Ali Hasan, Dar Ibnul Jauzi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Ikhlash, Sulaiman Al-Asyqor, dar An-Nafais</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Silsilah Al-Ahadits As-Sohihah, Syaikh Al-Albani</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aina Nahnu min Akhlak As-Salaf, Abdul Aziz bin Nasir Al-Jalil, Dar Toibah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Waqofaat ma’a kalimaat li Ibni Mas’ud, transkrip dari ceramah Syaikh Sholeh Alu Syaikh</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tazkiyatun Nufus, Ahmad Farid</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Materi Hadits Tentang Islam, Hukum, Ekonomi, Sosial dan Lingkungan., Dra. Oneng Nurul Badriyah M.Ag</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hadits </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Web</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">: <a href="http://opi110mb.com/"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">http://opi110mb.com/</span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://fdj-indrakurniawan.blogspot.com/"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">http://fdj-indrakurniawan.blogspot.com</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
<br />
<div style="text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILE INI, SOBAT TNGGAL KLIK DI BAWAH INI</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://adf.ly/8Vz4W">DOWNLOAD</a></div></div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-79537981134137647482012-04-29T02:11:00.002+07:002012-05-15T01:04:37.177+07:00PERKEMBANGAN ADAN PENAFSIRAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://wildaznov11.blogspot.com/2010/03/perkembangan-adan-penafsiran.html"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;"><br />
</span></a></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PENDAHULUAN</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tidak dapat dipungkiri tafsir dari masa ke masa mengalami perkembang yang sangat pesat dan pada akhirnya mengalami masa keemasan.. Setelah masa Rosulullah saw dan sahabat berakhir maka tafsir kemudian dipegang dan dikembangkan oleh para Tabi’in dan lainnya. Langkah yang mulia yang dilakukan oleh para sahabat tentunya diikuti oleh para Tabi’in dalam hal menafsirkan Al-Qur’an. Tegasnya, penafsiran Al-Qur’an dari apara sahabat diterima baik oleh generasi Tabi’in.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kita mengetahui bahwa pada masa itu dapat kita jumpai banyak sekali pakar-pakar ahli tafsir yang begitu terkenal kesungguhannya dalam berijtihad untuk dapat mengetahui hakikat penafsiran ayat tertentu. Penafsiran ini terus berkembang, sehingga ketika periode selanjutnya timbul adanya kodifikasi-kodifikasi tafsir yang dilakukan dan dikembangkan oleh para ahli tafsir. Seperti timbulnya tafsir bil ma’tsur dan tafsir bir-ra’yi, dan juga lainnya yang di dalam penafsirannya ada perbedaan corak dalam penafsirannya, sehingga kadang-kadang menjadi rawan dalam penafsirannya yang memungkinkan adanya penyimpangan dalam penafsirannya.<br />
Berangkat dari prolog di atas, kami berusaha dengan menghadirkankan makalah ini akan menguraikan masalah perkembangan penafsiran pada masa Tabi’in yang kemudian diteruskan masa kodifikasi seperti timbulnya berbagai macam-macam tafsir yang digunakan oleh sebagian ulama dan para ahli tafsir pada masa itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kami berharap lewat makalah ini dapat membantu teman-teman mahasiswa dalam mengetahui hakikat kandungan dalam sejarah pemikiran tafsir dari masa ke masa dalam rangka menyadarkan kita , begitu pentingkah kita menjaga keutuhan ummat Islam, seperti halnya yang dilakukan oleh para ulama terdahulu. Tidak lupa kritik dan saran sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan dan penyempurnaan makalah kami.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
PEMBAHASAN</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PERKEMBANGAN DAN PENAFSIRAN PADA MASA TABI’IN DAN MASA KODIFIKASI</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 60.55pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perkembangan dan Penafsiran pada Masa Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Setelah kepemimpinan khulafatur Rosyidin berakhir, masa pemerintahan kemudian dipegang oleh generasi berikuynya yaitu generasi Tabi’in yang tentunya segala urusan yang terjadi pada masa sahabat berganti alih kepada masa Tabi’in. Begitu juga mengenai hal ilmu-ilmu yang telah berkembang pada masa itu yang tentunya diteruskan oleh para Tabi’in sesuai dengan bidangnya masing-masing. Khususnya juga dalam hal ilmu tafsir yang akan dibahas pada makalah ini. Dalam hal penafsiran yang pada masa ke masa telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan penafsiran pada masa sahabat diterima baik oleh para ulama dari kaum Tabi’in di berbagai daerah kawasan Islam. Dan pada akhirnya mulai muncul kelompok-kelompok ahli tafsir di Makkah, Madinah, dan di daerah lainnya yang merupakan tempat penyebaran agama Islam pada masa Tabi’in. Masa ini terjadi kira-kira dari tahun 100 H/723 M-181 H/812 M yang ditandai dengan wafatnya Tabi’in terakhir, yaitu Khalaf bin Khulaifat (w.181 H), sedangkan generasi Tabi’in berakhir pada tahun 200 H. <br />
Yang mengetahui secara pasti soal tafsir ialah orang-orang Makkah, karena mereka itu kebanyakan ada kedekatan persahabatan kepda ahli tafsir sebelumnya, sehingga memudahkan mereka dalam memahami tafsir, seperti : Mujahid, ‘Atha bin Rayyah, Ikrimah maula Ibn Abbas, Said bin Jubair, dan lain-lain.Namun tidak menutup kemungkinan pada waktu itu para ahli tafsir berasal dari kota tersebut, seperti halnya Abdullah bin Mas’ud yang berasal dari Iraq, Zaid bin Aslam dan Abdurrahman bin Zaid yang berasal dari Madinah. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
1. Tokoh-tokoh Ahli Tafsir pada masa Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Seperti halnya pada masa sahabat telah ada para ahli tafsir seperti, empat kholifah, Ibnu Mas’ud, Ibnu abbas, Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit, Anas bin Malik, dan lainnya, begitu juga pada masa Tabi’in. Banyak dari mereka yang menjadi ahli tafsir. Di bawah ini mereka Tabi’in yang ahli tafsir al-qur’an yang tentunya telah begitu besar pengorbanannya dalam mengembangkan ilmu tafsir pada saat itu, mereka adalah :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Muhammad bin Ka’ab</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Abil ‘Aliyah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Hasan Bashri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Qatadah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Al Rabi’in Anas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Ad Dhahhak bin Muzaahim,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Imam Abu Malik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Dan lain-lain</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mereka itulah para ulama ahli tafsir di masa sesudah para shabat Nabi Muhammad saw dan mereka itulah oleh para ulama Islam dikenal sebagai para tafsir yang terdahulu dan menjadi bahan rujukan pada masa-masa selanjutnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
2. Sumber Tafsir masa Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam mempelajari Al-Qur’an dan memahami maksud yang terkandung di dalam ayat-ayatnya serta tafsirnya, para Tabi’in berlandaskan pada ayat Al-Qur’an, hadits-hadits yang diriwayatkan Nabi saw, dan tafsir yang diberikan oleh para sahabat Nabi saw serta cerita-cerita dari para ahli kitab yang bersumber dari isi kitab mereka. Di samping itu mereka berijtihad atau menggunakan pertimbangan naluri, baik bersandaran pada kaidah-kaidah bahasa Arab maupun ilmu-ilmu pengetahuan lain sebagaimana yang telah dianugerahkan oleh Allah swt. <br />
Secara umum kitab-kitab tafsir menginformasikan bahwa pendapat-pendapat Tabi’in tentang </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">tafsir yang mereka hasilkan melalui penalaran dan ijtihad yang independen. Artinya, penafsiran mereka ini sedikitpun tidak berasal dari Rosulullah atau dari Sahabat. Pada pembahasan sebelumnya disebutkan bahwa tafsir yang dinukil dari Rosulullah saw dan para Sahabat tidak mencakup semua ayat Al-Qur’an. Mereka hanya menafsirkan bagian-bagian yang sulit dipahami bagi orang-orang yang semasa dengan mereka. Kemudian kesulitan ini semakin meningkat secara bertahap disaat manusia bertambah jauh dari masa Nabi Muhammad saw dan Sahabat. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maka para Tabi’in yang menekuni bidang tafsir perlu untuk menyempurnakan sebagian kekurangan itu. Hal ini juga terjadi pada masa-masa selanjutnya. Untuk menyempurnakan penafsiran sebelumnya mereka mengandalkan pada pengetahuan mereka dengan cara dalam bahasa Arab maupun cara bertutur kata, dan juga peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa turunnya Al-Qur’an yang mereka pandang belum valid.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Dengan demikian, sumber-sumber penafsiran pada zaman Tabi’in meliputi 5 sumber, yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Al-Qur’an</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Hadits-hadits Nabi Muhammad saw</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir dari para Sahabat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Cerita-cerita dari para ahli kitab</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Ra’yu dan ijtihad </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dilihat dari sumber-sumbernya tersebut tafsir pada masa Tabi’in umumnya berbentuk al-matsur, seperti halnya pada masa Sahabat. Jika dilihat dari sudut cara penafsiran secara umum tafsitan mereka menggunakan metode ijmali. Metode ini agak lebih luas jika dibandingkan dengan tafsir pada masa Sahabat yang menggunakan metode tahlili. Sehingga pada masa ini mulai ada perbedaan antara penafsiran masa Sahabat dan masa Tabi’in yang kemudian diikuti dengan adanya tafsir bil ra’yi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
3. Pusat-pusat Pengajian Tafsir Pada Masa Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Negara Islam pada masa ini telah membentang luas dari Negeri Cina di Timur sampai Utara Spayol di Barat. Atau hampir sepertiga luas peta Bumi kita ini. Oleh karena itu para Sahabat dan Tabi’in serta Tabi’it Tabi’in tidak menetap pada suatu daerah saja. Di daerah itu sebagian dari mereka ada yang menjadi guru, hskim, dan sebagainya. Mereka dating dengan membawa ilmu pengetahuandan keahlian masing-masing, terutama hadits-hadits dan tafsir yang mereka terima dari Nabi Muhammad saw. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dari tangan Tabi’in inilah, murid mereka itu belajar dan menimba ilmu, sehingga selanjutnya timbulah berbgai madzhab dan perguruan tafsir pada masa selanjutnya. Beriring meningkatnya kebutuhan akan tafsir pada masa itu, maka para ulama membuat sebuah sekolah-sekolah tafsir bagi semua kalangan, baik non Arab maupun dari Arab itu sendiri. Hal ini dilakukan karena kedekatan mereka dengan sumbber risalah dan pelita kenabian. Di samping itu juga mereka telah semakin jauh dari masa itu sehingga kebutuhan mereka akan tafsir meningkat. Karena semakin banyaknya penuntut ilmu, kemudian berdirilah pusat kajian Islam seperti madrasah diniyyah yang mengajarkan tafsir Al-Qur’an. Pusat kajian tersebut diantaranya :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 35.45pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Di Makkah pusat kajian dipimpin oleh sahabat Abdullah bin Abbas (w. 63 H). Timbulnya madrasah ini dari Ibnu Abbas sebagai guru diMekah mengajarkan tafsir al-Quran kepada para tabi’in dan menjelaskan hal yang musykil dari makna lafadz al-Quran, kemudian oleh tabi’in menambahkan pemahamannya sendiri kemudian titafsirkan ke generasi berikutnya. Keistimewaan madrasah ini antara lain; (1) dalam hal qira’at, madarasah ini menggunakan qiroat yang berbeda-beda, (2) Metode penafsirannya menggunakan dasar aqliy. Murid-murid beliau diantaranya, Said bin Jubair, Mujahid, Ikrimah maula Ibn Abbas, Thawus bin Kasan al Yamani, Atha’ bin Rabah. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 35.45pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Di Madinah pusat kajian dipimpin oleh Ubay bin Ka’ab yang banyak mengajarkan tafsir Al-Qur’an. Tokoh-tokohnya diantaranya, Zaid bin Aslam (w. 136 H), Abul Aliyah (w. 90 H), Muhammad bin Ka’ab (w. 118 H), kemudian kepada mereka bertiga inilah para Tabi’in yang lain dan Tabi’ut Tabi’in belajar tafsir. Munculnya madrasah ini berawal dari para sahabat yang menetap di Madinah melakukan tadarus berjamaah dalam al-Qurn dan Sunnah diikuti oleh tabi’in yang memfokuskan perhatiaannya kepada Ubay bin Ka’ab yang dinilai masyhur dalam menafsirkan al-Quran kemudian diteruskan ke generasi berikutnya. Keistimewaan madrasah ini antara lain; (1) telah ada sistem penulisan naskah dari Ubay bin Ka’ab lewat Abu Aliyah lewat Rabi’ oleh Abu Ja’far Ar Roziy dan juga Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim dan Al Hakim banyak meriwayatkan tafsir dari Ubay lewat Abu ‘Aliyah. (2) Telah berkembang ta’wil terhadap ayat-ayat al-Quran, sebagaimana diucapkan oleh Ibnu ‘Aun tentang penta’wilan Muhammad bin Ka’ab Al-Quradliy. (3) Penafsiran birro’yi telah digunakan. Terbukti Tokoh Zaid bin Aslam membolehkan penafsiran bir ro’yi namun bukan seperti madzhab bidiy pada period mutaakhiriin. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 35.45pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Di Iraq pusat kajian dipimpin oleh Abdullah ibn Mas’ud. Meskipun di sana ada guru tafsir dari Sahabat-sahabat yang lain, Ibn Mas’ud lah yang dianggap sebagai guru tafsir pertama di Iraq dan di Kuffah. Madrasah ini timbul ketika Khalifah Umar menunjuk Ammar bin Jasin sebagai gubernur di Kufah, Ibnu Mas’ud saat itu ditunjuk sebagai guru atau mubaligh yang dalam penafsiran al-Qur’an banyak diikuti oleh tabi’in Iraq disamping kemasyhuran beliau juga karena tafsirnya banyak dinulkilkan kepada generasi selanjutnya. Madrasah ini juga memiliki keistimewaan dianaranya; (1) Semaikin banyak ahli ra’yi. (2) banyak masalah khilafiyah dalam penafsiran al-Quran diakibatkan warna ro’yi tersebut. (3) Timbullah metode istid-lal sebagai kelanjutan dari adanya khilafiyah penafsiran al-Qur’an. Ahli tafsir dari Tabi’in Iraq yang mempelajari tafsir dan termasuk murid-murid Ibn Mas’ud di antaranya, Al-Qomah bin Qois, Hasan Al-Basry’ dan Qotadah bin Di’amah As-Sadusy, Aqamah an Nahhi, Masruq Ibn Ajda al-Hamdani, dan lain-lain. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada umumnya mereka para ahli tafsir dalam menyampaikan dan menafsirkan Al-Qur’an masih berpegang teguh pada periwayatan dan pembukuan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
4. Ijtihad Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Periode ini terjadi kurang lebih abad II H-IV H, setelah berakhir masa Sahabat, muncul masa Tabi’in. Generasi Tabi’in ini terdiri atas murid-murid para Sahabat. Mereka mendasarkan pendapat mereka kepada pendapat para Sahabat. Secara garis besar , para Tabi’in melakukan ijtihad dengan 2 cara, yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 35.45pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Mereka mengutamakan pendapat seorang Sahabat dari pendapat Sahabat yang lain, bahkan kadang-kadang mengutamakan pendapat seorang Tabi’in dari pendapat seorang Sahabat. Hal ini jika pendapat yang diutamakan itu menurut ijtihad lebih dekat dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 35.45pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Mereka sendiri berijtihad, bahkan menurut mereka bahwa pembentukan hokum Islam sesungguhnya secara professional dimulai pada masa Tabi’in ini.<br />
Kegiatan melakukan ijtihad pada masa ini semakin, setiap kota memiliki mujtahid yang menjadi panutan dan memberikan sumbangan pada perkembangan ijtihad di daerah bersangkutan. Di Makkah muncul seperti ‘Atha Ibn Abi Rabah, di Madinah muncul Sa’id bin Musayyah, Ikrimah bin Zubair, di Basrah muncul Muslim bin Yasir, Muhammad bin Sirin, dan lain-lain. Mengenai yang paling terkenal diantara para Tabi’in pada masa itu adalah Mujahid dan Sa’id Ibn Jubair. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
5. Ciri-ciri Tafsir Tabi’in dan Keistimewaannya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
a. Ciri-ciri Tafsir Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 1.0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Memuat banyak cerita Israiliyat. Hal ini disebabkan banyak ahli kitab yang masuk Islam, padahal mereka masih terikat oleh pemikiran lamayang tidak menyangkut soal hokum syariat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 1.0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Terdapat kebiasaan menerima riwayat dari orang-orang tertentu atau yang hanya meriwayatkan tafsir dari orang yang disenangi, seperti Mujahid yang hanya meriwayatkan tafsir dari Ibn Abbas, demikian pula dengan ahli tafsir lainnya yng mengkhususkan gurunya tertentu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 1.0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Mulai tumbuh benih-benih fanatisme madzhab sehingga sebagian tafsir Tabi’in ada yang cenderung mempertahankan pendapat ulama madzhabnya secara kelebihan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
b. Keistimewaan Tafsir Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Secara umum keistimewaan tafsir di masa tabiin diwarnai dengan 3 macam warna yang menjadi tolak ukur perbedaan dengan Tafsir lainnya, yaitu diantaranya:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
a. Masuknya cerita israiliyat yang dibawa oleh ahli Kitab Yahudi dan Nasrani yang telah masuk Islam, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
b. Periwayatan terjadi antar tokoh madrasah tafsir di suatu kota dengan murid-muridnya, dan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
c. Terjadi perbedaan pendapat madzhabiyah yang timbul karena perbedaan pemahaman para tabi’in.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
c. Kedudukan Tafsir Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mengenai kualitas daripada penafsiran pada masa Tabi’in, para ulama berbeda pendapat. Jika tafsir tersebut bersifat independen, tidak diriwayatkan dari Rosulullah saw atau para Sahabat, apakah pendapat mereka itu dapat dipegang atau tidak? Segolongan ulama berpendapat, bahwa penafsiran yang dihasilkan oleh para ahli tafsir Tabi’in tidak harus dijadikan pegangan, sebab mereka tidak menyaksikan peristiwa-peristiwa, situasi atau kondisi yang berkenaan dengan turunnya ayat-ayat Al-Qur’an, sehingga mereka dapat saja berbuat salah dalam memahami apa yang dimaksud. Sebaliknya, banyak mufassir berpendapat tafsir mereka dapat dijadikan pegangan, sebab pada umumnya mereka menerimanya dari para sahabat. Pendapat yang kuat jika para Tabi’in sepakat atas suatu pendapat, maka bagi kita wajib menerimanya, tidak boleh meninggalkannya untuk mengambil jalur yang lain. Pada umumnya pada masa Tabi’in, tafsir tetap konsisten dengan metode pengajaran dan periwayatan, tetapi setelah banyak ahli kitab masuk Islam, para Tabi’in banyak menukil dari mereka cerita-cerita israillat yang kemudian dimasukan ke dalam tafsir, sehingga pada masa itu mulailah terjadi silang pendapat mengenai status tafsir yang diriwayatkan dari mereka karena banyaknya pendapat-pendapat mereka. Namun demikian pendapat-pendapat tersebut sebenarnya hanya bersifat keberagaman pendapat, berdekatan satu dengan yang lain. Dan perbedaan itu hanya dari sisi redaksional, bukan perbedaan yang bersifat kontradiktif. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
B. Perkembangan dan Penafsiran pada Masa Kodifikasi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada dasarnya masa kodifikasi terhadap tafsir telah terjadi pada masa akhirnya Bani Umayyah yang diiringi bangkitnya masa Bani Abbasiyah. Pada masa itu mulailah ahli tafsir berfikir untuk segera memasukan tafsir ke dalam salah satu bab dalam buku-buku hadits. Namun yang dikodifikasikan pada masa itu masih sangat sedikit, terutama yang berkaitan dengan sebab nuzul sejumlah ayat atau keutamaan sejumlah surat dan ayat. Sampai saat itu belum ada karya khusus tentang tafsir Al-Qur’an, baik secara keseluruhan maupun sebagiannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Usaha-usaha untuk menafsirkan Al-Qur’an tidak lebih dari penghimpunan sabda Rosulullah saw, pendapat Sahabat dan Tabi’in tentang tafsir. Yang mula-mula menulis tentang hal itu adalah Yazid ibn Harun Al-Maslami (w. 117 H), Syu’bah ibn Al-Hajaj (w. 160 H), Sufyan ibn Uyainah (w. 198 H), Waki’ ibn Al-Jarah (197 H), Ruh ibn Ubadah Al-Bashri (w.205 H), Aburrazzaq ibn Humam (211 H), Abdul ibn Humaid (w. 249 H), dan lain-lain. Mereka semua merupakan imam hadits, karena itu perhatian mereka bukanlah untuk menghimpun seluruh tafsir sebagai ilmu tersendiri yang memang sengaja mereka himpun sejak awal, melainkan sebagai salah satu cabangnya. Kemudian tafsir mulai memisah dari hadits dan menjadi ilmu tersendiri. Yang mula-mula menulis tafsir sebagai ilmu tersendiri adalah Abdul Malik ibn Juraif Al-Makki (w.150 H) yang menghimpun tafsirnya. Dari tafsir tersebut sejumlah dilengkapi dengan riwayat dari para Sahabat dan Tabi’in, meski ia belum memberikan komentar sedikitpun terhadap riwayat-riwayat itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Berangkat dari situ, untuk lebih jelas dan memperinci, di bawah proses kodifikasi terhadap tafsir yang dilakukan oleh para ulama mutaqaddimin dan ulama Mutaakhirin yang merupakan para mujtahid handal yang dapat mengembangkan serta memberikan modifikasi-modifikasi yang kemudian diteruskan terus oleh masa-masa selanjutnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
1. Periode Ulama Mutaqadimin (III-VIII H/IX-XIII M)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yang dimaksud zaman Mutaqadimin di sini adalah zaman para penulis tfsir Al-Qur’an gelombang pertama yang memulai memisahkan tafsir dari hadits. Boleh juga sebagai generasi kodifikasi tafsir pertama, sehingga tafsir menjadi ilmu yang berdiri sendiri tidak lagi seperti periode sebelumnya yang belum memisahkan tafsir dari hadits. Periode ini mulai dari zaman Tabi’in dan Tabi’inat Tabi’in sampai akhir dinasti Abbasiyah, yaitu kira-kira dari tahun 150 H/782 M-656 H/1258 M, atau mulai abad II sampai abad VII H.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada periode ini tafsir Al-Qur’an mulai dikumpulkan tersendiri, dipisahkan dari hadits Nabi Muhammad saw atau riwayat sahabat yang lain yang tidak menyangkut bidang tafsir ayat Al-Qur’an. Penafsiran yang mereka lakukan di atas sesuai dengan sistematik urutan ayat dari mushaf dalam Al-Qur’an yaitu daru surat Al-Fatihah sampai suarat An Naas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
a. Sumber Tafsir pada periode Ulama Mutaqadimin</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Al-Qur’an</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Hadits Nabi Muhammad saw</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Riwayat para Sahabat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Riwayat para Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Riwayat Tabi’inat Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Cerita ahli kitab</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Ijtihad atau istimbat mufasir</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dilihat dari sumber-sumber tafsir pada masa Ulama Mutaqadimin,bahwasanya tafsir pada masa itu berbentuk tafsir al matsur dan tafsir dirayah. Mula-mula tafsir tidak lebih dari pada tafsir bil ma’tsur. Namun seiring dengan waktu mulai ada kodifikasi-kodifikasi yang dilakukan oleh para ahli tafsir pada masa itu. Namun apa yang dilakukan oleh para ahli tafsir menimbulkan perselisihan dan kekaburan, karena riwayat yang shahih dan riwayat yang tidak shahih bercampur dan mengakibatkan masuknya pemalsuan dan menerobos isra’iliyat ke dalam kitab-kitab tafsir.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
b. Tokoh-tokoh Tafsir pada masa Ulama Mutaqadimin<br />
Para Tokoh yang telah membawa tafsir ke dalam modifikasi dari kalangan ulama Mutaqadimin diantaranya adalah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
1. Ali Ibn Abi Thalhah (w. 343 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
2. Ibn Abi Hatim (w. 327 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
3. Ibn Majah (w. 273 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
4. Ibn Mardawah (w. 410 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
5. Ibn Hibban al Busti (w. 354 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
6. Ibrahim ibn Mundzir (w. 236 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
7. Ibn Jarir al Tabari (w. 316 H) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 35.45pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Kedudukan dan Keistimewaan Tafsir pada masa Ulama Mutaqadimin<br />
Setelah wilayah tafsir meluas, dan ilmu ini berkembang semakin pesat yang kemudian pembukuan semakin sempurna. Para mufassir mulai memasuki tafsir dengan corak tafsir bir-ra’yi yang dalam menjelaskan penafsirannya terhadap maknanya berpegang pada pemahaman sendiri, pengambilan kesimpulan pun didasarkan pada logikanya semata. Dari sinilah dimulai penyusunan kitab-kitab tafsir dirayah secara tersendiri. Mengenai tafsir bir ra’yi, para ulama berbeda pendapat. Ada yang mengharamkan ada juga yang membolehkan. <br />
Sedangkan keistimewaan tfsir pada masa itu sendiri adalah disebutkannya sanad (musnad) dari Tabi’in, Sahabat, sampai kepada nabi Muhammad saw.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
2. Tafsir Periode Ulama Mutaakhirin (IX-XII H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Disebut periode Mutaakhirin karena pada zaman ini merupakan zaman para ulama mufasir periode kodifikasi kedua yang menuliskan tafsir terpisah dari hadits. Generasi ini muncul pada zaman kemunduran Ummat Islam yaitu sejak jatuhnya Baghdad pada tahun 656 H sampai timbulnya kebangkitan Islam pada tahun 1286 H atau abad 7 – 13 H.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Usaha keras yang dilakukan ulama Mutaakhirin dalam menafsirkan ayat Al Qur’an telah menghasilkan kitab tafsir yang cukup lengkap banyak dan besar. Keadaan seperti itu menyebabkan orang-orang yang datang kemudian merasa puas dengan tafsir yang telah ada. Akibatnya tidak banyak ulama yang mau berusaha menafsirkan sendiri di samping karena mereka benar-benar memenuhi syarat sebagai seorang musafir tidak sebanyak pada periode Mutaqadimin. Oleh sebab itu pada zaman Mutaakhirin ini produksi baru kitab tafsir lebih sedikit dibandingkan zaman sebelumnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
a. Sumber Tafsir pada periode Ulama Mutaakhirin</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Al-Qur’an</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Hadits dari Nabi Muhammad saw</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir dari Sahabat, Tabi’in, dan Tabi’inat Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Kaidah Bahasa Arab dan segala cabangnya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Ilmu pengetahuan yang berkembang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Ijtihad</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Pendapat para mufasir terdahulu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dilihat dari sumber-sumber tafsir pada masa mutaakhirin bahwasanya tafsir pada masa itu berbentuk izdiwaj yang berarti perpaduan antara bentuk mat’sur dan dirayah. Sedangkan menurut metode yang digunakan adalah menggunakan metode tahlili sama seperti periode sebelumnya yaitu masa Ulama Mutaqadimin.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
b. Tokoh-tokoh Tafsir masa Ulama Mutaakhirin</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Al-Baidawi (w. 692 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Fakhrudin ar Razi (w. 606 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Imam Ibrahim bin Umar al Biqa’in (w. 885 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Imam Al Alusi (w. 1270 H) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Dan lain-lain</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada masa itu para ulama memadukan antara tafsir bil ma’tsur dan tafsir bir ra’yi. Orientasi tafsir yang muncul dan berkembang seperti ini telah mewarnai tafsir dengan berbagai corak yang hamper-hampir menutupinya akan fungsi dasar tafsir. Kita dapat menemukan kitab-kitab tafsir yang mencampurkan kedalamnya ilmu-ilmu filsafat dan para penafsir bertumpu kepada pemahaman pribadi, terminiologi ilmiah, ideology-ideologi madzhab, dan budaya-budaya falsafi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dengan hal yang semacam ini, perbedaan pendapat terus meningkat, masalah-masalah semakin berkobar, fanatisme madzhab menjadi serius, dan ilmu-ilmu filsafat yang bercorak rasional bercampur baur dengan ilmu-ilmu naqli, ini semua menyebabkan tafsir ternoda. Sehingga tidak heran, apabila para mufassir dalam menafsirkan Al-Qur’an berpegang pada pemahaman pribadi dan mengarah keberbagai kecenderungan. Tegasnya, banyak diantara mufassir menafsirkan Al-Qur’an menurut selera mereka sendiri dan masing-masing mufassir mengarahkan penafsirannya sesuai keahlian mereka ke dalam cabang ilmu yang dikuasainya, sehingga lahirlah berbagai corak tafsir yang berbeda-beda. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Di samping itu, ada juga yang bertumpu pada ilmu bahasa Arab seperti nahwu, balaghoh, dan semisalnya, yang membuat mereka para mufassirnya melakukan penyimpangan. Demikian pula kitab-kitab tafsir yang mereka bukukan pada saat itu, di dalamnya bercampur aduk antara yang berguna dengan yang berbahaya dan yang baik dengan yang buruk.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kondisi seperti ini berlangsung sampai lama berabad-abad. Satu hal yang cukup menonjol dari perkembangan tafsir , dengan berbagai coraknya itu ialah munculnya fanatisme madzhab, tidak saja di kalangan fuqoha, tetapi juga di kalangan mufassirin. Tidak mengherankan apabila keadaan ini kemudian menyeret ummat Islam ke lembah kejumudan, karena sikap jumud itu dimulai oleh para kaum ulama sendiri. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada masa-masa selanjutnya kodifikasi-kodifikasi tafsir semakin berkembang pesat dan memiliki corak baru, yakni mengkaji pemikiran-pemikiran modern seperti yang dilakukan oleh sebagian mufassir dengan mengkaji teori-teori social, yang diikuti dengan adanya tafsir Al-Dhilal. Yang lain mengorientasikan tafsirnya pada tori-teori ilmiah dan alamiah, sepeti Al-Jawahir. Yang lain lagi mengkonsentrasikan diri pada aspek-aspek hidayah dan pembemtukan hukum, seperti Al-Manar dan Al-Maraghi, dan masih banyak lagi corak lainnya. Kondisi seperti itu membuat tafsir Dirayah mendesak tafsir bil-ma’tsur yang pada akhirnya tafsir Bir ra’yi menang atas tafsir bil-ma’tsur. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penulisan tafsir pada masa selanjutnya masih mengikuti pola di atas. Keadaan demikian terus berlanjut sampai berabad-abad sampai lahirnya pola baru dalam tafsir modern yaitu sekitar abad ke 19 Masehi, yakni ketika Muhammad Abduh tampil sebagai mufassir yang menafsirkan Al-Qur’an dengan menghembuskan nafas pembaharuan yang kelihatannya berupaya memadukan antara Islam dengan pandangan-pandangan ilmu pengetahuan . </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
PENUTUP</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dari berbagai ulasan dan pemaparan perkembangan dan penafsiran tafsir masa Tabi’in dan masa kodifikasi, perlu kami garis bawahi gambaran umum kesimpulan dan inti dalam makalah kami dengan mengambil beberapa kesimpulan di bawah ini:</span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam hal memahami Kitabullah, para mufassir dari kalangan Tabi’in berpegang pada al-Al-Qur’an itu, keterangan yang mereka riwayatkan dari para sahabat yang berasal dari Rosulullah saw, penafsiran para sahabat, ada juga yang mengambil dari ahli kitab yang bersumber dari isi kitab mereka. Di samping itu mereka berijtihad atau menggunakan pertimbangan naluri.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Setelah masa kodifikasi berlangsung masa perkembangan tafsir semakin berkembang dengan munculnya tafsir bir Rayi’ yang mengalahkan tafsir bil ma’tsur yang dahulunya dipakai sebagai corak oleh para Tabi’in dalam hal menfsirkan ayat-ayat Al-Quran dan Hadits.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Secara umum corak tafsir yang digunakan pada masa Tabi’in dan masa kodifikasi adalah menggunakan tafsir bil ma’tsur dan tafsir bir rayi. Sedangkan metodenya menggunakan metode ijmali dan tahlili.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dari beberapa isi pokok dalam maklah ini tentunya kita sebagai penerus ummat Islam berkewajiban untuk selalu berjuang mempertahankan kemurnian Islam, khususnya dalam belajar ilmu tafsir sebagai bekal kita dalam menghadapi tantangan dan halangan yang menghadang pada masa zaman yang akhir ini.Akhirnya kita berharap semoga perlindungan Allah dan keridhoan-Nya selalu tercurahkan dan diberikan kepada kita.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
Abidu, Yunus Hasan. Tafsir Al-Qur’an (Sejarah dan Metode Para Mufassir). Jakarta: <br />
Gaya Media Pratama. 2007</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ahmad Al-Syir Bashri. Qissat al Tafsir. Bairut: Dar al Jil. 1978.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ahmad Musthafa al Maraghi. Tafsir Al Maraghi. Ttp: Darul Fikri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Amin, Utsman. Muhammad Abduh. Kairo: Dar Ihya’ al-Kutub al-‘Arabiyyah. 1994.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Anwar, Rosihon. Ulumul Qur’an. Bandung: CV Pustaka Setia. 2000.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Helfi, Philip K. History of The Arabs. London: The Maimillan Press, 1974</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kholil, Moenawar. Al-Qur’an Dari Masa Ke Masa. Solo: Ramadhani. 1994.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Manna Khalil Al-Qaththan. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Al-<br />
Kautsar. 2006</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">_______ Studi Ilmu-Ilmu Qur’an. Jakarta: PT Pustaka Litera Antar Nusa. 2009.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy. Ilmu-Ilmu Al-Qur’an (Ilmu-Ilmu Pokok dalam <br />
Menafsirkan Al-Qur’an). Semarang: PT Pustaka Rizki Putra. 2002</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">_______ Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Jakarta: PT Bulan <br />
Bintang. 1994.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Muhammad Husaya Al-Dzahabi, Al-Tafsir Wa Al-Mufassirun. Kairo: Dar Al-Kutub <br />
Al-Hadisah, 1961</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Nawawi, Rifat Syauqi. Rasionalitas Tafsir. Jakrta: Paramadina. 2002.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Subhi Ash Shalih. Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Firdaus. 1993.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">_______ Ulum Al-Hadis Wa Mushtalahuhu. Beirut: Dar al-‘Ilm Li Al-Malayin, 1998</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span><br />
<div style="text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILE INI, SOBAT TNGGAL KLIK DI BAWAH INI</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://adf.ly/8VzZx">DOWNLOAD</a></div><a href="http://adf.ly/8Vz4W"></a><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=7953798113413764748" name="2116250037207186189"></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=7953798113413764748" name="2116250037207186189"></a><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=7953798113413764748" name="5429462762072917694"></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-88031330155934774292012-04-29T02:09:00.002+07:002012-05-15T01:04:46.618+07:00TAFSIR BI AL-RA’YI (TAFSIR AL-AQLI AL-IJTIHADI)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://wildaznov11.blogspot.com/2010/03/tafsir-aqli-al-ijtihadi-dan-tafsir.html"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;"><br />
</span></a> </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PENDAHULUAN</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Al-Qur`an adalah sumber dari segala sumber ajaran Islam. Kitab suci menempati posisi sentral bukan saja dalam perkembangan dan pengembangan ilmi-ilmu ke Islaman , tetapi juga merupakan inspirator dan pemandu gerakan-gerakan umat Islam sepanjang empat belas abad lebih sejarah pergerakan umat ini. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Al-Qur`an ibarat lautan yang amat luas, dalam dan tidak bertepi, penuh dengan keajaiban dan keunikan tidak akan pernah sirna dan lekang di telan masa dan waktu. Maka untuk mengetahui dan memahami betapa dalam isi kandungan al-Qur`an diperlukan tafsir. Penafsiran terhadap al-Qur`an mempunyai peranan yang sangat besar dan penting bagi kemajuan dan perkembangan umat Islam. Oleh karena itu sangat besar perhatian para ulama untuk menggali dan memahami makna-makna yang terkandung dalam kitab suci ini. Sehingga lahirlah bermacam-macam tafsir dengan corak dan metode penafsiran yang beraneka ragam pula, dan dalam penafsiran itu nampak dengan jelas sebagai suatu cermin perkembangan penafsiran al-Qur`an serta corak pemikiran para penafsirnya sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ada beberapa metode yang digunakan untuk menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an diantaranya adalah metode Tafsir Al-Aqli Al-Ijtihadi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tafsir bil al-ra’yi (tafsir berdasarkan pikiran). Tafsir ini juga disebut tafsir bi al-‘aqli, tafsir bi al-dirayah (tafsir berdasarkan pengetahuan) atau tafsir bi al-ma’qul. Tafsir bi al-ra’yi sering dipergunakan oleh para mufassir untuk melegitimasi mazhabnya sesuai dengan ayat-ayat al-Qur’an dan menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan mazhabnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Metode tafsir yang lain yaitu tafsir Al-Isyari atau tafsir berdasarkan indikasi. Dalam hal ini akan akan kami ketengahkan definisi tafsir AL-Isyari, syarat-syartanya, contoh-contohnya, beberapa perdebatan ulma’ tentang tafsir tersebut. Begitujuga Analisis Mengenai Kelebihan dan Kekurangan Tafsir Al-Isyari.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
PEMBAHASAN<br />
TAFSIR BI AL-RA’YI (TAFSIR AL-AQLI AL-IJTIHADI)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pemahaman makna ayat berpedoman kepada penjelasan Al-Quran, Sunnah Rasulullah atau keterangan sahabat, selain itu juga dilakukan dengan kemampuan yang ada pada akal melalui ijtihad. Ra’yu berasal dari kata ra’aya, yang berarti melihat dengan akal pikiran, ra’yu dapat juga diartikan sebagai berikut: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Qiyas, hal ini dikarenakan orang-orang yang sering mempergunakan qiyas disebut Shahibul Ra’yi, yaitu orang-orang yang suka menggunakan qiyas (analogi) dalam berdalil, karena mereka tidak menemukan dalil, karena mereka tidak menemukan nash (hadist atau atsar).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Al-Ijtihad, arti inilah yang dimaksudkan dengan ra’yu dalam makalah ini. Oleh karena itu tafsir bi Ar-Ra’yi sering juga disebut dengan tafsir bi Al-Ijtihad, atau tafsir Al-Ijtihadi, yaitu penafsiran dengan mengguakan ijtihad.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tafsir bil al-ra’yi (tafsir berdasarkan pikiran) ini juga disebut tafsir bil ‘aqli, tafsir bi al-dirayah (tafsir berdasarkan pengetahuan) atau tafsir bi al-ma’qul bagi mufassir yang mengandalkan ijtihad mereka dan tidak didasarkan pada riwayat sahabat dan tabi’in. Sandaran mereka adalah bahasa arab, budaya arab yang terkandung di dalamnya, pengetahuan tentang gaya bahasa sehari-hari dan kesadaran akan pentingnya sains yang amat diperlukan oleh mereka yang ingin menafsirkan Al-Quran . Para ulama mengajukan beberapa defenisi yang agak berbeda mengenai tafsir bi Ar-Ra’yi, sebagaimana yang dikutip berikut ini:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Menurut M. Aly Ash-Shabuny: “Tafsir bi Ar-Ra’yi adalah Ijtihad yang didasarkan kepada dasar-dasar yang shahih, kaidah yang murni dan tepat, biasa diikuti dan sewajarnya diambil oleh orang yang hendak mendalami tafsir al-Qur’an atau mendalami pengertiannya, dan bukan berarti menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an berdasarkan kata hati atau kehendak sendiri.” </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Menurut Manna’ al-Qaththan: “Tafsir bi al-Ra’yi adalah metode penafsiran yang dipakai oleh mufassir dalam menerangkan makna yang hanya berlandaskan kepada pemahamannya yang khusus dan mengambilnya hanya berdasarkan pada akal saja, dan keterangan tersebut tidak didapat dari pemahaman yang berjiwa syari’ah dan yang berdasarkan kepada nash-nashnya.” </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dari pengertian yang dikemukakan oleh kedua tokoh di atas memang terlihat perbedaan persepsi mengenai defenisi tafsir bi al-Ra’yi itu sendiri, yang pertama memberikan kesan positif terhadap tafsir bi al-Ra’yi dan menerangkan bahwa tafsir bi al-Ra’yi tidak hanya sekedar buah pikir mufassir itu sendiri tetapi juga berdasarkan kriteria-kriteria lain yang harus dipenuhi, sementara pada pendapat yang kedua memberikan pengertian yang sempit terhadap tafsir bi al-Ra’yi yang memberikan stressing mark pada pemakaian akal semata tanpa memberikan criteria yang lain. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Namun bila diteliti lebih jauh dapatlah difahami bahwa tafsir bi al-Ra’yi adalah menafsirkan al-Qur’an dengan berdasarkan pada pendapat ataupun ijtihad, dan tidak berdasarkan pada apa yang dinukilkan oleh sahabat atau thabi’in, dengan memperhatikan kaidah bahasa arab.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perlu dijelaskan bahwa meskipun para mufassir bi al-Ra’yi ini melakukan penafsiran berdasarkan pemikiran, namun bukan berarti mereka hanya mengandalkan kemampuan rasio semata, malah mereka dituntut untuk tidak sekedar memahami nilai-nilai yang dikandung al-Qur’an dan sunnah tetapi juga harus memiliki kualifikasi tersendiri, agar tafsir yang mereka kemukakan bisa diterima kredibilitasnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Adapun syarat-syarat mufassir bi al-Ra’yi ini diantaranya: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Memiliki pengetahuan bahasa Arab dan seluk beluknya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Menguasai ilmu-ilmu al-Qur’an</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Menguasai ilmu-ilmu yang berhubungan dengan ilmu al-Qur’an, seperti Hadits dan Ushul Fiqh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. Beraqidah yang benar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5. Mengetahui prinsip-prinsip pokok agama Islam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">6. Menguasai ilmu yang berhubungan dengan pokok-pokok agama Islam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">7. Menuasai ilmu yang berhubungan dengan pokok bahasan ayat yang ditafsirkan.<br />
Kriteria-kriteria diatas haruslah dipenuhi para mufassir, agar tidak menimbulkan kekeliruan dalam menafsirkan al-Qur’an.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sementara itu Dr. Ali Hasan al-‘Aridh menambahkan mengenai 6 hal yang harus dihindari oleh Mufassir bi al-Ra’yi yaitu: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Memaksakan diri mengetahui makna yang dikehendaki oleh Allah pada suatu ayat, sedangkan ia tidak memenuhi syarat untuk itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Mencoba menafsirkan ayat-ayat yang maknanya hanya diketahui oleh Allah (otoritas Allah semata).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Menafsirkan disertai hawa nafsu dan sikap istihsan (menilai bahwa sesuatu itu baik semata-mata berdasarkan persepsinya).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. Menafsirkan ayat-ayat dengan makna-makna yang tidak dikandungnya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5. Menafsirkan ayat-ayat untuk mendukung suatu mazhab, dengan cara menjadikan faham mazhab sebagai dasar, sedangkan penafsiran mengikuti paham mazhab tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">6. Menafsirkan dengan disertai memastikan, bahwa makna yang dikehendaki Allah adalah demikian, tanpa didukung oleh dalil. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Selama mufassir bi al-Ra’yi memenuhi persyaratan dan menjauhi keenam hal tersebut, dibarengi pula dengan niat dan tujuan yang ikhlas karena Allah, maka penafsirannya dapat diterima dan pendapatnya dikatakan rasional. Namun bila ia tidak memenuhi kriteria diatas berarti ia telah menyimpang dan oleh karena itu penafsirannya ditolak. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Di samping persyaratan diatas, tafsir bi al-Ra’yi juga harus sesuai dengan tujuan syara’, jauh dari kesesatan dan kebodohan, serta bersandar pada sesuatu yang wajib dijadikan sandaran, sandaran yang harus dipedomi tersebut yaitu: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Naql dari Rasulullah, berpegang pada hadits-hadits yang bersumber dari Rasulullah SAW, dengan ketentuan ia harus waspada terhadap riwayat yang dhaif (lemah) dan maudhu’ (palsu). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Perkataan sahabat, berpegang pada ucapan sahabat nabi, karena yang mereka ucapkan menurut peristilahan hadits, hukumnya mutlak marfu’ (shahih atau hasan), khususnya yang berkaitan dengan asbab an nuzul dan hal-hal lain yang tidak dapat dicampuri oleh ra’yu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Berpegang pada kaidah bahasa Arab, dan harus senantiasa berhati-hati untuk tidak menafsirkan ayat-ayat yang menyimpang dari makna lafadz yang semestinya<br />
Pembagian Tafsir Bi Al-Ra’yi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Para ulama tafsir mengklasifikasikan tafsir bi al-Ra’yi kepada dua yaitu:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir bi al-Ra’yi al-Mahmud, yaitu suatu penafsiran yang berdasar dari al-Qur’an dan sunnah Rasul, sedangkan pelaku atau mufassirnya adalah seorang pakar dalam bahasa Arab, baik gaya bahasanya, maupun kaidah-kaidah hukum dan ushulnya. Tafsir bi al-Ra’yi al-Mahmud ini sesuai dengan tujuan syara’, serta jauh dari kejahilan dan kesesatan. Tafsir semacam ini selayaknya disebut tafsir yang terpuji atau tafsir yang syah. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Adapun mengenai hukumnya, para ulama membolehkan jenis tafsir ini, dengan mengajukan beberapa alasan, diantaranya: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
1. Firman Allah: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">/</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‰</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">G</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ƒ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">c</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">4</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">’</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">n</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">?</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">A</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">%</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">g</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">%</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ë</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Í</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci? <br />
serta ayat-ayat lain yang mengajak untuk mentadabburkan al-Qur’an.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 63.8pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Do’a Rasulullah terhadap Ibnu Abbas: “Ya Allah fahamkanlah dia mengenai agama dan pandaikanlah dia dalam ta’wil”. Hadits ini menunjukkan keistimewaan yang dimiliki Ibnu Abbas yang mampu menggunakan Ijtihad dalam penafsirannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 63.8pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Argumen yang menyatakan bahwa bila tafsir bi al-Ra’yi tidak diperbolehkan maka banyak sekali hal-hal yang nantinya tidak mempunyai hukum, karena tidak dibolehkannya berijtihad padahal Rasulullah SAW menjanjikan bahwa orang yang berijtihad mendapat pahala.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 63.8pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tafir bi al-Ra’yi al-Mahmud ini dibolehkan karena mufassir menafsirkan ayat dengan memenuhi segala kualifikasi dan sesuai tujuan syar’i ditambah dengan ijtihadnya sendiri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir bi al-Ra’yi al-Madzmum, yaitu penafsiran dengan tidak disertai ijtihad, tetapi disertai hawa nafsu. Menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan pendapat dan keyakinan mereka, sehingga penafsiran itu membawa kepada arah pemikiran yang kosong, ditafsirkan tanpa ilmu hanya menuruti kehendak dengan tidak mengetahui dasar-dasar bahasa dan syari’at. Tafsir semacam ini disebut dengan tafsir yang tercela atau tafsir palsu. <br />
Hukumnya adalah haram. Dalil-dalil yang menunjukkan keharamannya cukup banyak, diantaranya :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Firman Allah SWT, didalam surat al-Isra’: 36 yang berbunyi:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">w</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">?</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">}</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">§</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">7</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¾</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">/</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">í</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">O</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">æ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">4</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> •</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ì</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¡¡</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ž</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">|</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">7</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‘</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">@</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">7</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Í</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">´</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¯</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">'</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">é</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">%</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">÷</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Z</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">w</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">«</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¡</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ì</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Contoh Ayat Yang Ditafsirkan Menurut Tafsir Bi Ra’yi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Contoh Tafsir bi al-Ra’yi al-Mahmud</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Salah satu contoh penafsiran bi al-Ra’yi adalah penafsiran yang dikemukakan oleh imam al-Mahalli dan imam as-Sayuthi dalam kitab tafsir kolaborasi mereka “Tafsir Jalalain”, mengenai surat al-Isra’ ayat 85:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">«</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¡</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">o</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">„</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">”</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">(</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">@</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">%</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">”</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ì</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">’</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">n</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">1</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‘</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">O</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">F</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">?</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">é</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">z</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">i</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">É</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">O</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ž</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">w</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">W</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">%</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ñ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">85. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Imam al-Mahalli menafsirkan kata “ruh” bahwa sesungguhnya ruh itu adalah jasad atau jisim halus (jism al-lathif), yang dengan masuknya ia ke dalam diri manusia, maka manusia bisa hidup. Kemudian imam as-Suyuthi memberikan penafsiran bahwa perkara ruh itu termasuk ilmu Allah Ta’ala. Sebab itu menahan diri dari memberikan defenisinya adalah lebih baik.<br />
Karena tafsir ini termasuk tafsir bi al-Ra’yi yang ringkas maka kedua mufassir tersebut memberikan penjelasan yang singkat dengan pendapatnya dan menafsirkan ayat tersebut dengan mempertimbangkan maksud ayat dan syari’at.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Contoh Tafsir bi al-Ra’yi al-Madzmum</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penafsiran yang diriwayatkan dari sebagian orang bodoh yang mengaku alim dalam menafsirkan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">firman Allah ‘Azza wa Jalla </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 205.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">P</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ƒ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">(</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ãã</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‰</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> •</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">@</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">2</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¤</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">•</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">é</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">÷</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">L</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">i</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">*</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">/</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Pada hari (kiamat) Kami panggil tiap-tiap manusia denngan imannya . </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menurutnya bahwa yang dimaksud dengan ayat tersebut adalah: Allah memenggil manusia pada hari kiamat dengan nama ibunya karena hendak menutupi mereka.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Orang bodoh tadi menafsirkan kaliamat “Al-Iman”dengan kalimat “Al-Ummahat”. Dia mengira bahwa kata “Al-Iman” merupakan bentuk jamak dari kata ”Al-Ummu”. Padahal bahasa arab menyalahkan anggapan tersebut. Karena jamaknya kata ”Al-Ummu” adalah ”Al-Ummahat”, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">sebagaimana terdapat dalam firman Allah ‘’Azza wa Jalla.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 184.3pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -35.4pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">N</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">6</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">F</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">g</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">•</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">é</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">û</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">É</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">L</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">©</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">N</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">3</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">o</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">÷</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">|</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ê</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‘</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 63.8pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Dan ibu-ibu yang menyusukanmu. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jadi, jelas bahwa kata “imam” bukanlah bentuk jamak dari kata “ummun”. Karena hal ini akan menyalahi bahasa syarak. Adapun “imam” dalam ayat di atas adalah “Nabi” yang diikuti oleh umatnya. Atau mungkin pula yang dimaksudkan adalah “kitabul A’mal” (buku catatan amal) dengan dalil ujung ayat tersebut berbunyi:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.65pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">’</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">A</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">é</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¼</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">7</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">F</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Å</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">2</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¾</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‹</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">/</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Í</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">´</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¯</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">'</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">é</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">'</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">â</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ƒ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">O</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">g</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">7</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">G</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Å</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">2</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">w</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">n</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ƒ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">W</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‹</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">F</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ð</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ê</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Artinya: Barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya Maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
Kitab-Kitab Tafsir Bi Al-Ra’yi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kitab-kitab dibawah ini dikategorikan sebagai kitab tafsir bi al-Ra’yi, karena dibuat oleh mufassir yang di dalamnya membahas kitab tafsir tersebut menggunakan ra’yunya lebih dominan dibandingkan dengan tafsir bi Ma’tsurnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Berikut ini dipaparkan beberapa kitab-kitab tafsir bi al-Ra’yi yang termasyur yang berkembang dalam masyarakat Islam dan menjadi pegangan umat, antara lain adalah: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Anwarul Tanzil wa Asrarut Takwil, sususnan Al-Baidhawy.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Mafatihul Ghaiby, susunan Fakhruddin Al-Razy.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Irsyadul Aqlis Salim, susunan Abu Su’udAl-Imady.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Ghara-ibul Quran wa Taqhaibul Furqan, susunan Nizamuddin bin Muhammad An-Naisabury</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Jalalain, susunan Jalaluddin Muhammad Al-Mahally dan Jalaluddin Muhammad Al-Suyuty.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Madarikut Tanzil wa Haqa-iqut takwil, susunan An-Nasafi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Al-Sirajul Munir, susunan Al-Khatib Al-Syabiny.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Ruhul Ma’ani, sususnan Syihabuddin Al-Alusy.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Fathul Qadir, sususnan Al-Imam Al-Syaukany.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Fathul Bayan, susunan Siddiq hasan Khan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
TAFSIR ISYARI (TAFSIR TASAWUF)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Di antara kelompok sufi (tasawuf) ada yang mendakwakan bahwa riyadhah (latihan) ruhani yang dilakukan seorang sufi bagi dirinya akan menyampaikan ke suatu tingkatan di mana ia dapat menyikapkan isyarat-isyarat qudus yang terdapat di balik ungkapan-ungkapan Qur’an, dan akan tercurah pula ke dalam hatinya dari limpahan ghaib, pengetahuan subhani yang dibawa ayat-ayat itulah yang disebut Tafsir al-Isyari. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Untuk lebih jelas, dikutip beberapa pengertian tafsir isyari yang diungkapkan oleh para ulama, yaitu sebagai berikut :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Isyari adalah tafsir yang menta`wilkan ayat tidak menurut zahirnya namun disertai usaha menggabungkan antara yang zahir dan yang tersembunyi.”</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Manna Khalil al-Qattan menyatakan bahwa setiap ayat mempunyai makna zahir dan makna batin (tersembunyi). Makna zahir ialah segala sesuatu yang segera mudah dipahami akal pikiran sebelum lainnya, sedangkan makna batin adalah isyarat-isyarat tersembunyi di balik itu yang hanya nampak dan diketahui maknanya oleh para ahli tertentu (ahli suluk). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir al-Isyari sebagai:“Penafsiran al-Qur`an yang berlainan menurut zahir ayat karena </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">adanya petunjuk-petunjuk yang tersirat dan hanya diketahui oleh sebagian ulama, atau hanya diketahui oleh orang yang mengenal Allah yaitu orang yang berpribadi luhur dan telah terlatih jiwanya (mujahadah)” dan mereka yang diberi sinar oleh Allah sehingga dapat menjangkau rahasia-rahasia al-Qur`an , pikirannya penuh dengan arti-arti yang dalam dengan perantaraan ilham ilahi atau pertolongan Allah, sehingga mereka bisa menggabungkan antara pengertian yang tersirat dengan maksud yang tersurat dari ayat al-Qur`an.” </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir al-Isyari disebut juga tafsir Shufi, yaitu penafsiran al-Qur`an dengan melibatkan kapasitas sufistik atau tasauf; mencoba memahami ayat-ayat dengan mengungkapkan makna atau isyarat di balik makna zahir ayat. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Ulama Aliran tasauf praktis mengartikan Tasfir al-Isyarat sebagai tafsir yang menakwilkan al-qur’an dengan penjelasan yang berbeda dengan kandungan tekstualnya, yakni berupa isyarat-isyarat yang hanya dapat ditangkap oleh mereka yang sedang menjalankan suluk (perjalanan menuju Allah). Namun, terdapat kemungkinan untuk menggabumgkan antara penafsiran tekstual dan penafsiran isyarat itu.. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dengan kata lain Tafsir al-Isyari adalah suatu tafsir di mana mufassir berpendapat dengan makna lain tidak sebagai yang tersurat dalam al-Qur`an, tetapi penafsiran tersebut tidak diketahui oleh setiap insan kecuali mereka yang hatinya telah dibukakan dan disinari oleh Allah, yakni orang-orang yang saleh yaitu mereka yang telah dikaruniai pemahaman dan pengertian dari Allah (al-Rasikhun). Sebagaimana difirmankan oleh Allah sehubungan dengan kisah Nabi Khidhir dengan Nabi Musa AS:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‰</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‰</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">6</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">i</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">6</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">o</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">÷</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">?</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Z</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">p</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‘</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">i</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‰</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Z</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">o</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">÷</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">K</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¯</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">æ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¯</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">©</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">V</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Allah telah menganugerahkan ilmu-Nya kepada Khidhir tanpa melalui proses belajar sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang biasa. Ia memperoleh ilmu karena ketaatan dan kesalihannya. Ia jauh dari maksiat dan dosa. Ia senantiasa mendekatkan diri kepada Allah. Dalam kesuciannya, Khidhir diberikan ilmu dari sisi-Nya yang dinamakan ilmu ladunni menggunakan pendekatan qalbi (hati) atau rasa. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tafsir al-Isyari jika bercampur dengan hal-hal yang samar-samar (tasyabbuh) ia akan menjadi pemahaman yang salah dan sesat. Tetapi selama merupakan kajian dan penelitian (istinbat) yang benar dan sesuai dengan kaedah-kaedah kebahasaan atau yang ditunjuk oleh zahir ayat serta didukung oleh bukti kesahihannya tanpa adanya pertentangan (mukhalafah), maka ia dapat diterima. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tafsir semacam ini tidak termasuk dalam kategori ilmu hasil usaha/ penemuan (kasabi atau nazari) yang dapat dicapai dengan pemikiran dan penelitian yang mendalam tetapi termasuk ilmu ladunni yaitu pemberian sebagai akibat dari ketaqwaan, keistiqamahan dan kebaikan seseorang, sebagaimana firman Allah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">……………. </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">(</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">?</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¼</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¯</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">*</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">8</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">-</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ý</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¡</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">N</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">6</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">/</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">3</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">(</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">•</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">?</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">©</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">(</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">N</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">6</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">k</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ƒ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ª</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">3</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ª</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">e</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">@</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">6</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">/</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">«</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ò</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">O</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">æ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ë</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ñ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ë</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">…........... dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> .” Contoh-contoh Tafsir Al-Isyari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ada beberapa contoh Tafsir Al-Isyari yang disebutkan para ahli tafsir, di antaranya :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Manna Khalil Qattan mengemukakan contoh untuk ini adalah Riwayat Ibnu Abbas di mana ia berkata : “Umar RA mengajakku bergabung bersama tokoh-tokoh pertempuran Badar. Di antara mereka ada yang keberatan dana berkata, “mengapa engkau mengajak anak kecil ini bersama kami padahal kami mempunyai beberapa anak yang seusia dengannya? “Umar menjawab, “Ia adalah orang yang kau kenal kepandaiannya. Pada suatu ketika aku dipanggil untuk bergabung dalam kelompok mereka. Ibnu `Abbas berkata, “Aku berkeyakinan bahwa Umar memanggilku semata-semata untuk diperkenalkan kepada mereka. Umar berkata, “ Apakah pendapat kalian tentang firman Allah :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 7.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Œ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">_</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Á</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">«</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">÷</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">G</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ê</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Di antara mereka yang menjawab, “ Kami diperintahkan untuk memuji dan meminta kepada Allah ketika mendapat pertolongan dan kemenangan. “ Sahabat yang lain bungkam dan mengatakan apa-apa. Umar melemparkan pertanyaan kepadaku, “Begitukah pendapatmu Ibnu `Abbas ? Aku menjawab, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“ Ayat itu menunjukkan tentang ajal Rasulullah SAW yang diberitahukan Allah SWT kepadanya”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">7</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">|</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¡</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‰</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">p</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¿</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">2</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">7</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">n</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">/</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‘</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">n</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">G</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">™</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">4</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¼</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¯</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">%</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">2</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">/</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">§</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">?</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ì</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Umar menjawab, “ Aku tidak tahu pengertian ayat tersebut, kecuali yang engkau jelaskan “ (Hadist Riwayat Bukhari).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Berdasarkan riwayat di atas jelas menunjukkan bahwa pemahaman Ibnu `Abbas ini tidak bisa dikuasai oleh sahabat-sahabat yang lain. Yang memahaminya hanyalah Umar RA dan Ibnu `Abbas sendiri. Inilah bentuk Tafsir Al-Isyari yang diilhamkan Allah kepada makhlukNya yang dikehendaki untuk diperlihatkan kepada hamba-hamba lainnya, yakni surat Al-Nashr tersebut menyatakan berita wafat Nabi SAW dan menunjukkan dekatnya ajal beliau. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Misalnya sebuah Hadist yang menyebutkan bahwa pada ketika Nabi SAW berkhutbah di hadapan orang ramai. Di antara khutbahnya tersebut beliau </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">mengemukakan : “Bahwasannya Allah menyuruh seorang hamban-Nya untuk memilih seluruh isi dunia ini atau apa yang ada disisi-Nya. Kemudian Ia memilihnya memilihnya yang ada dekat-Nya. Abu Bakar menangis (dalam satu riwayat ia mengatakan, “Kami menebusmu ya Rasulullah dengan nenek moyang kami). Kami merasa heran terhadap Abu Bakar yang menangis. Setelah wafatnya Rasulullah SAW, kami mengetahui bahwa Abu Bakar adalah orang yang terpilih dan kenyataan memang Abu Bakar yang terpandai di antara kami.”</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam kasus diatas sangat jelas terlihat bahwa sahabat Abu Bakar RA telah dapat memahami arti sabda Nabi SAW secara tersirat atau isyarat yang tidak bisa dijangkau pemahaman tersebut oleh para sahabat lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Beberapa Persyaratan Tentang Tafsir Al-Isyari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penafsiran terhadap Al-Qur`an tentang dilakukan oleh para penafsir berkisar pada tiga hal pokok, yakni : Tafsir mengenai lafaz (Uraian Lafaz), yaitu sebagaimana yang dilakukan oleh Ulama-ulama muta`akhkhirin (Ulama modern), tafsir tentang makna, yaitu yang ditempuh oleh kaum salaf dan tafsir mengenai isyarat (Tafsir Al-Isyari) yaitu yang ditempuh oleh mayoritas ahli sufi dan lain-lain. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tafsir yang terakhir ini dapat diterima bila memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut : </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tidak bertentangan (ta`arudh atau mukhalafah) dengan makna lahir (pengetahuan tekstual) Al-Qur`an.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Penafsirannya diperkuat oleh dalil syara` yang lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Penafsirannya tidak bertentangan dengan dalil syara` atau rasio.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Penafsirannya tidak mengakui bahwa hanya penafsirannya (batin) itulah yang dikehendaki Allah, bukan pengertian tekstual ayat terlebih dahulu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Penafsiran tersebut tidak terlalu jauh sehingga tidak ada hubungannya dengan lafal,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">sebagaimana panafsiran tasawuf praktis mengenai firman Allah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 120.5pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">^</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Í</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‘</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">n</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">™</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¼</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> …………………… </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ê</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dan Sulaiman telah mewarisi Daud AS…… </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menurut mereka bahwa Ali Bin Abi Thalib adalah pewaris Ilmu Nabi SAW. Apabila syarat-syarat ini terpenuhi maka penafsiran secara Isyari dapat diterima dan merupakan istinbath yang baik.Tanpa syarat-syarat tersebut di atas, tafsir Isyari tidaklah dapat diterima yang berarti termasuk tafsir berdasarkan hawa nafsu dan ra`yu semata, yang dilarang. Allahlah yang memberikan taufik dan hidayah menurut jalan yang benar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Corak-corak Tafsir Al-Isyari </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Corak (laun) penafsiran ini bukanlah merupakan sesuatu yang baru karena telah dikenal sejak turunnya Al-Qur`an kepada Rasulullah SAW. Hal ini diisyaratkan oleh Al-Qur`an. Firman Allah SWT:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
…………….</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">4</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">@</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">%</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">@@</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">i</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‰</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Z</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">«</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">(</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">É</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">A</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">I</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">w</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¯</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">d</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">w</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">%</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">3</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ƒ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">g</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ƒ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Z</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">V</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ƒ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‰</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">n</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ð</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ñ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">…………Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) Hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun? <br />
Dari sini dapat diketahui bahwa tafsir corak Tasauf Praktis ini, sebagaimana halnya dengan tafsir bi al-Ma`tsur sudah ada sejak dulu, di Zaman Rasulullah. Penafsiran semacam ini dapat diterima selama memenuhi kriteria atau syarat-syarat sebagaimana yang telah disebutkan di atas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Diantara kitab-kitab tafsir al-Isyari atau Tasawuf Praktis ini adalah: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir al-Tastury atau tafsir Al-Qur`an al-`Azim karya Abu Muhammad Sahal ibnu Abdullah al-Tastury (W.283 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tafsir ini tidak lengkap mengupas seluruh ayat-ayat Al-Qur`an meskipun lengkap menyebutkan surat-surat Al-Qur`an, tafsir ini telah menempuh jalan sufi dan disesuaikan dengan ahli zahir.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Ghara`ib Al-Qu`an wa Ragha`ib al-Furqan atau tafsir al-Naisaburi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Karya Nizhamuddin al-Hasan Muhammad al-Naisaburi (W.728 H). Tafsir ini memperoleh keistimewaan dengan mudah ungkapan (Bahasa)nya dan mentahkikkan sesuatu yang perlu ditahkik. Tafsir ini mashyur dan tercetak ditepian tafsir ibnu Jarir.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir al-Alusi (Tafsir Ruhul Ma`ani)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Karya Syihabuddin al-Sayid Muhammad al-Alusi al-Baghdadi (w.1270 H). Tafsir ini termasuk tafsir yang besar, luas dan lengkap, disitu disebutkan riwayat-riwayat salaf disamping pendapat-pendapat ulama khalaf yang diterima.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Ibnu `Arabi karya Abdullah Muhammad Ibnu Ahmad Ibnu Abdullah Muhyiddin Ibnu `Arabi. (w.238 H / 1240 M). Dijuluki dengan Syeikh Akbar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Haqaiqut Tafsir karya Abu Abdir Rahman Muhammad bin Husain bin Musa, al-Azdi al-Silmi (w.412 H). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tafsir ini tertulis dalam satu jilid besar. Dan mengupas seluruh surat dalam al-Qur`an, tetapi tidak mengupas seluruh ayat-ayatnya. Tafsir ini mendasarkan pasa isyarah, meskipun ia sendiri tidak menentang dhahir al-Qur`an. Hanya saja ia membatasi tafsirnya pada isyarah sehingga mengandung celaan dari para ulama tafsir.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir al-Raisul Bayan fi Haqaiqul Qur`an, karya Abu Muhammad Ruzbihan bin Abi al-Nash al-Syairazi.(w.606 H).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tafsir ini seluruhnya dengan isyarah dan tidak ditampilkan tafsir menurut dhahir ayat, meskipun penafsir ini berkeyakinan bahwa dhamir ayat itu wajib dipergunakan terlebih dahulu. Kitab ini terdiri dari dua juz yang dihimpun menjadi satu jilid besar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Al-Ta`wilatun Najimiah, karya Najmuddin Dayah dan Ahmad Daulah al-Samnawi. Tafsir ini disusun oleh Najmuddin Dayah dan ia meninggal sebelum tafsir itu selesai. Kemudian diteruskan oleh Alau al-Daulah al-Samnawi. Tafsir ini tertulis dalam lima julid besar. Jilid keempat berakhir pada ayat 17 dan 18 surat al-Zariyat dan itulah akhir penafsiran Najmuddin. Sedangkan Jilid kelimanya merupakan penyempurnaan tafsir ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Antara penafsir I dan penerusnya terdapat perbedaan dimana penafsir I kadang-kadang mengemukakan tafsir berdasar zahir ayat, baru setelah itu diteruskan dengan isyarat. Sedangkan penerusnya tidak mengungkap zahir ayat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perdebatan Ulama Mengenai Tafsir Al-Isyari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Para Ulama berbeda pendapat mengenai Tafsir al-Isyari, di antaranya ada yang membenarkan dan menganggap sebagai tafsir maqbul, dan ada yang tidak membenarkankannya dan menganggap sebagai tafsir mardud. Ada yang beranggapan sebagai kesempurnaan iman dan kebersihan kema`rifatan, ada pula yang berasumsi sebagai suatu penyelenwengan dan penyesatan dari ajaran Allah SWT.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pembahasan ini sangat rumit dan memerlukan penelitian dan penyelidikan yang sungguh-sungguh, teratur dan memerlukan penyelaman yang sangat mendalam. Seandainya tujuan dari tafsir ini adalah mengikuti hawa nafsu dan hanya mempermaikan ayat-ayat Allah sebagaimana yang dilakukan oleh aliran kebatinan maka tafsir semacam ini termasuk zindik dan anti Tuhan (atheis). Sebaliknya, apabila tujuan tafsir untuk menunjukkan bahwa kalam Allah tidak dapat dikuasai oleh manusia karena merupakan ucapan dari Sang pencipta segala kekuatan dan kemampuan, serta mengandung beberapa pengertian dan rahasia, hal itu termasuk pemurnian ma`rifat dan kesempurnaan iman, sebagaimana dikatakan oleh ibnu `Abbas,”Al-Qur`an mengandung berbagai budaya dan ilmu yang lahir maupun batin, keajaiban tidak akan habis dan puncak tujuannya tidak akan terjangkau.”Barang siapa yang menyelaminya dengan penuh kelembutan niscaya akan selamat dan barang siapa yang menyelaminya dengan cara radikal niscaya akan terjerumus. Al-Qu`an mengandung berita dan perumpamaan, halal dan haram, nasikh dan mansukh, muhkam dan mutasyabbih yang lahir dan batin. Secara lahir berupa bacaan dan secara batin berupa takwil. Belajarlah dari ulama dan jauhilah orang-orang bodoh.” </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Analisis Mengenai Kelebihan dan Kekurangan Tafsir Al-Isyari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kelebihan atau Keunggulan Tafsir Al-Isyari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mempelajari beberapa pokok bahasan di atas terutama terhadap ulama yang mendukung dan memperbolehkan penafsiran secara Isyari terlihat beberapa kelebihan yang dimiliki tafsir al-Isyari, yaitu : </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Isyari mempunyai kekuatan hukum dari Syara` sebagaimana telah dijelaskan mengenai beberapa contoh penafsiran secara Isyari, seperti penafsiran Ibnu `Abbas terhadap firman Allah Q.S. Al-`Nashr :1. Sehingga hampir semua sahabat dalam kasus tersebut tidak ada yang memahami maknanya melainkan makna secara zahir atau tekstual.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Apabila Tafsir Isyari ini memenuhi syarat-syarat tafsir sebagaimana yang telah disepakati para ulama tafsir, maka akan bertambah wawasan dan pengetahuan terhadap isi kandungan Al-Qur`an dan Hadith.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Penafsiran secara Isyari tidaklah menjadi aneh kalau Allah melimpahkan ilmu pengetahuan kepada orang yang ia kehendaki serta memberikan pemahaman kepada orang-orang pilihan, seperti Abu Bakar, Umar, Ibnu `Abbas dan Nabi Khidhir AS.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Penafsiran Isyari mempunyai pengertian-pengertian yang tidak mudah dijangkau sembarangan ahli tafsir kecuali bagi mereka yang memiliki sifat kesempurnaan Iman dan kemurnian ma`rifat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Isyari atau tafsir golongan yang ma`rifat kepada Allah jelas telah memahami makna tekstual atau makna lahir dari al-Qur`an, sebelum menuju kepada makna secara isyarat. Hal ini mereka memiliki dua kelebihan. Pertama, menguasai makna lahir ayat atau hadith. Kedua, memahami makna isyaratnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kelemahan-kelemahan Tafsir Al-Isyari.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menelaah kembali perbedaan pandangan ulama tafsir terhadap tafsir al-Isyari terutama pendapat yang menganggap tafsir al-Isyari tergolong ke dalam tafsir mardud atau tertolak penuh dengan rekayasa dan khayalan para penafsir. Disini terlihat beberapa kelemahan yang dimiliki tafsir al-</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Isyari, yaitu sebagai berikut : </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Apabila Tafsir Isyari ini tidak memenuhi syarat-syarat sebagaimana telah di sebutkan diatas, maka tafsir ini dapat dikatakan tafsir dengan hawa nafsu atau rasio bertentangan dengan lahir ayat yang dilarang oleh Allah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Isyari yang telah kemasukan pena`wilan yang rusak sebagaimana dipergunakan oleh aliran kebatinan. Tidak memperhatikan beberapa persyaratan yang telah ditetapkan Ulama sehingga berjalan bagaikan unta yang buta, yang akhirnya orang yang awam berani mencecerkan kitab Allah, menakwilkan menurut bisikan hawa nafsunya atau menurut bisikan setan. Orang-orang tersebut menduga bahwa hal itu termasuk tafsir Isyari akibat kebodohan dan kesesatan mereka karena telah menyelewengkan kitab Allah dan berjalan di atas pengaruh aliran kebatinan dan ateis. Hal semacam itu kalaupun bukan merupakan penyelewengan terhadap arti.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Penafsiran secara Isyari kadang-kadang maknanya sangat jauh dari ketentuan-ketentuan agama yang sudah qath`i atau pasti keharamannya. Seperti anggapan Ibnu `Arabi terhadap orang-orang musyrik yang menyembah patung. Menurutnya mereka pada hakikatnya menyembah Allah bukan menyembah patung dan patung adalah sebagai pengganti Allah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Penafsiran secara Isyari tidak dapat dijangkau atau sulit dipahami oleh kaum awam yang berakibat pada rusaknya agama orang-orang awam. Sebagaimana ungkapan Ibnu Mas`ud ra, “Seseorang yang mengatakan kata-kata dihadapan orang lain tidak dimengerti hal itu akan menjadi fitnah buat mereka.”</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
PENUTUP</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Salah satu metode yang digunakan untuk menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an diantaranya adalah metode tafsir Al-Aqli Al-Ijtihadi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tafsir bil al-ra’yi (tafsir berdasarkan pikiran. Tafsir ini juga disebut tafsir bi al-dirayah (tafsir berdasarkan pengetahuan) atau tafsir bi al-ma’qul. Tafsir bi Ar-Ra’yi adalah Ijtihad yang didasarkan kepada dasar-dasar yang shahih, kaidah yang murni dan tepat, biasa diikuti dan sewajarnya diambil oleh orang yang hendak mendalami tafsir al-Qur’an atau mendalami pengertiannya, dan bukan berarti menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an berdasarkan kata hati atau kehendak sendiri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Metode tafsir yang lain yaitu tafsir Al-Isyari atau tafsir berdasarkan indikasi. Tafsir Isyari adalah tafsir yang menta`wilkan ayat tidak menurut zahirnya namun disertai usaha menggabungkan antara yang zahir dan yang tersembunyi. Para Ulama berbeda pendapat mengenai Tafsir al-Isyari, di antaranya ada yang membenarkan dan menganggap sebagai tafsir maqbul, dan ada yang tidak membenarkankannya dan menganggap sebagai tafsir mardud. Ada yang beranggapan sebagai kesempurnaan iman dan kebersihan kema`rifatan, ada pula yang berasumsi sebagai suatu penyelenwengan dan penyesatan dari ajaran Allah SWT.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Rifai , Mohammad. Mengapa Tafsir Al-Qur’an Dibutuhkan. (Semarang, CV. Wicaksana, tth) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ushama, Thameem. Metodologi Tafsir Al-Quran, terj. Hasan Basri, Amroeni. (Jakarta: Riora Cipta, 2000) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. Aly Ash-Shabuny. At-Tibyan fi ‘Ulum al-Qur’an, Terj. M. Chudlori Umar, dkk, (Bandung: Pengantar Studi Al-Qur’an Al-Ma’arif, 1987) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Manna Khalil Al-Qattan. Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran. (Bogor: Litera Antar Nusa, 1996) <br />
Ali Hasan al-‘Aridl. Tarikh al-‘Ilm al-Tafsir wa Manahij al-Mufassirin. Terj. Ahmad Akrom. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yunus Hasan. Tafsir Al-Quran(Sejarah Tafsirdan Metode Para Mufasir), terj. Qodirun Nur, Ahmad Musyafiq, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy. Sejarah &Pengantar Ilmu Al-Quran dan Tafsi.,(Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 1997) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Basri, Talhas Hasan. Spektrum Sainfikasi al-Qur’an. (jakarta: Bale Kajian Tafsir al-Quran Pase,2001) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rosihan Anwar. Ilmu Tafsir. (Bandung : Pustaka Setia, 2000)<br />
Muhammad Husein al-Zahabi. Penyimpangan-penyimpangan dalam penafsiran al-Qur`an. Terj. Hamim Ilyas , Machnun Husein. (Jakarta : Rajawali, 1991) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span> <br />
<div style="text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILE INI, SOBAT TNGGAL KLIK DI BAWAH INI</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://adf.ly/8Vzr8">DOWNLOAD</a></div></div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-77797624941659871742012-04-29T01:57:00.005+07:002012-05-15T01:04:35.917+07:00TAFSIR AQLI AL-IJTIHADI DAN TAFSIR ISYARI(TASAWUF)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://wildaznov11.blogspot.com/2010/03/tafsir-aqli-al-ijtihadi-dan-tafsir.html"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;"><br />
</span></a> </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PENDAHULUAN</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Al-Qur`an adalah sumber dari segala sumber ajaran Islam. Kitab suci menempati posisi sentral bukan saja dalam perkembangan dan pengembangan ilmi-ilmu ke Islaman , tetapi juga merupakan inspirator dan pemandu gerakan-gerakan umat Islam sepanjang empat belas abad lebih sejarah pergerakan umat ini. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Al-Qur`an ibarat lautan yang amat luas, dalam dan tidak bertepi, penuh dengan keajaiban dan keunikan tidak akan pernah sirna dan lekang di telan masa dan waktu. Maka untuk mengetahui dan memahami betapa dalam isi kandungan al-Qur`an diperlukan tafsir. Penafsiran terhadap al-Qur`an mempunyai peranan yang sangat besar dan penting bagi kemajuan dan perkembangan umat Islam. Oleh karena itu sangat besar perhatian para ulama untuk menggali dan memahami makna-makna yang terkandung dalam kitab suci ini. Sehingga lahirlah bermacam-macam tafsir dengan corak dan metode penafsiran yang beraneka ragam pula, dan dalam penafsiran itu nampak dengan jelas sebagai suatu cermin perkembangan penafsiran al-Qur`an serta corak pemikiran para penafsirnya sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ada beberapa metode yang digunakan untuk menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an diantaranya adalah metode Tafsir Al-Aqli Al-Ijtihadi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tafsir bil al-ra’yi (tafsir berdasarkan pikiran). Tafsir ini juga disebut tafsir bi al-‘aqli, tafsir bi al-dirayah (tafsir berdasarkan pengetahuan) atau tafsir bi al-ma’qul. Tafsir bi al-ra’yi sering dipergunakan oleh para mufassir untuk melegitimasi mazhabnya sesuai dengan ayat-ayat al-Qur’an dan menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan mazhabnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Metode tafsir yang lain yaitu tafsir Al-Isyari atau tafsir berdasarkan indikasi. Dalam hal ini akan akan kami ketengahkan definisi tafsir AL-Isyari, syarat-syartanya, contoh-contohnya, beberapa perdebatan ulma’ tentang tafsir tersebut. Begitujuga Analisis Mengenai Kelebihan dan Kekurangan Tafsir Al-Isyari.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
PEMBAHASAN<br />
TAFSIR BI AL-RA’YI (TAFSIR AL-AQLI AL-IJTIHADI)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pemahaman makna ayat berpedoman kepada penjelasan Al-Quran, Sunnah Rasulullah atau keterangan sahabat, selain itu juga dilakukan dengan kemampuan yang ada pada akal melalui ijtihad. Ra’yu berasal dari kata ra’aya, yang berarti melihat dengan akal pikiran, ra’yu dapat juga diartikan sebagai berikut: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Qiyas, hal ini dikarenakan orang-orang yang sering mempergunakan qiyas disebut Shahibul Ra’yi, yaitu orang-orang yang suka menggunakan qiyas (analogi) dalam berdalil, karena mereka tidak menemukan dalil, karena mereka tidak menemukan nash (hadist atau atsar).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Al-Ijtihad, arti inilah yang dimaksudkan dengan ra’yu dalam makalah ini. Oleh karena itu tafsir bi Ar-Ra’yi sering juga disebut dengan tafsir bi Al-Ijtihad, atau tafsir Al-Ijtihadi, yaitu penafsiran dengan mengguakan ijtihad.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tafsir bil al-ra’yi (tafsir berdasarkan pikiran) ini juga disebut tafsir bil ‘aqli, tafsir bi al-dirayah (tafsir berdasarkan pengetahuan) atau tafsir bi al-ma’qul bagi mufassir yang mengandalkan ijtihad mereka dan tidak didasarkan pada riwayat sahabat dan tabi’in. Sandaran mereka adalah bahasa arab, budaya arab yang terkandung di dalamnya, pengetahuan tentang gaya bahasa sehari-hari dan kesadaran akan pentingnya sains yang amat diperlukan oleh mereka yang ingin menafsirkan Al-Quran . Para ulama mengajukan beberapa defenisi yang agak berbeda mengenai tafsir bi Ar-Ra’yi, sebagaimana yang dikutip berikut ini:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Menurut M. Aly Ash-Shabuny: “Tafsir bi Ar-Ra’yi adalah Ijtihad yang didasarkan kepada dasar-dasar yang shahih, kaidah yang murni dan tepat, biasa diikuti dan sewajarnya diambil oleh orang yang hendak mendalami tafsir al-Qur’an atau mendalami pengertiannya, dan bukan berarti menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an berdasarkan kata hati atau kehendak sendiri.” </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Menurut Manna’ al-Qaththan: “Tafsir bi al-Ra’yi adalah metode penafsiran yang dipakai oleh mufassir dalam menerangkan makna yang hanya berlandaskan kepada pemahamannya yang khusus dan mengambilnya hanya berdasarkan pada akal saja, dan keterangan tersebut tidak didapat dari pemahaman yang berjiwa syari’ah dan yang berdasarkan kepada nash-nashnya.” </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dari pengertian yang dikemukakan oleh kedua tokoh di atas memang terlihat perbedaan persepsi mengenai defenisi tafsir bi al-Ra’yi itu sendiri, yang pertama memberikan kesan positif terhadap tafsir bi al-Ra’yi dan menerangkan bahwa tafsir bi al-Ra’yi tidak hanya sekedar buah pikir mufassir itu sendiri tetapi juga berdasarkan kriteria-kriteria lain yang harus dipenuhi, sementara pada pendapat yang kedua memberikan pengertian yang sempit terhadap tafsir bi al-Ra’yi yang memberikan stressing mark pada pemakaian akal semata tanpa memberikan criteria yang lain. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Namun bila diteliti lebih jauh dapatlah difahami bahwa tafsir bi al-Ra’yi adalah menafsirkan al-Qur’an dengan berdasarkan pada pendapat ataupun ijtihad, dan tidak berdasarkan pada apa yang dinukilkan oleh sahabat atau thabi’in, dengan memperhatikan kaidah bahasa arab.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perlu dijelaskan bahwa meskipun para mufassir bi al-Ra’yi ini melakukan penafsiran berdasarkan pemikiran, namun bukan berarti mereka hanya mengandalkan kemampuan rasio semata, malah mereka dituntut untuk tidak sekedar memahami nilai-nilai yang dikandung al-Qur’an dan sunnah tetapi juga harus memiliki kualifikasi tersendiri, agar tafsir yang mereka kemukakan bisa diterima kredibilitasnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Adapun syarat-syarat mufassir bi al-Ra’yi ini diantaranya: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Memiliki pengetahuan bahasa Arab dan seluk beluknya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Menguasai ilmu-ilmu al-Qur’an</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Menguasai ilmu-ilmu yang berhubungan dengan ilmu al-Qur’an, seperti Hadits dan Ushul Fiqh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. Beraqidah yang benar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5. Mengetahui prinsip-prinsip pokok agama Islam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">6. Menguasai ilmu yang berhubungan dengan pokok-pokok agama Islam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">7. Menuasai ilmu yang berhubungan dengan pokok bahasan ayat yang ditafsirkan.<br />
Kriteria-kriteria diatas haruslah dipenuhi para mufassir, agar tidak menimbulkan kekeliruan dalam menafsirkan al-Qur’an.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sementara itu Dr. Ali Hasan al-‘Aridh menambahkan mengenai 6 hal yang harus dihindari oleh Mufassir bi al-Ra’yi yaitu: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Memaksakan diri mengetahui makna yang dikehendaki oleh Allah pada suatu ayat, sedangkan ia tidak memenuhi syarat untuk itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Mencoba menafsirkan ayat-ayat yang maknanya hanya diketahui oleh Allah (otoritas Allah semata).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Menafsirkan disertai hawa nafsu dan sikap istihsan (menilai bahwa sesuatu itu baik semata-mata berdasarkan persepsinya).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. Menafsirkan ayat-ayat dengan makna-makna yang tidak dikandungnya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5. Menafsirkan ayat-ayat untuk mendukung suatu mazhab, dengan cara menjadikan faham mazhab sebagai dasar, sedangkan penafsiran mengikuti paham mazhab tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">6. Menafsirkan dengan disertai memastikan, bahwa makna yang dikehendaki Allah adalah demikian, tanpa didukung oleh dalil. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Selama mufassir bi al-Ra’yi memenuhi persyaratan dan menjauhi keenam hal tersebut, dibarengi pula dengan niat dan tujuan yang ikhlas karena Allah, maka penafsirannya dapat diterima dan pendapatnya dikatakan rasional. Namun bila ia tidak memenuhi kriteria diatas berarti ia telah menyimpang dan oleh karena itu penafsirannya ditolak. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Di samping persyaratan diatas, tafsir bi al-Ra’yi juga harus sesuai dengan tujuan syara’, jauh dari kesesatan dan kebodohan, serta bersandar pada sesuatu yang wajib dijadikan sandaran, sandaran yang harus dipedomi tersebut yaitu: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Naql dari Rasulullah, berpegang pada hadits-hadits yang bersumber dari Rasulullah SAW, dengan ketentuan ia harus waspada terhadap riwayat yang dhaif (lemah) dan maudhu’ (palsu). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Perkataan sahabat, berpegang pada ucapan sahabat nabi, karena yang mereka ucapkan menurut peristilahan hadits, hukumnya mutlak marfu’ (shahih atau hasan), khususnya yang berkaitan dengan asbab an nuzul dan hal-hal lain yang tidak dapat dicampuri oleh ra’yu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Berpegang pada kaidah bahasa Arab, dan harus senantiasa berhati-hati untuk tidak menafsirkan ayat-ayat yang menyimpang dari makna lafadz yang semestinya<br />
Pembagian Tafsir Bi Al-Ra’yi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Para ulama tafsir mengklasifikasikan tafsir bi al-Ra’yi kepada dua yaitu:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir bi al-Ra’yi al-Mahmud, yaitu suatu penafsiran yang berdasar dari al-Qur’an dan sunnah Rasul, sedangkan pelaku atau mufassirnya adalah seorang pakar dalam bahasa Arab, baik gaya bahasanya, maupun kaidah-kaidah hukum dan ushulnya. Tafsir bi al-Ra’yi al-Mahmud ini sesuai dengan tujuan syara’, serta jauh dari kejahilan dan kesesatan. Tafsir semacam ini selayaknya disebut tafsir yang terpuji atau tafsir yang syah. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Adapun mengenai hukumnya, para ulama membolehkan jenis tafsir ini, dengan mengajukan beberapa alasan, diantaranya: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
1. Firman Allah: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">/</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‰</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">G</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ƒ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">c</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">4</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">’</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">n</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">?</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">A</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">%</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">g</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">%</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ë</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Í</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci? <br />
serta ayat-ayat lain yang mengajak untuk mentadabburkan al-Qur’an.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 63.8pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Do’a Rasulullah terhadap Ibnu Abbas: “Ya Allah fahamkanlah dia mengenai agama dan pandaikanlah dia dalam ta’wil”. Hadits ini menunjukkan keistimewaan yang dimiliki Ibnu Abbas yang mampu menggunakan Ijtihad dalam penafsirannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 63.8pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Argumen yang menyatakan bahwa bila tafsir bi al-Ra’yi tidak diperbolehkan maka banyak sekali hal-hal yang nantinya tidak mempunyai hukum, karena tidak dibolehkannya berijtihad padahal Rasulullah SAW menjanjikan bahwa orang yang berijtihad mendapat pahala.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 63.8pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tafir bi al-Ra’yi al-Mahmud ini dibolehkan karena mufassir menafsirkan ayat dengan memenuhi segala kualifikasi dan sesuai tujuan syar’i ditambah dengan ijtihadnya sendiri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir bi al-Ra’yi al-Madzmum, yaitu penafsiran dengan tidak disertai ijtihad, tetapi disertai hawa nafsu. Menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan pendapat dan keyakinan mereka, sehingga penafsiran itu membawa kepada arah pemikiran yang kosong, ditafsirkan tanpa ilmu hanya menuruti kehendak dengan tidak mengetahui dasar-dasar bahasa dan syari’at. Tafsir semacam ini disebut dengan tafsir yang tercela atau tafsir palsu. <br />
Hukumnya adalah haram. Dalil-dalil yang menunjukkan keharamannya cukup banyak, diantaranya :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Firman Allah SWT, didalam surat al-Isra’: 36 yang berbunyi:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">w</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">?</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">}</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">§</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">7</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¾</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">/</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">í</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">O</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">æ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">4</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> •</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ì</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¡¡</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ž</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">|</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">7</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‘</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">@</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">7</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Í</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">´</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¯</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">'</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">é</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">%</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">÷</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Z</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">w</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">«</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¡</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ì</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Contoh Ayat Yang Ditafsirkan Menurut Tafsir Bi Ra’yi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Contoh Tafsir bi al-Ra’yi al-Mahmud</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Salah satu contoh penafsiran bi al-Ra’yi adalah penafsiran yang dikemukakan oleh imam al-Mahalli dan imam as-Sayuthi dalam kitab tafsir kolaborasi mereka “Tafsir Jalalain”, mengenai surat al-Isra’ ayat 85:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">«</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¡</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">o</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">„</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">”</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">(</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">@</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">%</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">”</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ì</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">’</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">n</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">1</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‘</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">O</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">F</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">?</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">é</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">z</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">i</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">É</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">O</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ž</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">w</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">W</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">%</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ñ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">85. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Imam al-Mahalli menafsirkan kata “ruh” bahwa sesungguhnya ruh itu adalah jasad atau jisim halus (jism al-lathif), yang dengan masuknya ia ke dalam diri manusia, maka manusia bisa hidup. Kemudian imam as-Suyuthi memberikan penafsiran bahwa perkara ruh itu termasuk ilmu Allah Ta’ala. Sebab itu menahan diri dari memberikan defenisinya adalah lebih baik.<br />
Karena tafsir ini termasuk tafsir bi al-Ra’yi yang ringkas maka kedua mufassir tersebut memberikan penjelasan yang singkat dengan pendapatnya dan menafsirkan ayat tersebut dengan mempertimbangkan maksud ayat dan syari’at.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Contoh Tafsir bi al-Ra’yi al-Madzmum</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penafsiran yang diriwayatkan dari sebagian orang bodoh yang mengaku alim dalam menafsirkan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">firman Allah ‘Azza wa Jalla </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 205.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">P</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ƒ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">(</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ãã</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‰</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> •</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">@</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">2</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¤</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">•</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">é</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">÷</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">L</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">i</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">*</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">/</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Pada hari (kiamat) Kami panggil tiap-tiap manusia denngan imannya . </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menurutnya bahwa yang dimaksud dengan ayat tersebut adalah: Allah memenggil manusia pada hari kiamat dengan nama ibunya karena hendak menutupi mereka.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Orang bodoh tadi menafsirkan kaliamat “Al-Iman”dengan kalimat “Al-Ummahat”. Dia mengira bahwa kata “Al-Iman” merupakan bentuk jamak dari kata ”Al-Ummu”. Padahal bahasa arab menyalahkan anggapan tersebut. Karena jamaknya kata ”Al-Ummu” adalah ”Al-Ummahat”, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">sebagaimana terdapat dalam firman Allah ‘’Azza wa Jalla.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 184.3pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -35.4pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">N</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">6</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">F</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">g</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">•</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">é</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">û</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">É</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">L</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">©</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">N</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">3</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">o</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">÷</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">|</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ê</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‘</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 63.8pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Dan ibu-ibu yang menyusukanmu. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jadi, jelas bahwa kata “imam” bukanlah bentuk jamak dari kata “ummun”. Karena hal ini akan menyalahi bahasa syarak. Adapun “imam” dalam ayat di atas adalah “Nabi” yang diikuti oleh umatnya. Atau mungkin pula yang dimaksudkan adalah “kitabul A’mal” (buku catatan amal) dengan dalil ujung ayat tersebut berbunyi:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.65pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">’</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">A</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">é</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">&</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¼</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">7</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">F</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Å</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">2</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¾</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‹</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">/</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Í</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">´</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¯</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">'</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">é</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">'</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">â</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ƒ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">O</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">g</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">7</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">G</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Å</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">2</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">w</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">n</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ƒ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">W</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‹</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">F</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ð</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ê</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Artinya: Barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya Maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
Kitab-Kitab Tafsir Bi Al-Ra’yi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kitab-kitab dibawah ini dikategorikan sebagai kitab tafsir bi al-Ra’yi, karena dibuat oleh mufassir yang di dalamnya membahas kitab tafsir tersebut menggunakan ra’yunya lebih dominan dibandingkan dengan tafsir bi Ma’tsurnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Berikut ini dipaparkan beberapa kitab-kitab tafsir bi al-Ra’yi yang termasyur yang berkembang dalam masyarakat Islam dan menjadi pegangan umat, antara lain adalah: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Anwarul Tanzil wa Asrarut Takwil, sususnan Al-Baidhawy.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Mafatihul Ghaiby, susunan Fakhruddin Al-Razy.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Irsyadul Aqlis Salim, susunan Abu Su’udAl-Imady.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Ghara-ibul Quran wa Taqhaibul Furqan, susunan Nizamuddin bin Muhammad An-Naisabury</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Jalalain, susunan Jalaluddin Muhammad Al-Mahally dan Jalaluddin Muhammad Al-Suyuty.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Madarikut Tanzil wa Haqa-iqut takwil, susunan An-Nasafi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Al-Sirajul Munir, susunan Al-Khatib Al-Syabiny.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Ruhul Ma’ani, sususnan Syihabuddin Al-Alusy.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Fathul Qadir, sususnan Al-Imam Al-Syaukany.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Fathul Bayan, susunan Siddiq hasan Khan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
TAFSIR ISYARI (TAFSIR TASAWUF)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Di antara kelompok sufi (tasawuf) ada yang mendakwakan bahwa riyadhah (latihan) ruhani yang dilakukan seorang sufi bagi dirinya akan menyampaikan ke suatu tingkatan di mana ia dapat menyikapkan isyarat-isyarat qudus yang terdapat di balik ungkapan-ungkapan Qur’an, dan akan tercurah pula ke dalam hatinya dari limpahan ghaib, pengetahuan subhani yang dibawa ayat-ayat itulah yang disebut Tafsir al-Isyari. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Untuk lebih jelas, dikutip beberapa pengertian tafsir isyari yang diungkapkan oleh para ulama, yaitu sebagai berikut :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Isyari adalah tafsir yang menta`wilkan ayat tidak menurut zahirnya namun disertai usaha menggabungkan antara yang zahir dan yang tersembunyi.”</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Manna Khalil al-Qattan menyatakan bahwa setiap ayat mempunyai makna zahir dan makna batin (tersembunyi). Makna zahir ialah segala sesuatu yang segera mudah dipahami akal pikiran sebelum lainnya, sedangkan makna batin adalah isyarat-isyarat tersembunyi di balik itu yang hanya nampak dan diketahui maknanya oleh para ahli tertentu (ahli suluk). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir al-Isyari sebagai:“Penafsiran al-Qur`an yang berlainan menurut zahir ayat karena </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">adanya petunjuk-petunjuk yang tersirat dan hanya diketahui oleh sebagian ulama, atau hanya diketahui oleh orang yang mengenal Allah yaitu orang yang berpribadi luhur dan telah terlatih jiwanya (mujahadah)” dan mereka yang diberi sinar oleh Allah sehingga dapat menjangkau rahasia-rahasia al-Qur`an , pikirannya penuh dengan arti-arti yang dalam dengan perantaraan ilham ilahi atau pertolongan Allah, sehingga mereka bisa menggabungkan antara pengertian yang tersirat dengan maksud yang tersurat dari ayat al-Qur`an.” </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir al-Isyari disebut juga tafsir Shufi, yaitu penafsiran al-Qur`an dengan melibatkan kapasitas sufistik atau tasauf; mencoba memahami ayat-ayat dengan mengungkapkan makna atau isyarat di balik makna zahir ayat. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Ulama Aliran tasauf praktis mengartikan Tasfir al-Isyarat sebagai tafsir yang menakwilkan al-qur’an dengan penjelasan yang berbeda dengan kandungan tekstualnya, yakni berupa isyarat-isyarat yang hanya dapat ditangkap oleh mereka yang sedang menjalankan suluk (perjalanan menuju Allah). Namun, terdapat kemungkinan untuk menggabumgkan antara penafsiran tekstual dan penafsiran isyarat itu.. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dengan kata lain Tafsir al-Isyari adalah suatu tafsir di mana mufassir berpendapat dengan makna lain tidak sebagai yang tersurat dalam al-Qur`an, tetapi penafsiran tersebut tidak diketahui oleh setiap insan kecuali mereka yang hatinya telah dibukakan dan disinari oleh Allah, yakni orang-orang yang saleh yaitu mereka yang telah dikaruniai pemahaman dan pengertian dari Allah (al-Rasikhun). Sebagaimana difirmankan oleh Allah sehubungan dengan kisah Nabi Khidhir dengan Nabi Musa AS:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‰</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‰</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">6</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">i</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">6</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">o</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">÷</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">?</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Z</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">p</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‘</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">i</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‰</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Z</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">o</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">÷</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">K</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¯</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">æ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¯</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">©</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">V</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Allah telah menganugerahkan ilmu-Nya kepada Khidhir tanpa melalui proses belajar sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang biasa. Ia memperoleh ilmu karena ketaatan dan kesalihannya. Ia jauh dari maksiat dan dosa. Ia senantiasa mendekatkan diri kepada Allah. Dalam kesuciannya, Khidhir diberikan ilmu dari sisi-Nya yang dinamakan ilmu ladunni menggunakan pendekatan qalbi (hati) atau rasa. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tafsir al-Isyari jika bercampur dengan hal-hal yang samar-samar (tasyabbuh) ia akan menjadi pemahaman yang salah dan sesat. Tetapi selama merupakan kajian dan penelitian (istinbat) yang benar dan sesuai dengan kaedah-kaedah kebahasaan atau yang ditunjuk oleh zahir ayat serta didukung oleh bukti kesahihannya tanpa adanya pertentangan (mukhalafah), maka ia dapat diterima. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tafsir semacam ini tidak termasuk dalam kategori ilmu hasil usaha/ penemuan (kasabi atau nazari) yang dapat dicapai dengan pemikiran dan penelitian yang mendalam tetapi termasuk ilmu ladunni yaitu pemberian sebagai akibat dari ketaqwaan, keistiqamahan dan kebaikan seseorang, sebagaimana firman Allah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">……………. </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">(</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">?</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¼</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¯</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">*</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">8</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">-</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ý</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¡</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">N</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">6</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">/</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">3</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">(</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">•</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">?</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">©</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">(</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">N</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">6</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">k</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ƒ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ª</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">3</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ª</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">e</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">@</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">6</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">/</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">«</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ò</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">O</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">æ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ë</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ñ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ë</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">…........... dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> .” Contoh-contoh Tafsir Al-Isyari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ada beberapa contoh Tafsir Al-Isyari yang disebutkan para ahli tafsir, di antaranya :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Manna Khalil Qattan mengemukakan contoh untuk ini adalah Riwayat Ibnu Abbas di mana ia berkata : “Umar RA mengajakku bergabung bersama tokoh-tokoh pertempuran Badar. Di antara mereka ada yang keberatan dana berkata, “mengapa engkau mengajak anak kecil ini bersama kami padahal kami mempunyai beberapa anak yang seusia dengannya? “Umar menjawab, “Ia adalah orang yang kau kenal kepandaiannya. Pada suatu ketika aku dipanggil untuk bergabung dalam kelompok mereka. Ibnu `Abbas berkata, “Aku berkeyakinan bahwa Umar memanggilku semata-semata untuk diperkenalkan kepada mereka. Umar berkata, “ Apakah pendapat kalian tentang firman Allah :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 7.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Œ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">_</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Á</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">«</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">÷</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">G</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ê</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Di antara mereka yang menjawab, “ Kami diperintahkan untuk memuji dan meminta kepada Allah ketika mendapat pertolongan dan kemenangan. “ Sahabat yang lain bungkam dan mengatakan apa-apa. Umar melemparkan pertanyaan kepadaku, “Begitukah pendapatmu Ibnu `Abbas ? Aku menjawab, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“ Ayat itu menunjukkan tentang ajal Rasulullah SAW yang diberitahukan Allah SWT kepadanya”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">x</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">7</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">|</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¡</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‰</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">p</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¿</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">2</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">7</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">n</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">/</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‘</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">n</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">G</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ó</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">™</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">4</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¼</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">m</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¯</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Î</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">%</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">2</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">R</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">/</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">§</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">?</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ì</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Umar menjawab, “ Aku tidak tahu pengertian ayat tersebut, kecuali yang engkau jelaskan “ (Hadist Riwayat Bukhari).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Berdasarkan riwayat di atas jelas menunjukkan bahwa pemahaman Ibnu `Abbas ini tidak bisa dikuasai oleh sahabat-sahabat yang lain. Yang memahaminya hanyalah Umar RA dan Ibnu `Abbas sendiri. Inilah bentuk Tafsir Al-Isyari yang diilhamkan Allah kepada makhlukNya yang dikehendaki untuk diperlihatkan kepada hamba-hamba lainnya, yakni surat Al-Nashr tersebut menyatakan berita wafat Nabi SAW dan menunjukkan dekatnya ajal beliau. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Misalnya sebuah Hadist yang menyebutkan bahwa pada ketika Nabi SAW berkhutbah di hadapan orang ramai. Di antara khutbahnya tersebut beliau </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">mengemukakan : “Bahwasannya Allah menyuruh seorang hamban-Nya untuk memilih seluruh isi dunia ini atau apa yang ada disisi-Nya. Kemudian Ia memilihnya memilihnya yang ada dekat-Nya. Abu Bakar menangis (dalam satu riwayat ia mengatakan, “Kami menebusmu ya Rasulullah dengan nenek moyang kami). Kami merasa heran terhadap Abu Bakar yang menangis. Setelah wafatnya Rasulullah SAW, kami mengetahui bahwa Abu Bakar adalah orang yang terpilih dan kenyataan memang Abu Bakar yang terpandai di antara kami.”</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam kasus diatas sangat jelas terlihat bahwa sahabat Abu Bakar RA telah dapat memahami arti sabda Nabi SAW secara tersirat atau isyarat yang tidak bisa dijangkau pemahaman tersebut oleh para sahabat lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Beberapa Persyaratan Tentang Tafsir Al-Isyari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penafsiran terhadap Al-Qur`an tentang dilakukan oleh para penafsir berkisar pada tiga hal pokok, yakni : Tafsir mengenai lafaz (Uraian Lafaz), yaitu sebagaimana yang dilakukan oleh Ulama-ulama muta`akhkhirin (Ulama modern), tafsir tentang makna, yaitu yang ditempuh oleh kaum salaf dan tafsir mengenai isyarat (Tafsir Al-Isyari) yaitu yang ditempuh oleh mayoritas ahli sufi dan lain-lain. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tafsir yang terakhir ini dapat diterima bila memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut : </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tidak bertentangan (ta`arudh atau mukhalafah) dengan makna lahir (pengetahuan tekstual) Al-Qur`an.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Penafsirannya diperkuat oleh dalil syara` yang lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Penafsirannya tidak bertentangan dengan dalil syara` atau rasio.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Penafsirannya tidak mengakui bahwa hanya penafsirannya (batin) itulah yang dikehendaki Allah, bukan pengertian tekstual ayat terlebih dahulu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Penafsiran tersebut tidak terlalu jauh sehingga tidak ada hubungannya dengan lafal,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">sebagaimana panafsiran tasawuf praktis mengenai firman Allah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 120.5pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">^</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Í</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‘</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">u</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">n</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">=</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">™</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¼</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> …………………… </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ê</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dan Sulaiman telah mewarisi Daud AS…… </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menurut mereka bahwa Ali Bin Abi Thalib adalah pewaris Ilmu Nabi SAW. Apabila syarat-syarat ini terpenuhi maka penafsiran secara Isyari dapat diterima dan merupakan istinbath yang baik.Tanpa syarat-syarat tersebut di atas, tafsir Isyari tidaklah dapat diterima yang berarti termasuk tafsir berdasarkan hawa nafsu dan ra`yu semata, yang dilarang. Allahlah yang memberikan taufik dan hidayah menurut jalan yang benar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Corak-corak Tafsir Al-Isyari </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Corak (laun) penafsiran ini bukanlah merupakan sesuatu yang baru karena telah dikenal sejak turunnya Al-Qur`an kepada Rasulullah SAW. Hal ini diisyaratkan oleh Al-Qur`an. Firman Allah SWT:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
…………….</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">4</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">@</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">è</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">%</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">@@</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ô</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">`</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">i</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">B</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‰</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Z</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ã</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">«</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">!</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">(</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">É</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">A</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ù</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ä</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">I</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">w</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">à</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">¯</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">»</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">y</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">d</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ö</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">9</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">#</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">w</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">r</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Š</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">%</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">3</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ƒ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">q</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ß</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">g</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">s</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">)</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ø</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ÿ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ƒ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">$</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Z</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">V</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">ƒ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ï</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">‰</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">t</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">n</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ç</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ð</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ñ</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">È</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">…………Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) Hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun? <br />
Dari sini dapat diketahui bahwa tafsir corak Tasauf Praktis ini, sebagaimana halnya dengan tafsir bi al-Ma`tsur sudah ada sejak dulu, di Zaman Rasulullah. Penafsiran semacam ini dapat diterima selama memenuhi kriteria atau syarat-syarat sebagaimana yang telah disebutkan di atas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Diantara kitab-kitab tafsir al-Isyari atau Tasawuf Praktis ini adalah: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir al-Tastury atau tafsir Al-Qur`an al-`Azim karya Abu Muhammad Sahal ibnu Abdullah al-Tastury (W.283 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tafsir ini tidak lengkap mengupas seluruh ayat-ayat Al-Qur`an meskipun lengkap menyebutkan surat-surat Al-Qur`an, tafsir ini telah menempuh jalan sufi dan disesuaikan dengan ahli zahir.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Ghara`ib Al-Qu`an wa Ragha`ib al-Furqan atau tafsir al-Naisaburi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Karya Nizhamuddin al-Hasan Muhammad al-Naisaburi (W.728 H). Tafsir ini memperoleh keistimewaan dengan mudah ungkapan (Bahasa)nya dan mentahkikkan sesuatu yang perlu ditahkik. Tafsir ini mashyur dan tercetak ditepian tafsir ibnu Jarir.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir al-Alusi (Tafsir Ruhul Ma`ani)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Karya Syihabuddin al-Sayid Muhammad al-Alusi al-Baghdadi (w.1270 H). Tafsir ini termasuk tafsir yang besar, luas dan lengkap, disitu disebutkan riwayat-riwayat salaf disamping pendapat-pendapat ulama khalaf yang diterima.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Ibnu `Arabi karya Abdullah Muhammad Ibnu Ahmad Ibnu Abdullah Muhyiddin Ibnu `Arabi. (w.238 H / 1240 M). Dijuluki dengan Syeikh Akbar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Haqaiqut Tafsir karya Abu Abdir Rahman Muhammad bin Husain bin Musa, al-Azdi al-Silmi (w.412 H). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tafsir ini tertulis dalam satu jilid besar. Dan mengupas seluruh surat dalam al-Qur`an, tetapi tidak mengupas seluruh ayat-ayatnya. Tafsir ini mendasarkan pasa isyarah, meskipun ia sendiri tidak menentang dhahir al-Qur`an. Hanya saja ia membatasi tafsirnya pada isyarah sehingga mengandung celaan dari para ulama tafsir.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir al-Raisul Bayan fi Haqaiqul Qur`an, karya Abu Muhammad Ruzbihan bin Abi al-Nash al-Syairazi.(w.606 H).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tafsir ini seluruhnya dengan isyarah dan tidak ditampilkan tafsir menurut dhahir ayat, meskipun penafsir ini berkeyakinan bahwa dhamir ayat itu wajib dipergunakan terlebih dahulu. Kitab ini terdiri dari dua juz yang dihimpun menjadi satu jilid besar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Al-Ta`wilatun Najimiah, karya Najmuddin Dayah dan Ahmad Daulah al-Samnawi. Tafsir ini disusun oleh Najmuddin Dayah dan ia meninggal sebelum tafsir itu selesai. Kemudian diteruskan oleh Alau al-Daulah al-Samnawi. Tafsir ini tertulis dalam lima julid besar. Jilid keempat berakhir pada ayat 17 dan 18 surat al-Zariyat dan itulah akhir penafsiran Najmuddin. Sedangkan Jilid kelimanya merupakan penyempurnaan tafsir ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Antara penafsir I dan penerusnya terdapat perbedaan dimana penafsir I kadang-kadang mengemukakan tafsir berdasar zahir ayat, baru setelah itu diteruskan dengan isyarat. Sedangkan penerusnya tidak mengungkap zahir ayat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perdebatan Ulama Mengenai Tafsir Al-Isyari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Para Ulama berbeda pendapat mengenai Tafsir al-Isyari, di antaranya ada yang membenarkan dan menganggap sebagai tafsir maqbul, dan ada yang tidak membenarkankannya dan menganggap sebagai tafsir mardud. Ada yang beranggapan sebagai kesempurnaan iman dan kebersihan kema`rifatan, ada pula yang berasumsi sebagai suatu penyelenwengan dan penyesatan dari ajaran Allah SWT.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pembahasan ini sangat rumit dan memerlukan penelitian dan penyelidikan yang sungguh-sungguh, teratur dan memerlukan penyelaman yang sangat mendalam. Seandainya tujuan dari tafsir ini adalah mengikuti hawa nafsu dan hanya mempermaikan ayat-ayat Allah sebagaimana yang dilakukan oleh aliran kebatinan maka tafsir semacam ini termasuk zindik dan anti Tuhan (atheis). Sebaliknya, apabila tujuan tafsir untuk menunjukkan bahwa kalam Allah tidak dapat dikuasai oleh manusia karena merupakan ucapan dari Sang pencipta segala kekuatan dan kemampuan, serta mengandung beberapa pengertian dan rahasia, hal itu termasuk pemurnian ma`rifat dan kesempurnaan iman, sebagaimana dikatakan oleh ibnu `Abbas,”Al-Qur`an mengandung berbagai budaya dan ilmu yang lahir maupun batin, keajaiban tidak akan habis dan puncak tujuannya tidak akan terjangkau.”Barang siapa yang menyelaminya dengan penuh kelembutan niscaya akan selamat dan barang siapa yang menyelaminya dengan cara radikal niscaya akan terjerumus. Al-Qu`an mengandung berita dan perumpamaan, halal dan haram, nasikh dan mansukh, muhkam dan mutasyabbih yang lahir dan batin. Secara lahir berupa bacaan dan secara batin berupa takwil. Belajarlah dari ulama dan jauhilah orang-orang bodoh.” </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Analisis Mengenai Kelebihan dan Kekurangan Tafsir Al-Isyari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kelebihan atau Keunggulan Tafsir Al-Isyari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mempelajari beberapa pokok bahasan di atas terutama terhadap ulama yang mendukung dan memperbolehkan penafsiran secara Isyari terlihat beberapa kelebihan yang dimiliki tafsir al-Isyari, yaitu : </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Isyari mempunyai kekuatan hukum dari Syara` sebagaimana telah dijelaskan mengenai beberapa contoh penafsiran secara Isyari, seperti penafsiran Ibnu `Abbas terhadap firman Allah Q.S. Al-`Nashr :1. Sehingga hampir semua sahabat dalam kasus tersebut tidak ada yang memahami maknanya melainkan makna secara zahir atau tekstual.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Apabila Tafsir Isyari ini memenuhi syarat-syarat tafsir sebagaimana yang telah disepakati para ulama tafsir, maka akan bertambah wawasan dan pengetahuan terhadap isi kandungan Al-Qur`an dan Hadith.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Penafsiran secara Isyari tidaklah menjadi aneh kalau Allah melimpahkan ilmu pengetahuan kepada orang yang ia kehendaki serta memberikan pemahaman kepada orang-orang pilihan, seperti Abu Bakar, Umar, Ibnu `Abbas dan Nabi Khidhir AS.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Penafsiran Isyari mempunyai pengertian-pengertian yang tidak mudah dijangkau sembarangan ahli tafsir kecuali bagi mereka yang memiliki sifat kesempurnaan Iman dan kemurnian ma`rifat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Isyari atau tafsir golongan yang ma`rifat kepada Allah jelas telah memahami makna tekstual atau makna lahir dari al-Qur`an, sebelum menuju kepada makna secara isyarat. Hal ini mereka memiliki dua kelebihan. Pertama, menguasai makna lahir ayat atau hadith. Kedua, memahami makna isyaratnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kelemahan-kelemahan Tafsir Al-Isyari.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menelaah kembali perbedaan pandangan ulama tafsir terhadap tafsir al-Isyari terutama pendapat yang menganggap tafsir al-Isyari tergolong ke dalam tafsir mardud atau tertolak penuh dengan rekayasa dan khayalan para penafsir. Disini terlihat beberapa kelemahan yang dimiliki tafsir al-</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Isyari, yaitu sebagai berikut : </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Apabila Tafsir Isyari ini tidak memenuhi syarat-syarat sebagaimana telah di sebutkan diatas, maka tafsir ini dapat dikatakan tafsir dengan hawa nafsu atau rasio bertentangan dengan lahir ayat yang dilarang oleh Allah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir Isyari yang telah kemasukan pena`wilan yang rusak sebagaimana dipergunakan oleh aliran kebatinan. Tidak memperhatikan beberapa persyaratan yang telah ditetapkan Ulama sehingga berjalan bagaikan unta yang buta, yang akhirnya orang yang awam berani mencecerkan kitab Allah, menakwilkan menurut bisikan hawa nafsunya atau menurut bisikan setan. Orang-orang tersebut menduga bahwa hal itu termasuk tafsir Isyari akibat kebodohan dan kesesatan mereka karena telah menyelewengkan kitab Allah dan berjalan di atas pengaruh aliran kebatinan dan ateis. Hal semacam itu kalaupun bukan merupakan penyelewengan terhadap arti.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Penafsiran secara Isyari kadang-kadang maknanya sangat jauh dari ketentuan-ketentuan agama yang sudah qath`i atau pasti keharamannya. Seperti anggapan Ibnu `Arabi terhadap orang-orang musyrik yang menyembah patung. Menurutnya mereka pada hakikatnya menyembah Allah bukan menyembah patung dan patung adalah sebagai pengganti Allah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Penafsiran secara Isyari tidak dapat dijangkau atau sulit dipahami oleh kaum awam yang berakibat pada rusaknya agama orang-orang awam. Sebagaimana ungkapan Ibnu Mas`ud ra, “Seseorang yang mengatakan kata-kata dihadapan orang lain tidak dimengerti hal itu akan menjadi fitnah buat mereka.”</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
PENUTUP</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Salah satu metode yang digunakan untuk menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an diantaranya adalah metode tafsir Al-Aqli Al-Ijtihadi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tafsir bil al-ra’yi (tafsir berdasarkan pikiran. Tafsir ini juga disebut tafsir bi al-dirayah (tafsir berdasarkan pengetahuan) atau tafsir bi al-ma’qul. Tafsir bi Ar-Ra’yi adalah Ijtihad yang didasarkan kepada dasar-dasar yang shahih, kaidah yang murni dan tepat, biasa diikuti dan sewajarnya diambil oleh orang yang hendak mendalami tafsir al-Qur’an atau mendalami pengertiannya, dan bukan berarti menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an berdasarkan kata hati atau kehendak sendiri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Metode tafsir yang lain yaitu tafsir Al-Isyari atau tafsir berdasarkan indikasi. Tafsir Isyari adalah tafsir yang menta`wilkan ayat tidak menurut zahirnya namun disertai usaha menggabungkan antara yang zahir dan yang tersembunyi. Para Ulama berbeda pendapat mengenai Tafsir al-Isyari, di antaranya ada yang membenarkan dan menganggap sebagai tafsir maqbul, dan ada yang tidak membenarkankannya dan menganggap sebagai tafsir mardud. Ada yang beranggapan sebagai kesempurnaan iman dan kebersihan kema`rifatan, ada pula yang berasumsi sebagai suatu penyelenwengan dan penyesatan dari ajaran Allah SWT.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Rifai , Mohammad. Mengapa Tafsir Al-Qur’an Dibutuhkan. (Semarang, CV. Wicaksana, tth) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ushama, Thameem. Metodologi Tafsir Al-Quran, terj. Hasan Basri, Amroeni. (Jakarta: Riora Cipta, 2000) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. Aly Ash-Shabuny. At-Tibyan fi ‘Ulum al-Qur’an, Terj. M. Chudlori Umar, dkk, (Bandung: Pengantar Studi Al-Qur’an Al-Ma’arif, 1987) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Manna Khalil Al-Qattan. Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran. (Bogor: Litera Antar Nusa, 1996) <br />
Ali Hasan al-‘Aridl. Tarikh al-‘Ilm al-Tafsir wa Manahij al-Mufassirin. Terj. Ahmad Akrom. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yunus Hasan. Tafsir Al-Quran(Sejarah Tafsirdan Metode Para Mufasir), terj. Qodirun Nur, Ahmad Musyafiq, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy. Sejarah &Pengantar Ilmu Al-Quran dan Tafsi.,(Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 1997) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Basri, Talhas Hasan. Spektrum Sainfikasi al-Qur’an. (jakarta: Bale Kajian Tafsir al-Quran Pase,2001) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rosihan Anwar. Ilmu Tafsir. (Bandung : Pustaka Setia, 2000)<br />
Muhammad Husein al-Zahabi. Penyimpangan-penyimpangan dalam penafsiran al-Qur`an. Terj. Hamim Ilyas , Machnun Husein. (Jakarta : Rajawali, 1991) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span> <br />
<div style="text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILE INI, SOBAT TNGGAL KLIK DI BAWAH INI</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://adf.ly/8Vzdh">DOWNLOAD</a></div></div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-84184354870809840742012-04-29T01:50:00.004+07:002012-05-15T01:10:27.773+07:00UKHUWAH ISLAMIYAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 2; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://wildaznov11.blogspot.com/2009/06/ukhuwah-islamiyah.html"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;"><br />
</span></a></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
A. Definisi Ukhuwah Islamiyah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ukhuwah yang biasa diartikan sebagai “persaudaraan”, terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti “memperhatikan”. Makna asal ini memberi kesan bahwa persaudaraan mengharuskan adanya perhatian semua pihak yang merasa bersaudara.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masyarakat Muslim mengenal istilah Ukhuwah Islamiyah. Istilah ini perlu didudukan maknanya, agar bahasan kita tentang ukhuwah tidak mengalami kerancauan. Untuk itu, terlebih dahulu perlu dilakukan tinjauan kebahasaan untuk menetapkan kedudukan kata Islamiyah dalam istilah diatas. Selama ini ada kesan bahwa istilah teresebut bermakna “persaudaraan yang dijalin oleh sesama muslim”, atau dengan kata lain , kata “islamiyah” dujadikan sebagai pelaku ukhuwah itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemahaman ini kurang tepat. Kata Islamiyah yang dirangkaikan dengan kata ukhuwah lebih tepat dipahami sebagai adjektiva, sehingga ukhuwah islamiyah berarti “persaudaraan yang bersifat islami atau yang diajarkan oleh Islam”. Paling tidak ada dua alasan untuk mendukung pendapat ini. Pertama, Al-Qur’an dan Hadits memperkenalkan bermacam-macam persaudaraan. Kedua, karena alasan kebahasaan. Di dalam bahasa arab, kata sifat selalu harus disesuaikan dengan kata yang disifatinya. Jika yang disifati berbentuk indefinitif maupun feminin, maka kata sifatnya pun harus demikian. Ini terlihat secara jelas pada saat kita berkata “ukhuwah Islamiyah dan Al-Ukhuwah Al-Islamiyah”. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata ukhuwah berakar dari kata kerja akha, misalnya dalam kalimat “akha fulanun shalihan”, (Fulan menjadikan Shalih sebagai saudara). Makna ukhuwah menurut Imam Hasan Al Banna: Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
B. Macam-Macam Ukhuwah Islamiyah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di atas telah dikemukakan arti ukhuwah Islamiyah, yakni ukhuwah yang bersifat Islami atau yang diajarkan oleh Islam. Di dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menyinggung masalah ukhuwah Islamiyah dan dapat kita simpulkan bahwa di dalam kitab suci ini memperkenalkan paling tidak empat macam persaudaraan:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) Ukhuwah ‘ubudiyah atau saudara kesemahlukan dan kesetundukan kepada Allah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2) Ukhuwah Insaniyah (basyariyah) dalam arti seluruh umat manusia adalah bersaudara, karena mereka semua berasal dari seorang ayah dan ibu. Rasulullah Saw. juga menekankan lewat sabda beliau,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 233.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">كونو عباد الله اخوانا (رواه ابخاري عن ابي هريرة)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 389.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">العبادة كلهم اخوة</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hamba-hamba Allah semuanya bersaudara</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3) Ukhuwah wathaniyah wa an-nasab, yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4) Ukhuwah fi din Al-Islam, persaudaraan antarsesama Muslim. Rasulullah Saw. bersabda,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 276.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
انتم اصحابي اخوانناالدين ياتون بعدى</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 49.6pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalian adalah sahabat-sahabatku, saudara-saudara kita adalah yang datang sesudah (wafat)-ku.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C. Hakekat Ukhuwah Islamiyah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Nikmat Allah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمْ ءَايَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”. (Q.S. Ali Imron:103)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Perumpamaan tali tasbih</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 297.7pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
اْلأَخِلآءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa”. (Q.S.Az-Zukhruf :67)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Merupakan arahan Rabbani</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 92.15pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
َأَلّوَفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنفَقْتَ مَافِي اْلأَرْضِ جَمِيعًا مَّآأَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Q.S. Al-Anfal:63)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Merupakan cermin kekuatan iman</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 219.75pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”. (Q.S. Al-hujurat:10)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad saw., beliau bersabda, “Barangsiapa menghilangkan kesusahan seorang muslim, niscaya Allah akan menghilangkan satu kesusahannya di hari kiamat. Barang siapa menutupi aib di hari kiamat. Allah selalu menolong seorang hamba selama dia menolong saudaranya.” (H.R. Muslim).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ta’awun adalah saling membantu tentu saja dalam kebaikan dan meninggalkan kemungkaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">D. Hal-hal yang menguatkan ukhuwah islamiyah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda: “ Ada seseorang berada di samping Rasulullah lalu salah seorang sahabat berlalu di depannya. Orang yang disamping Rasulullah tadi berkata: ‘Aku mencintai dia, ya Rasullah.’ Lalu Nabi menjawab: ‘Apakah kamu telah memberitahukan kepadanya?’ Orang tersebut menjawab: ‘Belum.’ Kemudian Rasulullah bersabda: ‘Beritahukan kepadanya.’ Lalu orang tersebut memberitahukan kepadanya seraya berkata: ‘ Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.’ Kemudian orang yang dicintai itu menjawab: ‘Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.”</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Memohon didoakan bila berpisah“Tidak seorang hamba mukmin berdo’a untuk saudaranya dari kejauhan melainkan malaikat berkata: ‘Dan bagimu juga seperti itu” (H.R. Muslim)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa“Janganlah engkau meremehkan kebaikan (apa saja yang dating dari saudaramu), dan jika kamu berjumpa dengan saudaramu maka berikan dia senyum kegembiraan.” (H.R. Muslim)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim)“Tidak ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabatan tangan melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah.” (H.R Abu Daud dari Barra’)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5. Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7. Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">8. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">9. Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">E. Manfaat Ukhuwah Islamiyah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) Merasakan lezatnya iman.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2) Mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7 golongan yang dilindungi).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3) Mendapatkan tempat khusus di surga.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di antara unsur-unsur pokok dalam ukhuwah adalah cinta. Tingkatan cinta yang paling rendah adalah husnudzon yang menggambarkan bersihnya hati dari perasaan hasad, benci, dengki, dan bersih dari sebab-sebab permusuhan. Al-Qur’an menganggap permusuhan dan saling membenci itu sebagai siksaan yang dijatuhkan Allah atas orang0orang yang kufur terhadap risalahNya dan menyimpang dari ayat-ayatNya. Sebagaiman firman Allah Swt dalam Q.S. Al-Ma’idah:14:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
وَمِنَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَى أَخَذْنَا مِيثَاقَهُمْ فَنَسُوا حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُوا بِهِ فَأَغْرَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَآءَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَسَوْفَ يُنَبِّئُهُمُ اللهُ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Dan diantara orang-orang yang mengatakan:"Sesungguhnya kami orang-orang Nasrani", ada yang telah kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebahagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; maka Kami timbulkan diantara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang selalu mereka kerjakan”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada lagi derajat (tingkatan) yang lebih tinggi dari lapang dada dan cinta, Yaitu itsar. Itsar adalah mendahulukan kepentingan saudaranya atas kepentingan diri sendiri dalam segala sesuatu yang dicintai. Ia rela lapar demi kenyangnya orang lain. Ia rela haus demi puasnya prang lain. Ia rela berjaga demi tidurnya orang lain. Ia rela bersusah payah demi istirahatnya orang lain. Ia pun rela ditembus peluru dadanya demi selamatnya orang lain. Islam menginginkan dengan sangat agar cinta dan persaudaraan antara sesama manusia bisa merata di semua bangsa, antara sebagian dengan sebagian yang lain. Islam tidak bisa dipecah-belah dengan perbedaan unsur, warna kulit, bahasa, iklim, dan atau batas negara, sehingga tidak ada kesempatan untuk bertikai atau saling dengki, meskipun berbeda-beda dalam harta dan kedudukan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perjuangan Islam tidak akan tegak tanpa adanya ukhuwah islamiyah.Islam menjadikan persaudaraan dalam islam dan iman sebagai dasar bagi aktifitas perjuangan untuk menegakkan agama Allah di muka bumi. Ukhuwah islamiyah akan melahirkan rasa kesatuan dan menenangkan hati manusia. Banyak persaudaraan lain yang bukan karena islam dan persaudaraan itu tidak akan kuat dikalangan umat dewasa ini terjadi disebabkan mereka tidak memenuhi persyaratan ukhuwah, yaitu kurangnya mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah yang bersungguh-sungguh. Sebagaimana firman Allah SWT:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 219.75pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -127.6pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”.(Q.s. Al-Hujrat:10)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -2.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
يَسْأَلُونَكَ عَنِ اْلأَنفَالِ قُلِ اْلأَنفَالُ للهِ وَالرَّسُولِ فَاتَّقُوا اللهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنَكُمْ وَأَطِيعُوا اللهَ وَرَسُولَهُ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah:"Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertaqwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan diantara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang beriman".(Q.S. Al-Anfal:1)<br />
Oleh karena itu untuk mencapai nikmatnya ukhuwah, perlu kita ketahui beberapa proses terbentuknya ukhuwah Islamiyah antara lain :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Melaksanakan proses Ta’aruf</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 78.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
ِيَآأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عندَ اللهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ta’aruf adalah saling mengenal sesama manusia. Saling mengenal antara kaum muslimin merupakan wujud nyata ketaatan kepada perintah Allah SWT . Adanya interaksi dapat membuat ukhuwah lebih solid dan kekal. Persaudaraan Islam yang dijalin oleh Allah SWT merupakan ikatan terkuat yang tiada tandingannya, Perpecahan mengenal karakter individu. Perkenalan pertama tentunya kepada penampilan fisik (Jasadiyyan), seperti tubuh, wajah, gaya pakaian, gaya bicara, tingkah laku, pekerjaan, pendidikan, dan lain sebagainya. Selanjutnya interaksi berlanjut ke pengenalan pemikiran (Fikriyyan). Hal ini dilakukan dengan dialog, pandangan terhadap suatu masalah, kecenderungan berpikir, tokoh idola yang dikagumi dan diikuti, dan lain sebagainya. Pengenalan terakhir adalah mengenal kejiwaan (Nafsiyyan) yang ditekankan kepada upaya memahami kejiwaan, karakter, emosi, dan tingkah laku. Setiap manusia tentunya punya keunikan dan kekhasan sendiri yang memepengaruhi kejiwaannya. Proses ukuhuwah islamiyah akan terganggu apabila tidak mengenal karakter kejiwaan ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Melaksanakan proses Tafahum</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tafahum adalah saling memahami. Hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan saudaranya agar bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum saudaranya meminta, karena pertolongan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia tunaikan. Saling memahami adalah kunci ukhuwah islamiyah. Tanpa tafahum maka ukhuwah tidak akan berjalan. Proses ta’aruf (pengenalan) dapat deprogram namun proses tafahum dapat dilakukan secara alami bersamaan dgn berjalannya ukhuwah. Dengan saling memahami maka setiap individu akan mudah mengatahui kekuatan dan kelemahannya dan menerima perbedaan. Dari sini akan lahirlah ta’awun (saling tolong menolong) dalam persaudaraan. Ukhuwah tidak dapat berjalan apabila seseorang selalu ingin dipahami dan tidak berusaha memahami org lain. Saling memahami keadaan dilakukan dgn cara penyatuan hati, pikiran dan amal. Allah-lah yang menyatukan hati manusia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Melakukan At-Ta’aawun</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتُحِلُّوا شَعَائِرَ اللهِ وَلاَ الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلاَ الْهَدْىَ وَلاَ الْقَلاَئِدَ وَلآَءَآمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّن رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَئَانُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَن تَعْتَدُوا وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَتَعَاوَنُوا عَلَى اْلإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Hai kehormatan bulan-bulan Haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) menggganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keredhaan dari Rabbnya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidil Haram, mendorong kamu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. (Q.S. Al-maidah:2)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bila saling memahami sudah lahir, maka timbullah rasa ta’awun. Ta’awun dapat dilakukan dengan hati (saling mendo’akan), pemikiran (berdiskusi dan saling menasehati), dan aman (saling bantu membantu). Saling membantu dalan kebaikan adalah kebahagiaan tersendiri. Manusia adalah makhluk sosial yang butuh berinteraksi dan butuh bantuan orang lain. Kebersamaan akan bernilai bila kita mengadakan saling Bantu membantu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Melaksanakan proses Takaful</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yang muncul setelah proses ta’awun berjalan. Rasa sedih dansenang diselesaikan bersama. Takaful adalah tingkatan ukhuwah yang tertinggi. Banyak kisah dan hadits Nabi SAW dan para sahabat yang menunjukkan pelaksanaan takaful ini. Seperti ketika seorang sahabat kehausan dan memberikan jatah airnya kepada sahabat lainnya yang merintih kehausan juga, namun setelah diberi, air itu diberikan lagi kepada sahabat yang lain, terus begitu hingga semua mati dalam kondisi kehausan. Mereka saling mengutamakan saudaranya sendiri dibandingkan dirinya (itsar). Inlah cirri utama dari ukhuwah islamiyah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seperti sabda Nabi SAW: “Tidak beriman seseorang diantaramu hingga kamu mencintainya seperti kamu mencintai dirimu sendiri”. (HR. Bukhari-Muslim).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Betapa indah ukhuwah islamiyah yang diajarkan Allah SWT. Bila umat islam melakukannya, tentunya terasa lebih manis rasa iman di hati dan terasa indah hidup dalam kebersamaan. Kesatuan barisan dan umat berarti bersatu fikrah atau pemikiran dan tujuan tanpa menghilangkan perbedaan dalam karakter (kejiwaan). Inilah kekuatan Islam. Mari kita mulai dari diri kita, keluarga, masyarakat dekat untuk menjalin persaudaraan Islam ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">F. Merakit Ulang Ukhuwah Islamiyah Yang Hampir Hilang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ukhuwah atau persaudaraan dalam Islam bukan saja mencirikan kualitas ketaatan seseorang terhadap ajaran Allah dan Rasul-Nya, tetapi juga sekaligus merupakan salah satu kekuatan perekat sosial untuk memperkokoh kebersamaan. Fenomena kebersamaan ini dalam banyak hal dapat memberikan inspirasi solidaritas sehingga tidak ada lagi jurang yang dapat memisahkan silaturahmi di antara umat manusia sebagai mahluk sosial yang dianugrahi kesempurnaan. Meskipun demikian, dalam perjalanan sejarahnya, bangunan kebersamaan ini seringkali terganggu oleh godaan-godaan kepentingan yang dapat merusak keutuhan komunikasi dan bahkan mengundang sikap dan prilaku yang saling berseberangan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena itu, semangat ukhuwah ini secara sederhana dapat terlihat dari ada atau tidak adanya sikap saling memahami untuk menumbuhkan interaksi dan komunikasi. Ukhuwah Islamiyah sendiri menunjukkan jalan yang dapat ditempuh untuk membangun komunikasi di satu sisi, dan di sisi lain, ia juga memberikan semangat baru untuk sekaligus melaksanakan ajaran sesuai dengan petunjuk al-Qur'an serta teladan dari para Nabi dan Rasul-Nya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sekurang-sekurangnya ada dua pernyataan Nabi SAW, yang menggambarkan persaudaraan yang Islami. Pertama, persaudaraan Islam itu mengisyaratkan wujud tertentu yang dipersonifikasikan ke dalam sosok jasad yang utuh, yang apabila salah satu dari anggota badan itu sakit, maka anggota lainnya pun turut merasakan sakit. Kedua, persaudaraan Islam itu juga mengilustrasikan wujud bangunan yang kuat, yang antara masing-masing unsur dalam bangunan tersebut saling memberikan fungsi untuk memperkuat dan memperkokoh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ilustrasi pertama menunjukkan pentingnya unsur solidaritas dan kepedulian dalam upaya merakit bangunan ukhuwah menurut pandangan Islam. Sebab Islam menempatkan setiap individu dalam posisi yang sama. Masing-masing memiliki kelebihan, lengkap dengan segala kekurangannya. Sehingga untuk menciptakan wujud yang utuh, diperlukan kebersamaan untuk dapat saling melengkapi. Sedangkan ilustrasi berikutnya menunjukkan adanya faktor usaha saling tolong menolong, saling menjaga, saling membela dan saling melindungi. Pernyataan al-Qur'an: Innama al-mu'minuuna ikhwatun (sesungguhnya orang-orang mu'min itu bersaudara) memberikan kesan bahwa orang mu'min itu memang mestinya bersaudara. Sehingga jika sewaktu-waktu ditemukan kenyataan yang tidak bersaudara, atau adanya usaha-usaha untuk merusak persaudaraan, atau bahkan mungkin adanya suasana yang membuat orang enggan bersaudara, maka ia berarti bukan lagi seorang mu'min. sebab penggunaan kata "innama" dalam bahasa Arab menunjukkan pada pengertian "hany saja”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tuntutan normatif seperti tertuang dalam al-Qur'an di atas memang seringkali tidak menunjukkan kenyataan yang diinginkan. Kesenjangan ini terjadi, antara lain, sebagai akibat dari semakin memudarnya penghayatan terhadap pesan-pesan Tuhan khususnya berkaitan dengan tuntutan membina persaudaraan. Bahkan, lebih celaka lagi apabila umat mulai berani memelihara penyakit ambivalensi sikap: antara pengetahuan yang memadai tentang al-Qur'an di satu sisi, dengan kecenderungan menolak pesan-pesan yang terkandung di dalamnya di sisi lain, hanya karena terdesak tuntutan pragmatis, khususnya menyangkut kepentingan sosial, politik ataupun ekonomi. Karena itu, bukan hal yang mustahil, jika seorang pemuka agama sekalipun, rela meruntuhkan tatanan ukhuwah hanya karena pertimbangan kepentingan-kepentingan primordial.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena tarik menarik antara berbagai kepentingan itulah, sejarah umat Islam selain diwarnai sejumlah prestasi yang cukup membanggakan, juga diwarnai oleh sejumlah konflik yang tidak kurang memprihatinkan. Nilai-nilai ukhuwah tidak lagi menjadi dasar dalam melakukan interaksi sosial dalam bangunan masyarakat tempat hidupnya sehari-hari. Konflik yang bersumber pada masalah-masalah yang tidak prinsip menurut ajaran, dapat membongkar bangunan kebersamaan dalam seluruh tatanan kehidupannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perbedaan interprestasi tentang imamah pada akhir periode kepemimpinan shahabat, misalnya, telah berakibat pada runtuhnya kebesaran peradaban Islam yang telah lama dirintis bersama. Lalu sejarah itu pun berlanjut, seolah ada keharusan suatu generasi untuk mewarisi tradisi konflik yang mewarnai generasi sebelumnya. Akhirnya, nuansa kekuasaan pada masa-masa berikutnya hampir selalu diwarnai oleh politik "balas dendam" yang tidak pernah berujung.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Qur'an memang memberikan peluang kepada ummat manusia untuk bersilang pendapat dan berbeda pendirian. Tetapi al-Qur'an sendiri sangat mengutuk percekcokan dan pertengkaran. Interprestasi terhadap ayat-ayat yang mujmal (umum), pemaknaan terhadap keterikatan sesuatu ayat dengan asbab al-Nuzul, atau sesuatu hadits dengan asbab wurud-nya, seringkali melahirkan adanya sejumlah perbedaan. Lebih-lebih jika perbedaan itu telah memasuki wilayah ijtihadiyah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalil-dalil dzanny yang biasa menjadi rujukan beramal memang memiliki potensi untuk melahirkan perbedaan. Tetapi perbedaan itu sendiri seharusnya dapat melahirkan hikmah, baik dalam bentuk kompetisi positif, mempertajam daya kritis, maupun dalam membangun semangat mencari tahu sesuai dengan anjuran memperbanyak ilmu. Sayangnya, dalam kenyataan, perbedaan itu justru seringkali melahirkan hancurnya nilai-nilai ukhuwah, hanya karena ketidaksiapan untuk memahami cara berpikir yang lain, atau karena keengganan menerima perbedaan sebagai buah egoisme yang tidak sehat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dan, yang lebih celaka lagi, apabila potensi konflik itu telah dipengaruhi variabel-variabel politik dan ekonomi seperti apa yang saat ini tengah dialami oleh bangsa kita yang semakin lelah ini. Ikatan agama telah pudar oleh kepentingan kekuasaan. Kehangatan persaudaraan pun semakin menipis karena desakan-desakan materialisme ataupun kepentingan primordialisme. Perbedaan paham politik sangat potensial untuk melahirkan suasana ketidakakraban yang cenderung membawa kepada suasana batin yang tidak menunjang tegaknya ukhuwah. Demikian juga perbedaan tingkah kekayaan sering melahirkan kecemburuan yang juga sangat potensial untuk mengundang suasana bathin yang tidak menunjang tegaknya ukhuwah. Subhanallah, ukhuwah kini telah menjadi barang antik yang sulit dinikmati secara bebas dan terbuka. Karena ukhuwah memang hanya akan dapat terwujud apabila masyarakat sudah mampu memiliki dan menghayati prinsip-prinsip tasamuh (toleransi), sekaligus terbuka untuk melakukan tausiyah (saling mengingatkan).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">G. Islam dan Kepedulian Sosial</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rasululullah bersabda : “Belum beriman seseorang itu sebelum ia mencita saudara nya seperti mencitai dirinya sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hadis ini shahih dan cukup populer di kalangan kau muslimin umum sekalipun. Yang subtansif pada hadis ini adalah mengaitkan iman dengan masalah sikap hati –dalam hal ini− mencintai orang lain selain dirinya. Mencintai orang itupun ditentukan bobotnya oleh Rasulullah yaitu sama dengan mencintai diri sendiri. Rasanya ini sangat berat dan sulit dilaksanakan, namun jika iman itu benar−benar ada dan hidup dalam jiwa maka yang berat dan sulit itupun sangat bisa terealisir.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konsep kepedulian sosial dalam Islam sungguh cukup jelas dan tegas . Bila diperhatikan dengan seksama, dengan sangat mudah ditemui dan untuk saya mengatakan bahwa masalah kepedulian sosial dalam Islam terdapat dalam bidang akidah dan keimanan , tertuang jelas dalam syari’ah serta jadi tolak ukur dalam akhlak seorang mukmin.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Begitu juga Allah menghargai mereka yang melaksanakan amal sosial dalam kontek kepedulian sosial tersebut sebagaimana juga Alah sangat mengecam mereka yang tidak mempunyai rasa kepedulian sosial.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Dari Dimensi Aqidah dan Keimanan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Iman kepada Allah merupakan rukun utama dan pertama dalam Islam. Bagaimana implikasi kepada Allah dijelaskan oleh Al−Quran dan hadis. Salah satunya berkaitan dengan kepedulian sosial.antara lain, misalnya surah al−Anfal ayat 2-5:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ {2} الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ {3} أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَّهُمْ دَرَجَاتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ {4} كَمَآأَخْرَجَكَ رَبُّكَ مِن بَيْتِكَ بِالْحَقِّ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ لَكَارِهُونَ {5}</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Artinya: “Sesungguhnya orang−orang beriman itu hanyalah mereka yang jika disebut nama Allah gemetar hatinya. (2) dan apabila dibacakan kepadanya bertambah keimanannya (3) dan mereka bertawakkal kepadanya. (4) Mereka yang melaksanakan sholat dan (5) menafkahkan sebagian harta yang diberikan kepada mereka…”</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jadi menafkahkan sebagian harta (ayat:5) untuk orang lain termasuk indikasi atau ukuran bagi keimanan sesorang dalam kehidupan ini.Hadis−hadis yang menekan hal ini cukup banyak antara lain Siapa yang beriman dengan Allah dan hari akhirat hendaklah ia memuliakan tamu/tetangga.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam Islam, para pemberontak negara haru diperangi sampai habis total dan tuntas.Termasuk disini adalah mereka yang tak mau bayar zakat.Artinya tidak mau bayar zakat merupakan kesalahan besar di mata hukum Islam. Islam juga mewajibkan amar makruf nahi mungkar yang kesemuanya terkait dengan hukum dan segala konsekwensinya. Orang yang yang tidak memberi makan fakir miskin dapat terjerat vonis pedusta agama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Dimensi Akhlak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam Islam seseorang dianggap mulia, jika ia memelihara anak yatim. Orang yang paling disenangi Allah adalah mereka yang paling dermawan. Orang−oarang yang berinfaq/bersedekah diberi ganjaran pahala sampai 70 x lipat. Dalam hadis Rasulullah disebutkan bahwa Allah akan selalu membantu hamba-Nya selama hamba tersebut membantu saudaranya. Pada hadis lain Rasulullah menyebutkan, bahwa bakhil itu sifat tercela dan pemboros itu adalah kawan−kawan setan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika dibahas secara terinci, tentang kepedulian Islam terhadap masalah sosial maka kita akan menemukan bahwa ternyata amal ibadah secara umum lebih banyak berurusan dengan hamblum minannas ketimbang hablum minallah. Cuma kesemuanya itu harus dikunci dengan prinsip utama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
KESIMPULAN</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari pembahasan di atas dapat penyusun simpulkan bahwa :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ø ukhuwah islamiyah berarti “persaudaraan yang bersifat islami atau yang diajarkan oleh Islam”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ø Di dalam kitab suci ini memperkenalkan paling tidak empat macam persaudaraan:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a) Ukhuwah ‘ubudiyah atau saudara kesemahlukan dan kesetundukan kepada Allah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b) Ukhuwah Insaniyah (basyariyah) dalam arti seluruh umat manusia adalah bersaudara, karena mereka semua berasal dari seorang ayah dan ibu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c) Ukhuwah wathaniyah wa an-nasab, yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d) Ukhuwah fi din Al-Islam, persaudaraan antarsesama Muslim. Rasulullah Saw. bersabda,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ø Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, secara garis besar ukhuwah dibagi menjadi dua yaitu:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a) Ukhuwah Islamiyah yang bersifat abadi dan universal karena berdasarkan akidah dan syariat Islam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b) Ukhuwah Jahiliyah yang bersifat temporer (terbatas waktu dan tempat), yaitu ikatan selain ikatan akidah (missal: ikatan keturunan orang tua-anak, perkawinan, nasionalisme, kesukuan, kebangsaan, dan kepentingan pribadi).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ø Manfaat ukhuwah Islamiyah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a) Merasakan lezatnya iman.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b) Mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7 golongan yang dilindungi).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c) Mendapatkan tempat khusus di surga.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ø Untuk mencapai nikmatnya ukhuwah, perlu kita ketahui beberapa proses terbentuknya ukhuwah Islamiyah antara lain :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a) Melaksanakan proses Ta’aruf</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b) Melaksanakan proses Tafahum</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c) Melakukan At-Ta’aawun</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d) Melaksanakan proses Takaful</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
PENUTUP</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Demikianlah makalah sederhana ini kami buat. Namun demikian, kami sebagai penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami mohon maaf apabila masih banyak ditemui kesalahan, itu datangnya dari kealpaan kami. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan dari pembaca semua. Terutama dari Bapak Drs. H. A. Fauzan Afandi selaku pembimbing kami dan teman-teman pada umumnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akhirnya, marilah kita kembalikan semua urusan kepada-Nya. Billahit taufiq wal hidayah war ridho wal inayah.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: center; text-indent: -42.55pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Depag. R.I., Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depag R.I. : Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an, 1978.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Shiahab, M. Quraisy, Wawasan Al-Qur’an, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2007.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Novi Hardian dan Tim ILNA Learning Center, Panduan Keislaman untuk Remaja, Super Mentoring.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=8418435487080984074" name="230969897727965359"></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">http://wildaznov11.blogspot.com/search/label/Pengetahuan</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span> <br />
<div style="text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILE INI, SOBAT TNGGAL KLIK DI BAWAH INI</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://adf.ly/8VzyH">DOWNLOAD</a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div></div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-83877723443645065582012-04-29T01:49:00.002+07:002012-05-15T01:10:21.553+07:00TAQLID<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"><a href="http://wildaznov11.blogspot.com/2010/01/taqlid.html"><span style="color: blue;"><br />
</span></a> </span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PENDAHULUAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Periode taqlid ini bermulai sekitar pertengahan abad IV H / X M. Pada masa ini pula terdapat beberapa faktor, yaitu faktor politk, intelektual, moral, dan sosial yang mempengaruhi kebangkitan umat islam dan menghalangi aktivitas mereka dalam pembentukan hukum atau perundang-undangan hingga terjadinya kemandekan. Gerakan ijtihad dan upaya perumusan undang-undang sudah berhenti. Semangat kebebasan dan kemerdekaan berpikir para ulama sudah mati. Mereka tidak lagi menjadikan Alquran dan Sunnah sebagai sumber utama, akan tetapi justru mereka sudah merasa puas dengan cara bertaqlid. Semua pengaruh yang mendatang itu menolak kemerdekaan berpikir dan menyeretnya kepada taqlid, menjadi pengikut Abu Hanifah, pengikut Malik, pengikut asy syafi’i atau pengikut Ahmad saja.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mereka membatasi diri dalam batas-batas lingkungan madzhab-madzhab itu. Kesungguhan mereka ditujuan untuk memahami lafad-lafad dan perkataan imam-imam saja, bukan lagi untuk mmahami nash-nash itu sendiri. Oleh karenanya berhentillah masa tasyri’ dan bekulah masa pembinaan hukum, padahal masa selalu terus berputar, setiap detik baru terjadi transisi, setiap transisi membawa peristiwa yang menimbulkan masalah baru yang membutuhkan hukum.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 7.1pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -.55pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faktor terhentinya kegiatan ijtihad</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faktor-faktor yang terpenting yang menyebabkan terhentinya kegiatan ijtihad, dan menetapi bertaqlid kepada para ulama terdahulu, diantaranya yaitu<a href="http://wildaznov11.blogspot.com/search/label/Fiqih#_ftn1" title=""><span style="color: blue;">[1]</span></a> :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Terbagi-baginya Daulah Islamiyah kedalam sejumlah kerajaan-kerajaan yang saling bermusuhan para rajanya, penguasanya dan rakyatnya. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal ini menyebabkan mereka selalu sibuk dengan peperangan-peperangan, saling menfitnah, memasang berbagai perangkap, tipu daya dan pemaksaaan dalam rangka meraih kemenangan dan kekuasaan. situasi dan kondisi seperti ini melahirkan masa krisis umum sehingga semangat keilmuan dan kesenian menjadi lemah dan mandek. Dan krisis ini mempengaruhi terhentinya gerakan ijtihad pembentukan hukum.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pecahnya imam-imam mujtahidin kepada beberapa madzhab yang masing-masing mempunyai corak sendiri.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masing-masing golongan membentuk menjadi aliran hukum tersendiri dan mempunyai khittah tersendiri pula. Dan setiap aliran hukum ini mempunyai pengikut dan kader-kader yang berusaha mencurahkan segenap perhatiaanya dalam rangka membela dan memenangkan madzhabnya masing-masing. Misalnya adakalanya dalam rangka membela dan memperkuat madzhabnya masing-masing dengan cara mengemukakan argumentasi yang melegitimasi kebenaran madzhabnya sambil mengedepankan kekeliruan madzhab lain yang dinilai bertentangan dengan madzhabnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Disamping itu juga adakalanya dengan cara menyanjung-nyanjung para tokoh ulama dan pemimpin mereka serta menonjol-nonjolkan kemampuan dan kehebatan mereka. Kondisi inilah yang membuat para ulama madzhab sibuk dan membelokkan mereka dari dasar-dasar pokok tasyri’ yaitu Alquran dan Sunnah. Dan tak seorangpun dari mereka yang mau merujuk kembali pada Alquran dan Hadis, kecuali hanya sekedar untuk memperkuat madzhab imamnya walaupun dengan cara menyimpang dalam memahami dan menakwilkan. Dengan demikian, kepribadian seorang alim ulama tenggelam dan hancur kedalam kepentingan golongannya dan semangat kemerdekaan berpikir menjadi mandek dan mati. Orang-orang alim menjadi seperti orang-orang awam saja yakni sebagai pengikut-pegikut yang bertaqlid.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Umat islam mengabaikan sistem kekuasaan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sementara disisi lain mereka juga tidak mampu merumuskan peraturan yang bisa menjamin agar seseorang tidak ikut berijtihad kecuali yang memang ahli dibidangnya. Dengan demikian terjadilah krisis pembentukan hukum dan ijtihad dengan demikian praktek ijtihad dilakukan oleh orang-orang yang tidak mempunyai keahlian. Orang-orang bodoh mempermainkan nash-nash syariat, mereka berani berfatwa kepada umat islam, maka munculah berbagai macam fatwa hukum yang bertentangan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini juga diikuti dengan munculnya berbagai keputusan hukum di peradilan-peradilan sehingga terjadilah keputusan hukum di peradilan yang bertentangan dalam kasus yang sama dalam satu negri. Semua ini terjadi dikalangan umat islam dan semuanya dianggap sebagai bagian dari hukum-huum syariat. Situaisi dan kondisi ini membuat para ulama merasa khawatir sehingga mereka mengambil sikap kebijaksanaan hukum dengan cara menyatakan menutup pintu ijtihad dan mengikat para mufti (ahli fatwa) dan hakim supaya tetap saja mengikuti ketetapan-ketetapan hukum para imam mujtahid terdahulu. Inilah cara mereka mengatasi atau mengobati krisis pembentukan hukum islam dengan cara yang bisa melahirkan sikap dan masa kebekuan (statis). Ini terjadi pada akhir abad IV H.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Para ulama dilanda krisis moral yang menghambat mereka, sehinga tidak bisa sampai pada level orang-orang yang melakukan ijtihad. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dikalangan mereka terjadi saling menghasut dan egois mementingkan diri sendiri. Kalau salah seorang diantara mereka berusaha mengetuk pintu ijtihad yang berarti akan membuka pintu kemasyhuran bagi dirinya dan merendahkan rekan-rekan lainnya. Kalau ia berani berfatwa mengenai suatu masalah menurut pendapatnya, maka para ulama lainnya meremehkan pendapatnya dan merusak fatwanya dengan berbagai macam cara. Oleh karena itu, para ulama berusaha untuk tetap menjaga diri dari adanya tipu daya dari rekan-rekannya dan dari celaan mereka dengan mengatakan bahwa dia itu tukang taqlid dan tukang kutip saja dan bukanlah seorang mujtahid, dengan demikian semangat ijtihad mandek dan mati sehinggga tidak ada yag lahir dan terangkat tokoh-tokoh dalam dunia fikih Islam. Dan kepercayaan ulama terhadap dirinya sendiri menjadi lemah dan kurang. Demikian pula, kepercayaan masyarakat kepadanya juga lemah dan kurang sehingga dengan demikian mereka bertaqlid kepada madzhab-madzhab imam mujtahid terdahulu saja.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tingkatan-tingkatan masa taqlid dan jumud</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Para ulama tidak sekaligus meninggalkan ijtihad, melainkan berangsur-angsur karena itu dapatlah kita membedakan antara masa sebelum pertengahan abad 7 hijriyah (tahun 656 H) yaitu masa ketika jatuhnya kerajaan Abasiyyah di Baghdad dengan terbunhnya al Mu’tashim, dengan masa sesudahnya. Dalam masa itulah para ulama menghadapkan dirinya kepada taqlid.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Para imam telah meninggalkan warisan yang begitu berharga dan sangat besar, yaitu hukum-hukum yang diperlukan oleh kejadian-kejadian. Pemerintah pun dalam menetapkan seseorang untuk menjadi hakim dan mufti dan kedudukan lainnya mengambil dari orang-orang yang mengikuti madzhab, baik di Timur maupun di Andalus dan Maghribi. Para fuqaha’ masa taqlid itu sepakat meninggalkan ijtihad, adakala karena aneka ragam fatwa yang bersimpang siur tak terkendalikan lagi, yang menyebabkan para fuqaha’ menjauhkan diri dari ijtihad, dan adakala karena sudah malas untuk berijtihad, dan adakalanya pula memang pahamnya sudah tertumbuk pada pendapat bahwa pintu ijtihad sudah tertutup. Mulai saat itu fiqh Islam sudah bercerai dari sifat amaliyah yang praktis berpindah berjalan pada cara yang teoritis yang jauh dari segi-segi praktek kehidupan, dan merupakan bentuk yang membeku, tidak mau menampung masalah yang hidup dalam kehidupan umat. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam pada itu, dalam masa ini masih terdapat fuqaha’ yang mempunyai pembahasan-pembahasan yang berharga dan kadang-kadang mereka menyalahi pendapat-pendapat imam. Dan pada masa itu masih terdapat mujtahid <i>muqayyad </i>atau mujtahid <i>madzhab</i>. Juga para fuqaha’ pada masa itu ada yang memberikan illat-illat hukum yang dikemukanan oleh para imam dan menampung kaidah-kaidah serta mentarjihkan pendapat-pendapat yang berbeda-beda dari para imam dalam sesuatu masalah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ringkasnya, masa ini adalah masa menyusun fiqh secara menetapkan masalah2nya yang baru, menurut dasar yaang telah ditancapkan oleh imam2 mereka dan mentarjihkan menguatkan suatu pendapat dari pendapat 2 yang berbeda-beda.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C.</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Usaha-usaha ulama di zaman taqlid</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faktor-faktor yang telah kita ungkapkan di atas yang menyebabkan ulama berhenti untuk berijtihad mutlak dan mengambil hukum-hukum syariat dari sumber-sumber utamanya, tidak bisa membuat mereka berhenti pula untuk mengerahkan tenaga mereka dalam melakukan legislasi di dalam rena mereka sendiri (madhab yang mereka anut sendiri)<a href="http://wildaznov11.blogspot.com/search/label/Fiqih#_ftn2" title=""><span style="color: blue;">[2]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengn ini, maka ulama dikalangan setiap madzhab itu dibagi-bagi atas beberapa tingkatan :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tingkatan pertama : <i>Ahlul ijtihad fil madzhab</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Golongan ini berijtihad dalam menghadapi kejadian-kejadian baru dengan berpegang kepada pendapat-pendapat yang telah ditetapkan oleh imam mujtahid mutlak. Mereka ini terdiri dari ashab, pengikut para imam. Dan kadang-kadang mereka menyalahi pendapat imam dalam sesuatu furu’ dalam pada itu mereka tidak keluar dari dasar-dasar yang telah ditetapkan oleh imamnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Termasuk dalam tingktani ini :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al Hasan ibn Zaiyad, dari madzhab Hanafi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ibnul Qasim dan ashabnya, dari madzhab Maliki</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al Muzani dan al Buwaithi, dari madzhab Syafi’i</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al Atsram dan al Mawarzi, dari madzhab Hanbali</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beliau-beliau ini mempunyai kemampuan dan kesanggupan dalam mengistimbathkan hukum dari sumber pertama, akan tetapi mereka beristimbath sesuai dengan istimbath imam-imam mereka. Ada yang mengatakan, bahwa Muhammad ibn Hasan, Abu Yusuf dan Zufar adalah mujtahid mutlak, hanya saja mereka mencampurkan madzhab mereka dengan madzhab Abu Hanifah, yang menjadi gurunya. Sebenarnya Mereka sama tingkatannya dengan Asy Syafi’i, sebagai mujtahid mutlak.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tingkat kedua : <i>Ahlul ijtihad fil masail</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Golongan ini berijtihad dalam masalah-masalah yang tidak diijtihadkan oleh imam, dengan berpedoman kepada dasar-dasar tasyri’ atau istimbath yang dipegangi oleh imam. Golongan ini seperti Al Khashaf, Ath Thahawi dan Al Karakhi dari golngan Hanafiyah, Ibnul Arabi dan Ibnu Rusydi dari golongan Malikiyah, Al Ghazali dan Al Isfarayini dari golongan Syafi’iyah dan Al Baghdadi dan Al Hurawi dari golongan Hanbaliyah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tingkat ketiga : <i>Ahlut tarjih</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Golongan ini hanya membandingkan riwayat-riwayat yang diriwayatkan dari imam, lalu mentarjihkan salah satunya, baik dari segi riwayat ataupun dari segi dirayat. Umpamanya mereka berkata : “ ini lebih shahih riwayatnya, lafadz ini lebih utama kita menerimanya. Riwayat ini lebih kuat , atau lebih aula, atau lebih sesuai dengan qiyas atau lebih memenuhi kemaslahatan masyarakat”. Di antara golongan ini yaitu Al Qaduri dari golongan Hanafiyah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tingkat keempat : <i>ahlu takhrij</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Golongan ini tidak berijtihad dalam mengistimbathkan hukum. Mereka hanya membatasi diri dalam menafsirkan pendapat yang kurang jelas. Mereka menentukan mana yang dikehendaki dari hukum yang mempuyai dua pengertian. Golongan ini seperti Al Jashash dari golongan Hanafiyah, Khalil dari golongan Malikiyah, An Nawawi dari golongan Syafi’iyah dan Ibnu Qudamah dari golongan Hanbaliyah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tingkat kelima: <i>ahlu taqlid</i> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Golongan ini mempunyai kesanggupan membedakan riwayat yang nadir dengan yang lahir, antara yang kuat dengan yang lemah, mereka ini ialah orang-orang yang menyusun kitab-kitab matan, yang memasukkan pendapat-pendapat yang diterimanya saja kedalam masalah-masalahnya.<a href="http://wildaznov11.blogspot.com/search/label/Fiqih#_ftn3" title=""><span style="color: blue;">[3]</span></a> Mereka yang termasuk dalam tingkat ini antara lain ialah pengarang kitab matan-matan yang terkenal dan mu’tabar dikalangan madzhab Abu Hanifah, seperti pengarang kitab al Kanz dan al-Wiqyah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENUTUP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masa ini adalah periode dimana semangat ijtihad para ulama sudah pudar dan mandek. Semangat kembali kepada sumber-sumber pokok tasyri’, dalam rangka menggali hukum-hukum dari teks Alquran dan Sunnah dan semangat mengistimbath hukum-hukum terhadap suatu masalah yang belum ada ketetapan hukumnya dari nash dengan menggunakan dalil-dalil syara’ sudah pudar dan mandek. mereka hanya mengikuti hukum-hukum yang telah dihasilkan oleh imam-imam mujtahid terdahulu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><br />
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">DAFTAR PUSTAKA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Hasbi, Muhammad ash Shiddieqy, <i>pengantar ilmu fiqh</i>, ( Jakarta : PT </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bulan Bintang ), 1993, cet 8 </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sjinqithy, A djamaludin, <i>sejarah legislasi isla</i>m, ( Surabaya : Al Ikhlas ), </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1994, cet 1</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Wahab, Abdul Khallaf, <i>Sejarah Pembentukan & Pembinaan Hukum </i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Islam</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">,terj. ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada ) </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><br />
<span lang="FR" style="font-family: "Britannic Bold","sans-serif"; font-size: 14pt;"></span><br />
<div class="MsoNormal">http://wildaznov11.blogspot.com/search/label/Fiqih</div><div class="MsoNormal"><br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span> <br />
<div style="text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILE INI, SOBAT TNGGAL KLIK DI BAWAH INI</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://adf.ly/8Vzkq">DOWNLOAD</a></div></div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-31640884058597626062012-04-29T01:48:00.004+07:002012-05-15T01:10:16.567+07:00SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA ABU BAKAR ASH SHIDDIQ<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://wildaznov11.blogspot.com/2009/01/sejarah-peradaban-islam-pada-masa-abu.html"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;"><br />
</span></a></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dunia islam mulai menorehkan tinta emas dalam sejarahnya sejak Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah. Rahasia terpilihnya peristiwa yang agung ini sebagai permulaan sejarah Islam adalah karena sejak saat itu anugerah kemenangan dari Allah SWT kepada Rasulnya-Nya mulai terlihat, yakni kemenangan terhadap orang-orang yang memerangi beliau di kota suci tersebut. Padahal sebenarnya seluruh tokoh kabilah Quraisy telah mengatur siasat untuk membunuh beliau. Satu-satunya sahabat yang menemani Rasulullah SAW dalam perjalanan hijrah ini, tidak lain adalah Abu Bakar ash-Shidiq. Tatkala beliau sedang menderita sakit menjelang wafatnya sehingga tidak kuat lagi menunaikan shalat berjamaah bersama kaum muslimin. Abu Bakar pulalah yang ditunjuk menggantikan beliau sebagai imam. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pilihan Rasulullah SAW kepada Abu Bakar untuk menyertainya dalam perjalanan hijrah dan menggantikan kedudukannya menjadi imam dalam shalat berjamaah bukan tanpa alasan sama sekali. Abu Bakar adalah orang yang pertama yang menyatakan keimanannya kepada Allah dan Rasulnya. Pengorbanannya yang dilandasi oleh keimanan yang kokoh, telah banyak ia lakukan. Ia selalu siaga membela Nabi dalam berdakwah, sebagaimana pembelaanya terhadap kaum muslimin. Kepentingan Rasulullah SAW lebih diutamakan daripada kepentingan dirinya sendiri. Bahkan dalam segala situasi,ia selalu mendampingi perjuangan Nabi SAW. Kesempurnaan akhlaknya berpadu erat dengan kekuatan imannya. Tidak hanya itu Abu Bakar juga dikenal juga sebagai seorang hamba Allah yang memiliki sifat paling kasih sayang kepada manusia lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan makalah ini kita dapat mengetahui sejarah singkat perkembangan dan kemajuan Islam di masa kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq yang meneruskan perjuanagan dakwah Islam setelah wafatnya Rasulullah SAW. Dengan demikian kita dapat mengetahui kedudukan dan derajat para sahabat Nabi Muhammad SAW </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A. Kehidupan Abu Bakar</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Abu Bakar dilahirkan dengan nama Abdullah ibn Abi Qahafah dari seorang ayah bernama Abu Qahafah yang semula bernama Utsman ibn Amir. Sedangkan ibunya bernama Ummu al-Khair yang semula bernama salma binti sakhr ibn Amir. Sebelum ia memeluk Islam , Ia mendapat julukan dengan nama Abdul Ka’bah. Setelah masuk Islam, ia diberi nama oleh Rasulullah SAW dengan sebutan Abdullah. Sebutan lain baginya adalah Atik (artinya lolos/lepas). Asal mula julukan namanya sebagai Abdul Ka’bah berawal dari kenyataan bahwa ibunya setiap melahirkan anak lelaki, pasti meninggal dunia. Begitu Abu Bakar lahir dan dikaruniai kehidupan, orang tuanya sangat gembira. Serta merta dijulukinya anak lelaki mereka dengan sebutan Abdul Ka’bah. Ketika anak itu tumbuh menjadi remaja, namanya bertambah dengan julukan Atik yang menandakan seolah-olah ia lepas dari kematian. Tetapi menurut para Ahli Sejarah, “Atik”, bukanlah nama baginya, melainkan sekedar julukan karena kulitnya yang putih bersih. Di dalam riwayat lainnya, dikisahkan bahwa Aisyah putrinya pernah ditanya mengapa ayahnya diberi nama Atik. Aisyah lalu menceritakan bahwa pada suatu saat Rasulullah pernah melihat kepada Abu Bakar sambil berkata: “Inilah Atik Allah dari api neraka”. Dalam kesempatan lainnya, Abu Bakar datang kehadapan Rasulullah SAW bersama para sahabat lainnya Begitu melihat Abu Bakar, beliau berkata: ”Barang siapa orang yang senang melihat kepada orang yang lolos (Atik) dari api neraka, maka lihatlah kepadanya (Abu Bakar)”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sejak kecil Abu Bakar hidup seperti layaknya anak-anak lainnya di kota Mekah. Tatkala usianya menginjak masa dewasa, dia berdagang sebagai penjual kain. Sebagai seorang pedagang kain, Abu Bakar sangat berhasil dalam usahanya. Pada awal mudanya ia menikah dengan Kutailah binti Abdul Uza. Perkawinan ini membuahkan ketirunan Abdullah dan Asma. Kelak setelah masuk Islam. Dan perkawinannya dengan Ummu Ruman binti Uwaimir, Abu Bakar memperoleh dua orang anak, yaitu Abdurrahman dan Aisyah. Ketika berada di Madinah, Abu Bakar dengan Habibah binti Kharijah serta Asma Binti Umais. Dari istrinya yang terakhir ini, Abu Bakar dikaruniai seorang anak, yaitu Muhammad. Tidak hanya itu, dagangan Abu Bakar pun sangat maju dan memperoleh keuntungan sangat besar. Keberhasilan usaha dagangnya, barangkali di sebabkan oleh kepribadian dan akhlaknya yang mulia, sehingga sangat disenangi orang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">- Hubungannya dengan Nabi Muhammad SAW</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tempat tinggal Abu Bakar terletak di daerah pemukiman pedagang Quraisy yang kaya. Dari daerah itulah para pedagang Quraisy biasa mengirimkan barang dagangannya yang akan dijual di daerah Syam dan Yaman. Khadijah binti khuwailid yang kelak akan menjadi istri Nabi SAW juga tinggal di daerah tersebut. Karena tempat tinggal mereka berdekatan Abu Bakar menjalin persahabatan dengan Muhammad SAW setelah beliau menikah dengan khadijah dan menempati rumah istrinya itu. Usianya lebih muda dari usia Muhammad SAW, sekitar dua tahun lebih beberrapa bulan. Barangkali karena kesetaraan usia dan usaha dagangnya, Abu Bakar lebih memiliki keserasian dalam hal akhlak dan ketenangan jiwa dengan Rasulullah SAW. Demikian pula dengan keinginannya untuk meninggalkan adat-istiadat dan kepercayaan suku Quraisy. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keserasian antara Abu Bakar dan Muhammad SAW yang menbersitkan nilai keabadian itu menimbulkan perbedaan pendapat pendapat para ahli sejarah mengenai jangka waktu persahabatan mereka. Sebagaian dari mereka menyebutlan bahwa persahabatan mereka telah terjadi jauh sebelum Muhammad diutus sebagai Nabi-Nya. Sedangkan pendapat lainyya menyebutkan bahwa persahabatan mereka dimulai sejak Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul. Sebab hubungan mereka sebelumnya hanyalah merupakan hubungan ketetanggaan dan persamaan kepribadian. Sebelum Muhammad diutus oleh Allah SWT, beliau suka mnyendiri dengan menjauhi pergaulan orang-orang Quraisy yang dinilai sesat. Maka tatkala beliau diuts oleh Allah SWT +untuk menyampaikan risalah, ingatan beliau tertuju kepada Abu Bakar yang cerdas itu. Wahyu Allah yang baru diterimanya, beliau sampaikan kepada Abu Bakar. Diajaknya Abu Bakar untuk mengikuti agama Allah SWT yang Mahatunggal dan Mahakuasa. Tanpa berpikir panjang Abu Bakar langsung menerima ajakan Muhammad SAW itu. Hatinya tidak pernah ragu menerima seruan sahabatnya. Sejak saat itulah jalinan hubungan antara keduanya mulai berjalan erat. Persahabatan itu bertambah kokoh karena kesungguhan dan kejujuran Abu Bakar dalam memegang keimanan kepada Muhammad SAW beserta Risalah yang dibawanya. Mengenai hal itu, Aisyah menuturkan: “sejak aku dewasa, aku mulai tahu bahwa kedua orangtuaku telah beragama Islam. Tidak pernah seharipun terlewati kecuali Rasulullah SAW datang pagi dan sore hari”. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena pergaulannya yang luas ditambah dengan keramah-tamahannya, Abu Bakar mampu mengajak orang lain untuk mengikuti jejaknya untuk memeluk agam Allah SWT, Berkat ajakannya beberapa orang kemudian masuk islam . Mereka antara lain adalah Abdurrahman ibn Auf, Utsman ibn Affan, Thalhah ibn Ubaidillah, Sa’ad ibn Abi Waqqash dan Zubair ibn Awwam. Menyusul kemudian Abu Ubaidah ibn Jarrah serta beberapa orang penduduk Mekah lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B. Pembaitan Abu Bakar</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sesudah Rasulullah wafat,kaum Ansar menghendaki agar orang yang akan jadi Khalifah dipilih dari kalangan mereka.Dalam pada itu Ali bin Abi Talib menginginkan agar beliaulah yang diangkat menjadi Khalifah, berdasarkan kedudukan beliau dalam Islam, apalagi beliau adalah menantu dan karib Nabi SAW. Tetapi bahagian terbanyak dari kaum Muslimin menghendaki Abu bakar, maka dipilihlah beliau jadi Khalifah,Orang-orang yang tadinya untuk memberikan bai’at kepada Abu bakar pun turut jejak langkah golongan terbanyak dari kaum Muslimin dan segera pula memberikan baiatnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sesudah Abu Bakar dilantik menjadi Khalifah , beliau pun berpidato. Dalam pidatonya itu dijelaskan nya siasah pemerintahan yang akan belau jalankan. Dibawah ini kita kutip beberapa prinsip-prinsip yang diucapkannya dalam pidatonya itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pidato Abu Bakar</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah selesai Orang membaiat itu, Abu Bakar pun berpidatolah, sebagai sambutan atas kepercayaan Orang banyak kepada dirinya itu, penting dan ringkas : ‘Wahai Manusia, sekarang aku telah menjabat pekerjaan kami ini, tetapi tdaklah aku Orang yang lebih baik daripada kamu. Maka jika aku telah berlaku baik dalam jabatanku, dukunglah aku. Tetapi kalo aku bersalah, tegakkanlah aku kembali. Kejujuran adalah suatu amanat, kedusataan adalah suatu khianat. Orang yang kuat di antara kamu, pada sisiku hanyalah lemah, sehingga hak si lemah aku tarik daripadanya. Orang lemah di sisimu, pada sisiku kuat, sebab akan ku ambilkan daripada si kuat akn haknya, insya Allah. Taatlah kepadaku selama aku taat kepada Allah SWT dan rasulnya..<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=3164088405859762606" name="_ftnref1"></a><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=4878958005857817990#_ftn1" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">[1]</span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C. Pemerintahan Khalifah Abu Bakar </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dapat kita lihat bahwa pemerintahannya tidaklah menggunakan kekuasaan Tuhan sebagaimana Fir’aun dari mesir atau brntuk pemerintahan lain yang di kenal di Eropa Tengah. Abu Bakar tidaklah menggunakan kekuasaan Allah bagi dirinya, tetapi ia berkuasa atas dukungan Orang-orang yang membai’atnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada saat dibai’at, Abu Bakar dipanggil oleh seseorang dengan <i>“Ya Khalifatullah”</i>, maka ia memutus kata-kata orang itu dengan berseteru, “Aku bukan khalifah Allah tetapi khalifah Rasulullah SAW”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yang dimaksud dengan khalifah Rasulullah SAW tudak lain bahwa dia hanyalah pengganti Rasulullah SAW dalam memimpin muslimin serta mengarahkan kehidupan mereka agar tidak keluar dari batas-batas hokum Allah SWT, agar mereka melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Menurutnya khalifah Allah hanyalah dikhususkan bagi Rasulullah SAW sehingga kedudukan itu tidak terpikirkan olehnya, sedangkan Rasulullah SAW adalah <i>khatamul-anbiya’ wa al-mursalin</i>. Kenabiannya tidaklah diwariskan kepada siapapun juga. Allah SWT telah memilihnya sebagai penyampai risalah-Nya, dan menurunkan kepadanya kitab yang benar. Dan telah disempurnakan bagi mukminin agama-Nya, juga nikmat-Nya atas mereka.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sejak tumbuhnya dan dalam pelaksanannya, pemerintahan Abu Bakar sebenarnya bersifat Demokratis. Terpilihnya Abu Bakar adalah berdasarkan pemilihan umum. Ia di bai’at karena sifat dan kedudukannya di sisi Rasulullah SAW, bukan Karena keluarganya atau kefanatikan terhadap sukunya. Abu Bakar tidak minta agar dirinya dibai’at. Bahkan ia mencalonkan Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah bin Jarraah agar kaum Muslimin membai’at salah satu dari keduanya Yang mereka inginkan.<b> D. Administrasi dan Organisasi Pemerintaha Abu Bakar.</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembagian tugas pemerintah kian hari semakin tampak kelihatan dan lebih nyata dari zaman pemerintahan Rasulullah, ketentuan pembagian tersebut adalah sebagai berikut :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. Urusan Keuangan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Urusan keuangan di pegang oleh Abu Ubaidah Amir bin jarrah yang mendapatkan nama julukan dari Rasulullah SAW “Orang kepercayaan Ummat”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut keterangan Al-Mukri bahwa yang mula-mula membentuk kas Negara atau baitullmall adalah Abu Bakar dan urusannya di serahkan kepada Abu Ubaidah Amir bin Jarrah. Kantor Baitulmall mula-mula terletak di kota Sunuh, satu batu dari Mesjid Nabawi dan tidak pernah di kawal. Pada suatu kali Orang berkata kepadanya, “Alangkah baiknya kalau Baitulmall di jaga dan di kawal”. Jawab Abu Bakar, “tak perlu karena di kunci”. Di kala Abu Bakar pindah kediamannya dekat Masjid Baitulmall atau kas Negara itu diletakkan di rumahnya sendiri. Tetapi boleh di katakana bahwa kas situ selalu kosong karena seluruh pembendaharaan yang datang langsung di bagi-bagi dan di pergunakan menurut perencanannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sumber-sumber keuangan </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sumber-sumber keuangan yang utama di Zaman Abu Bakar adalah :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -23.15pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Zakat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -23.15pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Rampasan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -23.15pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Upeti</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Urusan Kehakiman</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagaiman kita ketahui bahwa Abu BAkar adalah seorang kepala Negara yang bertanggung jawab langsung (Presidentil Kabinet), maka pembantu-pembantunya (Menteri-menteri) adalah atas pertunjukannya sendiri. Dari itu untuk mengurus soal kehakiman di tunjuknyalah Umar bin Khattab.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kaum Muslimin dan rakyat Madinah amat patuh kepada peraturan pemerintah yang di petik dari ajaran Agamanya. Soal Halal dan Haram, soal hak milik dan hubungan baik sesama Manusia adalah menjadi pedoman hidup mereka. Mereka tak membeda-bedakan antara peraturan pemerintah dan hukum Agama, bahkan mereka meyakinkan bahwa ajaran Agamalah yang melahirkan pemerintahan dan Negara Islam, seterusnya seluruh peraturan pemerintah diciptakan oleh syariat Islam. Berdasarka itu kepatuhan rakyat kepada hukum dan norma Islam adalah kepatuhan lahir dan batin yang betul-betul timbul dari hati sanubari dan keimanan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal-hal yang Pertama kali Dilakukan Oleh Abu Bakar.</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Diantaranya ialah : Dia Orang yang pertama kali masuk Islam, yang pertama kali menghimpun Al Qur’an, yang pertama kali menamakan Al Quran sebagai Mushaf. Dan dia juga adalah yang pertama kali dinamakan Khalifah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Bakar bin Abi Mulaikah dia berkata, dikatakan kepada Abu Bakar : Wahai Khalifah Allah!Abu Bakar menjawab, “Saya Khalifah Rasulullah”, dan saya ridha dengannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dia adalah Orang yang memangku jabatan Khalifah sedangkan Ayahnya masih hidup. Dia juga adalah Khalifah yang rakyatnya memberi dana.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">E. Wafatnya Abu Bakar.</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wafatnya Abu Bakar pada tahun 13 H malam selasa, 7 Jumadil Akhir pada usia 63 tahun, dan kekhalifahannya berjalan selama 2 tahun 3 bulan dan 10 hari, dan dimakamkan di rumah ‘Aisyah disamping makam Nabi Muhammad SAW.<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=3164088405859762606" name="_ftnref2"></a><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=4878958005857817990#_ftn2" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">[2]</span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KESIMPULAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan keramahan dan kelembutannya Abu Bakar menerima ajakan dan ajaran Nabi Muhammad SAW dan bisa mengajak beberapa temannya untuk memeluk Islam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Peran Abu Bakar dalam sejarah sangatlah menentukan sebab saat-saat itulah sejarah memasuki masa transisi dari kepemimpinan seorang Rasul ketangan manusia biasa. Disinilah letak spesifikasi Abu Bakar yang tak bisa disamai oleh pemeran sejarah lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan ciri khasnya yang cerdas dan berkepribadian lembut, Abu Bakar menjadi “Aktor” paling tepat menghadapi periode kepemimpinan umat sepeninggal Rasulullah SAW. Periode ini sungguh sangat sulit dan rumit. Tetapi nampaknya isyarat pengkanderan “dirinya sebagai <i>khalifatu-rasulillah</i> telah dipersiapkan oleh zaman sejak awal. Peran-perannya sebagai imam shalat menggantikan tugas Rasulullah SAW penyerta hijrah Nabi dan pedamping setia sepak terjang Rasulullah, merupakan “ayat-ayat”akan perannya sebagai <i>khalifatu-rasulillah</i></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Haikal, Muhammad husain; <i>Biografi Abu Bakar Ah-shiddiq, </i>Qishti Press<i>, </i>Jakarta<i> </i>:<i> </i>2007;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hamka; <i>Sejarah Umat Islam</i>, Pustaka Nasional PTE LTD Singapura 1994;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Assuyuthi; <i>Tarikh Khulafa,</i>Pustaka Al-kautsar, Jakarta : 2001;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Thaha, Haji Nashruddin;<i>Pemerintahan Abu Bakar</i>, Mutiara Jakarta,Jakarta : 1979;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Shalaby, Ahmad dkk, <i>Sejarah Dan kebudayaan Islam</i>, Pustaka Nasional PTE LTD Singapura : 1970;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ramadhan, sa’id<i>, Fiqhussirrah Nabawiyah</i>, Dar Al-Fikr,Beirut : 2003;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Prof.Dr.Hamka : Sejarah Umat islam, 205</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">DR. Sa’id Ramadhan Al bouthy , Fiqh Siroh Nabawiyah :353.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">http://wildaznov11.blogspot.com/search/label/Sejarah%20Peradaban%20Islam</span><br />
<br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span> <br />
<div style="text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILE INI, SOBAT TNGGAL KLIK DI BAWAH INI</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://adf.ly/8VzoA">DOWNLOAD</a></div></div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-53647073502096663272012-04-29T01:47:00.005+07:002012-05-15T01:10:13.177+07:00QAWAID FIQHIYAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"><a href="http://wildaznov11.blogspot.com/2010/01/qawaid-fiqhiyah.html"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;"><br />
</span></a></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">A.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengertian Qawaidu Fiqhiyah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam pengertian ini ada dua term yang perlu kami jelaskan terlebih dahulu, yaitu qawaid dan fiqhiyah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kata qawaid merupakan bentuk jama' dari kata qaidah, dalam istilah bahasa Indonesia dikenal dengan kata 'kaidah' yang berarti aturan atau patokan, dalam tinjauan terminologi kaidah mempuyai beberapa arti. Dr. Ahmad asy-Syafi'I dalam bukunya ushul fiqih islami menyatakan bahwa kaidah adalah: </span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">القضايا الكلية التى يندرج تحت كل واحدة منها حكم جزئيات كثيرة </span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">"Hukum yang bersifat universal (kulli) yang diikuti oleh satuan-satuan hukum juz'I yang banyak".<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=5364707350209666327" name="_ftnref1"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> <span lang="AR-SA"></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sedangkan bagi m,ayoritas ulama ushul mendefinisikan kaidah dengan: </span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">حكم كلي ينطبق على جميع جزئياته</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">"hukum yang biasa berlaku yang bersesuaian dengan sebagian besar bagian-bagiannya".<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=5364707350209666327" name="_ftnref2"><span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sedangkan arti fiqhiyah diambil dari kata al-fiqh yang diberi tambahan ya' nisbah yang berfungsi sebagai penjenisan atau membangsakan. Secara etimologi makna fiqih lebih dekat dengan mekna ilmu sebagaimana yang banyak dipahami oleh para sahabat, makna tersebut diambil dari firman Allah SWT </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">ليتفقهوا فى الدين</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">"untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama"(QS. at-Taubah: 122).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dan berdasarkan sabda Nabi SAW</span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right; text-indent: 36.0pt; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">من يرد الله به خيرا يفقهه فى الدين</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">"barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah niscaya diberikan kepadanya kepahaman dalam agama".(HR. Bukhari/ Muslim)<span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="FR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sedangkan secara terminologi fiqh berarti :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. menurut al-Jurjani al-Hanafi:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">العلم بالاحكام الشريعة العملية من ادلتها التفصلية وهو علم مستنبط بالرأي والاجتهاد ويحتاج فيه الى النظر والتأمل </span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">"ilmu yang menerangkan hukum hukum syara yang amaliyah ang diambil dari dalil-dalilnya yang tafsily dan diistinbatkan melalui ijtihad yang memerlukan analisa dan perenungan".</span><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=5364707350209666327" name="_ftnref3"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>2. menurut ibnu khaldun dalam muqaddimah al-mubtada wal khabar:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">الفقه معرفة احكام الله تعالى فى افعال المكلفين بالوجوب والحظر والندب والكراهة والاباحة وهي متلقاة من الكتاب والسنة وما نصبه الشارع لمعرفتهامن الأدلة فإذااستخرجت الأحكام قيل لها فقه.</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">"Ilmu yang dengannya diketahui segala hukum Allah yang berhubungan dengan segala perbuatan Mukallaf, (diistinbathkan) dari al-Qur'an dan as-Sunnah dan dari dalil-dalil yang ditegaskan berdasarkan syara', bila dikeluarkan hukum-hukum dengan jalan ijtihad dari dalil-dalil maka terjadilah apa yng dinamakan fiqh".<span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Berdasarkan dua definisi diatas dan beberapa definisi lain yang dikemukakan oleh fuqaha', dapat disimpulkan bahwa makna fiqh berkisar pada cakupan sebagai berikut:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fiqh merupakan bagian dari syariat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">hukum yang dibahas merupakan hukum amali</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3.</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">obyek hukumnya pada orang-orang mukallaf</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4.</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">sumber hukum yang berdasarkan al-Qur'an atau as-Sunnah atau dalil lain yang bersumber pada pada kedua sumber utama tersebut</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5.</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dilakukan dengan jalan istinbath atau ijtihad sehingga kebenarannya kondisional dan temporer adanya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dari uraian pengertian diatas baik mengenai qawaid maupun fiqhiyah maka yang dimaksud dengan qawaidul fiqhiyah adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Imam tajjudin as-Subki:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">الأمر الكلى الذى ينطبق عليه جزئيات كثيرة يفهم أحكامها منها</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">"Suatu perkara kulli yang bersesuaian dengan juziyah yang yang banyak yang dari padanya diketahui hukum-hukum juziyat itu". <span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Atau dengan kata lain:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">الفضايا المتعلقة بالأسس التى بنى عليها الشارع أحكامه والأغراض التى قصد إليها بتشريسعه</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">"hukum-hukum yang berkaitan dengan asas hukum yang di bangun oleh syari' serta tujuan-tujuan yang dimaksud dalam pensyariatannya".<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">B.</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perbedaan dan qawaidul fiqhiyah dan qawaidul ushuliyah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jika kaidah-kaidah ushuliyah dicetuskan oleh ulama ushul, maka kaidah-kaidah fiqhiyah dicetuskan oleh ulama fiqh, namun aplikasi masing-masing kaidah tersebut selalu berkaitan, tidak dapat berdiri sendiri, mengingat kaidah ushuliyah memuat pedoman penggalian hukum dari sumber aslinya sedang kaidah fiqhiyah merupakan juklak atau oprasionalisasi dari kaidah ushuliyah tersebut, sehingga kadang-kadang terjadi tumpang tindih mana yang disebut sebagai kaidah fiqhiyah, yang jelas keduanya merupakan patokan dalm mengistinbathkan oleh mengijtihadkan suatu hukum.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ahmad Muhammad Asy-Syafii, <b>ushul fiqh al-Islami</b>, iskandariyah muassasah tsaqofah al-Jamiiyah .1983. hal.4.</span></div><div align="right" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fathi Ridwan, <b>Min Falsafatil Tasyri' Islam</b>, kairo . darul katib al-Araby1969. hal. 171-172. </span></div><div align="right" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Hasbi as-siddiqy, <b>Pengantar Hukum Islam</b>, Jakarta bulan bintang 1975. hal. 25.</span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Hasbi ash-shiddiqi, loc. </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Cit., hal. 27.</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Asjmuni A. Rahman, <b>Qaidah-Qaidah Fiqh</b>, Jakarta. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bulan bintang. 1976. hal11. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ahmad Muhammad asy-Syafi'I, op. cit., hal 5.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2;"><br />
</div><br />
<div class="MsoNormal">http://wildaznov11.blogspot.com/search/label/Fiqih<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span> <br />
<div style="text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILE INI, SOBAT TNGGAL KLIK DI BAWAH INI</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://adf.ly/8Vzwh">DOWNLOAD</a></div></div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-17213591436712876142012-04-29T01:45:00.006+07:002012-05-15T20:55:09.194+07:00PERKEMBANGAN ADAN PENAFSIRAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://wildaznov11.blogspot.com/2010/03/perkembangan-adan-penafsiran.html"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;"><br />
</span></a></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PENDAHULUAN</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tidak dapat dipungkiri tafsir dari masa ke masa mengalami perkembang yang sangat pesat dan pada akhirnya mengalami masa keemasan.. Setelah masa Rosulullah saw dan sahabat berakhir maka tafsir kemudian dipegang dan dikembangkan oleh para Tabi’in dan lainnya. Langkah yang mulia yang dilakukan oleh para sahabat tentunya diikuti oleh para Tabi’in dalam hal menafsirkan Al-Qur’an. Tegasnya, penafsiran Al-Qur’an dari apara sahabat diterima baik oleh generasi Tabi’in.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kita mengetahui bahwa pada masa itu dapat kita jumpai banyak sekali pakar-pakar ahli tafsir yang begitu terkenal kesungguhannya dalam berijtihad untuk dapat mengetahui hakikat penafsiran ayat tertentu. Penafsiran ini terus berkembang, sehingga ketika periode selanjutnya timbul adanya kodifikasi-kodifikasi tafsir yang dilakukan dan dikembangkan oleh para ahli tafsir. Seperti timbulnya tafsir bil ma’tsur dan tafsir bir-ra’yi, dan juga lainnya yang di dalam penafsirannya ada perbedaan corak dalam penafsirannya, sehingga kadang-kadang menjadi rawan dalam penafsirannya yang memungkinkan adanya penyimpangan dalam penafsirannya.<br />
Berangkat dari prolog di atas, kami berusaha dengan menghadirkankan makalah ini akan menguraikan masalah perkembangan penafsiran pada masa Tabi’in yang kemudian diteruskan masa kodifikasi seperti timbulnya berbagai macam-macam tafsir yang digunakan oleh sebagian ulama dan para ahli tafsir pada masa itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kami berharap lewat makalah ini dapat membantu teman-teman mahasiswa dalam mengetahui hakikat kandungan dalam sejarah pemikiran tafsir dari masa ke masa dalam rangka menyadarkan kita , begitu pentingkah kita menjaga keutuhan ummat Islam, seperti halnya yang dilakukan oleh para ulama terdahulu. Tidak lupa kritik dan saran sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan dan penyempurnaan makalah kami.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
PEMBAHASAN</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PERKEMBANGAN DAN PENAFSIRAN PADA MASA TABI’IN DAN MASA KODIFIKASI</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 60.55pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perkembangan dan Penafsiran pada Masa Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Setelah kepemimpinan khulafatur Rosyidin berakhir, masa pemerintahan kemudian dipegang oleh generasi berikuynya yaitu generasi Tabi’in yang tentunya segala urusan yang terjadi pada masa sahabat berganti alih kepada masa Tabi’in. Begitu juga mengenai hal ilmu-ilmu yang telah berkembang pada masa itu yang tentunya diteruskan oleh para Tabi’in sesuai dengan bidangnya masing-masing. Khususnya juga dalam hal ilmu tafsir yang akan dibahas pada makalah ini. Dalam hal penafsiran yang pada masa ke masa telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan penafsiran pada masa sahabat diterima baik oleh para ulama dari kaum Tabi’in di berbagai daerah kawasan Islam. Dan pada akhirnya mulai muncul kelompok-kelompok ahli tafsir di Makkah, Madinah, dan di daerah lainnya yang merupakan tempat penyebaran agama Islam pada masa Tabi’in. Masa ini terjadi kira-kira dari tahun 100 H/723 M-181 H/812 M yang ditandai dengan wafatnya Tabi’in terakhir, yaitu Khalaf bin Khulaifat (w.181 H), sedangkan generasi Tabi’in berakhir pada tahun 200 H. <br />
Yang mengetahui secara pasti soal tafsir ialah orang-orang Makkah, karena mereka itu kebanyakan ada kedekatan persahabatan kepda ahli tafsir sebelumnya, sehingga memudahkan mereka dalam memahami tafsir, seperti : Mujahid, ‘Atha bin Rayyah, Ikrimah maula Ibn Abbas, Said bin Jubair, dan lain-lain.Namun tidak menutup kemungkinan pada waktu itu para ahli tafsir berasal dari kota tersebut, seperti halnya Abdullah bin Mas’ud yang berasal dari Iraq, Zaid bin Aslam dan Abdurrahman bin Zaid yang berasal dari Madinah. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
1. Tokoh-tokoh Ahli Tafsir pada masa Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Seperti halnya pada masa sahabat telah ada para ahli tafsir seperti, empat kholifah, Ibnu Mas’ud, Ibnu abbas, Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit, Anas bin Malik, dan lainnya, begitu juga pada masa Tabi’in. Banyak dari mereka yang menjadi ahli tafsir. Di bawah ini mereka Tabi’in yang ahli tafsir al-qur’an yang tentunya telah begitu besar pengorbanannya dalam mengembangkan ilmu tafsir pada saat itu, mereka adalah :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Muhammad bin Ka’ab</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Abil ‘Aliyah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Hasan Bashri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Qatadah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Al Rabi’in Anas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Ad Dhahhak bin Muzaahim,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Imam Abu Malik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Dan lain-lain</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mereka itulah para ulama ahli tafsir di masa sesudah para shabat Nabi Muhammad saw dan mereka itulah oleh para ulama Islam dikenal sebagai para tafsir yang terdahulu dan menjadi bahan rujukan pada masa-masa selanjutnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
2. Sumber Tafsir masa Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam mempelajari Al-Qur’an dan memahami maksud yang terkandung di dalam ayat-ayatnya serta tafsirnya, para Tabi’in berlandaskan pada ayat Al-Qur’an, hadits-hadits yang diriwayatkan Nabi saw, dan tafsir yang diberikan oleh para sahabat Nabi saw serta cerita-cerita dari para ahli kitab yang bersumber dari isi kitab mereka. Di samping itu mereka berijtihad atau menggunakan pertimbangan naluri, baik bersandaran pada kaidah-kaidah bahasa Arab maupun ilmu-ilmu pengetahuan lain sebagaimana yang telah dianugerahkan oleh Allah swt. <br />
Secara umum kitab-kitab tafsir menginformasikan bahwa pendapat-pendapat Tabi’in tentang </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">tafsir yang mereka hasilkan melalui penalaran dan ijtihad yang independen. Artinya, penafsiran mereka ini sedikitpun tidak berasal dari Rosulullah atau dari Sahabat. Pada pembahasan sebelumnya disebutkan bahwa tafsir yang dinukil dari Rosulullah saw dan para Sahabat tidak mencakup semua ayat Al-Qur’an. Mereka hanya menafsirkan bagian-bagian yang sulit dipahami bagi orang-orang yang semasa dengan mereka. Kemudian kesulitan ini semakin meningkat secara bertahap disaat manusia bertambah jauh dari masa Nabi Muhammad saw dan Sahabat. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maka para Tabi’in yang menekuni bidang tafsir perlu untuk menyempurnakan sebagian kekurangan itu. Hal ini juga terjadi pada masa-masa selanjutnya. Untuk menyempurnakan penafsiran sebelumnya mereka mengandalkan pada pengetahuan mereka dengan cara dalam bahasa Arab maupun cara bertutur kata, dan juga peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa turunnya Al-Qur’an yang mereka pandang belum valid.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Dengan demikian, sumber-sumber penafsiran pada zaman Tabi’in meliputi 5 sumber, yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Al-Qur’an</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Hadits-hadits Nabi Muhammad saw</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir dari para Sahabat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Cerita-cerita dari para ahli kitab</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Ra’yu dan ijtihad </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dilihat dari sumber-sumbernya tersebut tafsir pada masa Tabi’in umumnya berbentuk al-matsur, seperti halnya pada masa Sahabat. Jika dilihat dari sudut cara penafsiran secara umum tafsitan mereka menggunakan metode ijmali. Metode ini agak lebih luas jika dibandingkan dengan tafsir pada masa Sahabat yang menggunakan metode tahlili. Sehingga pada masa ini mulai ada perbedaan antara penafsiran masa Sahabat dan masa Tabi’in yang kemudian diikuti dengan adanya tafsir bil ra’yi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
3. Pusat-pusat Pengajian Tafsir Pada Masa Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Negara Islam pada masa ini telah membentang luas dari Negeri Cina di Timur sampai Utara Spayol di Barat. Atau hampir sepertiga luas peta Bumi kita ini. Oleh karena itu para Sahabat dan Tabi’in serta Tabi’it Tabi’in tidak menetap pada suatu daerah saja. Di daerah itu sebagian dari mereka ada yang menjadi guru, hskim, dan sebagainya. Mereka dating dengan membawa ilmu pengetahuandan keahlian masing-masing, terutama hadits-hadits dan tafsir yang mereka terima dari Nabi Muhammad saw. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dari tangan Tabi’in inilah, murid mereka itu belajar dan menimba ilmu, sehingga selanjutnya timbulah berbgai madzhab dan perguruan tafsir pada masa selanjutnya. Beriring meningkatnya kebutuhan akan tafsir pada masa itu, maka para ulama membuat sebuah sekolah-sekolah tafsir bagi semua kalangan, baik non Arab maupun dari Arab itu sendiri. Hal ini dilakukan karena kedekatan mereka dengan sumbber risalah dan pelita kenabian. Di samping itu juga mereka telah semakin jauh dari masa itu sehingga kebutuhan mereka akan tafsir meningkat. Karena semakin banyaknya penuntut ilmu, kemudian berdirilah pusat kajian Islam seperti madrasah diniyyah yang mengajarkan tafsir Al-Qur’an. Pusat kajian tersebut diantaranya :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 35.45pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Di Makkah pusat kajian dipimpin oleh sahabat Abdullah bin Abbas (w. 63 H). Timbulnya madrasah ini dari Ibnu Abbas sebagai guru diMekah mengajarkan tafsir al-Quran kepada para tabi’in dan menjelaskan hal yang musykil dari makna lafadz al-Quran, kemudian oleh tabi’in menambahkan pemahamannya sendiri kemudian titafsirkan ke generasi berikutnya. Keistimewaan madrasah ini antara lain; (1) dalam hal qira’at, madarasah ini menggunakan qiroat yang berbeda-beda, (2) Metode penafsirannya menggunakan dasar aqliy. Murid-murid beliau diantaranya, Said bin Jubair, Mujahid, Ikrimah maula Ibn Abbas, Thawus bin Kasan al Yamani, Atha’ bin Rabah. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 35.45pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Di Madinah pusat kajian dipimpin oleh Ubay bin Ka’ab yang banyak mengajarkan tafsir Al-Qur’an. Tokoh-tokohnya diantaranya, Zaid bin Aslam (w. 136 H), Abul Aliyah (w. 90 H), Muhammad bin Ka’ab (w. 118 H), kemudian kepada mereka bertiga inilah para Tabi’in yang lain dan Tabi’ut Tabi’in belajar tafsir. Munculnya madrasah ini berawal dari para sahabat yang menetap di Madinah melakukan tadarus berjamaah dalam al-Qurn dan Sunnah diikuti oleh tabi’in yang memfokuskan perhatiaannya kepada Ubay bin Ka’ab yang dinilai masyhur dalam menafsirkan al-Quran kemudian diteruskan ke generasi berikutnya. Keistimewaan madrasah ini antara lain; (1) telah ada sistem penulisan naskah dari Ubay bin Ka’ab lewat Abu Aliyah lewat Rabi’ oleh Abu Ja’far Ar Roziy dan juga Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim dan Al Hakim banyak meriwayatkan tafsir dari Ubay lewat Abu ‘Aliyah. (2) Telah berkembang ta’wil terhadap ayat-ayat al-Quran, sebagaimana diucapkan oleh Ibnu ‘Aun tentang penta’wilan Muhammad bin Ka’ab Al-Quradliy. (3) Penafsiran birro’yi telah digunakan. Terbukti Tokoh Zaid bin Aslam membolehkan penafsiran bir ro’yi namun bukan seperti madzhab bidiy pada period mutaakhiriin. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 35.45pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Di Iraq pusat kajian dipimpin oleh Abdullah ibn Mas’ud. Meskipun di sana ada guru tafsir dari Sahabat-sahabat yang lain, Ibn Mas’ud lah yang dianggap sebagai guru tafsir pertama di Iraq dan di Kuffah. Madrasah ini timbul ketika Khalifah Umar menunjuk Ammar bin Jasin sebagai gubernur di Kufah, Ibnu Mas’ud saat itu ditunjuk sebagai guru atau mubaligh yang dalam penafsiran al-Qur’an banyak diikuti oleh tabi’in Iraq disamping kemasyhuran beliau juga karena tafsirnya banyak dinulkilkan kepada generasi selanjutnya. Madrasah ini juga memiliki keistimewaan dianaranya; (1) Semaikin banyak ahli ra’yi. (2) banyak masalah khilafiyah dalam penafsiran al-Quran diakibatkan warna ro’yi tersebut. (3) Timbullah metode istid-lal sebagai kelanjutan dari adanya khilafiyah penafsiran al-Qur’an. Ahli tafsir dari Tabi’in Iraq yang mempelajari tafsir dan termasuk murid-murid Ibn Mas’ud di antaranya, Al-Qomah bin Qois, Hasan Al-Basry’ dan Qotadah bin Di’amah As-Sadusy, Aqamah an Nahhi, Masruq Ibn Ajda al-Hamdani, dan lain-lain. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada umumnya mereka para ahli tafsir dalam menyampaikan dan menafsirkan Al-Qur’an masih berpegang teguh pada periwayatan dan pembukuan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
4. Ijtihad Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Periode ini terjadi kurang lebih abad II H-IV H, setelah berakhir masa Sahabat, muncul masa Tabi’in. Generasi Tabi’in ini terdiri atas murid-murid para Sahabat. Mereka mendasarkan pendapat mereka kepada pendapat para Sahabat. Secara garis besar , para Tabi’in melakukan ijtihad dengan 2 cara, yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 35.45pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Mereka mengutamakan pendapat seorang Sahabat dari pendapat Sahabat yang lain, bahkan kadang-kadang mengutamakan pendapat seorang Tabi’in dari pendapat seorang Sahabat. Hal ini jika pendapat yang diutamakan itu menurut ijtihad lebih dekat dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 35.45pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Mereka sendiri berijtihad, bahkan menurut mereka bahwa pembentukan hokum Islam sesungguhnya secara professional dimulai pada masa Tabi’in ini.<br />
Kegiatan melakukan ijtihad pada masa ini semakin, setiap kota memiliki mujtahid yang menjadi panutan dan memberikan sumbangan pada perkembangan ijtihad di daerah bersangkutan. Di Makkah muncul seperti ‘Atha Ibn Abi Rabah, di Madinah muncul Sa’id bin Musayyah, Ikrimah bin Zubair, di Basrah muncul Muslim bin Yasir, Muhammad bin Sirin, dan lain-lain. Mengenai yang paling terkenal diantara para Tabi’in pada masa itu adalah Mujahid dan Sa’id Ibn Jubair. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
5. Ciri-ciri Tafsir Tabi’in dan Keistimewaannya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
a. Ciri-ciri Tafsir Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 1.0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Memuat banyak cerita Israiliyat. Hal ini disebabkan banyak ahli kitab yang masuk Islam, padahal mereka masih terikat oleh pemikiran lamayang tidak menyangkut soal hokum syariat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 1.0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Terdapat kebiasaan menerima riwayat dari orang-orang tertentu atau yang hanya meriwayatkan tafsir dari orang yang disenangi, seperti Mujahid yang hanya meriwayatkan tafsir dari Ibn Abbas, demikian pula dengan ahli tafsir lainnya yng mengkhususkan gurunya tertentu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 1.0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Mulai tumbuh benih-benih fanatisme madzhab sehingga sebagian tafsir Tabi’in ada yang cenderung mempertahankan pendapat ulama madzhabnya secara kelebihan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
b. Keistimewaan Tafsir Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Secara umum keistimewaan tafsir di masa tabiin diwarnai dengan 3 macam warna yang menjadi tolak ukur perbedaan dengan Tafsir lainnya, yaitu diantaranya:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
a. Masuknya cerita israiliyat yang dibawa oleh ahli Kitab Yahudi dan Nasrani yang telah masuk Islam, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
b. Periwayatan terjadi antar tokoh madrasah tafsir di suatu kota dengan murid-muridnya, dan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
c. Terjadi perbedaan pendapat madzhabiyah yang timbul karena perbedaan pemahaman para tabi’in.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
c. Kedudukan Tafsir Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mengenai kualitas daripada penafsiran pada masa Tabi’in, para ulama berbeda pendapat. Jika tafsir tersebut bersifat independen, tidak diriwayatkan dari Rosulullah saw atau para Sahabat, apakah pendapat mereka itu dapat dipegang atau tidak? Segolongan ulama berpendapat, bahwa penafsiran yang dihasilkan oleh para ahli tafsir Tabi’in tidak harus dijadikan pegangan, sebab mereka tidak menyaksikan peristiwa-peristiwa, situasi atau kondisi yang berkenaan dengan turunnya ayat-ayat Al-Qur’an, sehingga mereka dapat saja berbuat salah dalam memahami apa yang dimaksud. Sebaliknya, banyak mufassir berpendapat tafsir mereka dapat dijadikan pegangan, sebab pada umumnya mereka menerimanya dari para sahabat. Pendapat yang kuat jika para Tabi’in sepakat atas suatu pendapat, maka bagi kita wajib menerimanya, tidak boleh meninggalkannya untuk mengambil jalur yang lain. Pada umumnya pada masa Tabi’in, tafsir tetap konsisten dengan metode pengajaran dan periwayatan, tetapi setelah banyak ahli kitab masuk Islam, para Tabi’in banyak menukil dari mereka cerita-cerita israillat yang kemudian dimasukan ke dalam tafsir, sehingga pada masa itu mulailah terjadi silang pendapat mengenai status tafsir yang diriwayatkan dari mereka karena banyaknya pendapat-pendapat mereka. Namun demikian pendapat-pendapat tersebut sebenarnya hanya bersifat keberagaman pendapat, berdekatan satu dengan yang lain. Dan perbedaan itu hanya dari sisi redaksional, bukan perbedaan yang bersifat kontradiktif. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
B. Perkembangan dan Penafsiran pada Masa Kodifikasi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada dasarnya masa kodifikasi terhadap tafsir telah terjadi pada masa akhirnya Bani Umayyah yang diiringi bangkitnya masa Bani Abbasiyah. Pada masa itu mulailah ahli tafsir berfikir untuk segera memasukan tafsir ke dalam salah satu bab dalam buku-buku hadits. Namun yang dikodifikasikan pada masa itu masih sangat sedikit, terutama yang berkaitan dengan sebab nuzul sejumlah ayat atau keutamaan sejumlah surat dan ayat. Sampai saat itu belum ada karya khusus tentang tafsir Al-Qur’an, baik secara keseluruhan maupun sebagiannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Usaha-usaha untuk menafsirkan Al-Qur’an tidak lebih dari penghimpunan sabda Rosulullah saw, pendapat Sahabat dan Tabi’in tentang tafsir. Yang mula-mula menulis tentang hal itu adalah Yazid ibn Harun Al-Maslami (w. 117 H), Syu’bah ibn Al-Hajaj (w. 160 H), Sufyan ibn Uyainah (w. 198 H), Waki’ ibn Al-Jarah (197 H), Ruh ibn Ubadah Al-Bashri (w.205 H), Aburrazzaq ibn Humam (211 H), Abdul ibn Humaid (w. 249 H), dan lain-lain. Mereka semua merupakan imam hadits, karena itu perhatian mereka bukanlah untuk menghimpun seluruh tafsir sebagai ilmu tersendiri yang memang sengaja mereka himpun sejak awal, melainkan sebagai salah satu cabangnya. Kemudian tafsir mulai memisah dari hadits dan menjadi ilmu tersendiri. Yang mula-mula menulis tafsir sebagai ilmu tersendiri adalah Abdul Malik ibn Juraif Al-Makki (w.150 H) yang menghimpun tafsirnya. Dari tafsir tersebut sejumlah dilengkapi dengan riwayat dari para Sahabat dan Tabi’in, meski ia belum memberikan komentar sedikitpun terhadap riwayat-riwayat itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Berangkat dari situ, untuk lebih jelas dan memperinci, di bawah proses kodifikasi terhadap tafsir yang dilakukan oleh para ulama mutaqaddimin dan ulama Mutaakhirin yang merupakan para mujtahid handal yang dapat mengembangkan serta memberikan modifikasi-modifikasi yang kemudian diteruskan terus oleh masa-masa selanjutnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
1. Periode Ulama Mutaqadimin (III-VIII H/IX-XIII M)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yang dimaksud zaman Mutaqadimin di sini adalah zaman para penulis tfsir Al-Qur’an gelombang pertama yang memulai memisahkan tafsir dari hadits. Boleh juga sebagai generasi kodifikasi tafsir pertama, sehingga tafsir menjadi ilmu yang berdiri sendiri tidak lagi seperti periode sebelumnya yang belum memisahkan tafsir dari hadits. Periode ini mulai dari zaman Tabi’in dan Tabi’inat Tabi’in sampai akhir dinasti Abbasiyah, yaitu kira-kira dari tahun 150 H/782 M-656 H/1258 M, atau mulai abad II sampai abad VII H.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada periode ini tafsir Al-Qur’an mulai dikumpulkan tersendiri, dipisahkan dari hadits Nabi Muhammad saw atau riwayat sahabat yang lain yang tidak menyangkut bidang tafsir ayat Al-Qur’an. Penafsiran yang mereka lakukan di atas sesuai dengan sistematik urutan ayat dari mushaf dalam Al-Qur’an yaitu daru surat Al-Fatihah sampai suarat An Naas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
a. Sumber Tafsir pada periode Ulama Mutaqadimin</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Al-Qur’an</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Hadits Nabi Muhammad saw</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Riwayat para Sahabat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Riwayat para Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Riwayat Tabi’inat Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Cerita ahli kitab</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Ijtihad atau istimbat mufasir</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dilihat dari sumber-sumber tafsir pada masa Ulama Mutaqadimin,bahwasanya tafsir pada masa itu berbentuk tafsir al matsur dan tafsir dirayah. Mula-mula tafsir tidak lebih dari pada tafsir bil ma’tsur. Namun seiring dengan waktu mulai ada kodifikasi-kodifikasi yang dilakukan oleh para ahli tafsir pada masa itu. Namun apa yang dilakukan oleh para ahli tafsir menimbulkan perselisihan dan kekaburan, karena riwayat yang shahih dan riwayat yang tidak shahih bercampur dan mengakibatkan masuknya pemalsuan dan menerobos isra’iliyat ke dalam kitab-kitab tafsir.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
b. Tokoh-tokoh Tafsir pada masa Ulama Mutaqadimin<br />
Para Tokoh yang telah membawa tafsir ke dalam modifikasi dari kalangan ulama Mutaqadimin diantaranya adalah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
1. Ali Ibn Abi Thalhah (w. 343 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
2. Ibn Abi Hatim (w. 327 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
3. Ibn Majah (w. 273 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
4. Ibn Mardawah (w. 410 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
5. Ibn Hibban al Busti (w. 354 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
6. Ibrahim ibn Mundzir (w. 236 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
7. Ibn Jarir al Tabari (w. 316 H) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 35.45pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Kedudukan dan Keistimewaan Tafsir pada masa Ulama Mutaqadimin<br />
Setelah wilayah tafsir meluas, dan ilmu ini berkembang semakin pesat yang kemudian pembukuan semakin sempurna. Para mufassir mulai memasuki tafsir dengan corak tafsir bir-ra’yi yang dalam menjelaskan penafsirannya terhadap maknanya berpegang pada pemahaman sendiri, pengambilan kesimpulan pun didasarkan pada logikanya semata. Dari sinilah dimulai penyusunan kitab-kitab tafsir dirayah secara tersendiri. Mengenai tafsir bir ra’yi, para ulama berbeda pendapat. Ada yang mengharamkan ada juga yang membolehkan. <br />
Sedangkan keistimewaan tfsir pada masa itu sendiri adalah disebutkannya sanad (musnad) dari Tabi’in, Sahabat, sampai kepada nabi Muhammad saw.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
2. Tafsir Periode Ulama Mutaakhirin (IX-XII H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Disebut periode Mutaakhirin karena pada zaman ini merupakan zaman para ulama mufasir periode kodifikasi kedua yang menuliskan tafsir terpisah dari hadits. Generasi ini muncul pada zaman kemunduran Ummat Islam yaitu sejak jatuhnya Baghdad pada tahun 656 H sampai timbulnya kebangkitan Islam pada tahun 1286 H atau abad 7 – 13 H.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Usaha keras yang dilakukan ulama Mutaakhirin dalam menafsirkan ayat Al Qur’an telah menghasilkan kitab tafsir yang cukup lengkap banyak dan besar. Keadaan seperti itu menyebabkan orang-orang yang datang kemudian merasa puas dengan tafsir yang telah ada. Akibatnya tidak banyak ulama yang mau berusaha menafsirkan sendiri di samping karena mereka benar-benar memenuhi syarat sebagai seorang musafir tidak sebanyak pada periode Mutaqadimin. Oleh sebab itu pada zaman Mutaakhirin ini produksi baru kitab tafsir lebih sedikit dibandingkan zaman sebelumnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
a. Sumber Tafsir pada periode Ulama Mutaakhirin</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Al-Qur’an</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Hadits dari Nabi Muhammad saw</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tafsir dari Sahabat, Tabi’in, dan Tabi’inat Tabi’in</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Kaidah Bahasa Arab dan segala cabangnya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Ilmu pengetahuan yang berkembang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Ijtihad</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Pendapat para mufasir terdahulu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dilihat dari sumber-sumber tafsir pada masa mutaakhirin bahwasanya tafsir pada masa itu berbentuk izdiwaj yang berarti perpaduan antara bentuk mat’sur dan dirayah. Sedangkan menurut metode yang digunakan adalah menggunakan metode tahlili sama seperti periode sebelumnya yaitu masa Ulama Mutaqadimin.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
b. Tokoh-tokoh Tafsir masa Ulama Mutaakhirin</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Al-Baidawi (w. 692 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Fakhrudin ar Razi (w. 606 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Imam Ibrahim bin Umar al Biqa’in (w. 885 H)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Imam Al Alusi (w. 1270 H) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">Ø</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Dan lain-lain</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada masa itu para ulama memadukan antara tafsir bil ma’tsur dan tafsir bir ra’yi. Orientasi tafsir yang muncul dan berkembang seperti ini telah mewarnai tafsir dengan berbagai corak yang hamper-hampir menutupinya akan fungsi dasar tafsir. Kita dapat menemukan kitab-kitab tafsir yang mencampurkan kedalamnya ilmu-ilmu filsafat dan para penafsir bertumpu kepada pemahaman pribadi, terminiologi ilmiah, ideology-ideologi madzhab, dan budaya-budaya falsafi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dengan hal yang semacam ini, perbedaan pendapat terus meningkat, masalah-masalah semakin berkobar, fanatisme madzhab menjadi serius, dan ilmu-ilmu filsafat yang bercorak rasional bercampur baur dengan ilmu-ilmu naqli, ini semua menyebabkan tafsir ternoda. Sehingga tidak heran, apabila para mufassir dalam menafsirkan Al-Qur’an berpegang pada pemahaman pribadi dan mengarah keberbagai kecenderungan. Tegasnya, banyak diantara mufassir menafsirkan Al-Qur’an menurut selera mereka sendiri dan masing-masing mufassir mengarahkan penafsirannya sesuai keahlian mereka ke dalam cabang ilmu yang dikuasainya, sehingga lahirlah berbagai corak tafsir yang berbeda-beda. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Di samping itu, ada juga yang bertumpu pada ilmu bahasa Arab seperti nahwu, balaghoh, dan semisalnya, yang membuat mereka para mufassirnya melakukan penyimpangan. Demikian pula kitab-kitab tafsir yang mereka bukukan pada saat itu, di dalamnya bercampur aduk antara yang berguna dengan yang berbahaya dan yang baik dengan yang buruk.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kondisi seperti ini berlangsung sampai lama berabad-abad. Satu hal yang cukup menonjol dari perkembangan tafsir , dengan berbagai coraknya itu ialah munculnya fanatisme madzhab, tidak saja di kalangan fuqoha, tetapi juga di kalangan mufassirin. Tidak mengherankan apabila keadaan ini kemudian menyeret ummat Islam ke lembah kejumudan, karena sikap jumud itu dimulai oleh para kaum ulama sendiri. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada masa-masa selanjutnya kodifikasi-kodifikasi tafsir semakin berkembang pesat dan memiliki corak baru, yakni mengkaji pemikiran-pemikiran modern seperti yang dilakukan oleh sebagian mufassir dengan mengkaji teori-teori social, yang diikuti dengan adanya tafsir Al-Dhilal. Yang lain mengorientasikan tafsirnya pada tori-teori ilmiah dan alamiah, sepeti Al-Jawahir. Yang lain lagi mengkonsentrasikan diri pada aspek-aspek hidayah dan pembemtukan hukum, seperti Al-Manar dan Al-Maraghi, dan masih banyak lagi corak lainnya. Kondisi seperti itu membuat tafsir Dirayah mendesak tafsir bil-ma’tsur yang pada akhirnya tafsir Bir ra’yi menang atas tafsir bil-ma’tsur. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penulisan tafsir pada masa selanjutnya masih mengikuti pola di atas. Keadaan demikian terus berlanjut sampai berabad-abad sampai lahirnya pola baru dalam tafsir modern yaitu sekitar abad ke 19 Masehi, yakni ketika Muhammad Abduh tampil sebagai mufassir yang menafsirkan Al-Qur’an dengan menghembuskan nafas pembaharuan yang kelihatannya berupaya memadukan antara Islam dengan pandangan-pandangan ilmu pengetahuan . </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
PENUTUP</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dari berbagai ulasan dan pemaparan perkembangan dan penafsiran tafsir masa Tabi’in dan masa kodifikasi, perlu kami garis bawahi gambaran umum kesimpulan dan inti dalam makalah kami dengan mengambil beberapa kesimpulan di bawah ini:</span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam hal memahami Kitabullah, para mufassir dari kalangan Tabi’in berpegang pada al-Al-Qur’an itu, keterangan yang mereka riwayatkan dari para sahabat yang berasal dari Rosulullah saw, penafsiran para sahabat, ada juga yang mengambil dari ahli kitab yang bersumber dari isi kitab mereka. Di samping itu mereka berijtihad atau menggunakan pertimbangan naluri.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Setelah masa kodifikasi berlangsung masa perkembangan tafsir semakin berkembang dengan munculnya tafsir bir Rayi’ yang mengalahkan tafsir bil ma’tsur yang dahulunya dipakai sebagai corak oleh para Tabi’in dalam hal menfsirkan ayat-ayat Al-Quran dan Hadits.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Secara umum corak tafsir yang digunakan pada masa Tabi’in dan masa kodifikasi adalah menggunakan tafsir bil ma’tsur dan tafsir bir rayi. Sedangkan metodenya menggunakan metode ijmali dan tahlili.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dari beberapa isi pokok dalam maklah ini tentunya kita sebagai penerus ummat Islam berkewajiban untuk selalu berjuang mempertahankan kemurnian Islam, khususnya dalam belajar ilmu tafsir sebagai bekal kita dalam menghadapi tantangan dan halangan yang menghadang pada masa zaman yang akhir ini.Akhirnya kita berharap semoga perlindungan Allah dan keridhoan-Nya selalu tercurahkan dan diberikan kepada kita.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
Abidu, Yunus Hasan. Tafsir Al-Qur’an (Sejarah dan Metode Para Mufassir). Jakarta: <br />
Gaya Media Pratama. 2007</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ahmad Al-Syir Bashri. Qissat al Tafsir. Bairut: Dar al Jil. 1978.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ahmad Musthafa al Maraghi. Tafsir Al Maraghi. Ttp: Darul Fikri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Amin, Utsman. Muhammad Abduh. Kairo: Dar Ihya’ al-Kutub al-‘Arabiyyah. 1994.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Anwar, Rosihon. Ulumul Qur’an. Bandung: CV Pustaka Setia. 2000.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Helfi, Philip K. History of The Arabs. London: The Maimillan Press, 1974</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kholil, Moenawar. Al-Qur’an Dari Masa Ke Masa. Solo: Ramadhani. 1994.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Manna Khalil Al-Qaththan. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Al-<br />
Kautsar. 2006</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">_______ Studi Ilmu-Ilmu Qur’an. Jakarta: PT Pustaka Litera Antar Nusa. 2009.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy. Ilmu-Ilmu Al-Qur’an (Ilmu-Ilmu Pokok dalam <br />
Menafsirkan Al-Qur’an). Semarang: PT Pustaka Rizki Putra. 2002</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">_______ Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Jakarta: PT Bulan <br />
Bintang. 1994.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Muhammad Husaya Al-Dzahabi, Al-Tafsir Wa Al-Mufassirun. Kairo: Dar Al-Kutub <br />
Al-Hadisah, 1961</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Nawawi, Rifat Syauqi. Rasionalitas Tafsir. Jakrta: Paramadina. 2002.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Subhi Ash Shalih. Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Firdaus. 1993.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">_______ Ulum Al-Hadis Wa Mushtalahuhu. Beirut: Dar al-‘Ilm Li Al-Malayin, 1998</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br style="mso-special-character: line-break;" /> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span> <br />
<div style="text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILE INI, SOBAT TNGGAL KLIK DI BAWAH INI</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://adf.ly/8VzZx">DOWNLOAD</a></div><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=1721359143671287614" name="2116250037207186189"></a><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=1721359143671287614" name="5429462762072917694"></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-32328927488282392782012-04-29T01:44:00.002+07:002012-05-15T01:17:47.085+07:00BERGOTONG ROYONG DALAM BERMASYARAKAT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><br />
</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">BAB I</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">1. Latar Belakang</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gotong Royong merupakan suatu kegiatan sosial yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dari jaman dahulu kala hingga saat ini.Rasa kebersamaan ini muncul,karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing-masing individu untuk meringankan beban yang sedang dipikul.Hanya di Indonesia,kita bisa menemukan sikap gotong royong ini karena di negara lain tidak ada sikap ini dikarenakan saling acuh tak acuh terhadap lingkungan di sekitarnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ini merupakan sikap positif yang harus di lestarikan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kokoh & kuat di segala lini.Tidak hanya dipedesaan bisa kita jumpai sikap gotong royong,melainkan di daerah perkotaan pun bisa kita jumpai dengan mudah.Karena secara culture,budaya tersebut memang sudah di tanamkan sifat ini sejak kecil hingga dewasa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena ini merupakan salah satu cermin yang membuat Indonesia bersatu dari sabang hingga merauke,walaupun berbeda agama,suku & warna kulit tapi kita tetap menjadi kesatuan yang kokoh.Inilah salah satu budaya bangsa yang membuat Indonesia,di puja & puji oleh bangsa lain karena budayanya yang unik & penuh toleransi antar sesama manusia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB II</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 5.0pt;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;">لايؤمن احدكم حتى يحب لاخيه ما يحب لنفسه </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -45.0pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Artinya: "<i>Tidaklah beriman seseorang diantara kamu hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai saudaranya sendiri.</i>" (HR. Bukhari)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A. Ma’nil Mufrod</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">لايؤمن : </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">tidak lah beriman</span></b><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">احدكم : </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">seseorang di antara kamu</span></b><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">حتى يحب : </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">sehingga ia mencintai</span></b><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">لاخيه : </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">saudaranya</span></b><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">ما : </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">sebagaimana</span></b><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">يحب لنفسه: </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">ia mencintai saudara nya sendiri</span></b><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B. Pengertian Gotong Royong</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah dan ringan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gotong royong</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> juga sangat sesuai dengan ajaran islam, Islam menginginkan umatnya saling mencintai, menyayangi dan saling berbagi, itu sangat sejalan dengan prinsip <i>gotong royong</i>. Semangat <i>gotong royon</i>g dalam islam juga bisa dijadikan ukuran keimanan seseorang, dalam hal ini Rasulallah SAW. Bersabda dalam hadist yang di riwayatkan Bukhari,Muslim,Tirmidzi,dan Nasai:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 5.0pt;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;">لايؤمن احدكم حتى يحب لاخيه ما يحب لنفسه </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Tidak beriman salah seorang diantara kamu sampai ia mencintai saudaranya sama dengan mencintai dirinya sendiri”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sesama muslim adalah saudara, jadi antar sesama muslim kita wajib saling mengasihi, saling tolong menolong dan bekerja sama dalam hal kebaikan(<i>Gotong Royong</i>). Dengan landasan cinta, seorang muslim menjadi penolong bagi muslim yang lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Contoh kegiatan yang dapat dilakukan secara bergotong royong antara lain pembangunan fasilitas umum dan membersihkan lingkungan sekitar.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sikap gotong royong itu seharusnya dimiliki oleh seluruh elemen atau lapisan masyarakat baik di kota maupun di pedesaan. Karena, dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat melakukan setiap kegiatan dengan cara bergotong royong. Dengan demikian segala sesuatu yang akan dikerjakan dapat lebih mudah dan cepat diselesaikan dan pastinya pembangunan di daerah tersebut akan semakin lancar dan maju. Bukan itu saja, tetapi dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat dalam menerapkan perilaku gotong royong maka hubungan persaudaraan atau silaturahim akan semakin erat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dibandingkan dengan cara individualisme yang mementingkan diri sendiri maka akan memperlambat pembangunan di suatu daerah. Karena individualisme itu dapat menimbulkan keserakahan dan kesenjangan diantara masyarakat di kota tersebut.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perubahan ekonomi Indonesia di bawah rezim Soeharto memungkinkan masuknya modal asing dan liberalisasi. Nilai-nilai budaya mulai dengan deras masuk dan menjadi bagian dari hidup masyarakat Indonesia. Kehidupan perekonomian masyarakat berangsur-angsur berubah dari ekonomi agraris ke industri. Indusri berkembang maju dan pada zaman sekarang tatanan kehidupan lebih banyak didasarkan pada pertimbangan ekonomi, sehingga bersifat materialistik. Maka nilai kegotong royongan pada masyarakat telah memudar.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C. Gotong Royong Dan Manfaatnya</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sudah sejak jaman dulu bangsa kita menjalankan sistem kerja masal <b>“GOTONG ROYONG “</b> dalam kegiatan – kegiatan pembangunan. Baik pembangunan untuk sarana umum ataupun pembangunan untuk pribadi. Banyak sekali contoh – contoh yang masih bisa kita lihat dan kita saksikan sampai sekarang. Terutama di daerah – daerah pedesaan mereka bekerja secara ber<b>gotong royong</b> dalam pembangunan Balai Desa, Masjid, Saluran irigasi, Rumah, Menanam padi, Perbaikan jalan, dan banyak lagi kegiatan lainnya yang dikerjakan secara bersama – sama tanpa ada imbalan yang mereka terima karena mereka melakukannya secara ikhlas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penduduk desa yang masih sangat kental dengan rasa kekeluargaan dan rasa persaudaraan. Mereka guyub rukun, masih dan terus melaksanakan dan menjalankan budaya dan cara kerja yang sudah sekian ratus tahun terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup mereka. Mereka bahu – membahu saling membantu antar sesama warga desa. Mereka bekerja dengan semangat dan tanpa pamrih , para lelaki bekerja bersama – sama menyelesaikan pembangunan yang direncanakan, sedangkan para ibu membantu di dapur menyiapkan makanan dan minuman untuk para lelaki yang sedang bekerja <b>Gotong Royong</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selaras sekali kerja <b>Gotong Royong</b> ini, dengan yang dicontohkan dalam kitab suci Al Qur’an terdapat sebuah Surat <b>AN NAML ( Semut )</b>.<br />
<i>Allah s.w.t menyebut binatang Semut ini agar manusia mengambil pelajaran dan hikmah dari kehidupan semut itu. Semut adalah binatang yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan ruang bertingkat – tingakat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini.Secara tidak langsung Allah mengingatkan agar manusia berusaha mencukupkan kebutuhan sehari – hari, mementingkan kemaslahatan bersama, tidak sombong , mampu berorganisasi dan bekerjasama dengan baik dan tindakan terpuji lainnya</i>. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gotong Royong</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sebuah system kerja (<b>Semut</b> ) yang patut untuk kita pertahankan dan kita teruskan pada era sekarang ini. Tidak hanya bagi warga desa saja yang bisa melakukan gotong royong , warga kotapun tentunya harus bisa dan bahkan lebih baik. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan bagi yang tinggal di perkotaan, membangun poskamling, membersihkan parit, membangun tempat ibadah, menjaga kebersihan dan masih banyak lagi kegiatan yang lainnya. Masalah waktu bisa kita laksanakan pada saat hari libur.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketua RT dan Ketua RW sangat berperanan sekali dalam kegiatan gotong royong dilingkunganya. Merekalah tokoh masyarakat dan motor penggerak kegiatan – kegiatan kemasyarakatan sehingga orang-orang yang bekerja akan merasa lebih semangat. Dan kita semua akan mendapatkan manfa’at lain yang dari kegiatan gotong royong ini. Di antaranya :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. <b>Pekerjaan selesai dengan cepat tanpa harus mengeluarkan biaya ataupun kas RT/RW</b>, dan jika berupa pembangunan fisik gedung akan sangat menghemat anggaran , karena biaya untuk tenaga kerja berkurang dengan adanya Gotong Royong. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<b> Tanpa terasa persaudaraan dan kebersamaan sesama warga semakin erat</b>, yang pejabat kenal dengan tetangga yang pekerja/buruh, yang pedagang kenal dengan yang bekerja sebagai sopir, yang kaya kenal dengan yang miskin, begitu juga sebaliknya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. <b>Keamanan lingkungan semakin terjamin</b>, dengan rasa persaudaraan dan kebersamaan serta saling kenal diantara warga tentunya jika ada pendatang baru ataupun ada tamu asing yang mencurigakan tentu warga akan cepat mengetahuinya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Ketentraman<b> dan kedamaian</b>, akan diperoleh jika antar sesama warga saling peduli dan saling membantu dengan sesama warga lainya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5. Gotong<b> royong tidak mengenal perbedaan,</b> sehingga ketika di laksanakan semua akan terasa sama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tentu kita semua berharap bisa hidup dan tinggal di lingkungan yang tentram dan damai. Gotong Royong merupakan salah satu cara yang efektiv dan mudah untuk mencapai keadaan itu, diantara cara – cara yang lain. Untuk itu marilah kita semua budayakan gotong royong dari sekarang agar manfaat-manfaat di atas dapat kita rasakan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">D. Azas Kegotong Royongan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sekarang mari kita lihat pengamalan azas gotong royong dalam berbagai kehidupan! Perwujudan partisipasi rakyat dalam reformasi merupakan pengabdian dan kesetiaan masyarakat terhadap program reformasi yang mana senantiasa berbicara, bergotong royong dalam kebersamaan melakukan suatu pekerjaan. Sikap gotong royong memang sudah menjadi kepribadian bangsa Indonesia yang harus benar-benar dijaga dan dipelihara, akan tetapi arus kemajuan ilmu dan teknologi ternyata membawa pengaruh yang cukup besar terhadap sikap dan kepribadian suatu bangsa, serta selalu diikuti oleh perubahan tatanan nilai dan norma yang berlaku dalam suatu masyarakat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adapun nilai-nilai gotong royong yang telah menjadi bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia, tentu tidak akan lepas dari pengaruh tersebut. Namun syukurlah bahwa sistem budaya kita dilandasi oleh nilai-nilai keagamaan yang merupakan benteng kokoh dalam menghadapi arus perubahan jaman.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk dapat meningkatkan pengamalan azas kegotongroyongan dalam berbagai kehidupan perlu membahas latar belakang dan alasan pentingnya bergotong rotong yaitu:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. Bahwa manusia membutuhkan sesamanya dalam mencapai kesejahteraan baik jasmani maupun rohani.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Manusia baru berarti dalam kehidupannya apabila ia berada dalam kehidupan sesamanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c. Manusia sebagai mahluk berbudi luhur memiliki rasa saling mencintai, mengasihidan tenggang rasa terhadap sesamanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d. Dasar keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengharuskan setiap manusia untuk bekerjasama, bergotong royong dalam mencapai kesehjahteraan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e. Usaha yang dilakukan secara gotong royong akan menjadikan suatu kegiatan terasa lebih ringan, mudah dan lancar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB III</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENUTUP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A. Kesimpulan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata <i>Gotong Royong</i> belakangan ini seperti sudah terlupakan, seiring dengan tumbuhnya sikap individualistis masyarakat , Seiring pudarnya Ideologi <i>pancasila</i>, nilai-nilai persaudaraan sesama saudara seagama seolah ikut pudar, padahal sebagian besar masyarakat kita adalah beragama islam yang jelas-jelas mengajarkan kita untuk saling kasih mengasihi antar sesama, dan agama lainyapun pasti mengajarkan hal yang sama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gotong Royon</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">g adalah budaya asli Indonesia yang sangat sesuai dengan ajaran agama, jadi alangkah indahnya kalau budaya <i>gotong Royong</i> itu kita tumbuhkan lagi, kita giatkan lagi, mari kita berbagi dan ber<i>gotong Royong </i>karena keimanan, mari kita mulai menyingkirkan budaya barat yang individualistik dan materialistik yang sangat bertentangan dengan ajaran agama kita, karena kehidupan di dunia ini hanya sebentar saja.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B. Saran</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Meningkatkan sikap persatuan dalam bergaul,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Membiasakan bergotong royong dalam menyelesaikan masalah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Selalu bekerja sama dalam mengatasi kesulitan bersama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. <a href="http://sepurkluthux.blogspot.com/2009/06/gotong-royong-dan-manfaatnya.html"><span style="color: blue;">http://sepurkluthux.blogspot.com/2009/06/gotong-royong-dan-manfaatnya.html</span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Diposkan oleh <a href="http://www.blogger.com/profile/07244306264443267428" title="author profile"><span style="color: blue;">www.nasirzidan.com </span></a>di <a href="http://nasirzidan.blogspot.com/2012/03/makalah-hadist-dakwah-iv.html" title="permanent link"><span style="color: blue;">04:45</span></a> </span></div><div class="MsoNormal"><br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span> <br />
<div style="text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILE INI, SOBAT TNGGAL KLIK DI BAWAH INI</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://adf.ly/8VzPw">DOWNLOAD</a></div><br />
</div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-46724806598315544532012-04-29T01:42:00.007+07:002012-05-15T01:17:34.125+07:00MASA TAQLID DAN JUMUD<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 17pt; line-height: 150%;"><br />
</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PENDAHULUAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Periode taqlid ini bermulai sekitar pertengahan abad IV H / X M. Pada masa ini pula terdapat beberapa faktor, yaitu faktor politk, intelektual, moral, dan sosial yang mempengaruhi kebangkitan umat islam dan menghalangi aktivitas mereka dalam pembentukan hukum atau perundang-undangan hingga terjadinya kemandekan. Gerakan ijtihad dan upaya perumusan undang-undang sudah berhenti. Semangat kebebasan dan kemerdekaan berpikir para ulama sudah mati. Mereka tidak lagi menjadikan Alquran dan Sunnah sebagai sumber utama, akan tetapi justru mereka sudah merasa puas dengan cara bertaqlid. Semua pengaruh yang mendatang itu menolak kemerdekaan berpikir dan menyeretnya kepada taqlid, menjadi pengikut Abu Hanifah, pengikut Malik, pengikut asy syafi’i atau pengikut Ahmad saja.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mereka membatasi diri dalam batas-batas lingkungan madzhab-madzhab itu. Kesungguhan mereka ditujuan untuk memahami lafad-lafad dan perkataan imam-imam saja, bukan lagi untuk mmahami nash-nash itu sendiri. Oleh karenanya berhentillah masa tasyri’ dan bekulah masa pembinaan hukum, padahal masa selalu terus berputar, setiap detik baru terjadi transisi, setiap transisi membawa peristiwa yang menimbulkan masalah baru yang membutuhkan hukum.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 7.1pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -.55pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faktor terhentinya kegiatan ijtihad</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faktor-faktor yang terpenting yang menyebabkan terhentinya kegiatan ijtihad, dan menetapi bertaqlid kepada para ulama terdahulu, diantaranya yaitu:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Terbagi-baginya Daulah Islamiyah kedalam sejumlah kerajaan-kerajaan yang saling bermusuhan para rajanya, penguasanya dan rakyatnya. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal ini menyebabkan mereka selalu sibuk dengan peperangan-peperangan, saling menfitnah, memasang berbagai perangkap, tipu daya dan pemaksaaan dalam rangka meraih kemenangan dan kekuasaan. situasi dan kondisi seperti ini melahirkan masa krisis umum sehingga semangat keilmuan dan kesenian menjadi lemah dan mandek. Dan krisis ini mempengaruhi terhentinya gerakan ijtihad pembentukan hukum.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pecahnya imam-imam mujtahidin kepada beberapa madzhab yang masing-masing mempunyai corak sendiri.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masing-masing golongan membentuk menjadi aliran hukum tersendiri dan mempunyai khittah tersendiri pula. Dan setiap aliran hukum ini mempunyai pengikut dan kader-kader yang berusaha mencurahkan segenap perhatiaanya dalam rangka membela dan memenangkan madzhabnya masing-masing. Misalnya adakalanya dalam rangka membela dan memperkuat madzhabnya masing-masing dengan cara mengemukakan argumentasi yang melegitimasi kebenaran madzhabnya sambil mengedepankan kekeliruan madzhab lain yang dinilai bertentangan dengan madzhabnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Disamping itu juga adakalanya dengan cara menyanjung-nyanjung para tokoh ulama dan pemimpin mereka serta menonjol-nonjolkan kemampuan dan kehebatan mereka. Kondisi inilah yang membuat para ulama madzhab sibuk dan membelokkan mereka dari dasar-dasar pokok tasyri’ yaitu Alquran dan Sunnah. Dan tak seorangpun dari mereka yang mau merujuk kembali pada Alquran dan Hadis, kecuali hanya sekedar untuk memperkuat madzhab imamnya walaupun dengan cara menyimpang dalam memahami dan menakwilkan. Dengan demikian, kepribadian seorang alim ulama tenggelam dan hancur kedalam kepentingan golongannya dan semangat kemerdekaan berpikir menjadi mandek dan mati. Orang-orang alim menjadi seperti orang-orang awam saja yakni sebagai pengikut-pegikut yang bertaqlid.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Umat islam mengabaikan sistem kekuasaan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sementara disisi lain mereka juga tidak mampu merumuskan peraturan yang bisa menjamin agar seseorang tidak ikut berijtihad kecuali yang memang ahli dibidangnya. Dengan demikian terjadilah krisis pembentukan hukum dan ijtihad dengan demikian praktek ijtihad dilakukan oleh orang-orang yang tidak mempunyai keahlian. Orang-orang bodoh mempermainkan nash-nash syariat, mereka berani berfatwa kepada umat islam, maka munculah berbagai macam fatwa hukum yang bertentangan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini juga diikuti dengan munculnya berbagai keputusan hukum di peradilan-peradilan sehingga terjadilah keputusan hukum di peradilan yang bertentangan dalam kasus yang sama dalam satu negri. Semua ini terjadi dikalangan umat islam dan semuanya dianggap sebagai bagian dari hukum-huum syariat. Situaisi dan kondisi ini membuat para ulama merasa khawatir sehingga mereka mengambil sikap kebijaksanaan hukum dengan cara menyatakan menutup pintu ijtihad dan mengikat para mufti (ahli fatwa) dan hakim supaya tetap saja mengikuti ketetapan-ketetapan hukum para imam mujtahid terdahulu. Inilah cara mereka mengatasi atau mengobati krisis pembentukan hukum islam dengan cara yang bisa melahirkan sikap dan masa kebekuan (statis). Ini terjadi pada akhir abad IV H.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Para ulama dilanda krisis moral yang menghambat mereka, sehinga tidak bisa sampai pada level orang-orang yang melakukan ijtihad. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dikalangan mereka terjadi saling menghasut dan egois mementingkan diri sendiri. Kalau salah seorang diantara mereka berusaha mengetuk pintu ijtihad yang berarti akan membuka pintu kemasyhuran bagi dirinya dan merendahkan rekan-rekan lainnya. Kalau ia berani berfatwa mengenai suatu masalah menurut pendapatnya, maka para ulama lainnya meremehkan pendapatnya dan merusak fatwanya dengan berbagai macam cara. Oleh karena itu, para ulama berusaha untuk tetap menjaga diri dari adanya tipu daya dari rekan-rekannya dan dari celaan mereka dengan mengatakan bahwa dia itu tukang taqlid dan tukang kutip saja dan bukanlah seorang mujtahid, dengan demikian semangat ijtihad mandek dan mati sehinggga tidak ada yag lahir dan terangkat tokoh-tokoh dalam dunia fikih Islam. Dan kepercayaan ulama terhadap dirinya sendiri menjadi lemah dan kurang. Demikian pula, kepercayaan masyarakat kepadanya juga lemah dan kurang sehingga dengan demikian mereka bertaqlid kepada madzhab-madzhab imam mujtahid terdahulu saja.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tingkatan-tingkatan masa taqlid dan jumud</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Para ulama tidak sekaligus meninggalkan ijtihad, melainkan berangsur-angsur karena itu dapatlah kita membedakan antara masa sebelum pertengahan abad 7 hijriyah (tahun 656 H) yaitu masa ketika jatuhnya kerajaan Abasiyyah di Baghdad dengan terbunhnya al Mu’tashim, dengan masa sesudahnya. Dalam masa itulah para ulama menghadapkan dirinya kepada taqlid.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Para imam telah meninggalkan warisan yang begitu berharga dan sangat besar, yaitu hukum-hukum yang diperlukan oleh kejadian-kejadian. Pemerintah pun dalam menetapkan seseorang untuk menjadi hakim dan mufti dan kedudukan lainnya mengambil dari orang-orang yang mengikuti madzhab, baik di Timur maupun di Andalus dan Maghribi. Para fuqaha’ masa taqlid itu sepakat meninggalkan ijtihad, adakala karena aneka ragam fatwa yang bersimpang siur tak terkendalikan lagi, yang menyebabkan para fuqaha’ menjauhkan diri dari ijtihad, dan adakala karena sudah malas untuk berijtihad, dan adakalanya pula memang pahamnya sudah tertumbuk pada pendapat bahwa pintu ijtihad sudah tertutup. Mulai saat itu fiqh Islam sudah bercerai dari sifat amaliyah yang praktis berpindah berjalan pada cara yang teoritis yang jauh dari segi-segi praktek kehidupan, dan merupakan bentuk yang membeku, tidak mau menampung masalah yang hidup dalam kehidupan umat. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam pada itu, dalam masa ini masih terdapat fuqaha’ yang mempunyai pembahasan-pembahasan yang berharga dan kadang-kadang mereka menyalahi pendapat-pendapat imam. Dan pada masa itu masih terdapat mujtahid <i>muqayyad </i>atau mujtahid <i>madzhab</i>. Juga para fuqaha’ pada masa itu ada yang memberikan illat-illat hukum yang dikemukanan oleh para imam dan menampung kaidah-kaidah serta mentarjihkan pendapat-pendapat yang berbeda-beda dari para imam dalam sesuatu masalah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ringkasnya, masa ini adalah masa menyusun fiqh secara menetapkan masalah2nya yang baru, menurut dasar yaang telah ditancapkan oleh imam2 mereka dan mentarjihkan menguatkan suatu pendapat dari pendapat 2 yang berbeda-beda.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -39.25pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">C.</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Usaha<b>-usaha ulama di zaman taqlid</b></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faktor-faktor yang telah kita ungkapkan di atas yang menyebabkan ulama berhenti untuk berijtihad mutlak dan mengambil hukum-hukum syariat dari sumber-sumber utamanya, tidak bisa membuat mereka berhenti pula untuk mengerahkan tenaga mereka dalam melakukan legislasi di dalam rena mereka sendiri (madhab yang mereka anut sendiri)</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengn ini, maka ulama dikalangan setiap madzhab itu dibagi-bagi atas beberapa tingkatan :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tingkatan pertama : <i>Ahlul ijtihad fil madzhab</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Golongan ini berijtihad dalam menghadapi kejadian-kejadian baru dengan berpegang kepada pendapat-pendapat yang telah ditetapkan oleh imam mujtahid mutlak. Mereka ini terdiri dari ashab, pengikut para imam. Dan kadang-kadang mereka menyalahi pendapat imam dalam sesuatu furu’ dalam pada itu mereka tidak keluar dari dasar-dasar yang telah ditetapkan oleh imamnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Termasuk dalam tingktani ini :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -39.25pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Al Hasan ibn Zaiyad, dari madzhab Hanafi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -39.25pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ibnul Qasim dan ashabnya, dari madzhab Maliki</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -39.25pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Al Muzani dan al Buwaithi, dari madzhab Syafi’i</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -39.25pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Al Atsram dan al Mawarzi, dari madzhab Hanbali</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beliau-beliau ini mempunyai kemampuan dan kesanggupan dalam mengistimbathkan hukum dari sumber pertama, akan tetapi mereka beristimbath sesuai dengan istimbath imam-imam mereka. Ada yang mengatakan, bahwa Muhammad ibn Hasan, Abu Yusuf dan Zufar adalah mujtahid mutlak, hanya saja mereka mencampurkan madzhab mereka dengan madzhab Abu Hanifah, yang menjadi gurunya. Sebenarnya Mereka sama tingkatannya dengan Asy Syafi’i, sebagai mujtahid mutlak.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tingkat kedua : <i>Ahlul ijtihad fil masail</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Golongan ini berijtihad dalam masalah-masalah yang tidak diijtihadkan oleh imam, dengan berpedoman kepada dasar-dasar tasyri’ atau istimbath yang dipegangi oleh imam. Golongan ini seperti Al Khashaf, Ath Thahawi dan Al Karakhi dari golngan Hanafiyah, Ibnul Arabi dan Ibnu Rusydi dari golongan Malikiyah, Al Ghazali dan Al Isfarayini dari golongan Syafi’iyah dan Al Baghdadi dan Al Hurawi dari golongan Hanbaliyah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tingkat ketiga : <i>Ahlut tarjih</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Golongan ini hanya membandingkan riwayat-riwayat yang diriwayatkan dari imam, lalu mentarjihkan salah satunya, baik dari segi riwayat ataupun dari segi dirayat. Umpamanya mereka berkata : “ ini lebih shahih riwayatnya, lafadz ini lebih utama kita menerimanya. Riwayat ini lebih kuat , atau lebih aula, atau lebih sesuai dengan qiyas atau lebih memenuhi kemaslahatan masyarakat”. Di antara golongan ini yaitu Al Qaduri dari golongan Hanafiyah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tingkat keempat : <i>ahlu takhrij</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Golongan ini tidak berijtihad dalam mengistimbathkan hukum. Mereka hanya membatasi diri dalam menafsirkan pendapat yang kurang jelas. Mereka menentukan mana yang dikehendaki dari hukum yang mempuyai dua pengertian. Golongan ini seperti Al Jashash dari golongan Hanafiyah, Khalil dari golongan Malikiyah, An Nawawi dari golongan Syafi’iyah dan Ibnu Qudamah dari golongan Hanbaliyah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tingkat kelima: <i>ahlu taqlid</i> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Golongan ini mempunyai kesanggupan membedakan riwayat yang nadir dengan yang lahir, antara yang kuat dengan yang lemah, mereka ini ialah orang-orang yang menyusun kitab-kitab matan, yang memasukkan pendapat-pendapat yang diterimanya saja kedalam masalah-masalahnya. Mereka yang termasuk dalam tingkat ini antara lain ialah pengarang kitab matan-matan yang terkenal dan mu’tabar dikalangan madzhab Abu Hanifah, seperti pengarang kitab al Kanz dan al-Wiqyah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENUTUP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masa ini adalah periode dimana semangat ijtihad para ulama sudah pudar dan mandek. Semangat kembali kepada sumber-sumber pokok tasyri’, dalam rangka menggali hukum-hukum dari teks Alquran dan Sunnah dan semangat mengistimbath hukum-hukum terhadap suatu masalah yang belum ada ketetapan hukumnya dari nash dengan menggunakan dalil-dalil syara’ sudah pudar dan mandek. mereka hanya mengikuti hukum-hukum yang telah dihasilkan oleh imam-imam mujtahid terdahulu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">DAFTAR PUSTAKA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -39.25pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Hasbi, Muhammad ash Shiddieqy, <i>pengantar ilmu fiqh</i>, ( Jakarta : PT </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bulan Bintang ), 1993, cet 8 </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -39.25pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sjinqithy, A djamaludin, <i>sejarah legislasi isla</i>m, ( Surabaya : Al Ikhlas ), </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1994, cet 1</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -39.25pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Wahab, Abdul Khallaf, <i>Sejarah Pembentukan & Pembinaan Hukum </i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Islam</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">,terj. ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada ) </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">http://wildaznov11.blogspot.com/search/label/Fiqih<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span> <br />
<div style="text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILE INI, SOBAT TNGGAL KLIK DI BAWAH INI</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://adf.ly/8VzXw">DOWNLOAD</a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div></div><div class="MsoNormal"><br />
</div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-45128425556803141822012-04-29T01:42:00.006+07:002012-05-15T01:17:29.057+07:00Nabi Muhammad Pemimpin Agama di Mekkah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"><br />
</span></b></div><ol start="1" type="A"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pendahuluan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jazirah Arab terletak di antara dua benua Afrika, Asia, dan Eropa. Posisinya tepat di tengah jantung dunia. Belum pernah ada penakluk yang penuh ambisi merambah wilayah ini. Pemerintah pusat terletak di kota Mekkah, kota tempat kelahiran Nabi Muhammad. Ayahnya bernama Abdullah ibn Abdul Muthalib, wafat beberapa bulan sebelum beliau lahir. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nabi Muhammad dilahirkan di Arab Saudi pada tanggal 22 April 570 M. dan beliau wafat pada tanggal 8 Juni 632 M. beliau sangat tampan dan tubuhnya tegap. Pada masa kecilnya sudah tampak tanda-tanda bahwa kelak beliau akan memiliki kepribadian yang mulia dan dinamis. Ketika beliau tumbuh dewasa setiap orang yang memandang akan terkesan pada keagungan dan kepribadian beliau. Kepribadian yang kuat, penuh toleransi, dapat dipercaya, pikirannya yang tajam dan murah hati, merupakan contoh terbaik manusia mulia.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada dua periode utama dalam kehidupan Nabi Muhammad, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Pada satu sisi Mekkah menjadi simbol dakwah atau panggilan bagi umat agar beriman, pada sisi lain madinah menjadi simbol revolusi. Selain itu ada juga yang mengatakan Mekkah adalah tempat dimana kekuatan dakwah islam pertama kali terbentuk, sedangkan Madinah adalah tempat dimana kekuatan itu mencapai puncaknya.</span></div><ol start="1" type="A"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l7 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pribadi Nabi Muhammad yang Luhur</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pribadi yang luhur di sini dapat dijelaskan dengan melihat sikap Nabi sendiri dalam kenabian beliau. Bagi umat muslim sikap-sikap tersebut diterapkan sebagai tuntutan untuk mencapai sikap muslim yang baik. Tetapi bagi Nabi sikap-sikap itu merupakan syarat dasar.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada dua tingkatan sikap manusia, yakni tingkat manusia umum dan tingkat manusia istimewa. Sikap yang umum prinsip dasarnya adalah “lakukan seperti engkau telah diperlakukan”. Sikap semacam ini adalah sikap munafik, sebab orang yang memiliki sifat seperti ini hanya mampu menanggapi perbuatan orang lain pada dirinya seperti apa adanya, mereka akan menjauhi orang yang merugikan mereka, mereka akan menyakiti hati orang yang melukai hati mereka. Sedangkan sikap manusia yang lebih tinggi adalah berdasar pada prinsip “lakukan apa yang dapat kamu jalankan”. Orang yang memiliki pola pikir seperti ini akan memperlakukan teman maupun lawan dengan sikap yang sama, tidak peduli apa yang telah mereka lakukan padanya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keluhuran sikap Nabi Muhammad memberi beliau kekuatan untuk mengambil hati umatnya. Semakin dekat seseorang dengan beliau maka, semakin kagum mereka pada sifat-sifat beliau yang mulia. Sikap inilah yang membuat Nabi dihormati, bahkan musuh-musushnya. Pengikut-pengikutnya melihat Nabi sebagai pribadi tanpa cela, baik pengikut yang berada di dekat beliau maupun yang jauh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apa yang dilakukan Nabi menjelaskan bahwa setiap muslim haruslah selalu cermat dalam menjalankan tugas dan mengembalikan amanah bagi yang berhak. Meskipun mereka telah diperlakukan tidak adil oleh mereka, umat islam harus tetap menuntaskan tugasnya. Meskipun hal itu akan sangat menyakitkan, mereka tidak boleh mengabaikan hak orang lain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manakala manusia yang menintai hal duniawi sibuk membuat kekuatan, hal pertama yang mereka lakukan adalah menghukum musuh-musuhnya, menjatuhkan mereka dari singgasananya dan menempatkan anak buahnya sebagai penggantinya. Seseorang yang memgang kekuasaan menganggap orang lain sebagai kawan atau sebagai lawan. Dia akan mengangkat pendukungnya dan menurunkan musuh-musuhnya dari jabatan-jabatan penting dalam politik.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tetapi ketika Nabi diangkat menjadi penguasa Arab, apa yang beliau lakukan sangatlah bertolak belakang. Beliau tidak melihat permasalahan dari sisi pendukung atau lawan, tetapi mempertimbangkannya berdasarkan benar dan salah. Beliau mengubur dalam-dalam semua dendam dan memperlakukan setiap orang dengan adil dan penuh kasih sayang.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beliau merupakan contoh panutan yang tidak dapat diperdebatkan lagi bagi umat manusia. Prinsip-prinsip kehidupannya sejalan dengan sifatt-sifatnya yang mulia. Prinsip beliau tidak pernah goyah. Umatnya merupakan bagian tetap dalam kehidupan Nabi. Sikap beliau tetap sama baiknya dalam menghadapi mereka yang mengikuti jalan beliau maupun mereka yang menganiayanya atau melukai perasaan beliau. </span></div><ol start="1" type="A"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jejak Perjalanan Nabi Muhammad</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketika Allah menciptakan dunia ia juga menurunkan ketentuan-ketentuan yang harus diikuti. Ia juga mempersiapkan masalah keagamaan di dunia ini dengan sangat ketat, sehingga tidak mungkin dilakukan penyimpangan dalam masalah agama ini. Allah tidak memaksakan Kehendak-Nya kepada manusia. Allah memberikan kebebasan kepada umatnya, baik dalam berfikir maupun bertingkah laku.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal terpenting yang dilakukan Nabi Muhammad adalah menyebarkan kalimat-kalimat Allah. Penyelidikan beliau terhadap kehidupan pribadi menunjukkan bahwa perhatian utama Nabi adalah menuntun umatnya untuk berjalan di jalan tuhan. Perhatian beliau tertumpah pada tugas ini yang mana hal ini menyebabkan penderitaan yang tak terkirakan baginya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salah satu aspek dalam misi memasyarakatkan ajaran Nabi Muhammad adalah cara pendekatan realitas dan tahap demi tahap mengikuti gerak-gerik Nabi. Dalam menerapkan norma-norma beliau selalu memberikan kelonggaran-kelonggaran dalam pelaksanaannya. Beliau selalu berhati-hati dalam memperkenalkan perubahan sosial secara bertahap menuju masyarakat yang lebih baik.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan ditaklukkannya Mekkah pada abad ke-8 Hijriah, sejak itu Nabi telah memegang kendali ibu kota Arab. Tetapi beliau tidak segera menerapkan hukum islam di Masjidil Haram. Apapun yang harus dilaksanakan, beliau melaksanakan secara bertahap.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada beberapa sisi Nabi yang belum banyak diketahui umum karena dianggap tidak terlalu penting. Salah satunya adalah cara beliau melakukan pendekatan secara bertahap serta realistis dalam mengatasi berbagai permasalahan. Contohnya Nabi tinggal di Mekkah selama awal misi kenabian, tetapi selama itu beliau belum pernah sekali pun mengajukan protes terhadap penghinaan dan pengotoran ka’bah. Bahkan setelah menguasai Mekkah pun beliau tidak langsung menghapus kebiasaan sia-sia dan sembrono masyarakat pada saat itu. Padahal beliau memiliki kekuasan untuk langsung bertindak. Pendekatan secara bertahap inilah memiliki keuntungan yang tidak dapat ditemukan dalam metode lain. Pendekatan ini menjamin keberhasilan dan mengarah cara berfikir.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><ol start="1" type="A"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Awal Misi Nabi Muhammad dalam Masyarakat Umum</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada usia 40 tahun Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah ketika beliau sedang bermeditasi di Gua Hira’. Reaksi beliau pada saat itu sama seperti manusia normal. Beliau sangat ketakutan yang akhirnya pulang kerumahnya. Sebagai hakim yang tidak berpihak istri beliau Khodijah dapat memandang situasi itu secara objektif. Khadijah dapat melihat bahwa Nabi telah mengalami sesuatu yang itu bukanlah sebuah mimpi buruk, akan tetapi tanda-tanda dari Tuhan bahwa Nabi adalah pilihan-Nya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagai seorang utusan Nabi melaksanakan tugasnya sebagaimana seorang penyebar agama baru, yaitu menyampaikan pesan-pesan Tuhan kepada masyarakat umum yang masih kuat berpegang pada tradisi dan kebiasaan lama. Dengan sangat hati-hati Nabi memulai misinya mengalir secara alami dan tahap demi tahap. Pada awalnya beliau menjalankan misi tersebut dengan secara rahasia. Selama misi pemasyarakatannya Nabi menjalankannya dengan sangat hati-hati. Beliau tidak akan mengambil inisiatif sebelum betul-betul yakin kalau beliau telah menguasai sumber yang tepat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semangat Nabi dalam berusaha menyiarkan agama ajaran islam kepada umat bagaikan semangat seorang pemuda belasan tahun. Pengabdian Nabi terhadap tugasnya benar-benar total. Semua energi secara fisik maupun mental disalurkan untuk menjalankan tugasnya. Bukan hanya waktu, tetapi juga semua apa yang dimilikinya digunakan untuk penyebaran islam. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><ol start="1" type="A"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Faktor Pendukung dalam Tugas Penyebaran Agama</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dimana pun kita berada akan selalu ada orang-orang yang menentang kesewenangan (korupsi) di negrinya dan terus mempertahankan kebenaran yang mereka yakini tetap kuno dan apa adanya. Ini terjadi setiap hari dan setiap tahun. Tetapi ini betul-betul terasa pada bangsa Arab ketika Nabi Muhammad memulai misinya. Disamping cara hidup yang sederhana yang sudah mendarah mendaging juga ada warisan agama Nabi Ibrahim yang berusaha mencari kebenaran dan menjauhi pemujaan berhala. Orang yang berpendidikan seperti ini disebut <i>hanif</i>, yang artinya berdiri tegak. Quss ibn Sa’idah dan waraqah ibn Nufal termasuk orang-orang Hunafa, begitu pula Janub ibn Amr al dausi. Selama periode penolakan islam ia pernah berkata “ <i>aku tahu, entah dimana, pasti ada pencipta dari seluruh karya cipta ini, tetapi aku tidak tahu siapa dia</i>”.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orang-orang semacam ini akan dengan mudah memahami kebenaran pesan-pesan Nabi Muhammad. Penyebaran kalimat-kalimat Tuhan ibarat seperti seorang petani yang keluar untuk menabur benih sekali dua benihnya jatuh di tanah yang tandus, tetapi pada kesempatan lain benihnya jatuh di tanah yang subur tanpa sepengetahuan sang petani. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Namun ada juga orang yang membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menerima islam. Bukan berarti kebenaran islam dalam diri mereka padam seketika. Nabi menjalani hidupnya dengan tingkat moral yang luar biasa tingginya. Disamping itu ia menghabiskan seluruh waktunya untuk menyebarkan kalimat-kalimat Tuhan. Bahkan musuh-musuh beliau terbukti menjadi faktor penunjang beliau juga. Maksudnya musuh-musuh beliau senang membicarakan pribadi dan isi pasan-pesan Nabi Muhammad. Semua ini mendukung kegiatan penyebaran benih-benih islam di dalam pikiran orang-orang Arab.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketaatan pada tradisi suku dan pemujaan leluhur masih tetap ada. Kadang-kadang hal ini menimbulkan kesan seolah-olah ada penolakan keras terhadap islam. Tetapi selama ini di hati bangsa Arab benih-benih islam secara diam-diam terus tumbuh. Contohnya masuknya Umar ke dalam islam yang terjadi tampaknya seketika, pada suatu peristiwa yang sangat mempengaruhi pikirannya.tetapi sebetulnya peristiwa tersebut merupakan selubung terakhir yang telah tumbuh selama ini dalam jiwa.</span></div><ol start="1" type="A"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kepemimpinan Nabi Muhammad yang Patut Dicontoh</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nabi Muhammad menemukan kebenaran sejati ketika beliau berusia 40 Tahun, suatu pencapaian yang tidak didapat dengan hidup bersenang-bersenang, berfoya-foya dan penuh kenyamanan. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena kebenaranlah beliau dapat langsung berhadapan langsung dengan Tuhan Yang Maha Esa. Penemuan akan ketidakberdayaan kita dihadapan Tuhan. Dengan penemuan ini nyatalah bahwa kita sebagai makhluk Tuhan tidak memiliki apa-apa, kecuali tanggung jawab yang harus kita pikul di dunia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Arti kehidupan yang diterapkan Nabi setelah beliau mendapat kebenaran dapat dipertegas sebagai berikut:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sembilan hal yang telah diperintahkan Tuhan untuk kujalankan, adalah: (1) selalu takutlah pada Tuhan YME, baik sedang sendiri maupun beramai-ramai, (2) berlakulah adil, baik engkau sedang marah ataupun sedang tenang, (3) jangan bersikap berlebih-lebihan, baik ketika engkau miskin maupun kaya, (4) akan kugenggam tangan mereka yang menjauh dariku, (5) akan kuulurkan tanganku bagi mereka yang ingkar, (6) ampunilah mereka yang telah berbuat salah padaku, (7) diamku hendaklah menjadi meditasiku, (8) dan kata-kataku hanyalah untuk mengingat Tuhan, (9) dan hendaklah pandanganku semata penelitian yang tajam.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalimat-kalimat ini bukan sekedar permainan lidah, karena kata ini merupakan gambaran nyata cara hidup Nabi yang sebenarnya. Kata-kata yang sangat efektif tapi sederhana ini tidak munkin keluar dari jiwa yang hampa. Bahkan hingga akhir masa kenabiannya Nabi tidak pernah berubah. Prilaku yang dahulu dilandasi oleh dorongan-dorongan nurani, akhirnya terbentuk menjadi pemikiran-pemikiran besar yang tersusun rapi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keberhasilan yang dicapai Nabi selama hidupnya sungguh luar biasa. Dalam kekuasaan beliau bahkan pernah menjadi pemimpin seluruh jazirah Arab dan Palestina. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Namun rakyatnya menganggapnya beliau sebagai satu-satunya pemimpin terbaik.</span></div><ol start="1" type="A"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l5 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ilmu Pengetahuan Pada Masa Nabi Muhammad</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada waktu islam diturunkan, bangsa Arab dikenal dengan sebutan kaum jahili. Kaum Quraisy penduduk Mekkah sebagai bangsawan dikalangan bangsa Arab hanya memiliki 17 orang yang pandai menulis dan membaca. Suku Auz dan Khazroj penduduk Yastrib (Madinah) hanya memiliki 11 orang yang pandai membaca. Hal ini menyebabkan bangsa Arab sedikit sekali yang mengenal ilmu pengetahuan dan kepandaian lain. Hidup mereka mengikuti hawa nafsu, berpecah balah, saling berperang satu dengan yang lainnya karena sebab yang sepele, yang kuat mengeuasai yang lemah, wanita tidak ada harganya, berlakulah hukum rimba. Keistimewaan mereka hanyalah ketinggihan mereka dalam bidang syair-syair jahili yang disebarkan secara hafalan. Agama warisan Nabi Ibrahim dan nabi Ismail hanya tinggal bekas-bekasnya yang diselewengkan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Demikian pula bangsa-bangsa lain di dunia pada zaman itu. Bangsa Byzantium, persi, dan India yang lebih maju menjelang islam lahir, tak kurang-kurangnya kebejatan moral dan kerusakan keagamaan mereka. Raja-raja mereka berlaku aniaya dan agama mereka telah jatuh kearah kemusyrikan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam masalah ilmu pengetahuan perhatian Nabi Muhammad sangat besar. Nabi memberi contoh revolusioner sebagaimana seharusnya mengembangkan ilmu pengetahuan. Nabi mendapatkan hal-hal yang akan menjadi landasan dasar dalam usahanya, yaitu:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Wahyu pertama yang diterima Nabi berbunyi <i>bacalah</i>. Perhatikan terhadap fenomena alam. Ketahuilah sunatullah yang menguasai segala peristiwa alam. Ambilah kesimpulan tentang hakikat yang terletak dibalik kenyataan yang empiris. Perintah ini hakikatnya adalah pencanangan dan pemberantasan buta huruf, yaitu suatu tindakan awal yang membebaskan umat manusia dari ketidaktahuan. Membaca dan memahami rangkaian huruf dan lebih dari itu bias memahami firman-firman Allah yang tergelar di dalam maya pada ini.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Bangsa Arab adalah bangsa yang kuat hafalannya, sedangkan hafalan merupakan salah satu alat untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu Nabi tetap memanfaatkan keistimewaan daya ingat bangsa arab. Mereka disuruh menghafalkan Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh sehingga mereka dapat menghafal secara autentik dan utuh. Sebagaimana firman Allah yang artinya ”<i>Allah yang menurunkan Al-Qur’an dan dia pula yang akan memeliharanya”</i>. Salah satu cara untuk memeliharanya adalah banyaknya para penghafal Al-Qur’an secara utuh pada setiap generasi. Dengan cara ini seandainya ada usaha untuk mengahancurkan kitab Al-Qur’an dapat ditulis kembali tanpa sedikitpun yang berubah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Nabi Muhammad membuat tradisi baru yaitu membaca dan menulis. Semua sahabat yang pandai membaca dan menulis diangkat menjadi juru tulis untuk mencatat semua wahyu yang turun pada benda-benda yang dapat ditulisi seperti kulit, tulang, pelepah kurma, dan lain-lain. Selain catatan untuk Nabi banyak sahabat yang mencatat untuk dirinya sendiri. Disamping itu para sahabat juga mencatat hadits-hadits Nabi. Adanya dua sumber pokok ajaran islam yaitu Al-Qur’an dan Al Hadits yang harus ditulis dan dihafal secara utuh telah mendorong kaum muslimin awal untuk bersungguh-sungguh mementingkan kepandaian membaca dan menulis.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Al-Qur’an merupakan sumber inti ilmu pengetahuan, karena Al-Quran mengandung:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a) Kisah umat-umat terdahulu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b) Segala mcam hokum dasar: perkawinan, perdata, pidana, perniagaan, juga berbagai perundang-undangan: politik, ekonomi, sosial.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c) Sifat-sifat Allah seperti: ilmu, Qudrah, Iradah, Wahdaniyah, dan lain-lain. Dan jalan untuk mengenalinya adalah dengan mempergunakan cara mengajak manusia untuk melihat dan mempelajari alam semesta.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan landasan-landasan itu Nabi mulai membangun jiwa umat islam. Nabi membimbing para sahabat untuk beriman dan berilmu. Nabi mengajak para sahabat untuk mempercayai Allah, tidak syirik, berakhlak mulia, dapat dipercaya, jujur, dan sekaligus berilmu. Nabi menjelaskan kepada para sahabat tentang islam, tentang amal sholeh, tentang kepercayaan. Nabi selalu mengajak dan memebimbing setiap ada wahyu yang turun Nabi terus menyampaikan kepada umat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Melalui usaha-usahanya itu islam berkembang. Ummat islam semakin lama semakin bertambah banyak dan wilayah islam meluas. Ketika Nabi wafat wilayah islam telah meliputi sebagian besar jazirah Arab. Dalam waktu 23 tahun Nabi telah mengubah bangsa arab dari bangsa Jahiliyah menjadi bangsa yang berperadaban dan juga jiwa yang islami, bersatu, berakhlak mulia, dan juga berpengetahuan. Peradaban islam telah lahir, namun karena peradaban islam pertama kali didukung oleh bangsa Arab maka peradaban islam masih identik dengan peradaban islam yang sifatnya lokal yang mana semuanya diwarnai oleh arab, seperti bahasa Arab, kebudayaan Arab, Adat istiadat.</span></div><ol start="1" type="A"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l6 level1 lfo8; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pelajaran yang Dapat Diambil dari Kehidupan Nabi</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam Al-Qur’anterdapat kalimat yang ditunjukkan bagi kaum yang setia kepada islam, yaitu:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“sesungguhnya telah aku berikan suri tauladan yang baik dari diri Rosulullah SAW untuk umat yang </span></i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">mengharap<i> rahmat Tuhan dan kebaikan hari kiamat dan mereka yang selalu mengingat Tuhan (Allah)”. (</i></span><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Al-Qur’an, 33:21</span></i><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">).</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari kalimat diatas jelas bahwa kehidupan Nabi Muhammad adalah contoh sempurna bagi kehidupan umat manusia. Tetapi rahmat (keuntungan) yang seutuhnya hanya untuk mereka yang kecintaannya kepada Allah begitu besar, yang harapan dan aspirasinya hanya berpusat semata-mata kepada Allah. Kesimpulannya bahwa contoh-contoh sikap Nabi bisa dilihat dari berbagai sudut dan permasalahan dan tanggapan terhadap sikap Nabi bisa salah atau juga bisa benar. Hanya hamba-hamba yang tulus yang dapat menanggapi ajaran Nabi dengan benar, dan ini hanya dapat dicapai melalui kenyataan yang didasari pada rasa takut kepada Allah. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pertimbangan yang harus dipegang teguh oleh setiap umat adalah untuk melayani kepentingan islam, bukan untuk kepentingan diri sendiri. Umat harus terus menyebarkan pesan-pesan ajaran islam. Apabila terjadi benturan antara kepentingan pribadi dan kepentingan agama atau ibadah, maka kepentingan agama atau ibadah harus didahulukan. Untuk membela kepentingan penyebaran agama islam, maka dalam kasus diatas Nabi memberikan nasehat untuk bersabar. Beliau mengalami berbagai cobaan dalam kehidupan pribadi beliau, baik dalam segi keuangan, kehilangan tempat tinggal, maupun dalam membina kesinambungan usaha beliau dalam menyebarkan agama islam. Beliau selalu menyadari bahwa berhasil tidaknya hidup umat muslim di dunia maupun di Akhirat terletak pada kegigihan mereka melaksanakan tugas-tugas misi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada intinya pesan-pesan islam yang disampaikan Nabi Muhammad seutuhnya berlandaskan konsep kebenaran. Begitu juga ka’bah di kota Mekkah memberikan gambaran kemegahan sekaligus kebangaan bagi umat islam, ditunjang dengan seni arsitektur yang anggun, dan sejarah tradisi yang menarik. </span></div><ol start="1" type="A"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l8 level1 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Himbauan Nabi Muhammad </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bila dipandang dengan akal logis, himbauan islam berisi faktor-faktor yang mantap dan berulang. Intinya sama yaitu ke-esaan Tuhan, betapa penting dan tak mungkin dihindari datangnya kehidupan setelah kematian, harus menyadari bahwa keberadaan kita sebagai hamba Tuhan, dan juga harus menjalani hidup sesuai dengan pola hidup Nabi Muhammad, hal inilah yang berulang kali ditekankan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selama di Mekkah khotbah Nabi selalu diadakan pada intlektual tinggi, selalu disesuaikan dengan Al-Qur’an. Sebalikanya lawan-lawan Nabi hanya mampu menawarkan jawaban-jawaban hina dan salah. Penduduk Mekkah yang cerdas tidak dapat berbuat apa-apa selain mengambil kesimpulan bahwa lawan-lawan Nabi tidak memiliki pemikiran nyata untuk mendukung argumentasi mereka.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Disarikan dari:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Maulana Wahiduddin Khan. 2005. <i>Muhammad Nabi Untuk Semua</i>. Jakarta: Pustaka Alvabet. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Afzalur Rahman. 2002. <i>Nabi Muhammad Sebagai Seorang Pemimpin Militer</i>. Jakarta: AMZAH. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">http://elmisbah.wordpress.com/nabi-muhammad-sebagai-pemimpin-agama-di-mekkah/<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span> <br />
<div style="text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILE INI, SOBAT TNGGAL KLIK DI BAWAH INI</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://adf.ly/8Vzg3">DOWNLOAD</a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div></div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-28702452690500318502012-04-29T01:39:00.002+07:002012-05-15T01:17:24.909+07:00MUSHAHHAF DAN MUHARRAF<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"><br />
</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A. PENDAHULUAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Segala puji selalu terlimpahkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat, taufik serta hidayah kepada kita. Sholawat serta salam tetap kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan harapan semoga kita semua mendapat syafaatnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hadits merupakan sumber kedua setelah al-Qu’ran. Banyak anggapan bahwa hadits tidak bisa diteliti, akan tetapi lambat laun anggapan itu luntur dengan sendirinya dengan bukti dari hari kehari semakin banyak orang yang berani untuk mengkaji tentang hadis. Hal ini tentunya menjadi hal baru dalam kazhanah keilmuan Islam dan tentunya hal ini juga tidaklah melanggar aturan-aturan syar’i, karena memang tidak ada hukum-hukum syar’i yang melarangnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesalahan dalam mengartikulasi dan mentranskrip ungkapan matan pada umumnya dipicu oleh kondisi pendengaran yang kurang baik atau teks yang tidak memadai. Sehingga kebenaran informasi yang didapat tidak mencapai kesempurnaan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Oleh karena itu kita harus tau apa-apa yang berkaitam dengan hal itu terutama masalah sanad dan matan, dari itulah berikut makalah ini menjelaskan tentang hadits-hadits yang didalamnya terdapat perubahan, baik syakl (harokat), lafadz dan lain-lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B. PEMBAHASAN </span></b><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Hadits <i>Mus</i></span></b><b><i><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></i></b><b><i><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a<u>hh</u>af </span></i></b><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara etimologi, <i>mus</i></span><i><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></i><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a<u>hh</u>af </span></i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">مصحّف</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>)<i> </i>merupakan derivasi dari kata </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">صحّف- يصحّف- تصحيف</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yang berarti salah membaca, mengeja, atau mengucapkan.</span><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftnref2"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftn2"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">[2]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut terminologinya, para ulama muhadditsin pada mulanya tidak membedakan antara keduanya; akan tetapi ulama <i>khalaf </i>seperti Ibnu Hajar mendefinisikan bahwa apabila dalam hadits terdapat perubahan huruf disebabkan perubahan titik dengan tetapnya bentuk tulisan, maka itu disebut <i>mus</i></span><i><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></i><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a<u>hh</u>af</span></i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftnref3"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftn3"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">[3]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Abu Bakar al-Mu’aithi pernah berkata: <i>“Aku pernah memergoki seorang guru sedang membacakan pada salah seorang anak: </i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">قريّق في الحبّة وقريّق في الشعير</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>.’</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lalu aku bertanya kepadanya: <i>‘Hai Bapak! </i></span><i><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah sama sekali tidak pernah memfirmankan seperti itu. Yang benar adalah: </span></i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">فريق في الجنة وفريق في السعير</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>.’</span><span dir="LTR" lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kemudian orang itu menjawab: <i>‘Engkau membacanya menurut bacaan Abu ‘Ashim bin al-’Ala al-Kisa’i, sedangkan aku membacanya berdasarkan bacaan Abu Hamzah bin ‘Ashim al-Madani’. </i></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kemudian aku berkata: <i>‘Pengetahuanmu tentang qirâ’ah benar-benar membuatku kagum’.”</i><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftnref4"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftn4"><span style="color: blue;">[4]</span></a></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a) Pembagian <i>Tas</i></span></b><b><i><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></i></b><b><i><u><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">h</span></u></i></b><b><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">îf</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dilihat dari tempatnya <i>tas<u>h</u>if</i> dibagi menjadi dua (2) macam, yaitu:<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftnref5"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftn5"><span style="color: blue;">[5]</span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) <i>Tas<u>h</u>if</i> pada sanad. Contoh:</span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">عن <u>العوام بن مراجم</u> عن أبى عثمان النهدى عن عثمان بن عفان رضى الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عتيه وسلم لتؤدن الحقوق الى أهله</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tas</span></i><i><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></i><i><u><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">h</span></u></i><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">îf</span></i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (salah baca/ucap) yang terjadi pada sanad adalah seperti hadits yang diriwayatkan oleh Syu’bah, Yahya bin Ma’in keliru mengartikulasikan (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">العوام بن <u>مراجم</u></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>), ia membacanya dengan (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">مزاحم</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>). </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>2) <i>Tas<u>h</u>if</i> pada matan. Contoh:</span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْبَزَّازُ حَدَّثَنَا مَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ يَعْنِي ابْنَ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِنْدٍ عَنْ أَبِي النَّضْرِ عَنْ بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ أَنَّهُ قَالَ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><u><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span></u><u><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">احْتَجَرَ</span></u><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"> رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَسْجِدِ حُجْرَةً فَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ مِنْ اللَّيْلِ فَيُصَلِّي فِيهَا قَالَ فَصَلَّوْا مَعَهُ لِصَلَاتِهِ يَعْنِي رِجَالًا وَكَانُوا يَأْتُونَهُ كُلَّ لَيْلَةٍ حَتَّى إِذَا كَانَ لَيْلَةٌ مِنْ اللَّيَالِي لَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَنَحْنَحُوا وَرَفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ وَحَصَبُوا بَابَهُ قَالَ فَخَرَجَ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُغْضَبًا فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ مَا زَالَ بِكُمْ صَنِيعُكُمْ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنْ سَتُكْتَبَ عَلَيْكُمْ فَعَلَيْكُمْ بِالصَّلَاةِ فِي بُيُوتِكُمْ فَإِنَّ خَيْرَ صَلَاةِ الْمَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلَّا الصَّلَاةَ الْمَكْتُوبَةَ</span><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftnref6"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftn6"><span lang="AR-SA" style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">[6]</span></a><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hadits ini diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit, dalam matan hadits ini ada yang ditashhif oleh Abdullah bin Lahi’ah al-Mishry yaitu kata <i>Ihtajara</i> (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">احتجر</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> ) dengan kata <i>ihtajama</i> (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">احتجم</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>).<span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ قَالَ كَتَبَ إِلَيَّ مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ يُخْبِرُنِي عَنْ بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ زَيْدِ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">بْنِ ثَابِتٍ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ <u>احْتَجَمَ</u> فِي الْمَسْجِدِ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">قُلْتُ لِابْنِ لَهِيعَةَ فِي مَسْجِدِ بَيْتِهِ قَالَ لَا فِي مَسْجِدِالرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftnref7"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftn7"><span style="color: blue;">[7]</span></a></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dilihat dari pertumbuhannya<i> Tas</i></span><i><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></i><i><u><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">h</span></u></i><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">îf </span></i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dibagi menjadi dua (2) macam, yaitu:<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftnref8"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftn8"><span style="color: blue;">[8]</span></a> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>1) </span><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tas</span></i><i><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></i><i><u><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">h</span></u></i><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">îful-Bas</span></i><i><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></i><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ar; </span></i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yaitu kesalahan seorang perawi dalam segi penglihatan atau pandang pada tulisan. </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam hal ini kesalahan terjadi karena ada kemiripan karakter huruf. Contoh:<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftnref9"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftn9"><span style="color: blue;">[9]</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا سَعْدُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ ثَابِتٍ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ قَال قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"> مَنْ<span style="color: red;"> </span>صَامَ رَمَضَانَ<span style="color: black;"> <u>ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا</u> مِنْ شَوَّالٍ فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ</span></span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ جَمِيعًا عَنْ إِسْمَعِيلَ قَالَ ابْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ أَخْبَرَنِي سَعْدُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ قَيْسٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ ثَابِتِ بْنِ الْحَارِثِ الْخَزْرَجِيِّ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ<span style="color: black;"> ثُمَّ <u>أَتْبَعَهُ سِتًّا</u> مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Nabi bersabda: Barang siapa yang berpuasa dibulan Ramadan kemudian diikuti dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti puasa sepanjang masa.”</span></i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam hadits ini lafadz <i>sittan</i> (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">ستا</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> ) yang artinya enam, oleh Abu Bakar al-Shuliy dirobah menjadi <i>syai an </i>(</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">شيئا</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>) yang artinya sedikit. hal ini terjadi karena jeleknya tulisan atau tulisannya tanpa titik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2) <i>Tas</i></span><i><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></i><i><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">h</span></u></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">îfus-Samâ‘; </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ialah kesalahan perawi ketika mendengar sebuah periwayatan yang apabila diucapkan memiliki kemiripan bunyi yang membuat seseorang salah menangkap kata yang diucapkan. Misalnya lafadh <i>‘Âs</i></span><i><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">$</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">im al-Ahwâl</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dengan <i>Was</i></span><i><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">$</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">il al-Ahdâb</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dilihat dari lafad atau maknanya Tashif dibagi menjadi dua (2) macam, yaitu:<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftnref10"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftn10"><span style="color: blue;">[10]</span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) <i>Tas<u>h</u>if </i>pada lafad: Tshif pada lafad inilah yang kebanyakan terjadi sebagaimana contoh-contoh yang telah disebutkan di atas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2) <i>Tas<u>h</u>if</i> pada makna </span><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">; </span></i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yaitu kesalahan perawi dalam membaca lafadz dan memahami makna.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Contoh:</span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا ابْنُ شُمَيْلٍ أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ أَبِي زَائِدَةَ أَخْبَرَنَا عَوْنُ بْنُ أَبِي جُحَيْفَةَ عَنْ أَبِيهِ أَبِي جُحَيْفَةَ قَال</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">فَرَأَيْتُ بِلَالًا جَاءَ بِعَنَزَةٍ فَرَكَزَهَا ثُمَّ أَقَامَ الصَّلَاةَ فَرَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ فِي حُلَّةٍ مُشَمِّرًا فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ </span><u><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">إِلَى الْعَنَزَةِ</span></u><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"> وَرَأَيْتُ النَّاسَ وَالدَّوَابَّ يَمُرُّونَ بَيْنَ يَدَيْهِ مِنْ </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">وَرَاءِ الْعَنَزَةِ<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftnref11"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftn11"><span style="color: blue;">[11]</span></a></span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَرْعَرَةَ قَالَ حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ عَوْنِ بْنِ أَبِي جُحَيْفَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قُبَّةٍ حَمْرَاءَ مِنْ أَدَمٍ وَرَأَيْتُ بِلَالًا أَخَذَ وَضُوءَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَأَيْتُ النَّاسَ يَبْتَدِرُونَ ذَاكَ الْوَضُوءَ فَمَنْ أَصَابَ مِنْهُ شَيْئًا تَمَسَّحَ بِهِ وَمَنْ لَمْ يُصِبْ مِنْهُ شَيْئًا أَخَذَ مِنْ بَلَلِ يَدِ صَاحِبِهِ ثُمَّ رَأَيْتُ بِلَالًا أَخَذَ عَنَزَةً فَرَكَزَهَا وَخَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حُلَّةٍ حَمْرَاءَ مُشَمِّرًا صَلَّى </span><u><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">إِلَى الْعَنَزَةِ</span></u><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"> بِالنَّاسِ رَكْعَتَيْنِ وَرَأَيْتُ النَّاسَ وَالدَّوَابَّ يَمُرُّونَ مِنْ بَيْنِ </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">يَدَيْ الْعَنَزَةِ<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftnref12"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftn12"><span style="color: blue;">[12]</span></a></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Bahwa Rasulullah bershalat pada anzah (tombak yang ditancapkan di kanan dan kiri untuk membatasi)”.</span></i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam hadits ini terdapat lafadz <i>al-’anzah</i> (<span dir="RTL" lang="AR-SA">العنزة</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> ), oleh Abu Musa al-Mutsanna disangka makna <i>al-’anzah</i> itu adalah nama qabilah yang masyhur dinegeri Arab, yang ia juga masuk didalamnya, padahal yang dimaksud disisni adalah tombak yang ditancapkan di kanan dan kiri untuk membatasi.<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftnref13"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftn13"><span style="color: blue;">[13]</span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Hadits <i>Mu<u>h</u>arraf</i></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ialah Hadits yang mukholafahnya terjadi disebabkan karena perubahan syakal kata.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Contoh tahrif pada matan misalnya hadits dari Jabir r.a:</span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">و حَدَّثَنِي بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ يَعْنِي ابْنَ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ قَالَ سَمِعْتُ سُلَيْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا سُفْيَانَ قَالَ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">قَال</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><u><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">رُمِيَ أُبَيٌّ</span></u><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"> يَوْمَ الْأَحْزَابِ<span style="color: black;"> عَلَى أَكْحَلِهِ فَكَوَاهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftnref14"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftn14"><span style="color: blue;">[14]</span></a></span></span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya:”Ubai (bin Ka’ab) telah terkena panah pada perang Ahzab mengenai lengannya,lalu Rasulullah nengobatinya dengan besi hangat.”</span></i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ghandar mentahrif hadits ini tersebut dengan <i>Abi</i> yang artinya ayahku, yang sesungguhnya adalah <i>Ubay bin ka’ab</i>. Kalau pentahrifan Ghandar ini diterima, berarti yang terpanah adalah ayah Jabir. Padahal ayah Jabir telah meninggal pada perang Uhud, yang terjadi sebelum perang Ahzab.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C. KESIMPULAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Demikianlah sedikit uraian tentang Hadits <i>Mus</i></span><i><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a<u>hh</u>af </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dan<i> Mu<u>h</u>arraf</i>. Tentunya tulisan ini masih sangat jauh untuk mengungkap secara detail dan sempurna tentang Hadits <i>Mus</i></span><i><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a<u>hh</u>af </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dan<i> Mu<u>h</u>arraf</i>. Untuk itu penulis yakin makalah ini masih membutuhkan banyak koreksi dan masukan. Sebagai penutup penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca. </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wallahu a’lam bisshowwab</span></u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Malang, 10 Juni 2008</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<hr align="center" size="1" width="100%" /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 27.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftn1"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftnref1"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[1]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Mahasiswa STAI Ma’had Aly Al Hikam Malang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftn2"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftnref2"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[2]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Ahmad Zuhdi Muhdlar, 1998, <i>Kamus KrapyakArab Indonesia</i>, Multi Karya Grafika, Yogyakarta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftn3"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftnref3"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[3]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Subhis-Shaleh, 1997, <i>Membahas Ilmu-ilmu Hadits,</i> Pustaka Firdaus,<i> </i>Jakarta.<i> </i>hlm.<i> </i>225. Lihat juga Muhammad Ali rawad, 1984, <i>‘Ulûmul-Qur’ân wa al-<u>H</u>adîts, </i>Darun-Nasyir, Bairut Libanon. hlm. 226.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftn4"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftnref4"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[4]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Subhis-Shaleh, <i>Op-cit., </i>hlm. 225.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 27.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftn5"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftnref5"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[5]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Mahmud Tohan. 1985. <i>Taisir Mustholah al Hadits. </i>Al Hidayah: Surabaya. Hlm. 114</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 27.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftn6"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftnref6"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[6]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Maktabah Syanilah, <i>Sunan Abi Daud</i>, juz: 4, hlm: 237</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 27.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftn7"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftnref7"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[7]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Maktabah Syanilah, <i>Musnad Ahmad</i>, juz:44, hlm:90.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 27.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftn8"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftnref8"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[8]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Mahmud Tohan. 1985. <i>Taisir Mustholah al Hadits. </i>Al Hidayah: Surabaya. Hlm. 114</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 27.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftn9"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftnref9"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[9]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Mahtabah syamilah, <i>Shahih Muslim</i>, juz: 6, hlm:66. lihat juga <i>Sunan al-Tirmiszi</i>, juz:3, hlm:277 </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 27.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftn10"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftnref10"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[10]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Mahmud Tohan. 1985. <i>Taisir Mustholah al Hadits. </i>Al Hidayah: Surabaya. Hlm. 115</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 27.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftn11"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftnref11"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[11]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maktabah Syamilah, <i>Sahih bukhori,</i> juz: 18 hlm:87</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 27.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftn12"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftnref12"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[12]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maktabah Syamilah, <i>Sahih bukhori, </i>juz: 2 hlm:123</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 27.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftn13"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftnref13"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[13]</span></a><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fathurrahman, <i>Op cit</i>, hlm, 196.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 27.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=2870245269050031850" name="_ftn14"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/#_ftnref14"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[14]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maktabah Syamilah<i>,<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span>Sahih bkhri</i> juz: 11 hlm: 216</span></div><div class="MsoNormal">http://elmisbah.wordpress.com/mushahhaf-dan-muharraf/<br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span> <br />
<div style="text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILE INI, SOBAT TNGGAL KLIK DI BAWAH INI</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://adf.ly/8VzVF">DOWNLOAD</a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div></div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-16653084938395691612012-04-29T01:38:00.009+07:002012-05-15T01:17:15.902+07:00MEDIA PEMBELAJARAN YANG DITERAPKAN NABI SAW DALAM MELAKUKAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">BAB I<br />
PENDAHULUAN</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam proses belajar mengajar, kehadiran alat / media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Media pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Alat / Media merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan, bahkan adanya alat / media tersebut dapat mempercepat proses pembelajaran murid karena dapat membuat pemahaman murid lebih cepat pula.<br />
Penggunaan media pengajaran dalam proses pengajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pengajaran. Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Media adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bukan pada masa modern saja, penggunaan media atau alat bantu pembelajaran juga sudah dikenal sejak masa Nabi SAW. Nabi SAW adalah sosok pendidik yang agung bagi umat manusia. Meskipun pendidik pertama-adalah Allah SWT. Nabi Muhammad pada dasarnya mempresentasikan dan mengejawantahkan apa yang diajarkan melalui tindakan, kemudian menerjemahkan tidakannya dalam kata-kata. Sehingga segala “materi” yang diajarkan Muhammad akan segera diterima para sahabatnya karena ucapannya yang diawali dengan contoh tindakan konkret.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Nabi Muhammad adalah sosok pendidik agung bagi umat islam. Meskipun pendidik pertama sebagai mana diyakini umat islam adalah Allah SWT. Praktek pendidikan Rasul penuh dengan muatan pendidikan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">BAB II<br />
PEMBAHASAN</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">A. Media Pembelajaran Nabi SAW</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 1.0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Berikut ini adalah contoh hadits tentang media pembelajaran yang digunakan Rasulullah di sela-sela kegiatan belajar mengajar.<br />
1. Membentuk Lingkaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Terjemah: Nabi bersabada : “Tiada Tuhan selain Allah, kerusakan bagi orang Arab karena keburukan yang mendekati, hari semakin hari terbuka dari bentengnya Ya’juj Ma’juj seperti ini.” (Nabi melingkarkan jarinya) (HR Bukhari)<br />
2. Mengarahkan Jarinya ke Lisan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Terjemah: “Apakah kalian tidak mendengarkan: Sesungguhnya Allah tidak menyiksa disebabkan air mata dan tidak juga sebab susahnya hati, akan tetapi Allah menyiksa dengan ini. (Rasulullah mengarahkan jarinya ke lisan) atau Allah mengasihi. Sesungguhnya mayit itu disiksa sebab tangisan keluarganya. (HR Bukhari)<br />
3. Mengepalkan Tangan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Terjemah: “Orang mukmin terhadap mukmin bagaikan bangunan yang saling mengokohkan. (Rasulullah menyatukan kedua telapak tangannya). (HR Bukhari)<br />
4. Isyarat Tangan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Terjemah: “Mintalah pertolongan dengan tangan kananmu.” (Rasulullah memberi isyarat dengan tangannya untuk menulis) (HR Tirmidzi)<br />
5. Isyarat Dada</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Terjemah: “Sesungguhnya Allah tidak melihat jasad kamu dan tidak pula bentuk kamu, akan tetapi Allah melihat hati kamu.” (Nabi memberi isyarat dengan menunjuk ke arah dada dengan jarinya) (HR Bukhari) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dari beberapa hadits di atas dapat kita ambil nilai-nilai pembelajaran yang di berikan Nabi. Apa yang di ajarkan Nabi merupakan persoalan yang berkaitan dengan materi pendidikan, dan menjadi karakteristik selanjutnya dengan pendidikan Nabi. Pendidikan Akhlak merupakan sisi lain dari pendidikan Nabi yang menjadi jiwa dari pendidikan Muslim.<br />
Usaha Nabi dalam menanamkan akidah agama yang dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya yaitu dengan menggunakan media yang tepat berupa media contoh / teladan perbuatan-perbuatan baik Nabi sendiri (Uswatun Khasanah). Istilah “Uswatun Khasanah” barangkali dapat diidentifikasikan dengan “demonstrasi” yaitu memberikan contoh dan menunjukkan tentang cara berbuat atau melakukan sesuatu. Media ini selalu digunakan Nabi dalam mengajarkan ajaran-ajaran agama kepada umatnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">B. Media Pembelajaran dalam Konteks Kekinian<br />
Kata media sebenarnya berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Kalau kita lihat perkembangan media, pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru.<br />
Jenis Alat / Media<br />
Para ahli mengklasifikasikan alat / media kepada dua bagian, yaitu alat yang bersifat benda (materiil) dan yang bukan benda.<br />
1. Alat yang bersifat benda<br />
Pertama, media tulis, seperti Al-Qur’an, Hadis, Tauhid, Fiqih, Sejarah. Kedua, benda-benda alam seperti hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain. Ketiga, gambar-gambar yang dirancang seperti grafik. Keempat, gambar yang diproyeksikan, seperti video, transparan. Kelima, audio recording (alat untuk didengar), seperti kaset, tape, radio, dan lain-lain.<br />
2. Alat yang bersifat bukan benda<br />
Di antara alat / media pengajaran yang bukan berupa benda adalah :<br />
(1). Keteladanan<br />
(2). Perintah / Larangan<br />
(3). Ganjaran dan Hukuman.<br />
Dengan melihat manfaat alat / media tersebut di atas, maka akan memberikan pengaruh terhadap peserta didik yaitu peserta didik akan memiliki pemahaman yang bagus tentang materi yang didapatkan, dan juga akan memiliki moral atau akhlak yang tinggi. Sehingga besar kemungkinan dengan memperhatikan alat / media pengajaran itu, tujuan pendidikan akan tercapai secara efektif dan efisien. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">C. Manfaat media pembelajaran<br />
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:<br />
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan<br />
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.<br />
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik<br />
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.<br />
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif<br />
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.<br />
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga<br />
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.<br />
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa<br />
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.<br />
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja<br />
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.<br />
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar<br />
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.<br />
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif<br />
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">C. Nilai Tarbawi<br />
Dari berbagai penjelasan di atas. Dapat dilihat bahwa Nabi SAW merupakan seorang guru yang teladan. Sebagai seorang guru, Nabi Muhammad SAW, tidak hanya berorientasi kepada kecakapan-kecakapan ranah cipta saja, tetapi juga mencakup dimensi ranah rasa dan karsa. Sebagai contoh menggunakan media-media dalam pengajaran agar peserta didiknya menjadi jelas menyerap apa yang diajarkan.<br />
Sebagai seorang pendidik, media pembelajaran perlu digunakan supaya memberikan pengaruh terhadap peserta didik yaitu peserta didik akan memiliki pemahaman yang bagus tentang materi yang didapatkan, dan juga akan memiliki moral atau akhlak yang tinggi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">BAB III<br />
KESIMPULAN</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Usaha Nabi dalam menanamkan akidah agama yang dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya yaitu dengan menggunakan media yang tepat berupa media contoh / teladan perbuatan-perbuatan baik Nabi sendiri (Uswatun Khasanah). Istilah “Uswatun Khasanah” barangkali dapat diidentifikasikan dengan “demonstrasi” yaitu memberikan contoh dan menunjukkan tentang cara berbuat atau melakukan sesuatu. Media ini selalu digunakan Nabi dalam mengajarkan ajaran-ajaran agama kepada umatnya.<br />
Media pembelajaran bisa berupa alat yang bersifat bukan benda dan alat yang bersifat benda. Manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">DAFTAR PUSTAKA</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ardiani Mustikasari, Mengenal Media Pembelajaran, (http://edu-articles.com/mengenal-media-pembelajaran/2011/10/25, diakses 25 Oktober 2011)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kitab Sunan Al Tirmidzi.<br />
Kitab Sahih Bukhari.<br />
Kitab Sahih Muslim.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mahmud, Media Pembelajaran PAI, ( http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com/2011/10/media-pembelajaran-pai.html/2011/10/24, diakses 24 Oktober 2011)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sadiman. Arief S, Raharjo, R. dkk. 1996. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Untung,Moh. Slamet. 2007. Menulusuri Metode Pendidikan Ala Raulullah, Semarang: Pustaka Rizki Putra</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">http://kurniahidayati.wordpress.com/2011/10/31/makalah-hadits-tarbawi-media-pembelajaran-yang-diterpkan-nabi-saw/</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span> <br />
<div style="text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILE INI, SOBAT TNGGAL KLIK DI BAWAH INI</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://adf.ly/8Vziv">DOWNLOAD</a></div></div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-46156686698800731242012-04-29T01:38:00.008+07:002012-05-15T01:17:11.872+07:00KAIDAH FIQH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"><br />
</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A. PENDAHULUAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kaidah fiqh adalah salah satu metode pengambilan hukum yang di rancang sebagai landasan filosofi dari semua rumusan hukum yang di lakukan para ulama’di manapun mereka berada, sehinga setiap ulama’ yang menguasai dan mendalami kaidah-kaidah fiqh akan mendapati kemudahan di dalam menjalani ketentuan-ketentuan yang di tetapkan Alloh di muka bumi ini serta mampu memberikan solusi dan inovasi-inivasi baru bagi masyarakat dalam menjawab setiap perubahan dan tantangan yang ada.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lantas sudahkah ulama’-ulama’ kita serta para santri -sebagai penerus para ulama’- secara intens mendalami ilmu ini? Kalau jawapanya “ya” lantas mengapa keadaan masyarakat kita masih seperti ini. Penulis pikir pertanyaan ini tidaklah penting untuk dijawab, karena dengan melihat kondisi masyarakat indonesia saat ini kita bisa menyimpulkan sendiri jawabanya, akan tetapi yang sangat diperlukan saat ini adalah adanya tindakan konkrit bagi para ulama’ serta kita sebagai santri sebagai penangung jawab dari kontrol moral masyarakat, untuk melakukan sebuah gerakan bermazdhab secara manhaji. Salah satu langkah awal dari keseriusan kita dalam permasalahan ini adalah dengan mendalami kaidah fiqh</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagai tindak lanjut, penulis akan sedikit memaparkan beberapa kaidah yang sangat penting untuk di fahami. Karena kaidah ini membahas tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan ritual keagamaan dan interaksi sosial kemasyarakatan. Kaidah-kaidah tersebut adalah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B. PEMBAHASAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt; line-height: 150%;">الْخُرُوجُ مِنْ الْخِلَافِ مُسْتَحَبٌّ</span></b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“</span></b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Keluar dari perbedaan (menjaga agar perbedaan pendapat tidak terlalu tajam ) adalah sunnah”</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kaidah ini memotivasi umat islam agar selalu menjaga persatuan dan mencari solusi dari setiap perbedaan yang ada, walaupun sebenarnya perbedaan itu adalah sunnatulloh. Kaidah ini juga menekankan kepada kita agar selalu berhati-hati dalam menyikapi segala perbedaan yang ada. pengertian <i>khilaf</i> (perbedaan) adalah ketidaksamaan dalam memahami sesuatu, tetapi masih mengacu pada satu pokok, sebagaimana perbedaan dikalangan pemikir islam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Dasar Kaidah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kaidah ini menurut imam suyuty berasal dari firman Alloh</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">: </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt; line-height: 150%;">يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ</span></b><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ wahai orang-orang yang beriman jauhilah prasangka-prasangka, karena sebagian dari prasangka adalah (menyebabkan) dosa”.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(al hujarat 11)<span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dan hadis nabi yang berbunyi:</span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right; unicode-bidi: embed;"><b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">قَالَ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ( حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ)</span></b><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari pemahaman Hadist yang diriwayatkan dari cucu nabi di atas kita bisa menyadari bahwa dalam diri manusia, sebenarnya memiliki potensi untuk mengetahui atau merasakan hal-hal baik atau buruk. Serta kita diperintahkan untuk mengunakan argumentasi yang meyakinkan dalam setiap keputusan dan tindakan. Sebagaimana kaidah di atas <span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>2. Contoh Kaidah </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Contoh kongkrit dari kaidah ini adalah di sunahkan membasuh seluruh rambut kepala saat wudhu’, agar terbebas dari perbedaan pendapat dengan maliki dan hanafi yang mewajibkan tidak hanya sebagian dari rambut kepala, tetapi separo atau keseluruhan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Syarat-Syarat Aplikasinya</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam mengunakan kaidah di atas ulama’ memberikan beberapa ketentuan, sejauh manakah perbedaan itu bisa dikompromikan agar dalam implementasinya tidak menyebabkan kebimbangan dan kerancuan. Adapun syarat-syaratnya adalah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a) Pendapat yang lain tidak bisa dipertahankan keabsahanya. Contoh: melakukan sholat witir tiga rokaat, apakah dengan satu kali salam atau dua kali. Dalam permasalahan ini pendapat yang mengatakan satu kali salam tidak bisa dipertahankan, karena sudah jelas bahwa pendapat abu hanifah tentang satu kali salam bertentangan dengan Hadist nabi yang berbunyi:<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=4615668669880073124" name="_ftnref2"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/kaidah-fiqh/#_ftn2"><span style="color: blue;">[2]</span></a></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; margin-left: 63.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْفَارِسِىُّ حَدَّثَنَا مِقْدَامُ بْنُ دَاوُدَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ مَسْلَمَةَ بْنِ يَزِيدَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلاَلٍ عَنْ صَالِحِ بْنِ كَيْسَانَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْفَضْلِ عَنْ أَبِى سَلَمَةَ وَعَنِ الأَعْرَجِ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « لاَ تُوتِرُوا بِثَلاَثٍ وَأَوْتِرُوا بِخَمْسٍ أَوْ سَبْعٍ <u>وَلاَ تُشَبِّهُوا بِصَلاَةِ الْمَغْرِبِ</u> ».</span></b><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right; unicode-bidi: embed;"><b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِى حَازِمٍ قَالَ رَأَيْتُ سَعْدًا صَلَّى بَعْدَ الْعِشَاءِ رَكْعَةً فَقُلْتُ مَا هَذِهِ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- <u>يُوتِرُ بِرَكْعَةٍ</u>. </span></b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b) Perbedaan pendapat tidak berbenturan dengan Hadist yang shohih atau hasan. Contoh: seperti dalam masalah imam hanafi yang melarang mengangkat tangan saat sholat, karena bisa membatalkan sholat. Pendapat ini bertentangan dengan hadis mutawatir dan shohih yang berbunyi:<span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى التَّمِيمِيُّ وَسَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَمْرٌو النَّاقِدُ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَابْنُ نُمَيْرٍ كُلُّهُمْ عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عُيَيْنَةَ وَاللَّفْظُ لِيَحْيَى قَالَ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ</span></b><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا افْتَتَحَ الصَّلَاةَ رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ مَنْكِبَيْهِ وَقَبْلَ أَنْ يَرْكَعَ وَإِذَا رَفَعَ مِنْ الرُّكُوعِ وَلَا يَرْفَعُهُمَا بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ</span></b><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=4615668669880073124" name="_ftnref3"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/kaidah-fiqh/#_ftn3"><span lang="AR-SA" style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[3]</span></a><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>“aku melihat Nabi,S.A.W ketika memulai sholat mengangkat kedua tangan sama dengan pundaknya, serta sebelum ruku’ dan saat berdiri dari ruku’ (juga) dan beliau tidak mengangkatnya ketika di antara dua sujud.<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=4615668669880073124" name="_ftnref4"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/kaidah-fiqh/#_ftn4"><b><span style="color: blue;">[4]</span></b></a></span></i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c) Dalil yang di gunakan untuk bisa dikomparasikan harus memiliki dalil yang sama-sama kuat. Sebagaimana contoh kasus wudhu’ di atas<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=4615668669880073124" name="_ftnref5"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/kaidah-fiqh/#_ftn5"><span style="color: blue;">[5]</span></a> </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center; text-indent: 18.0pt;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt; line-height: 150%;">لا حجة مع الإحتمال</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center; text-indent: 18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“</span></b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">tidak diterima argumentasi yang bias (belum jelas)”</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap argumentasi yang belum jelas tidak bisa di pakai sebagai dalil. Dan setiap dalil atau argumentasi haruslah terbebas dari kemungkinan-kemungkinan, yaitu kemungkinan yang timbul dari dalil itu sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Dasar Kaidah </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dasar dari kaidah ini adalah sama dengan dalil kaidah di atas (surat al Hujarot: 11), karena masih dalam satu rumpun pembahasan. Serta kaidah pokok yang berbunyi:</span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt; line-height: 150%;">الْيَقِينُ لَا يُزَالُ بِالشَّكِّ</span></b><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Contoh Kaidah </span></b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apabila ada orang tua yang menderita sakit parah menyerahkah semua hartanya kepada salah satu ahli waris, maka traksaksinya tidak sah kecuali dengan persetujuan ahli waris yang lain. Hal ini karena dimungkinkan adanya kesengajaan bagi orang tua tersebut untuk memberikan warisanya hanya kepada satu orang saja (<i>hirmanu al warist ila ghoirihi</i>) hal ini tidak di benarkan dalam islam..</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apabila ada salah satu ahli waris yang mengaku memiliki harta yang di hutang orang tuanya yang meningal dan ia tidak mempunyai bukti, maka hal ini tidak dibenarkan, karena ada kemungkinan ia hanya ingin mendapat bagian lebih banyak.<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=4615668669880073124" name="_ftnref6"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/kaidah-fiqh/#_ftn6"><span style="color: blue;">[6]</span></a></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">الايثاربا القرب مكروه</span></b><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Mempersilahkan orang lain dan mengabaikan diri sendiri dalam hal that itu makruh”.<span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendapat ulama’ tentang itsar:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) Pendapat pertama persis seperti bunyi kaidah diatas, yakni makruh mengalah dalam masalah ibadah. Sebaliknya kalau mengalah tidak dalam soal that, sunnah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2) Ada yang berpendapat: itsar dalam hal tha’at itu bukan hanya makruh, melainkan haram.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3) Imam Jalal Suyuti memberikan perincian sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a) Jika itsar itu berakibat meninggalkan perkara wajib maka itsar haram.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b) Bila isar itu berakibat meninggalkan sunnah atau melakukan makruh maka itsar makruh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari ketiga pendapat ini qoul yang terakhir (pendapat Imam Syuyuti) yang mu’tamad.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Contoh Kaidah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Contoh: seseorang akan berjamaah shalat dan telah berada di shof awal (shof depan). Tiba-tiba datang orang lain yang juga akan mengikuti jama’ah. Makruh hukumnya kalau orang yang lebih dulu datang mempersilahkan orang yang datang belakangan untuk menempati tempatnya di shof awal, sedangkan ia sendiri mengalah mundur ke shof belakangnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C. </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KE<b>SIMPULAN</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari sedikit makalah yang saya sampaikan di atas, kiranya dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwasanya:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kaidah fiqh adalah metode pengambilan hukum yang menekanan adanya prinsip keadilan dan kemaslahatan bagi umat. Akan tetapi kaidah-kaidah tersebut ibarat pisau analisis yang bermata dua, apabila jatuh ditangan yang tidak kreatif dan tidak memiliki kapasitas yang mumpuni, akan menjadi sesuatu yang kering akan inofasi, atau bahkan menjadi jastifikasi dari pendapat-pendapatnya yang sebenarnya sudah tidak sesuai lagi dengan situasi dan kondisi masyarakat. Sehinga untuk mengoptimalkan fungsi dari kaidah-kaidah tersebut diperlukan seseorang yang memiliki kapabilitas dan kredibilitas keilmuan serta harus dibarengi dengan kemampuannya dalam memotret dan menganalisis permasalahan-permasalahan sosial yang muncul di tengah-tengah masyarakat. Dengan kata lain Seorang mujtahid haruslah memiliki kepekaan sosial yang tinggi. </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">WAllohu a’lam</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">****</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">*Penulis: Misbahus Surur (Mahasiswa STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang).</span><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;"> </span><br />
<a href="http://elmisbah.wordpress.com/kaidah-fiqh/#_ftnref1"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[1]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Abdul hamid hakim. <i>As-sulam. </i>Sa’adiyah putra Jakarta. tt. Hal: 67 </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=4615668669880073124" name="_ftn2"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/kaidah-fiqh/#_ftnref2"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[2]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Abdullah bin said al ‘ubady. <i>Idhohu alqowaid al fiqhiyah. </i>Al hidayah surabaya 1410 .H cet 3 Hal 69</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=4615668669880073124" name="_ftn3"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/kaidah-fiqh/#_ftnref3"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[3]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Abdulloh muslim bin hajjaj . shoh<i>ih muslim.</i> Hadist no: 568 Dar al fikr bairut 1989 cet 4 hal 337</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=4615668669880073124" name="_ftn5"></a><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=4615668669880073124" name="_ftn4"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/kaidah-fiqh/#_ftnref5"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[5]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Al-Imam Jalaluddin Abdurrahman ibn Abi Bakar As-Suyuti, ,<i>al-Asybah wa an-Nadzair, </i>alhidayah surabaya tt,, hal. 204</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6878517971732719543&postID=4615668669880073124" name="_ftn6"></a><a href="http://elmisbah.wordpress.com/kaidah-fiqh/#_ftnref6"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[6]</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">ibid Hal 362 </span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">http://elmisbah.wordpress.com/kaidah-fiqh/<br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span> <br />
<div style="text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILE INI, SOBAT TNGGAL KLIK DI BAWAH INI</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://adf.ly/8VzFm">DOWNLOAD</a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div></div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6878517971732719543.post-1276689403344988892012-04-29T01:38:00.005+07:002012-05-14T23:38:10.682+07:00Makalah Hadits tentang Niat, Ikhlas dan Riya'<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB I</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Latar Belakang</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sesungguhnya pembahasan tentang ikhlas adalah pembahasan yang sangat penting yang berkaitan dengan agama Islam yang hanif (lurus) ini, hal dikarenakan tauhid adalah inti dan poros dari agama dan Allah tidaklah menerima kecuali yang murni diserahkan untukNya sebagaimana firman Allah, <i>“Hanyalah bagi Allah agama yang murni”. (QS. Az-Zumar : 3).</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Maka perkara apa saja yang merupakan perkara agama Allah jika hanya diserahkan kepada Allah maka Allah akan menerimanya, adapun jika diserahkan kepada Allah dan juga diserahkan kepada selain Allah (siapapun juga ia) maka Allah tidak akan menerimanya, karena Allah tidak menerima amalan yang diserikatkan, Dia hanyalah meneriman amalan agama yang kholis (murni) untukNya. Allah akan menolak dan mengembalikan amalan tersebut kepada pelakunya bahkan Allah memerintahkannya untuk mengambil pahala (ganjaran) amalannya tersebut kepada yang dia syarikatkan, hal ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, yang artinya:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah berfirman<i> “Aku adalah yang paling tidak butuh kepada syarikat, maka barangsiapa yang beramal suatu amalan untuku lantas ia mensyerikatkan amalannya tersebut (juga) kepada selainku maka Aku berlepas diri darinya dan ia untuk yang dia syarikatkan” (</i>HR. Ibnu Majah 2/1405 no. 4202, dan ia adalah hadits yang shahih, sebagaimana perkataan Syaikh Abdul Malik Ar-Romadhoni, adapun lafal<i> Imam </i>Muslim (4/2289 no 2985) adalah<i>, “aku tinggalkan dia dan ksyirikannya”).</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berkata Syaikh Sholeh Alu Syaikh, <i>“Lafal ‘amalan’ disini adalah nakiroh dalam konteks kalimat syart maka memberi faedah keumuman sehingga mencakup seluruh jenis amalan kebaikan baik amalan badan, amalan harta. Maupun amalan yang mengandung amalan badan dan amalan harta (seperti haji dan jihad)”. (At-Tamhid hal. 401).</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sungguh benar sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya riya itu samar sehingga terkadang menimpa seseorang padahal ia menyangka bahwa ia telah melakukan yang sebaik-baiknya. Dikisahkan bahwasanya ada seseorang yang selalu sholat berjama’ah di shaf yang pertama, namun pada suatu hari ia terlambat sehingga sholat di saf yang kedua, ia pun merasa malu kepada jama’ah yang lain yang melihatnya sholat di shaf yang kedua. Maka tatkala itu ia sadar bahwasanya selama ini senangnya hatinya, tenangnya hatinya tatkala sholat di shaf yang pertama adalah karena pandangan manusia. (Tazkiyatun Nufus hal 15).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berkata Abu ‘Abdillah Al-Anthoki, “Fudhail bin ‘Iyadh bertemu dengan Sufyan Ats-Tsauri lalu mereka berdua saling mengingat (Allah) maka luluhlah hati Sufyan atau ia menangis. Kemudian Sufyan berkata kepada Fudhail, “Wahai Abu ‘Ali sesungguhnya aku sangat berharap majelis (pertemuan) kita ini rahmat dan berkah bagi kita”, lalu Fudhail berkata kepadanya, “Namun aku, wahai Abu Abdillah, takut jangan sampai majelis kita ini adalah suatu mejelis yang mencelakakan kita “, Sufyan berkata, “Kenapa wahai Abu Ali?”, Fudhail berkata, “Bukankah engkau telah memilih perkataanmu yang terbaik lalu engkau menyampaikannya kepadaku, dan akupun telah memilih perkataanku yang terbaik lalu aku sampaikan kepadamu, berarti engkau telah berhias untuk aku dan aku pun telah berhias untukmu”, lalu Sufyan pun menangis dengan lebih keras daripada tangisannya yang pertama dan berkata, “Engkau telah menghidupkan aku semoga Allah menghidupkanmu”. (Tarikh Ad-Dimasyq 48/404).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tujuan</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pembuatan Makalah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Agar </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">mahasiswa</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> tahu tentang hadits-hadits yang berkenaan dan niyat, keikhlasan dan bahaya riya dalam sebuah amal.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Agar </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">para</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <span lang="EN-GB">mahasiswa dapat memahami tentang betapa pentingnya arti sebuah niat dalam aspek kehidupan.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Agar </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">mahasiswa</span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dapat memahami tentang urgensi keikhlasan dalam sebuah amal dan dapat memotivasi diri agar beramal dengan ikhlas.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Agar </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">mahasiswa</span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dapat mengetahui apa saja hal-hal yang dapat dilakukan agar menjadikan amalannya ikhlas dan menghindar dari sifat riya’.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB II</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A. </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">NIAT DAN MOTIVASI BERAMAL</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Riwayat</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Hadits</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> )</span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>( </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Arti Hadits / </span></b><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ترجمة الحديث</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> :</span></b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari Amirul Mu’minin, (Abu Hafsh atau Umar bin Khottob rodiyallohu’anhu) dia berkata: <i>”Aku pernah mendengar Rosululloh shollallohu’alaihi wassalam bersabda: ’Sesungguhnya seluruh amal itu tergantung kepada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai niatnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang berhijrah karena Alloh dan Rosul-Nya, maka hijrahnya kepada Alloh dan Rosul-Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena (untuk mendapatkan) dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya itu kepada apa yang menjadi tujuannya (niatnya).’”</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(Diriwayatkan oleh dua imam ahli hadits; Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrohim bin Mughiroh bin Bardizbah Al-Bukhori dan Abul Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusairy An-Naisabury di dalam kedua kitab mereka yang merupakan kitab paling shahih diantara kitab-kitab hadits).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendapat</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Para Ulama</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berkata Imam Ibnu Rajab : ”<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Para ulama sepakat atas keshohihannya dan ummat telah bersepakat dalam menerimanya</i>”.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Imam Ibnu Daqiqil ‘Ied berkata dalam <b><i>Syarh Arbain An-Nawawi</i></b> hal 9 : “Ini <i style="mso-bidi-font-style: normal;">adalah hadits </i></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">shohih</span></b><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang disepakati akan keshohihannya dan akan besarnya kedudukan dan keagungannya serta banyaknya faedahnya</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">”.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berkata Abu Ubaid : ”<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tidak ada satupun hadits Nabi Shollallahu ‘alai wa ‘ala alihi wasallam yang lebih luas, lebih mencukupi dan lebih banyak faedahnya dibandingkan hadits ini</i>”.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dan </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">telah</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> bersepakat para imam seperti Abdurrahman bin Mahdi, Asy-Sy afi’iy, Ahmad bin Hanbal, ‘Ali Ibnul Madini, Abu Dawud As-Sijistani, At-Tirmidzy, Ad-Daraquthny dan Hamzah Al-Kinani bahwa hadist ini adalah sepertiga ilmu.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal ini dikomentari oleh Imam Al-Baihaqi dengan perkataannya : ”Hal tersebut dikarenakan sesungguhnya amalan seorang hamba adalah dengan hatinya, lisannya dan anggota tubuhnya, sedangkan niat merupakan salah satu dari tiga bagian tersebut”. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(</span><b><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Syarh Arbain</span></i></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> hal 10</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Abdurrahman</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> bin Mahdiy berkata : ”<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hadits niat ini bisa masuk ke dalam 30 bab ilmu</i>”. Sedangkan Imam Asy-Syafi’iy mengatakan bahwa hadits ini bisa masuk ke dalam 70 bab fiqhi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Makna </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dalam Hadits (mufrodat)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; margin-left: 36.0pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 82.8pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">أَبِيْ حَفْصٍ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 14.2pt;" valign="top" width="19"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 317.15pt;" valign="top" width="423"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bermakna Al-Asad (singa), sedang Abu Hafsh adalah julukan bagi ‘Umar bin Khathab.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;"> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 82.8pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">إِنَّمَا</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 14.2pt;" valign="top" width="19"><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">:</span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 317.15pt;" valign="top" width="423"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(hanyalah) menunjukkan makna pengkhususan dan pembatasan yaitu penetapan hukum untuk yang tersebutkan dan peniadaan hukum tersebut dari selainnya. Lihat <b><i>Syarh An-Nawawy</i></b> (13/54) dan <b><i>Al-‘Il am</i></b> karya Ibnu Mulaqqin (1/168).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;"> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 82.8pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">اْلأَعْمَالُ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 14.2pt;" valign="top" width="19"><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">:</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 317.15pt;" valign="top" width="423"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yang diinginkan di sini adalah amalan-amalan yang disyariatkan (ibadah).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;"> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 82.8pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">لنِّيَّاتِ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span></b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ا</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 14.2pt;" valign="top" width="19"><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">:</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 317.15pt;" valign="top" width="423"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Merupakan jama’ dari kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">niyat</i>. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat secara bahasa adalah maksud dan kehendak</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;"> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 82.8pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">امْرِئٍ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 14.2pt;" valign="top" width="19"><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">:</span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 317.15pt;" valign="top" width="423"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya adalah manusia, baik laki-laki maupun perempuan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5;"> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 82.8pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">هِجْرَتُهُ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 14.2pt;" valign="top" width="19"><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">:</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 317.15pt;" valign="top" width="423"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">S</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ecara bahasa artinya meninggalkan sesuatu dan berpindah kepada selainnya. Adapun secara istilah yaitu meninggalkan negeri kafir menuju negeri Islam karena takut fitnah dan untuk menegakkan agama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Adapun hijrah dalam hadits ini adalah Hijrah dari Mekkah ke Madinah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 6;"> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 82.8pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">إِلَى اللهِ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 14.2pt;" valign="top" width="19"><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">:</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 317.15pt;" valign="top" width="423"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Maksudnya adalah menuju keridhaan Allah, baik dalam niat atupun tujuan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 7; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 82.8pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">8. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 14.2pt;" valign="top" width="19"><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">:</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 317.15pt;" valign="top" width="423"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya adalah demi tujuan duniawi yang ingin dicapainya. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Asbabul </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wurud</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Hadits</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berkata An-Nawawy dalam <b><i>Syarh Muslim</i></b> (13/81) : “Sesungguhnya telah datang bahwa sebab keluarnya hadits ini adalah tentang seorang lelaki yang berhijrah hanya untuk menikahi seorang wanita yang bernama Ummu Qois maka diapun dipanggil dengan sebutan Muhajir Ummu Qois (Orang yang berhijrah karena Ummu Qois)”.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kisah Muhajir Ummu Qois ini diriwayatkan dari shahabat Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu bahwa beliau berkata :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">مَنْ هَاجَرَ يَبْتَغِي شَيْئًا فَإِنَّمَا لَهُ ذَلِكَ, هَاجَرَ رَجُلٌُ لِيَتَزَوَّجَ امْرَأَةً يُقَالُ لَهَا أُمُّ قَيْسٍ, فَكَانَ يُقَالُ مُهَاجِرُ أُمُّ قَيْسٍ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">”Barangsiapa yang berhijrah untuk mengharapkan sesuatu maka sesungguhnya bagi dia hanya sesuatu tersebut. Seorang lelaki telah hijrah untuk menikahi wanita yang bernama Ummu Qois, maka diapun dipanggil dengan nama Muhajir Ummu Qois”.</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (<b>HR.Ath-Thobrani</b> (9/102/ 8540) dan dari jalannya <b>Al-Mizzy</b> dalam <b><i>Tahdzibul Kam al</i></b> (16/126) dan <b>Adz-Dzahaby</b> dalam <b><i>As-Siyar</i></b> (10/590) dan mereka berdua berkata : ”Sanadnya shohih”. Dan Al Hafizh berkata : “Sanadnya shohih di atas syarat Bukhary dan Muslim”).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Takhrij Hadits</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhary no. 1, 54, 2529, 3898, 5070, 6689 dan 6953, Imam Muslim no. 3530 dan lain-lain dari jalan Yahya bin Sa’id Al-Anshory dari Muhammad bin Ibrahim at-Taimy dari ‘Alqomah bin Waqqosh Al-Laitsy dari ‘Umar ibnul Khoththob radhiallahu ‘anhu.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari konteks sanadnya kita bisa melihat bahwa hadits ini adalah hadits <i>ahad</i> atau lebih tepatnya<i>ghorib</i> karena tidak ada yang meriwayatkan hadits ini –secara shohih- dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam kecuali ‘Umar, tidak ada yang meriwayatkan hadits ini dari ‘Umar kecuali ‘Alqomah, tidak ada yang meriwayatkan hadits ini darinya kecuali Muhammad bin Ibrahim dan tidak ada yang meriwayatkan hadits ini darinya kecuali Yahya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kedudukan</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Hadits</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Materi hadits pertama ini merupakan pokok agama. Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Ada Tiga hadits yang merupakan poros agama, yaitu hadits Úmar, hadits Aísyah, dan hadits Nu’man bin Basyir.” Perkataan Imam Ahmad rahimahullah tersebut dapat dijelaskan bahwa perbuatan seorang mukallaf bertumpu pada melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Inilah halal dan haram. Dan diantara halal dan haram tersebut ada yang mustabihat (hadits Nu’man bin Basyir). Untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan dibutuhkan niat yang benar (hadits Úmar), dan harus sesuai dengan tuntunan syariát (hadits Aísyah).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penjelasan</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (syarah) Hadits</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hadits ini adalah salah satu dalil dari kaidah yang sangat agung dan bermanfaat yang berbunyi <i>“Al-Umuru bimaqoshidiha” </i>(Setiap perkara tergantung dengan maksudnya). Berkata Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullah dalam <b><i>Manzhumah</i></b>nya :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">اَلنِّيَةُ شَرْطٌ لِسَائِرِ الْعَمَلِ فِيْهَا الصَّلاَحُ وَالْفَسَادُ لِلْعَمَلِ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Niat adalah <b>syarat</b> bagi seluruh amalan, pada niatlah benar atau rusaknya amalan”.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fungsi</span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Niat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat memiliki 2 fungsi:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika niat berkaitan dengan sasaran suatu amal (ma’bud), maka niat tersebut berfungsi untuk membedakan antara amal ibadah dengan amal kebiasaan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika niat berkaitan dengan amal itu sendiri (ibadah), maka niat tersebut berfungsi untuk membedakan antara satu amal ibadah dengan amal ibadah yang lainnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Merupakan</span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pembeda antara ibadah dengan adat. Sebagai contoh mandi dapat dilakukan untuk menghilangkan hadats, tetapi mandi juga dapat dilakukan sebagai kebiasaan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Hasbi AS-Shidiqi, niat itu terbagi 3 (tiga), yaitu :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ibadah</span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, yaitu menghinakan diri tunduk secara sangat sempurna, untuk menyatakan ketundukan serta kehinaan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat ta’at, yaitu melaksanakan apa yang Allah kehendaki.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">qurbah</span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, yaitu melaksanakan ibadah dengan maksud memperoleh pahala.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -77.7pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengaruh Niat yang Salah Terhadap Amal Ibadah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika para ulama berbicara tentang niat, maka mencakup 2 hal:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat sebagai syarat sahnya ibadah, yaitu istilah niat yang dipakai oleh fuqoha’.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat sebagai syarat diterimanya ibadah, dengan istilah lain: Ikhlas.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat pada pengertian yang ke-2 ini, jika niat tersebut salah (tidak Ikhlas) maka akan berpengaruh terhadap diterimanya suatu amal, dengan perincian sebagai berikut:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika niatnya salah sejak awal, maka ibadah tersebut batal.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika kesalahan niat terjadi di tengah-tengah amal, maka ada 2 keadaan:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">- </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika ia menghapus niat yang awal maka seluruh amalnya batal.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">- </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika ia memperbagus amalnya dengan tidak menghapus niat yang awal, maka amal tambahannya batal.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Senang untuk dipuji setelah amal selesai, maka tidak membatalkan amal.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah Swt. Menggambarkan keikhlasan dalam beramal ini seperti dimuat keikhlasan dalam beramal ini seperti dimuat dalam Al-Qur an Surat Al-Baqarah (2) ayat 265 sebagai berikut :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 7.0pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat</i>.” (Q.S. Al-Baqarah : 265)<span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hijrah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Makna hijrah secara syariát adalah meninggalkan sesuatu demi Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah artinya mencari sesuatu yang ada disisi-Nya, dan demi Rasul-Nya artinya ittiba’ dan senang terhadap tuntunan Rasul-Nya. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bentuk-bentuk Hijrah:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Meninggalkan negeri syirik menuju negeri tauhid.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">meninggalkan negeri bidáh menuju negeri sunnah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Meninggalkan negeri penuh maksiat menuju negeri yang sedikit kemaksiatan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketiga bentuk hijrah tersebut adalah pengaruh dari makna hijrah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kandungan / Intisari Hadits</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niat </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">merupakan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2) </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Waktu </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">pelaksanaan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3) </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal shaleh dan ibadah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seorang</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semua</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pebuatan yang bermanfaat dan <i>mubah</i> (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhoan Allah maka dia akan bernilai ibadah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6) </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yang </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">membedakan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7) </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hadits diatas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B. </span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">MENJAUHI</span><b><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> PERBUATAN RIYA’</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. </span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Riwayat<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> Hadits</b></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Riya’ adalah syirik kecil; demikianlah ungkapan yang dikemukakan Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal dalam musnadnya. Rasulullah SAW bersabda:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed; vertical-align: baseline;"><span lang="AR-SA" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ، قَالُوْا وَمَا الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ الرِّيَاءُ، يَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">يَوْمَ الْقِيَامَةِ اذْهَبُوْا إِلَى الَّذِيْ تُرَاءُوْنَ فِي الدُّنْيَا هَلْ تَجِدُوْنَ عِنْدَهُمُ الْجَزَاءَ (رواه أحمد)</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>“<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik kecil wahai Rasulullah SAW?”, Beliau menjawab, “Riya.! Dan Allah akan berkata pada hari kiamat, terhadap mereka-meeka yang riya, ‘pergilah kalian kepada orang-orang yang dahulu di dunia kalian riya’, apakah kalian mendapatkan ganjaran dari mereka?</i>” (HR. Ahmad)</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. </span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penjelasan</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (syarah) Hadits</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a) </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Definisi Riya’</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Riya adalah memaksudkan amalan yang dilakukan seseorang guna mendapatkan keridhoan manusia, baik berupa pujian, ketenaran, atau sesuatu yang diinginkannya selain Allah SWT. Dr. Sayid Muhammad Nuh, menggambarkan adanya tiga sebab yang memotori timbulnya riya: Pertama karena ingin mendapatkan pujian dan nama baik di masyarakat. Kedua, kekhawatiran mendapat celaan manusia, dan ketiga, menginginkan sesuatu yang dimiliki orang lain (tamak). Ketiga hal ini didasari dari hadits, yang diriwayatkan Imam Bukhari:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 18.0pt;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">عَنْ أَبِيْ مُوْسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ أَعْرَابِيًّا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهٌ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، الرَّجُلُ يُقَاتِلُ حَمِيَّةً، وَالرَّجُلُ يُقَاتِلُ لِيُرَى مَكَانُهُ، وَالرَّجُلُ يُقَاتِلُ لِلذِّكْرِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَاتَلَ لِتَكُوْنَ كَلِمَةَ اللهِ هِيَ الْعُلْيَا فَهُوَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">“<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dari Abu Musa al-Asyari ra, mengatakan bahwa seorang Badui bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah SAW, seseorang berperang karena kekesatriaaan, seseorang berperang supaya posisinya dilihat oleh orang, dan seseorang berperang karena ingin mendapatkan pujian? Rasulullah SAW menjawab “Barang siapa yang berperang karena ingin menegakkan kalimatullah, maka dia fi sabilillah</i>.” (HR. Bukhari)</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed; vertical-align: baseline;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b) </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ciri-</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ciri</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Riya’</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; vertical-align: baseline;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Terdapat sebuah ungkapan yang dikemukakan oleh seorang sahabat Rasulullah SAW yang sangat zuhud kehidupannya, beliau juga termasuk salah seorang dari empat khulafa’ rasydin, yang juga mendapatkan berita gembira untuk masuk dalam surga Allah kelak. Beliau adalah Ali bin Abi Thalib. Ali bin Abi Thalib mengemukakan, tentang ciri-ciri riya’ yang terdapat dalam jiwa seseorang:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: right; vertical-align: baseline;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">قَالَ عَلِيٌّ كَرَّمَ اللهُ وَجْهَهُ، لِلْمُرَائِيْ عَلاَمَاتٌ، يَكْسُلُ إِذَا كَانَ وَحْدَهُ، وَيَنْشَطُ إِذَا كَانَ فِي النَّاسِ، وَيَزِيْدُ فِي الْعَمَلِ إِذَا أُثْنَى، وَيَنْقُصُ إِذَا ذُمَّ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: .55pt; vertical-align: baseline;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">“Orang yang riya, terdapat beberapa ciri, (1) malas, jika seorang diri, (2) giat jika di tengah-tengah orang banyak, (3) bertambah semangat beramal jika mendapatkan pujian, (4) berkurang frekwensi amalnya jika mendapatkan celaan.”</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: .55pt; vertical-align: baseline;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. </span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cara </span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menghadirkan</span><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Keikhlasan dan Menghindari Riya’</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; vertical-align: baseline;"><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Para ulama berupaya memberikan berbagai jalan guna menemukan kiat-kiat agar terhindar dari keriyaan serta mampu menghadirkan keikhlasan dalam jiwa. Diantara cara yang mereka tawarkan adalah:</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menghadirkan</span><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;"> sikap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">muraqabatullah</i>, yaitu sikap yang menghayati bahwa Allah senantiasa mengetahui segala gerak-gerik kita hingga yang sekecil-kecilnya, bahkan yang tergores dan terlintas dalam hati sekalipun yang tidak pernah diketahui oleh siapapun. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW mengungkapkan, “..dan sempurnakanlah amal, karena Sang Pengawas (Allah) Maha Melihat.,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 18.0pt; margin-top: 0cm; text-align: center; unicode-bidi: embed; vertical-align: baseline;"><span lang="AR-SA" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">وَأَتْقِنِ الْعَمَلَ فَإِنَّ النَّاقِدَ بَصِيْرٌ</span><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b) </span><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Seseorang perlu menyadari dan meyakini, bahwa dengan riya, seluruh amalannya akan tidak </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">memiliki</span><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;"> arti sama sekali. Amalannya akan hilang sia-sia dan akan musnah. Serta dirinya tidak akan pernah mendapatkan apapun dari usahanya sendiri.</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c) </span><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Dirinya pun perlu menyadari, bahwa lambat launpun manusia akan mengetahui apa yang terdapat di balik amalan-amalan baik yang dilakukannya, baik di dunia apalagi di akhirat kelak.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d) </span><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Dirinya juga perlu meyadari pula bahwa dengan riya, seseorang dapat diharamkan dari surga </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah</span><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Dalam hadits digambarkan, bahwa Rasulullah SAW menangis, karena takut umatnya berbuat riya’. Kemudian beliau berkata, “Barang siapa yang belajar ilmu pengetahuan bukan kerena mencari keridhoan Allah tapi karena keinginan duniawi, maka dia tidak akan mencium baunya surga.”</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e) </span><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Banyak </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">berdzikir</span><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;"> kapada Allah SWT, terutama manakala sedang menjalankan suatu amalan, yang tiba-tiba muncul pula niatan riya. Hal ini sebaiknya segera diterapi dengan dzikir.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. </span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Intisasri</span><b><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> / Kandungan Hadits</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a) </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berbuat Syirik adalah tercela dan harus ditinggalkan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b) </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Riya’ </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yaitu</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> melaksanakan suatu perbuatan (amal) tidak untuk mengharapkan ridha Allah, melainkan untuk tujuan yang lain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c) Setiap</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> mukmin harus senantiasa menjauhi sikap riya’, karena riya’ dapat membatalkan sebuah amal kebaikan dan memalingkannya kepada keburukan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d) </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari segi jenisnya, syirik itu terdapat 2 bagia, yaitu syirik kecil (riya’) dan syirik besar. Kedua syirik tersebut adalah berbahaya karena dapat menghanguskan keimanan kita kepada Allah Swt.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB III</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">P E N U T U P</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KESIMPULAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Pada intinya, keikhlasan menginginkan bagaimana seorang hamba mampu memberikan porsi ketawazunan (baca; keseimbangan) dalam amalannya antara yang dzahir dan bathin. Karena yang diinginkan dari ikhlas adalah adanya kesamaan dalam kedua amalan ini, baik yang dzhir (amalan yang terlihat oleh orang lain), maupun yang bathin (yang hanya diketahui sendiri oleh dirinya). Jika amalan dzahirnya melebihi amalan bathinnya, berarti terdapat indikasi keriyaan. Contoh amalan yang dilakukan secara bathin adalah senantiasa hati seseorang “basah” dengan dzikir kepada Allah, dimanapun dan kapanpun dia berada. Demikian juga dalam kesendirian-kesendiriannya, ia justru memperbanyak dzikir dan melakukan aktivitas ibadah, bukan malah merupakan kesempatan untuk berlaku maksiat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Jika seseorang telah mampu menyeimbangkan antara kedua hal di atas, ini berarti telah terdapat indikasi keikhlasan dalam dirinya. Apalagi jika seseorang yang memiliki amalan bathin, jauh lebih banyak dan lebih besar frekwensinya daripada amalan dzahirnya, maka ia telah mencapai assidqu fil ikhlas (keikhlasan yang sebenar-benarnya).</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">SARAN</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semoga Allah mengaruniakan kepada kita hati yang ikhlas. karena betapapun kita melakukan sesuatu hingga bersimbah peluh berkuah keringat, habis tenaga dan terkuras pikiran, kalau tidak ikhlas melakukannya, tidak akan ada nilainya di hadapan Allah. Bertempur melawan musuh, tapi kalau hanya ingin disebut sebagai pahlawan, ia tidak memiliki nilai apapun. Menafkahkan seluruh harta kalau hanya ingin disebut sebagai dermawan, ia pun tidak akan memiliki nilai apapun. Mengumandangkan adzan setiap waktu shalat, tapi selama adzan bukan Allah yang dituju, hanya sekedar ingin memamerkan keindahan suara supaya menjadi juara adzan atau menggetarkan hati seseorang, maka itu hanya teriakan-teriakan yang tidak bernilai di hadapan Allah, tidak bernilai.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ikhlas, terletak pada niat hati. Luar biasa sekali pentingnya niat ini, karena niat adalah pengikat amal. Orang-orang yang tidak pernah memperhatikan niat yang ada di dalam hatinya, siap-siaplah untuk membuang waktu, tenaga, dan harta dengan tiada arti. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apakah ikhlas itu? Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan kepentingan pribadi atau imbalan duniawi dari apa yang dapat ia lakukan. Konsentrasi orang yang ikhlas cuma satu, yaitu bagaimana agar apa yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT. Jadi ketika sedang memasukan uang ke dalam kotak infaq, maka fokus pikiran kita tidak ke kiri dan ke kanan, tapi pikiran kita terfokus bagaimana agar uang yang dinafkahkan itu diterima di sisi Allah.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apapun yang dilakukan kalau konsentrasi kita hanya kepada Allah, itulah ikhlas. Seperti yang dikatakan Imam Ali bahwa orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amalnya diterima oleh Allah. Seorang pembicara yang tulus tidak perlu merekayasa kata-kata agar penuh pesona, tapi ia akan mengupayakan setiap kata yang diucapkan benar-benar menjadi kata yang disukai oleh Allah. Bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bisa dipertanggungjawabkan artinya. Selebihnya terserah Allah. Kalau ikhlas walaupun sederhana kata-kata kita, Allah-lah yang kuasa menghujamkannya kepada setiap qalbu.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; vertical-align: baseline;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Oleh karena itu, jangan terjebak oleh rekayasa-rekayasa. Allah sama sekali tidak membutuhkan rekayasa apapun dari manusia. Allah Mahatahu segala lintasan hati, Mahatahu segalanya! Makin bening, makin bersih, semuanya semata-mata karena Allah, maka kekuatan Allah yang akan menolong segalanya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; vertical-align: baseline;"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Inilah sekelumit hal mengenai keikhlasan, yang patut dihadirkan dan dijaga dalam diri tiap insan. Keikhlasan bukan hanya monopoli mereka-mereka yang pakar dalam ilmu keagamaan, atau mereka-mereka yang berkecimpung dalam keilmuan syar’iyah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Namun keikhlasan adalah potensi setiap insan dalam melakukan amalan ibadah kepada Allah. Bahkan tidak sedikit mereka-mereka yang dianggap biasa-biasa saja, ternyata memiliki keluarbiasaan dalam keimanannya kepada Allah.</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; vertical-align: baseline;"><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Jika demikian halnya, marilah memulai dari diri pribadi masing-masing, untuk menghadirkan keikhlasan, meningkatkan kualitasnya dan menjaganya hingga ajal kelak menjemput kita.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; vertical-align: baseline;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="SV" style="border: 1pt none windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">Wallahu A’lam Bisshawab ...</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Daftar Pustaka</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fathul Bari, Ibnu Hajar Al-‘Asqolani, dar As-Salam, Riyadh, cetakan pertama Tahun 2000 masehi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Minhaj syarh Sohih Muslim, Imam Nawawi, Dar Al-Ma’rifah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jami Al-‘Ulum wa Al-Hikam, Ibnu Rojab, tahqiq Al-Arnauth</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sittu Duror min Ushuli Ahlil Atsar, Syaikh Abdul Malik Romadhoni, maktabah Al-Asholah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tafsir Ibnu Katsir, tahqiq Al-Banna, dar Ibnu Hazm, cetakan pertama</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fawaid Al-Fawaid, Ibnul Qoyyim, tahqiq Syaikh Ali Hasan, Dar Ibnul Jauzi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Ikhlash, Sulaiman Al-Asyqor, dar An-Nafais</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Silsilah Al-Ahadits As-Sohihah, Syaikh Al-Albani</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aina Nahnu min Akhlak As-Salaf, Abdul Aziz bin Nasir Al-Jalil, Dar Toibah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Waqofaat ma’a kalimaat li Ibni Mas’ud, transkrip dari ceramah Syaikh Sholeh Alu Syaikh</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tazkiyatun Nufus, Ahmad Farid</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Materi Hadits Tentang Islam, Hukum, Ekonomi, Sosial dan Lingkungan., Dra. Oneng Nurul Badriyah M.Ag</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hadits </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Web</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">: <a href="http://opi110mb.com/"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">http://opi110mb.com/</span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://fdj-indrakurniawan.blogspot.com/"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">http://fdj-indrakurniawan.blogspot.com</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span> <br />
<div style="text-align: center;">JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILE INI, SOBAT TNGGAL KLIK DI BAWAH INI</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div></div></div>mezahttp://www.blogger.com/profile/01352809543858601922noreply@blogger.com0