AMTSALIL QUR'AN
Dipresentasikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Al Qur’an
Dosen pengampu : Dr. H. Aminullah,M.Ag.
Dr. Pujiono, M. Ag
Oleh :
ZAINUL HASAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA
STAIN JEMBER
NOPEMBER 2011
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN……………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………
A. Pengertian Amtsal…………………………………………
B. Macam – Macam Amtsalil Qur’an……………………….
C. Tujuan Menggunakan Amtsal……………………………
D. Faedah Amtsal…………………………………………….
PENUTUP……………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Sejak zaman jahiliyyah atau sebelum kedatangan Rasulullah SAW, salah satu kegemaran orang arab adalah berpantun dan bersyair dengan menggunakan bahasa-bahasa yang menurut standar mereka sudah mengandung nilai-nilai estetika bahasa. Sehingga dalam beberapa catatan sejarah semakin indah bahasa yang digunakan seseorang dalam melantunkan syair maka semakin menguatkan status sosialnya dikalangan masyarakat umum. Ketika Allah SWT yang maha Mengetahui, Maha Indah, mengutus seorang Rosul ditengah-tengah masyarakat yang saat itu, maka Allah membekalinya dengan sebuah kitab, yang keindahan bahasa dan sastranya tidak bias ditandingi oleh penyair Arab.
Disamping gaya bahasa dan sastra yang bernilai tinggi, Al-Qur'an juga menawarkan ungkapan dengan menggunakan perumpamaan-perumpamaan (amtsal) yang sangat indah dan logis, sehingga perumpamaan-perumpamaan yang mengandung ajaran itu bias diterima masyarakat pada masa itu. Karena terlalu indah, kadang-kadang para ulama’ tidak mampu untuk membahasakan keindahan perumpamaan-perumpamaannya yang ada di dalam Al-Qur’an
Hakekat-hakekekat yang tinggi dalam makna dan tujuannya akan menampilkan gambarannya secara lebih menarik, jika dituangkan dalam kerangka retorika yang indah. Dengan Analogi yang benar, ia akan lebih dekat dengan pemahaman suatu ilmu yang telah kita ketahui secara yakin. Tamstil (perumpamaan) merupakan kerangka yang dapat menampilkan makna-makna dalam bentuk yang hidup didalam pikiran . biasanya dilakukan dengan metode "mempersonifikasikan" sesuatu yang ghoib dengan yang hadir, yang abstrak dengan yang kongkrit, atau menganalogikan sesuatu hal dengan hal yang serupa. Dengan Tamtsil betapa banyak makna yang baik, dijadikan lebih indah, menarik dan mempesona oleh tamstil. Karena itulah makna tamtsil lebih banyak mendorong jiwa untuk menerima makna yang dimaksudkan dan membuat akal merasa puas dengannya. Dan tamstil adalah salah satu uslub Qur’an dalam mengungkapkan berbagai penjelasan dan segi – segi kemukjizatannya
BAB II
PEMBAHASAN
A Pengertian Amtsal
Amtsal adalah kata dalam bentuk jamak (plural), mufrad (singular) nyaadalah matsal (matsalun) atau mitsl (mitslun).
1. Pengertian menurut bahasa (Etimologi):
Secara etimologis, kata amtsal merupakan bentuk jamak dari matsal yang berarti serupa atau sama. Dilihat dari pola (wajan) nya kata matsal, Mitsl, dan matsil satu pola dengan kata syabah, syibah, dan syabih. Pengertian matsal secara etimologis ini ada tiga macam. Pertama bisa berarti perumpamaan, gambaran atau penserupaan. Kedua bisa berarti kisah atau cerita, jika keduanya bersifat menakjubkan. Ketiga bisa berarti sifat keadaan atau tingkah laku yang menakjubkan. Misalnya dalam firman Allah dalam ( QS Muhammad [ 47 ] : 15)
@sW¨B Ïp¨Ypgø:$# ÓÉL©9$# y‰Ïããr tbqà)GßJø9$# ( !$pkŽÏù Ö»pk÷Xr& `ÏiB >ä!$¨B ÎŽöxî 9`Å™#uä Ö»pk÷Xr&ur `ÏiB &ûtù©9 óO©9 ÷Ž¨tótGtƒ ¼çmßJ÷èsÛ Ö»pk÷Xr&ur ô`ÏiB 9÷Hs~ ;o©%©! tûüÎ/Ì»¤±=Ïj9 Ö»pk÷Xr&ur ô`ÏiB 9@|¡tã ’y"|Á•B ( öNçlm;ur $pkŽÏù `ÏB Èe@ä. ÏNºtyJ¨V9$# ×otÏÿøótBur `ÏiB öNÍkÍh5§‘ ( ô`yJx. uqèd Ó$Î#»yz ’Îû Í‘$¨Z9$# (#qà)ß™ur ¹ä!$tB $VJŠÏHxq yì©Üs)sù óOèduä!$yèøBr&
Artinya :
” (apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada beubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak beubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya? ( QS Muhammad : 15 )
2. Pengertian menurut istilah (Terminologi).
Secara Terminologis (Istilah) matsal didefinisikan oleh para ahli sastera adalah ucapan yang banyak disebutkan yang telah biasa dikatakan orang dengan maksud untuk menyamakan keadaan sesuatu yangdiceritakan dengan keadaan sesuatu yang akan dituju. Misalnya terdapat di dalam (QS. Al Hasyr [ 59 ] : 21 )
qs9 $uZø9t“Rr& #x‹»yd tb#uäöà)ø9$# 4’n?tã 9@t6y_ ¼çmtF÷ƒr&t©9 $Yèϱ»yz %YæÏd‰|ÁtF•B ô`ÏiB ÏpuŠô±yz «!$# 4 šù=Ï?ur ã@»sVøBF{$# $pkæ5ÎŽôØtR Ĩ$¨Z=Ï9 óOßg¯=yès9 šcrã©3xÿtGtƒ
Artinya :
”Kalau Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (QS.Al Hasyr [59] : 21)
Pembuatan perumpamaan berarti menyentuhkan dan menjelaskan mastal (perumpamaan). dalam pembicaraan untuk membicarakan suatu hal, si pembicara menyebutkan sesuatu yang sesuai (relevan) dan menyerupai persoalan tersebut sambil menyingkapkan kebaikan atau keburukannya
yang tersembunyi. Penggunaan hal ini dimaksudkan untuk mempengaruhi dan menyentuhkan kesan, seakan si pembuat perumpamaan mengetuk telinga si pendengar dengannya, sehingga pengaruhnya menembus kalbu hingga lubuk hati
yang tersembunyi. Penggunaan hal ini dimaksudkan untuk mempengaruhi dan menyentuhkan kesan, seakan si pembuat perumpamaan mengetuk telinga si pendengar dengannya, sehingga pengaruhnya menembus kalbu hingga lubuk hati
Selanjutnya beberapa tokoh mengatakan :
a. Abu Abdullah Al Bakr Ibadzi telah membagi amtsal menjadi empat bentuk diantaranya :
- Menguraikan apa yang tadinya tidak inderawi menjadi dapat disentuh oleh panca indera.
- Melepaskan apa yang tadinya tidak termakan oleh akal menjadi dapat diterima oleh akal
- Melepaskan apa yang tadinya tidak dapat dilakukan orang menjadi sesuatu yang biasa.
- Menguraikan apa yang tadinya bersifat tidak kuat menjadi sesuatu yang mempunyai kekuatan.
Sayangnya Abu Abdillah tidak memberikan contoh sama sekali sehingga kurang dapat dicerna
b. Al-Imam Mahmud bin Ali At-Tirmidzi mengemukakan pembuatan amtsal sebenarnya ditujukan kepada mereka yang hatinya merasa tertutup.
Kemudian Allah membuat amtsal untuk mereka, selaras dengan keinginan mereka sehingga mereka dapat memperoleh kembali apa yang mereka rasakan yang telah hilang itu. Amtsal adalah bentuk hikmah yang lenyap dari pandangan dan penglihatan, munculnya kembali dengan membawa petunjuk dan dapat terlihat lagi, kejadian itu mengandung maksud agar setiap hamba dapat memikirkan Tuhannya. Dengan demikian dibuatkanlah amtsal yang sesuai dengan keinginan agar dapat diperoleh kembali apa yang dirasa telah hilang itu.
ù=Ï?ur ã@»sVøBF{$# $ygç/ÎŽôØnS Ĩ$¨Z=Ï9 ( $tBur !$ygè=É)÷ètƒ žwÎ) tbqßJÎ=»yèø9$# ÇÍÌÈ
Artinya :
“Dan perumpamaan - perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (QS Al Hasyr [59] : 21)
c. Dr. Zaghlul Salim mengatakan dengan singkat tentang amtsal yang langsung dihubungkan dengan Al Quran, yakni bahwa amtsal adalah ibrah yang disusun dengan batas - batas ma’na lughawi, tetapi yang dituju adalah ma’na balagh.
Melihat definisi-definisi seperti tertera di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa amtsal adalah menampilkan arti yang tidak tampak dengan penampilan bentuk inderawi, diramu dengan rasa indah dan mempesona, baik dengan mengandung tasybih ataupun mursal
B. MACAM-MACAM AMSTALIL QUR'AN
Manna' al-Qhatthan membagi amtsalil qur'an menjadi tiga macam :
a. Al - amtsalul Masruhah (Amtsalil qur'an yang jelas) Yaitu amtsal yang di dalamnya terdapat lafadz " مثل " ( lafadz yang menunjukkan kepada persamaan atau perumpamaan). Contoh ayat 17-20 surat Al-Baqoroh :
Nßgè=sVtB È@sVyJx. “Ï%©!$# y‰s%öqtGó™$# #Y‘$tR !$£Jn=sù ôNuä!$|Êr& $tB ¼ã&s!öqym |=ydsŒ ª!$# öNÏdÍ‘qãZÎ/ öNßgx.ts?ur ’Îû ;M»yJè=àß žw tbrçŽÅÇö6ãƒ
Artinya :
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api[26], Maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat Melihat.
BL༠íNõ3ç/ Ò‘ôJãã öNßgsù Ÿw tbqãèÅ_ötƒ
Artinya :
Mereka tuli, bisu dan buta, Maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar),
÷rr& 5=ÍhŠ|Áx. z`ÏiB Ïä!$yJ¡¡9$# ÏmŠÏù ×M»uKè=àß Ó‰ôãu‘ur ×-öt/ur tbqè=yèøgs† ÷LàiyèÎ6»|¹r& þ’Îû NÍkÍX#sŒ#uä z`ÏiB È,Ïãºuq¢Á9$# u‘x‹tn ÏNöqyJø9$# 4 ª!$#ur 8ÝŠÏtèC tûïÌÏÿ»s3ø9$$Î/
Artinya :
Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat, mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, Karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.
ߊ%s3tƒ ä-÷Žy9ø9$# ß#sÜøƒs† öNèdt»|Áö/r& ( !$yJ¯=ä. uä!$|Êr& Nßgs9 (#öqt±¨B ÏmŠÏù !#sŒÎ)ur zNn=øßr& öNÍköŽn=tæ (#qãB$s% 4 öqs9ur uä!$x© ª!$# |=yds%s! öNÎgÏèôJ|¡Î/ öNÏdÌ»|Áö/r&ur 4 žcÎ) ©!$# 4’n?tã Èe@ä. &äóÓx« փωs%
Artinya :
Hampir - hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
Begitu pula Al-Qur'an diturunkan untuk menyinari hati dan kedua untuk menghidupkannya. Allah menyebutkan keadaan orang munafiq dengan dua hal yaitu mereka diumpamakan menghidupkan api untuk menyinari dan memanfaatkannya agar dapat berjalan dengan sinar api, tapi mereka tidak memanfaatkannya karena Allah menghilangkan cahayanya dan yang tertinggal hanya panasnya saja. Hal ini sepadan karena mereka yang tidak menghiraukan Al-Qur'an dan hanya berpura-pura membacanya.
b. Al - Amtsal Al - Kaminah ( Amtsalil Qur'an yang terselubung ) Yaitu perumpamaan yang didalamnya tidak terdapat lafadz (مثل ) tetapi artinya menujukkan pada perumpanaan yang indah, singkat, dan padat, sehingga sangat mengena kalau di nukilkan kepada yang menyerupainya. Secara singkat, Amstal jenis ini merupakan perumpammaan jenis maknawi yang tersembunyi, bukan perumpamaan yang nampak jelas. Contoh :
tûïÏ%©!$#ur !#sŒÎ) (#qà)xÿRr& öNs9 (#qèùÌó¡ç„ öNs9ur (#rçŽäIø)tƒ tb%Ÿ2ur šú÷üt/ šÏ9ºsŒ $YB#uqs%
Artinya :
”Dan orang-orang yang apabila membelanjakan ( harta ), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah - tengah antara yang demikian. ( QS Al Furqan [ 25 ] : 67 )
Juga terdapat dalam surat Al Isra [ 17 ] : 29.
wur ö@yèøgrB x8y‰tƒ »'s!qè=øótB 4’n<Î) y7É)ãZãã Ÿwur $ygôÜÝ¡ö6s? ¨@ä. ÅÝó¡t6ø9$# y‰ãèø)tFsù $YBqè=tB #·‘qÝ¡øt¤C
Artinya :
”Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. (QS. Al Isra [17] : 29)
Kedua ayat di atas adalah contoh ayat amtsal Kaminah karena senada dengan perkataan ( Sebaik baik urusan adalah pertengahannya )
c. Amstalul Mursalah : Amstal Mursalah adalah beberapa jumlah kalimat yang bebas tanpa lafadz tasybih , dan Amstal Mursalah adalah beberapa ayat al-Qur'an yang berlalu sebagai perumpamaan,"
Contoh: terdapat dalam (QS. Al Baqarah (2) : 249
$£Jn=sù Ÿ@|Ásù ßNqä9$sÛ ÏŠqãZàfø9$$Î/ tA$s% žcÎ) ©!$# Nà6‹Î=tFö6ãB 9ygoYÎ/ `yJsù z>ÎŽŸ° çm÷YÏB }§øŠn=sù ÓÍh_ÏB `tBur öN©9 çmôJyèôÜtƒ ¼çm¯RÎ*sù ûÓÍh_ÏB žwÎ) Ç`tB t$uŽtIøî$# Opsùöäî ¾Ínωu‹Î/ 4 (#qç/ÎŽ|³sù çm÷YÏB žwÎ) WxŠÎ=s% öNßg÷YÏiB 4 $£Jn=sù ¼çny—ur%y` uqèd šúïÏ%©!$#ur (#qãZtB#uä ¼çmyètB (#qä9$s% Ÿw sps%$sÛ $uZs9 tPöqu‹ø9$# |Nqä9$yfÎ/ ¾ÍnÏŠqãZã_ur 4 tA$s% šúïÏ%©!$# šcq‘ZÝàtƒ Nßg¯Rr& (#qà)»n=•B «!$# NŸ2 `ÏiB 7pt¤Ïù A's#ŠÎ=s% ôMt7n=xî Zpt¤Ïù OouŽÏWŸ2 ÈbøŒÎ*Î/ «!$# 3 ª!$#ur yìtB tûïÎŽÉ9»¢Á9$#
Artinya :
“Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. dan Barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, Maka Dia adalah pengikutku." kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama Dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan Kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS Al Baqarah [2] : 249)
Yang diumpamakan golongan yang sedikit dalam ayat di atas adalah Thalut dan orang orang yang beriman, mereka lulus tatkala diuji menyebragi sungai tidak meminum airnya, sedangkan yang diumpamakan dengan golongan yang banyak adalah bala tentara Jalut yang tidak lulus tatkala diuji menyebrangi sungai karena meminum airnya.
C. Tujuan Penggunaan Amtsal
Dari beberapa kajian ayat Al Qur an yang mengandung amtsal dapat diangkat maknanya untuk tujuan sebagaimana berikut ini :
a. Segala hal yang dujadikan perumpamaan didalam Al Qur an tentunya selalu dikaitkan dengan kehidupan manusia keseharian, sehingga dengan cara itu manusia mendapatkan gambaran untuk mengingatnya secara lebih kuat: ( QS Ibrahim [ 14 ] : 24 )
Ns9r& ts? y#ø‹x. z>uŽŸÑ ª!$# WxsWtB ZpyJÎ=x. Zpt6ÍhŠsÛ ;otyft±x. Bpt7Íh‹sÛ $ygè=ô¹r& ×MÎ/$rO $ygããösùur ’Îû Ïä!$yJ¡¡9$#
Artinya :
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, (QS Ibrohim (14) : 24)
b. Dengan amtsal dan perbandingan manusia akan lebih terlatih dan dapat beranalogi dengan kesimpulan yang benar. Jadi dengan amtsal akan melatih cara berfikir manusia, contoh (QS.Al Hasyr [59]:18-21)
$pkš‰r'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# öÝàZtFø9ur Ó§øÿtR $¨B ôMtB£‰s% 7‰tóÏ9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# 7ŽÎ7yz $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès?
Artinya
“Hai orang - orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS.Al Hasyr (52) : 18)
Ÿwur (#qçRqä3s? tûïÏ%©!$%x. (#qÝ¡nS ©!$# öNßg9|¡Sr'sù öNåk|¦àÿRr& 4 šÍ´¯»s9'ré& ãNèd šcqà)Å¡»xÿø9$#
Artinya :
“ Dan janganlah kamu seperti orang - orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka Itulah orang - orang yang fasik. .(QS 59: 19)
w ü“ÈqtGó¡o„ Ü=»ptõ¾r& Í‘$¨Z9$# Ü=»ptõ¾r&ur Ïp¨Yyfø9$# 4 Ü=»ysô¹r& Ïp¨Yyfø9$# ãNèd tbrâ“ͬ!$xÿø9$#
Artinya :
”Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni - penghuni jannah; penghuni - penghuni jannah Itulah orang-orang yang beruntung.(QS.Al Hasyr (59): 20)
qs9 $uZø9t“Rr& #x‹»yd tb#uäöà)ø9$# 4’n?tã 9@t6y_ ¼çmtF÷ƒr&t©9 $Yèϱ»yz %YæÏd‰|ÁtF•B ô`ÏiB ÏpuŠô±yz «!$# 4 šù=Ï?ur ã@»sVøBF{$# $pkæ5ÎŽôØtR Ĩ$¨Z=Ï9 óOßg¯=yès9 šcrã©3xÿtGtƒ
Artinya :
”Kalau Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. dan perumpamaan - perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. . (QS.Al Hasyr [59] : 21)
c. Dengan amtsal manusia di ajak untuk melihat sesuatu yang sebelumnya di anggap abstrak kepada sesuatu yang lebih konkrit.(QS. Al Baqarah (2) : 275)
šúïÏ%©!$# tbqè=à2ù'tƒ (#4qtÌh9$# Ÿw tbqãBqà)tƒ žwÎ) $yJx. ãPqà)tƒ ”Ï%©!$# çmäܬ6y‚tFtƒ ß`»sÜø‹¤±9$# z`ÏB Äb§yJø9$# 4 y7Ï9ºsŒ öNßg¯Rr'Î (#þqä9$s% $yJ¯RÎ) ßìø‹t7ø9$# ã@÷WÏB (#4qtÌh9$# 3 ¨@ymr&ur ª!$# yìø‹t7ø9$# tP§ymur (#4qtÌh9$# 4 `yJsù ¼çnuä!%y` ×psàÏãöqtB `ÏiB ¾ÏmÎn§‘ 4‘ygtFR$$sù ¼ã&s#sù $tB y#n=y™ ÿ¼çnãøBr&ur ’n<Î) «!$# ( ïÆtBur yŠ$tã y7Í´¯»s9'ré'sù Ü=»ysô¹r& Í‘$¨Z9$# ( öNèd $pkŽÏù šcrà$Î#»yz
Artinya :
“Orang-orang yang Makan (mengambil) riba[174] tidak dapatberdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitanlantaran (tekanan) penyakit gila[175]. Keadaan mereka yang demikianitu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jualbeli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual belidan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanyalarangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti ( dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu[176] (sebelum datanglarangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali(mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;mereka kekal di dalamnya. (QS Al Baqarah [2] : 275)
Maksud terjemah di atas adalah : [174] Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas,padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini yaitu Riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat arab zaman jahiliah
d. Dengan amtsal manusia akan mampu mengambil hikmah atau ibroh yang tertuang di dalam Al Qur’an
e. Amtsal Al Qur an dapat menyingkapkan hakikat – hakikat dan sesuatu yang tidak tampak seakan akan sesuatu tersebut jadi tampak, Hal ini sebagaimana dicontohkan dalam tamtsil berikut (QS. Al Baqarah ( 2 ) : 275)
úïÏ%©!$# tbqè=à2ù'tƒ (#4qt/Ìh9$# Ÿw tbqãBqà)tƒ žwÎ) $yJx. ãPqà)tƒ ”Ï%©!$# çmäܬ6y‚tFtƒ ß`»sÜø‹¤±9$# z`ÏB Äb§yJø9$# 4 y7Ï9ºsŒ öNßg¯Rr'Î/ (#þqä9$s% $yJ¯RÎ) ßìø‹t7ø9$# ã@÷WÏB (#4qt/Ìh9$# 3 ¨@ymr&ur ª!$# yìø‹t7ø9$# tP§ymur (#4qt/Ìh9$# 4 `yJsù ¼çnuä!%y` ×psàÏãöqtB `ÏiB ¾ÏmÎn/§‘ 4‘ygtFR$$sù ¼ã&s#sù $tB y#n=y™ ÿ¼çnãøBr&ur ’n<Î) «!$# ( ïÆtBur yŠ$tã y7Í´¯»s9'ré'sù Ü=»ysô¹r& Í‘$¨Z9$# ( öNèd $pkŽÏù šcrà$Î#»yz
Artinya :
”Orang - orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini Riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zamanjahiliyah. Maksudnya: orang yang mengambil Riba tidak tenteram jiwanya seperti orang kemasukan syaitan.
f. Pemberian amtsal akan mendorong orang untuk berbuat sesuai dengan isi perumpamaan itu jika ia merupakan sesuatu yang disenangi jiwa. Hal ini sebagaimana dicontohkan dalam tamtsil QS. Al Baqarah 261
ã@sW¨B tûïÏ%©!$# tbqà)ÏÿZムóOßgs9ºuqøBr& ’Îû È@‹Î6y™ «!$# È@sVyJx. >p¬6ym ôMtFu;/Rr& yìö7y™ Ÿ@Î/$uZy™ ’Îû Èe@ä. 7's#ç7/Yß™ èps($ÏiB 7p¬6ym 3 ª!$#ur ß#Ï軟Òム`yJÏ9 âä!$t±o„ 3 ª!$#ur ììÅ™ºur íOŠÎ=tæ
Artinya :
”Perumpamaan ( nafkah yang dikeluarkan oleh ) orang - orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap - tiap butir seratus biji.Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.(QS. Al Baqarah [2]: 261)
g. Pemberian amtsal / tamtsil akan mendorong orang untuk tidak berbuat seperti yang ditamtsilkan berikut, di dalam Al Qur an Surat Al Hujurat [49] : 12, karena yang ditamtsilkannya sesuatu yang dibenci jiwanya.
$pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7Ï^tGô_$# #ZŽÏWx. z`ÏiB Çd`©à9$# žcÎ) uÙ÷èt/ Çd`©à9$# ÒOøOÎ) ( Ÿwur (#qÝ¡¡¡pgrB Ÿwur =tGøótƒ Nä3àÒ÷è/ $³Ò÷èt/ 4 =Ïtä†r& óOà2߉tnr& br& Ÿ@à2ù'tƒ zNóss9 ÏmŠÅzr& $\GøŠtB çnqßJçF÷dÌs3sù 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# Ò>#§qs? ×LìÏm§‘
Artinya :
”Hai orang - orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba – sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba - sangka itu dosa. dan janganlah mencari - cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS Al Hujurat [49]
h. Pemberian amtsal / tamtsil dimaksudkan untuk memuji orang, hal ini dicontohkan di dalam Al Qur’an Surat Al fath ( 48 ) : 29)
Ó‰£Jpt’C ãAqß™§‘ «!$# 4 tûïÏ%©!$#ur ÿ¼çmyètB âä!#£‰Ï©r& ’n?tã Í‘$¤ÿä3ø9$# âä!$uHxqâ‘ öNæhuZ÷t/ ( öNßg1ts? $Yè©.â‘ #Y‰£Úß™ tbqäótGö6tƒ WxôÒsù z`ÏiB «!$# $ZRºuqôÊÍ‘ur ( öNèd$yJ‹Å™ ’Îû OÎgÏdqã_ãr ô`ÏiB ÌrOr& ÏŠqàf¡9$# 4 y7Ï9ºsŒ öNßgè=sVtB ’Îû Ïp1u‘öqG9$# 4 ö/àSè=sVtBur ’Îû È@ŠÅgUM}$# ?íö‘t“x. ylt÷zr& ¼çmt«ôÜx© ¼çnu‘y—$t«sù xán=øótGó™$$sù 3“uqtFó™$$sù 4’n?tã ¾ÏmÏ%qß™ Ü=Éf÷èムtí#§‘–“9$# xáŠÉóu‹Ï9 ãNÍkÍ5 u‘$¤ÿä3ø9$# 3 y‰tãur ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# Nåk÷]ÏB ZotÏÿøó¨B #·ô_r&ur $JJ‹Ïàtã
Artinya :
”Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang - orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang - orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat - sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam - penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang - orang kafir (dengan kekuatan orang - orangmukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS Al Fath [48] : 29)
D. FAEDAH AMTSAL
Manna Al Qattan telah membagi faedah Amtsal kepada beberapa bagian,[29] sebagai berikut :
1. Untuk melahirkan apa yang masih terdapat di dalam fikiran,dilahirkan dalam bentuk yang dapat diserap oleh panca indera, ataudapat dirasa, yang dapat diungkapkan dengan menggunakan cara amtsal,kemudia menjadi hilang, sebagaimana contoh berikut : (QS Al Baqarah[2] : 264)
$yg•ƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Ÿw (#qè=ÏÜö7è? Nä3ÏG»s%y‰|¹ Çd`yJø9$$Î/ 3“sŒF{$#ur “É‹©9$%x. ß,ÏÿYム¼ã&s!$tB uä!$sÍ‘ Ĩ$¨Z9$# Ÿwur ß`ÏB÷sム«!$$Î/ ÏQöqu‹ø9$#ur ÌÅzFy$# ( ¼ã&é#sVyJsù È@sVyJx. Ab#uqøÿ|¹ Ïmø‹n=tã Ò>#tè? ¼çmt/$|¹r'sù ×@Î/#ur ¼çmŸ2uŽtIsù #V$ù#|¹ ( žw šcrâ‘ωø)tƒ 4’n?tã &äóÓx« $£JÏiB (#qç7|¡Ÿ2 3 ª!$#ur Ÿw “ωôgtƒ tPöqs)ø9$# tûïÍÏÿ»s3ø9$#
Artinya :
”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan(pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih ( tidak bertanah ). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan, dan allah tidak member kepada orang – orang yang kafir . (QS.Al Baqarah ( 2 ) : 264 )
2. Memberikan ungkapan yang sebenarnya, dari daerah ghaib diletakan dialam nyata, contoh (QS Al A\Baqarah [2] : 275) berikut :
úïÏ%©!$# tbqè=à2ù'tƒ (#4qt/Ìh9$# Ÿw tbqãBqà)tƒ žwÎ) $yJx. ãPqà)tƒ ”Ï%©!$# çmäܬ6y‚tFtƒ ß`»sÜø‹¤±9$# z`ÏB Äb§yJø9$# 4 y7Ï9ºsŒ öNßg¯Rr'Î/ (#þqä9$s% $yJ¯RÎ) ßìø‹t7ø9$# ã@÷WÏB (#4qt/Ìh9$# 3 ¨@ymr&ur ª!$# yìø‹t7ø9$# tP§ymur (#4qt/Ìh9$# 4 `yJsù ¼çnuä!%y` ×psàÏãöqtB `ÏiB ¾ÏmÎn/§‘ 4‘ygtFR$$sù ¼ã&s#sù $tB y#n=y™ ÿ¼çnãøBr&ur ’n<Î) «!$# ( ïÆtBur yŠ$tã y7Í´¯»s9'ré'sù Ü=»ysô¹r& Í‘$¨Z9$# ( öNèd $pkŽÏù šcrà$Î#»yz
Artinya :
Orang-orang yang makan (mengambil) riba[174] tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila[175]. keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu[176] (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS Al A\Baqarah [2] : 275
3. Memberikan gambaran yang megah dan agung dengan menggunakan ibarat yang sederhana sebagaimana mana yang terkandung dalam jenis Al Kaminahdan Al Mursalah.
4. Menanamkan rasa gairah dan rasa gembira kepada si pelaku. Jika si pelaku memang mempunyai
Perhitungan yang sama, sejalan, serasi, contoh :
ã@sW¨B tûïÏ%©!$# tbqà)ÏÿZムóOßgs9ºuqøBr& ’Îû È@‹Î6y™ «!$# È@sVyJx. >p¬6ym ôMtFu;/Rr& yìö7y™ Ÿ@Î/$uZy™ ’Îû Èe@ä. 7's#ç7/Yß™ èps($ÏiB 7p¬6ym 3 ª!$#ur ß#Ï軟Òム`yJÏ9 âä!$t±o„ 3 ª!$#ur ììÅ™ºur íOŠÎ=tæ
Artinya :
”perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yangmenafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutirbenih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan allah maha luas ( karunia-Nya) lagi maha mengetahui (QS Al Baqarah ( 2 ) : 261 )
5. Untuk menjauhkan si pelaku dari perbuatan yang kemungkinan besar tidak disukai orang, seperti contoh berikut pada (QS. Al Hujarat (49) : 12)
$pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7Ï^tGô_$# #ZŽÏWx. z`ÏiB Çd`©à9$# žcÎ) uÙ÷èt/ Çd`©à9$# ÒOøOÎ) ( Ÿwur (#qÝ¡¡¡pgrB Ÿwur =tGøótƒ Nä3àÒ÷è/ $³Ò÷èt/ 4 =Ïtä†r& óOà2߉tnr& br& Ÿ@à2ù'tƒ zNóss9 ÏmŠÅzr& $\GøŠtB çnqßJçF÷dÌs3sù 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# Ò>#§qs? ×LìÏm§‘
Artinya :
”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba - sangka itu dosa.dan janganlah mencari - cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS Al Hujurat [49] : 12 )
6. Untuk memberikan pujian dan rasa bangga kepada si pelaku contoh :
Ó‰£Jpt’C ãAqß™§‘ «!$# 4 tûïÏ%©!$#ur ÿ¼çmyètB âä!#£‰Ï©r& ’n?tã Í‘$¤ÿä3ø9$# âä!$uHxqâ‘ öNæhuZ÷t/ ( öNßg1ts? $Yè©.â‘ #Y‰£Úß™ tbqäótGö6tƒ WxôÒsù z`ÏiB «!$# $ZRºuqôÊÍ‘ur ( öNèd$yJ‹Å™ ’Îû OÎgÏdqã_ãr ô`ÏiB ÌrOr& ÏŠqàf¡9$# 4 y7Ï9ºsŒ öNßgè=sVtB ’Îû Ïp1u‘öqG9$# 4 ö/àSè=sVtBur ’Îû È@ŠÅgUM}$# ?íö‘t“x. ylt÷zr& ¼çmt«ôÜx© ¼çnu‘y—$t«sù xán=øótGó™$$sù 3“uqtFó™$$sù 4’n?tã ¾ÏmÏ%qß™ Ü=Éf÷èムtí#§‘–“9$# xáŠÉóu‹Ï9 ãNÍkÍ5 u‘$¤ÿä3ø9$# 3 y‰tãur ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# Nåk÷]ÏB ZotÏÿøó¨B #·ô_r&ur $JJ‹Ïàtã
Artinya :
‘Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu Kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya Karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al Fath ( 48 ) : 29 )
7. Untuk memperingatkan seseorang, sebab ada orang lain yang melihat perbuatan negatif, disengaja atau tidak sebab jika dibiarkan oranglain yang kurang iman akan terbawa bawa. ( QS. Al A’raf ( 17 ) : 175 )
ã@ø?$#ur öNÎgøŠn=tæ r't6tR ü“Ï%©!$# çm»oYø‹s?#uä $oYÏF»tƒ#uä y‡n=|¡S$$sù $yg÷YÏB çmyèt7ø?r'sù ß`»sÜø‹¤±9$# tb%s3sù z`ÏB šúïÍr$tóø9$#
Artinya :
”dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat - ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab),kemudian Dia melepaskan diri dari pada ayat - ayat itu, lalu Dia diikuti oleh syaitan (sampai Dia tergoda), Maka jadilah Dia Termasuk orang - orang yang sesat. (QS. Al A’raf [7] : 175)
8. Amtsal paling mengena terhadap jiwa dan paling baik untuk digunakan sebagai nasihat, sebagaimana contoh dalam (QS.Al Ankabut (29) : 43)
šù=Ï?ur ã@»sVøBF{$# $ygç/ÎŽôØnS Ĩ$¨Z=Ï9 ( $tBur !$ygè=É)÷ètƒ žwÎ) tbqßJÎ=»yèø9$#
Artinya :
“Dan perumpamaan - perumpamaan ini Kami buat untuk manusia, dan tiada yang memahaminya kecuali orang - orang yang berilmu. (QS. AlAnkabut [29] : 43)
PENUTUP
1.. Kesimpulan dari Amtsal
Ada sebuah ungkapan yang mengatakan “Allaahul matsalula’laa”,ungkapan ini diperoleh dari pemahaman mendalam terhadap Al Qur an. Allah lah sumber jamal (Keindahan), sumber jalal (Keagungan),sumber amal (kesempurnaan)(QS. Al Hasyr ( 59) : 24)
qèd ª!$# ß,Î=»y‚ø9$# ä—Í‘$t7ø9$# â‘Èhq|ÁßJø9$# ( ã&s! âä!$yJó™F{$# 4Óo_ó¡ßsø9$# 4 ßxÎm7|¡ç„ ¼çms9 $tB ’Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚö‘F{$#ur ( uqèdur Ⓝ͕yèø9$# ÞOŠÅ3ptø:$#
Artinya :
”Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yangmembentuk rupa, yang mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya apayang di langit dan bumi. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi MahaBijaksana. (QS Al Hasyr [59] : 24)
Ayat tersebut mendorong umat untuk mempelajari Amtsal secara lebihtekun. Oleh karena itu pantas dan wajar jika asy-Syaikh Al Imam AsSuyuthi meninggalkan pesan, agar kita memahami apa yang pernahdiucakna oleh Al Mawardi : “Ilmu dalam Al Quran yang paling berbobotadalah ilmu Al Amtsal. Ilmu ini dilupakan orang karena orang tersebutlupa mempraktikkannya. Sedangkan ilmu al Amtsal tanpa ada usahamempraktikkannya, seperti unta tanpa kendali, atau seperti kuda binal tanpa pingitan ( 32 ) Akibatnya akan terlihat bahwa semuanya akan terus berjalan, tetapi tanpa arah dan tanpa pedoman. Jika ingin tepat menuju sasaran pembelajaran ilmu amtsal Al Qur’an merupakan suatu keharusan, di samping ilmu Al Qur’an
DAFTAR PUSTAKA
Al Nahlawi, Abdurrahman, Pendidikan Islam di rumah, Sekolah, dan Masyarakat. Jakarta Gema Insani, 1995
Abdul Wahab, Nuhammad, Pendidikan Dalam Al Quran Wicaksana Semarang, 1989
Al-Qaththan Mana, Mahabits fi Ulum Al-Qur’an, Mansyurat Al-Hasr Al-Hadits, Az Zamakhsyari, Loc. Cit.
Dr. H.Syahidin, Menulusuri Metode Pendidikan dalam Al Qur an, Alfabeta,CV Bandung. 2009
Drs. Supiani,M.Ag, M.Karman,M.Ag, Ulumul Quran, Pustaka Islamika, Bandung 2002 hal. 253
Kuntowidjojo, Paradigma Islam : Interpretasi untuk Aksi, Mizan, Bandung, 1991, hlm 327-329
Prof. Dr. H. RachmatSyafe’I, MA. Pengantar Ilmu Tafsir Pustaka Setia Bandung hal. 141
W. Montgomery Watt, Pengantar Studi Al Qur’an PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,Tahun 1995]
JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILENYA, SOBAT BISA MENDAPATKANNYA DI SINI............
0 komentar:
Posting Komentar
MEZA
Bagi sobat yang berkunjung di blogger ini tolong tinggalkan komennya y.......
supaya bisa membagun atau menambah supaya blogger ini lebih baik dari sebelumnya.
MAKASIH