wCSUfbj0jCfxbkpQufYnAiiwrifpe8kDKSjPJHFZ

Subscribe:

Ads 468x60px

Rabu, 21 Maret 2012

STANDAR KUALITAS PRODUK DAN JASA DALAM KONTEK KRITERIA LEMBAGA PENDIDIKAN BERMUTU



Makalah

 Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Khusnuridlo,M.Pd
Dr. Muksin ,Mp.



Oleh
MUSLIM AL HUDA
NIM. 0849110125

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA
STAIN JEMBER
NOPEMBER 2011
Standar Kualitas Produk Dan Jasa
Dalam Kontek
Kriteria Lembaga Pendidikan  Bermutu

BAB  I
A.    Pendahuluan
Perusahaan yang dapat berkembang merupakan keinginan setiap individu yang berada di dalam perusahaan tersebut, sehingga diharapkan dengan perkembangan tersebut perusahaan mampu bersaing dan mengikuti kemajuan zaman. Kemajuan perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan baik yang sifatnya internal maupun eksternal. Sejauh mana tujuan perusahaan telah tercapai dapat dilihat dari seberapa besar perusahaan memenuhi tuntutan lingkungannya. Memenuhi tuntutan lingkungan berarti dapat memanfaatkan kesempatan dan atau mengatasi tantangan dan ancaman yang bersumber dari lingkungan perusahaan tersebut.
            Dengan strategi pula jenis pekerjaan di setiap bagian perusahaan dilakukan untuk mencapai tingkat output tertentu. Karena kadang kala output sulit di ukur, maka harus ada satuan nilai standar yang dapat dijadikan pedoman, sehingga para manajer dapat menentukan target tertentu yang harus dicapai oleh pejabat di masing-masing posisi dan mendorong pengembangan rencana kerja.
Berdasarkan hal diatas, manajemen kinerja harus dilakukan. Manajemen kinerja merupakan peranan manajer yang paling penting mengingat keefektifannya adalah masalah terbesar yang harus dihadapi oleh perusahaan. Bagi organisasi kinerja yang efektif berarti output bisa dipertahankan sesuai dengan target meskipun misalnya terjadi perubahan dalam jumlah pekerja maupun produktivitasnya.
           Salah satu faktor penting dalam penampilan kerja perusahaan adalah kualitas barang atau jasa yang dihasilkannya,bahkan kualitas sering dianggap sebagai cermin dari kemampuan perusahaan. Kualitas adalah suatu objek yang . sebagaimana dengan hal yang abstrak kualitas dapat didefinisikan dengan berbagai macam ,misalnya ,kualitas adalah sesuatu yang bernilai ,mahal ,tahan lama,kuat ,memenuhi keinginan konsumen dan sebagainya.Semua definisi tersebut sesungguhnya mengandung makna yang sama yaitu pemenuhan terhadap suatu persyaratan atau ketentuan.
.Produk atau jasa yang berkualitas merupakan hal yang sangat didambakan oleh para pelanggan ( customer). Pelanggan akan merasa puas karena  produk yang berkualitas dan service yang memuaskan ,sehingga  tidak  sedikit para pelanggan barang atau jasa yang selalu ingin  menjalin kerjasa sama dengan perusahaan tersebut.Namun yang perlu diperhatikan bahwa kualitas barang atau jasa yang dihasilkkan tentunya harus memenuhi standar – standar yang telah ditentukan
 Begitu juga dengan lembaga pendidikan ,manajemen sekolah  akan dipandang berhasil jika mampu mengangkat derajat mutu proses dan produk pendidikan dan pembelajaran .Masyarakat pada masa sekarang sudah pandai memilih dan memilah ,mana sekolah yang berkualitas dan mana pula sekolah yang hanya mengedepankan kuantitas siswa dan lebih mengarah pada profit oriented dari pada quality oriented .Sekarang yang menjadi masalah adalah lembaga pendidikan yang bagai mana yang dikategorikan sebagai lembaga pendidikan yang bermutu ?




















BAB II
PEMBAHASAN

B.     Pengertian
Istilah standar didefinisikan sebagai spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan,disusun berdasarkan konsesus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat- syarat kesehatan ,keselamatan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi  ,serta pengalaman,perkembangan masa kini dan masa yang akan dating untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
Istilah Kualitas mengandung berbagai macam makna yang berlainan,Goetsch dan davis ( 1994 ) merumuskan konsep holistik mengenai kualitas sebagai kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,jasa,manusia,proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pengguna produk/jasa. Dalam pengertian umum mutu mempunyai makna keunggulan suatu produk atau Hasil kerja ,baik berupa barang maupun  jasa .Standar Interasional ISO 8402 memberikan definisi kualitas adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa ,yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau tersirat.
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian jasa ,antara lain ;
1.      Menurut fandy Tjiptono,jasa merupakan aktivitas ,manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.Dalam hal ini jasa berupa suatu kegiatan yang bermanfaat bagi pihak lain dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan .
2.      Kotler mengemukakan pengertian jasa adalah a service is any act or performance that one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything.Its production may or may not be tied to aphysical product ( kotler ,2003: 44 ).Maksudnya jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud ,yang melibatkan hubungan antar penyaji jasa dengan konsumen pemakai dan tidak ada perpindahan kepemilikan ( transfer of ownership ) antara keduanya.Dalam menghasilkan jasa tersebut digunakan produk fisik untuk mendukung aktivitasnya.                                                                            
Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa jasa itu meliputi segenap kegiatan ekonomi yang menghasilkan output ( keluaran ) berupa produk atau konstruksi ( hasil karya ) nonfisik yang lazimnya dikonsumsi pada saat diproduksi dan memberi nilai tambah pada bentuk ( form ) seperti kepraktisan ,kecocokan /kepantasan ,kenyamanan dam kesehatan yang pada intinya menarik cita rasa pada pembeli pertama.Sementara itu jasa pendidikan merupakan jasa yang bersifat komplek karena bersifat padat karya dan padat modal.
Dalam konteks pendidikan ,pengertian mutu mengacu pada masukan ,proses,luaran dan dampaknya.mutu masukan dapat dilihat dari beberapa sisi. Pertama ,kondisi baik atau tidaknya masukan sumber daya manusia, seperti  kepala madrasah,guru,laboran,staf tata usaha,dan siswa.
Kedua,memenuhi atau tidaknya kriteria masukan material ,berupa alat peraga,buku – buku,kurikulum,prasarana,sarana sekolah ,dan lain – lain. Ketiga ,memenuhi atau tidaknya kriteria masukan yang berupa perangkat lunak ,seperti peraturan ,struktur organisasi,deskripsi kerja dan struktur organisasi.Keempat ,mutu masukan yang bersifat harapan dan kebutuhan ,seperti visi,motivasi ketekunan dan cita – cita.
Mutu proses pembelajaran mengandung makna bahwa kemampuan sumber daya sekolah mentransformasikan multi jenis masukan dan situasi untuk mencapai derajat nilai tambah tertentu bagi peserta didik,hal – hal yang termasuk dalam kerangka mutu proses pendidikan ini adalah kesehatan,keamanan,disiplin ,keakraban ,saling menghormati kepuasan dan lain – lain dari sobyek selama memberikan dan menerima jasa layanan.menurut Umaedi ( 1999 ) ,manajemen sekolah dan manajemen kelas berfungsi menyingkronkan berbagai masukan tersebut atau menyinergikan semua komponen dalam interaksi belajar atau mengajar. Semua komponen itu bersinergi mendukung proses pembelajaran.
Hasil pendidikan dianggap bermutu jika mampu melahirkan keunggulan akademik dan ekstrakurikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan atau menyelesaikan program pembelajaran tertentu..Keunggulan akademik dinyatakan dengan nilai yang dicapai oleh peserta didik. Keunggulan ekstrakurikuler dinyatakan dengan aneka jenis ketrampilan yang diperoleh siswa selama mengikuti program ekstrakurikuler .Di luar itu mutu luaran juga dapat dilihat dari nilai – nilai hidup yang dianut ,moralitas ,dorongan untuk maju ,dan lain – lain yang diperoleh anak didik selama menjalani pendidikan.
Mutu sebuah sekolah juga dapat dilihat dari tertib administrasinya . salah satu bentuk tertib administrasi adalah adanya mekanisme kerja yang efektif dan efesien ,baik secara vertical maupun horizontal . Dilihat dari perspektif operasional ,menejemen sekolah dikatakan bermutu jika sumber daya manusianya bekerja secara efektif dan efesien. Mereka bekerja bukan karena ada beban atau pengawasan yang ketat.Proses pekerjaannyapun dilakukan dengan benar dari awal,bukan mengatasi aneka masalah yang timbul secara rutin karena kekeliruan yang tidak disengaja.
Kedewasaan dalam bekerja menjadi ciri lain dari manajemen sekolah yang bermutu. Tenaga administrasi bekerja bukan karena diancam ,diawasi atau diperintah oleh pimpinan atau atasannya ,Mereka bekerja karena memiliki rasa tanggung jawab akan tugas pokok dan fungsinya. Sikap mental ( mind set ) tenaga kependidikan di sekolah menjadi prasarat bagi upaya meningkatkan mutu.  
 C.Standar Kualitas Produk
   Menurut Standar Internasional ISO 8402 suatu produk dapat dikatakan berkualitas apabila memenuhi kriteria – kriteria sebagai berikut :
ü  Sesuai dengan kebutuhan dan penggunaan;
ü  Memuaskan keinginan pemakai ;
ü  Sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan ;
ü  Sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku ;
ü  Ekonomis ;
Dalam mencapai tujuan tentang kualitas suatu perusahaan hendaknya dapat melakukan hal – hal sebagai berikut : 
ü  Mencapai dan mempertahankan kualitas barang atau jasa yang dihasilkannya sehingga terus – menerus memenuhi kebutuhan konsumen.
ü  Memberikan keyakinan kepada pengelolanya sendiri ,bahwa kualitas yang dikehendaki dicapai dan dipertahankan ;
ü  Memberikan kepercayaan kepada konsumen bahwa kualitas yang diinginkan akan dicapai dalam barang atau jasa yang diberikan ;
Untuk mencapai tujuan tersebut ,perusahaan harus dapat mengoordinasikan dirinya sendiri sedemikian rupa agar mampu mengahsilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang dikehendaki dan secara konsisiten.Dalam kaitan inilah diperlukan adanya system kualitas dalam perusahaan.
Sistem kualitas dapat didefinisikan sebagai struktur organisasi ,tanggung jawab ,prosedur ,proses, dan sumber daya untuk menerapkan manajemen kualitas.Sistem kualitas menyangkut semua kegiatan yang berhubungan dengan kualitas barang atau jasa dan meliputi seluruh tahapan sejak identifikasi awal sampa ke pemenuhan kepuasan dan harapan konsumen. Tahap dan aktifitas tersebut dapat meliputi :
ü  Pemasaran dan riset pasar;
ü  Desain/ spesifikasi rekayasa dan pengembangan produk;
ü  Pengadaan ;
ü  Perencanaan dan pengembangan proses;
ü  Produksi;
ü  Inspeksi ,pengetesan dan pengujian;
ü  Pengemasan dan penyimpanan;
ü  Penjualan dan distribusi;
ü  Pemasangan dan operasi;
ü   Bantuan teknik dan perawatan ;
ü  Pembuangan purna pakai
Sistem kualitas dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh tujuan perusahaan ,barang atau jasa yang dihasilkan,dan oleh kegiatan – kegiatan khas yang dihasilkan dari perusahaan itu. Sistem kualitas dalam suatu perusahaan mempunyai dua aspek yang saling berhubungan  :
1.      Keinginan dan minat perusahaan
Bagi perusahaan ,merupakan suatu keinginan busnis untuk memperoleh dan menjaga kualitas yang diinginkan pada tingkat biaya yang rendah .Pemenuhan aspek kualitas ini berhubungan dengan rencana dan efesiensi penggunaan teknologi ,tenaga kerja dan bahan baku yang tersedia.
2.      Keinginan dan harapan konsumen
Bagi konsumen merupakan suatu keinginan untuk percaya penuh pada kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang dengan kualitas yang dikehendaki secara konsisten.

B.Kriteria lembaga pendidikan bermutu                                                                                                                                                Menurut Edward Sallis ( 1993 ) ,lembaga pendidikan ( sekolah ) sekolah yang bermutu mempunyai kriteria sebagai berikut :
1.         Sekolah berfokus pada pelanggan ,baik pelanggan internal maupun eksternal.Pada sekolah yang bermutu totalitas perilaku staf,tenaga akademik dan pimpinan melakukan tugas pokok dan fungsi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.  Inisiatif  ini perlu didukung oleh mekanisme kerja secara vertikal dan horizontal dengan menempatkan kepentingan akademik sebagai inti kegiatan . Siapakah pelanggan pendidikan itu ? Menurut Edward Sallis pelanggan jasa pendidikan umumnya dan sekolah khususnya adalah semua pihak yang memerlukan ,terlibat di dalam  dan berkepentingan terhadap jasa pendidikan itu. Pelanggan sekolah itu terdiri dari tiga komponen utama .Pertama pelanggan primer ,adalah siswa atau pihak – pihak yang menerima jasa pendidikan secara langsung.Kedua ,pelanggan skunder ,adalah pihak – pihak yang berkepentingan terhadap mutu jasa pendidikan Misalnya : orang tua siswa ,Instansi atau penyandang dana/beasiswa ,pemerintah yang menanggung beaya pendidikan ,pengelolan pendidikan pada lembaga pendidikan yang bersangkutan ,tenaga akademik dan tenaga adminstrasi sekolah. Ketiga,pelanggan tersier ,adalah pelanggan yang tidak terkait langsung dengan pelayanan jasa pendidikan ,tetapi berkepentingan terhadap mutu jasa layanan kependidikan itu, karena mereka memanfaatkan hasil jasa layanan.anata lain seperti masyarakat,dunia usaha dan perintah.
Disampng tiga kategori di atas ,pelanggan sekolah dapat dibedakan atas dasar status mereka sebagai pengelola pendidikan atau bukan .Dari perspektif ini pelanggan pendidikan dibedakan menjadi dua kategori . Pertama,pelanggan internal ,yaitu pelanggan jasa pendidikan yang bersifat cenderung permanen,yaitu pengelola pendidikan .Di Lingkungan sekolah pengelola pendidikan itu terdiri dari : (1) pimpinan lembaga yaitu kepala sekolah dan pembantunya.(2) Tenaga akademik Kependidikan atau guru ,dan (3) tenaga administrates kependidikan . Kedua ,pelanggan eksternal adalah pihak – pihak yang berkepentingan terhadap jasa layanan sekolah,tetapi sifatnya tentative. Pihak- pihak yang termasuk kategori pelanggan eksternal ini adalah siswa regular dan nonreguler ,orang tua atau wali siswa ,masyarakat ,dunia usaha dan pemerintah.
2.      Sekolah  berfokus pada upaya untuk mencegah masalah yang muncul,dalam makna ada komitmen untuk bekerja secara benar dari awal .
3.      Sekolah memiliki investasi pada sumber daya manusianya. Komitmen ini .perlu terus dijaga jangan sampai mengalami kerusakan ,karena kerusakan psikologis sangat sulit memperbaikinya.
4.      Sekolah memiliki strategi untuk mencapai kualitas,baik ditingkat pimpinan,tenaga akademik maupun tenaga administrative.
5.      Sekolah mengelola atau memperlakukan keluhan sebagai umpan balik untuk mencapai kualitas dan memposisikan kesalahan sebagi instrument untuk berbuat benar pada peristiwa atau kejadian berikutnya .
6.      Sekolah memiliki kebijakan dalam perencanaan jangka pendek ,jangka menengah ,maupun jangka panjang.
7.       Sekolah mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang sesuai dengan tugas pokok ,fungsi dan tanggung jawabnya.
8.      Sekolah mendorong orang yang dipandang memiliki kreativitas ,mampu menciptakan kualitas dan merangsang yang lainnya agar dapat bekerja secara berkualitas.
9.      Sekolah memperjelas peran dan tanggung jawab setiap orang ,termasuk kejelasan kerja secara vertical dan horizontal  .
10.  Sekolah memiliki strategi dan criteria evaluasi yang jelas.
11.  Sekolah memandang atau menempatkan kualitas yang telah dicapai sebagai jalan untuk memperbaiki kualitas layanan lebih lanjut.
12.  Sekolah memandang kualitas sebagai bagian integral dari budaya kerja.
13.  Sekolah menempatkan peningkatan kualitas secara terus – menerus sebagai suatu keharusan .
Masalahnya ,bagaimana sekolah harus distrukturkan agar mampu menciptakan mutu layanan yang dikehendaki?Aspek daya dukung dan masalah – masalah kontekstual sangat mungkin berpengaruh dalam penataan struktur organisasi sekolah yang memenuhi kriteria untuk mencapai mutu.Secara umum Struktur organisasi dan mekanisme kerja sekolah yang dikehendaki menurut konsep manajemen terpadu ( MMT ) seperti berikut :
1.      Struktur organisasi sekolah melancarkan proses pengelolaan mutu secara menyeluruhdan kondusif bagi perbaaiaakan kualitas.
2.      Struktur organisasi sekolah mampu mengutamakan kerja sama solid secara tim kerja.
3.      Struktur organisasi sekolah mampu mengurangi fungsi control yang tidak perlu.
4.      Struktur orgamisasi sekolah mampu mereduksi pekerjaan – pekerjaan yang repetitive atau tumpang tindih akibat kesalahan struktur kerja.
5.      Struktur orgamisasi sekolah mampu membentuk tim yang terstruktur dengan system manajemen yang yang sederhana ,tetapi efektif.
6.      Struktur orgamisasi sekolah mampu mengupayakan agar semua anggota tim memahami visi lembaga.
7.      Struktur orgamisasi sekolah mampu agar semua anggota tim memahami potensi lembaga  ,baik yang riil maupun yang diakses.
8.      Struktur organisasi sekolah mampu mengupayakan agar keseluruhan proses kerja berada di bawah satu komando yang hubungan kerjanya sederhana .
9.      Struktur organisasi sekolah mampu melakukan penilaian untuk menentukan keberhasilan kerja sebuah sekolah.
Kepemimpinan mutu menjadi prasyarat untuk mencapai maksud tersebut ,yaitu kemampuan kepala sekolah untuk bekerja dengan atau melalui staf administratif dan tenaga akademiknya.Seorang kepala sekolah seyogyanya memahami betul mengenai visi lembaganya.Mereka harus mampu membudayakan kerja secara bermutu dan dapat memberdayakan seluruh potensi yang ada untuk mendukung mutu yang dikehendaki. Ada lima kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh kepala sekolah .Pertama ,memahami visi organisasi dan memiliki visi kerja yang jelas.Kedua mau dan mampu bekerja keras.Maksudnya kepala sekolah tidak hanya memiliki daya dorong yang tinggi ,tetapi juga harus memiliki kemampuan fisik yang kuat.Ketiga,tekun dan tabah bekerja dengan bawahan,terutama dengan tenaga administrative dan tenaga akademiknya.Keempat,memberikan layanan secara optimal dengan tetap tampil secara rendah hati.Kelima,memiliki disiplin kerja yang kuat.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Standar kualitas secara umum baik dalam dunia usaha maupun dalam lembaga pendidikan mutlak diperlukan .Dengan adanya standar kualitas yang secara nasional telah menjadi kesepakatan seperti SNI ( Standar Nasional Indonesia ) maka akan dapat terukur sejauh mana kualitas  produk atau jasa layanan suatu perusahaan diberikan kepada custumer( pelanggan ), yang tentunya akan sangat mempengaruhi  animo konsumen ( user )  terhadap produk dan layanan jasa. Dengan mengacu ISO yang telah diadopsi oleh  SNI ( standar Nasional Indonesia ) konsumen akan dapat memberikan penilaian kelayakan produk perusahaan untuk digunakan ,begitu juga dengan kelayakan  layanan jasa yang diberikan.
Lembaga pendidikan juga tidak jauh berbeda dengan perusahaan . Dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan ( SNP ) ,maka pelanggan sekolah baik pelanggan internal maupun external akan dapat menilai tingkat kualitas lembaga pendidikan baik dari segi mutu input ( siswa yang masuk ) , mutu output  ( siswa  yang lulus ) maupun mutu layanan yang diberikan ( public service ).Dari hasil penilaian yang mengacu pada SNP tersebut tentunya bisa menjadi bahan evaluasi bagi manajer sekolah terhadap kebijakan yang telah diterapkan dan untuk merencanakan kebijakan ke depan .

B.     Saran
Saran yang membangun dari para pembaca ,penulis sangat diharapkan ,berkenaan dengan sitematika penulisan makalah maupun pembahasannya ,sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
Drs.Amin Widjaya Tunggal,AK,M.B.A.2008. Audit Mutu ( Quality Auditing ).Jakarta .PT Rineka Cipta
Drs. Edy Sutrisno ,M.Si,2010,Budaya Organisasi,Jakarta ,Kencana
Dr. Sugeng Listyo Prabowo, 2009,Implementasi Sistem Manajemen Mutu,Malang.UIN Malang Press.
Prof. Dr. Husaini Usman,M.Pd,MT,----Manajemen Teori Praktek dan riset Pendidikan .Bumi Aksara
Tedy Herlambang,----,Ekonomi Manajerial dan Strategi Bersaing.---.Murai Kencana
Edward Sallis.2010.Total Quality Managemen In Education.Jogyakarta.IRCiSoD



JIKA SOBAT KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN FILENYA, SOBAT BISA MENDAPATKANNYA DI SINI............

2 komentar:

  1. terima kasih. Saya sedang membutuhkan jurnal tentang quality, dan tulisan anda sungguh sangat membantu.. :)

    BalasHapus
  2. terima kasih. Saya sedang membutuhkan jurnal tentang quality, dan tulisan anda sungguh sangat membantu.. :)

    BalasHapus

MEZA
Bagi sobat yang berkunjung di blogger ini tolong tinggalkan komennya y.......
supaya bisa membagun atau menambah supaya blogger ini lebih baik dari sebelumnya.
MAKASIH

adf.ly

http://adf.ly/?id=1499578